237 research outputs found

    Keragaan Galur-galur Green Super Rice pada Kondisi Sawah Tadah Hujan Saat Musim Kemarau di Kabupaten Pati

    Full text link
    Green Super Rice (GSR) adalah tanaman padi yang dirancang untuk memiliki daya hasil tinggi, toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik, serta efisien pemupukan dan air. GSR diharapkan memiliki daya adaptasi dan hasil yang baik pada kondisi sawah tadah hujan. Evaluasi galur-galur padi GSR pada lahan tadah hujan telah dilakukan di Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah pada MK 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 ulangan dengan perlakuan 30 galur padi GSR dan empat varietas pembanding. Galur-galur GSR yang dievaluasi merupakan galur hasil seleksi di Indramayu pada musim sebelumnya. Varietas pembanding yang digunakan adalah Inpari 13, Inpari 10, Inpari 23, dan Situ Bagendit. Bibit umur 21 hari setelah sebar dari setiap galur dan varietas pembanding ditanam 1–3 bibit per lubang pada plot berukuran 2 m x 5 m dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Pengairan bergantung pada turunnya hujan dan pompa air dari embung penampung air hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur yang diuji memiliki perbedaan nyata dan sangat berbeda nyata pada karakter agronomi yang diamati. Galur GSR yang beradaptasi relatif baik di sawah tadah hujan Kabupaten Pati pada musim kemarau adalah HHZ2–SKI-2–7–0Kr-JK-IND (4,09 t/ha) yang memiliki hasil nyata lebih tinggi daripada cek terbaik Situ Bagendit (3,04 t/ha), dan HHZ4–SKI-5–4–0Kr-JK-IND (3,91 t/ha) serta Zhonghua1–SKI-1–IND (3,85 t/ha) yang memiliki hasil nyata lebih tinggi daripada cek terbaik kedua, yaitu Inpari 13 (2,88 t/ha). Galur-galur GSR tersebut prospektif untuk diuji lebih lanjut karena memiliki daya hasil yang tinggi dan memiliki karakteristik agronomis sesuai dengan preferensi petani di Indonesia. Faktor keunggulan daya hasil galur-galur GSR yang teridentifikasi dalam percobaan ini diduga didukung oleh karakter jumlah gabah isi/malai, jumlah anakan, dan umur yang relatif genjah. Galur-galur GSR yang diuji memiliki kemiripan relatif tinggi (50%)

    GENETIC VARIABILITY AND INTERRELATIONSHIP STUDIES IN GREEN SUPER RICE

    Get PDF
    Field experiment was executed using 18 GSR (green super rice) lines of rice during Kharif 2015 at Agricultural Research Institute, D.I. Khan, KP, Pakistan. The aims of the study were to screen out genetic variability among GSR lines of rice and to assess heritability and genetic advance and correlation between yield and related attributes. The experiment was laid down in a randomized complete block design with three replications and data on eight production traits were recorded and subjected to various statistical analysis. The results corresponding to analysis of variance revealed significant (P ? 0.01) differences among GSR lines of rice for all the studied traits. The presence of slightly higher phenotypic coefficient of variation than genotypic coefficient of variation indicated the negligible influence of environment on the expression of yield and its component traits. Similarly, the highest heritability (>60%) associated with genetic advance were assessed for all the traits, except panicle length, indicating additive gene action in their inheritance hence, amenable for simple selection. Correlation analysis revealed that paddy yield manifested significant correlation with days to panicle emergence (r=0.57**), panicle length (r=0.53*) and number of filled grains panicle-1 (r=0.63*) hence, ample importance should be given to these traits during selection

    Response of 10 elite “green super rice” genotypes to weed infestation in aerobic rice systems

    Get PDF
    In recent years, water and labor shortage in Southeast Asia is driving the farmers towards dry-seeded rice systems. Weed infestation is a serious threat for adoption of these systems. A study was conducted in the wet and dry seasons to evaluate the performance of 10 elite “Green Super Rice” (a recently named group of rice genotypes bred for unfavorable marginal environments) genotypes at two different weed infestation levels (partial and moderate weed control) under dryseeded conditions. Average yield loss due to weed competition in the partial weed control treatment ranged from 12-57% in the wet season and 2-23% in the dry season. In the partial weed control plots, the drought pyramiding genotype IR83140-B-11-B performed well, resulting in 2850 and 4610 kg ha-1 of yield in the wet and dry seasons, respectively. The yield loss of this genotype in the partial weed control plots relative to the moderate weed control plots was only 21% in the wet season and 10% in the dry season. Results clearly showed that grain yield in different genotypes were positively correlated with leaf area at an early stage of the crop. The study also found negative and linear correlation between grain yield and weed biomass at harvest, demonstrating the importance of weeds in dry-seeded rice systems. The study suggested that genotypes with a larger leaf area could be integrated with other weed management strategies to achieve sustainable weed control in dry-seeded rice systems

    RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GALUR PADI F3 HASIL PERSILANGAN SIKUNENG DENGAN IRBB27 SEBAGAI KANDIDAT GREEN SUPER RICE (GSR) PADA KONDISI AEROBIK

    Get PDF
    Respon Pertumbuhan dan Hasil Galur Padi F3 Hasil Persilangan Sikuneng dengan IRBB27 sebagai Kandidat Green Super Rice (GSR) pada Kondisi Aerobik (Growth And Yield of F3 Lines Rice Hybridization Sikuneng with IRBB27 as Candidates for Green Super Rice (GSR) in Aerobic ConditionsMuhammad Ilham 1, Efendi 1, Bakhtiar 11Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaAbstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan padi GSR yang berproduksi tinggi, hemat air dan pupuk, tahan terhadap hama dan penyakit utama, dan toleran terhadap cekaman lingkungan serta mendapatkan informasi tentang respon pertumbuhan dan hasil galur padi GSR pada kondisi aerobik. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola non faktorial yang diulang sebanyak 3 ulangan. Penelitian ini menggunakan 16 galur padi Green Super Rice yang berasal dari hasil persilangan tetua betina Sikuneng dan tetua jantan IRBB27 generasi ketiga dan varietas Inpari 42 (pembanding) sebagai perlakuan sehingga didapatkan 51 satuan percobaan. Setiap perlakuan terdiri dari 5 tanaman sampel yang diamati. Terdapat perbedaan respon pertumbuhan dan hasil pada setiap galur padi F3 kandidat GSR yang dibudidayakan secara aerobik seperti umur berbunga, tinggi tanaman, lebar daun bendera, panjang malai, berat malai per rumpun, panjang poros malai, panjang cabang malai, berat 1000 butir dan potensi hasil. Bedasarkan analisis sidik ragam yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa galur KI-3-67-2, KI-3-46-2, Kl-3-118 hasil persilangan Sikuneng dengan IRBB27 diduga memiliki keunggulan yang melebihi varietas pembanding yaitu Inpari 42 dan juga merupakan galur yang terbaik dibandingkan galur lainnya. Kata kunci : Aerobik, Galur, Green Super Rice.Abstract. The purpose of this study was to produce GSR rice that produced high yields, saving water and fertilizer, being resistant to major pests and diseases, and tolerating environmental stress and obtaining information about the growth response and yield of GSR rice strains in aerobic conditions. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Seed Science and Technology Laboratory, Agrotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University. The design used was a non factorial randomized block design (RBD) which was repeated 3 times. This study used 16 strains of Green Super Rice rice originating third generation rice results from crossing Sikuneng female elders and IRBB27 male elders and Inpari 42 (comparator) varieties as treatments to obtain 51 experimental units. Each treatment consisted of 5 observed plant samples. There were differences in the growth and yield responses of each strain of F3 candidate GSR cultivated aerobically such as flowering age, plant height, flag leaf width, panicle length, panicle weight per clump, panicle shaft length, panicle branch length, 1000 grain weight and yield potential . Based on the analysis of variance that has been done, it can be concluded that the KI-3-67-2, KI-3-46-2, Kl-3-118 lines from the Sikuneng crossing with IRBB27 are thought to have advantages over the comparable varieties, namely Inpari 42 and also is the best line compared to other lines.Keyword : Aerobic, Strains , Green Super Ric

    PENGUJIAN SECARA IN VITRO KETAHANAN KEKERINGAN PADI GALUR GREEN SUPER RICE

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tingkat ketahanan galur-galur padi F3 hasil persilangan Sikuneng dengan IRBB27 terhadap kekeringan pada media in vitro yang menggunakan PEG 6000. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dari bulan mei hingga bulan Agustus 2018. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu galur dengan 15 taraf dan faktor kedua adalah konsentrasi PEG dengan 2 taraf sehingga di peroleh 30 kombinasi perlakuan dan 90 unit percobaan. Parameter yang diamati yaitu : Potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, indeks vigor, indeks vigor benih, keserempakan tumbuh, berat kecambah normal kuat, dan perhitungan indeks sensitivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan Galur berpengaruh sangat nyata terhadap kecepatan tumbuh, daya berkecambah, keserempakan tumbuh, indeks vigor benih, Berat kecambah normal Kuat. Interaksi antara galur dengan konsentrsi PEG 6000 berpengaruh sangat nyata pada pertumbuhan tumbuh maksimum, daya berkecambah, indekss vigor, keserempakan tumbuh, serta pada berat kecambah normal kuat. Galur yang memiliki toleran terbaik pada perhitungan uji sensitivitas kekeringan didapatkan pada galur Kl-3-16-8. Kata kunci : galur, PEG, vigo

    PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI MUTAN ANORGANIK GREEN SUPER RICE (ORYZA SATIVA L.) DAN HUBUNGAN DENGAN KONSENTRASI KNO3 TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI AFTER RIPENING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil beberapa padi galur mutan anorganik Green Super Rice. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini dimulai dari Februari sampai Juni 2018. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Non-Faktorial yang menggunakan uji lanjut BNT taraf 5% untuk pengujian pertumbuhan dan hasil galur padi mutan. Parameter pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman 15, 30, 45 HST, umur mulai berbunga, jumlah anakan produktif, berat gabah bernas, berat gabah hampa, berat 1000 butir, dan potensi hasil. Galur terbaik pada penelitian ini adalah galur UF-1 berdasarkan potensi hasil

    Agronomic and physiological indices for reproductive stage heat stress tolerance in green super rice

    Get PDF
    Optimum growing temperature is necessary for maximum yield-potential in any crop. The global atmospheric temperature is changing more rapidly and irregularly every year. High temperature at the flowering/reproductive stage in rice causes partial to complete pollen sterility, resulting in significant reduction in grain yield. Green Super Rice (GSR) is an effort to develop an elite rice type that can withstand multiple environmental stresses and maintain yield in different agro-ecological zones. The current study was performed to assess the effect of heat stress on agronomic and physiological attributes of GSR at flowering stage. Twenty-two GSR lines and four local checks were evaluated under normal and heat-stress conditions for different agro-physiological parameters, including plant height (PH), tillers per plant (TPP), grain yield per plant (GY), straw yield per plant (SY), harvest index (HI), 1000-grain weight (GW), grain length (GL), cell membrane stability (CMS), normalized difference vegetative index (NDVI), and pollen fertility percentage (PFP). Genotypes showed high significant variations for all the studied parameters except NDVI. Association and principal component analysis (PCA) explained the genetic diversity of the genotypes, and relationship between the particular parameters and grain yield. We found that GY, along with other agronomic traits, such as TPP, SY, HI, and CMS, were greatly affected by heat stress in most of the genotypes, while PH, GW, GL, PFP, and NDVI were affected only in a few genotypes. Outperforming NGSR-16 and NGSR-18 in heat stress could be utilized as a parent for the development of heat-tolerant rice. Moreover, these findings will be helpful in the prevention and management of heat stress in rice

    Assessing the benefits of green super rice in sub-Saharan Africa: Evidence from Mozambique

    Get PDF
    In Mozambique, smallholder farmers commonly grow rice under rainfed systems with limited fertilizer application; thus, productivity remains very low. Moreover, the adoption rate of improved rice varieties is as low as 3 per cent, partly because these varieties usually require an irrigated environment with the use of fertilizer. Green super rice (GSR) varieties are expected to sustain high yield potential under severe stress conditions. This article used farm-level survey data collected in Mozambique to assess the benefits of the adoption of a GSR variety (SimĂŁo) on the yield and cost efficiency of smallholder rice producers. The econometric approach involves propensity score matching and a simultaneous equation model with endogenous switching regression to account for observable and unobservable factors that affect adoption and outcome variables. The results indicate positive and significant benefits from adopting GSR on rice yield and cost efficiency for adopters. These benefits are observed not only in irrigated environments where fertilizer is applied together with some more advanced farming practices (i.e. Gaza province), but also in Nampula and Sofala provinces where farmers grow rice under rainfed conditions with no fertilizer application. Our findings suggest that GSR varieties have the potential to bring some positive changes in the development of rice production in Mozambique

    Uji Efisiensi Penggunaan Air Galur-galur Padi Green Super Rice (GSR) pada Tiga Kondisi Ketersediaan Air

    Get PDF
    Padi merupakan tanaman sereal yang bernilai sosial, politik dan ekonomi, karena merupakan bahan makanan pokok bagi lebih dari setengah penduduk dunia. Beberapa kendala utama tiga kendala utama produksi padi global, yaitu meningkatnya intensitas serangan organisme pengganggu tanaman, tingginya tingkat penggunaan pupuk kimia, serta berkurangnya pasokan air sebagai dampak perubahan iklim global. Pemakaian air yang efisien pada budidaya padi sawah sangat diperlukan untuk mempertahankan ketahanan pangan pada kondisi ketersediaan air yang semakin terbatas. Green Super Rice (GSR) merupakan genotipe padi yang dirakit agar memiliki daya hasil yang tinggi dan stabil pada kondisi tercekam biotik ataupun abiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan pertumbuhan dan hasil antar galur GSR, 2) pengaruh kondisi ketersediaan air pada pertumbuhan dan hasil dan 3) respon galur-galur GSR terhadap tiga kondisi ketersediaan air. Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, pada April-Agustus 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan yaitu tiga taraf pemberian air: Jenuh Air (A3), Kapasitas Lapang (A2), 50% Kapasitas Lapang (A1) dan galur padi (CH1, CH2, CZ1, CZ2, CW1, CW2, Ciherang dan IR-64), sehingga terdapat 24 kombinasi perlakuan. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, luas daun, umur berbunga, panjang malai, persentase gabah isi permalai, bobot gabah per rumpun, bobot kering tajuk dan bobot 1.000 biji. Data dianalisis menggunakan uji F, apabila terdapat keragaman dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf kesalahan 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pertumbuhan dan hasil yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, luas daun, umur berbunga, panjang malai dan bobot gabah per rumpun. Kondisi ketersediaan air pada galur-galur GSR mempengaruhi tinggi tanaman, luas daun, umur berbunga, panjang malai, persentase gabah isi permalai, bobot gabah per rumpun, bobot kering tajuk dan bobot 1.000 biji. Kondisi jenuh air (A3) meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, panjang malai, bobot gabah per rumpun, bobot kering tajuk, dan bobot 1.000 biji dibandingkan kondisi 50 % kapasitas lapang (A1) dan kapasitas lapang (A2). Respon galur-galur GSR terhadap kondisi ketersediaan air menghasilkan interaksi pada variabel bobot gabah per rumpun dan respon galur terbaik pada G2 (Ciherang x Huanguazhan) pada perlakuan kapasitas lapang (A2) sebesar 29,41 g/ rumpun
    • …
    corecore