6 research outputs found

    Analisis Neodimium Menggunakan Metoda Spektrofotometri Uv-vis

    Full text link
    ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Neodimium adalah jenis isotop yang dapat digunakan sebagai monitor penentuan derajat bakar (burn up), selain itu neodimium adalah unsur-unsur yang sering terdapat dalam logam tanah jarang sehingga mempelajari metoda analisis untuk penentuan unsur ini adalah cukup penting. Salah satu metoda yang dapat digunakan untuk menentukan unsur tersebut adalah metoda spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang bagaimana melakukan analisis unsur neodimium menggunakankan metoda Spekterofotometri UV-Vis dan parameter yang mempengaruhi hasil analisis. Hasil pengujian akan diterapkan pada analisis unsur Nd yang terdapat dalam logam tanah jarang dan pada analisis fision product untuk penentuaan burn up. Telah diperoleh parameter analisis untuk menganalisis neodimium dengan konsentrasi sampel berkisar dari 1 ppm hingga 7 ppm dengan tingkat keasaman larutan pada pH 3,5 dan konsentrasi pengomplek 0, 1 % serta waktu analisis kurang dari 30 menit. Analisis dapat diterima dengan persen akurasi berkisar antara 96,73% sampai 99,86% dengan tingkat kepercayaan 95%

    ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

    Get PDF
    ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Neodimium  adalah jenis isotop yang dapat digunakan sebagai monitor penentuan derajat bakar (burn up), selain itu neodimium adalah unsur-unsur yang sering terdapat dalam logam tanah jarang sehingga mempelajari metoda analisis  untuk penentuan unsur ini adalah cukup penting. Salah satu metoda yang dapat digunakan untuk menentukan unsur tersebut adalah metoda spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang bagaimana melakukan analisis unsur neodimium menggunakankan metoda Spekterofotometri UV-Vis dan parameter yang mempengaruhi hasil analisis. Hasil pengujian akan diterapkan pada analisis unsur Nd yang terdapat dalam logam tanah jarang dan pada analisis fision product untuk penentuaan burn up. Telah diperoleh parameter analisis untuk menganalisis neodimium dengan konsentrasi sampel berkisar dari 1 ppm hingga 7 ppm dengan tingkat keasaman larutan pada pH 3,5  dan konsentrasi  pengomplek 0, 1 % serta waktu analisis kurang dari 30 menit. Analisis dapat diterima dengan persen akurasi berkisar antara 96,73% sampai 99,86% dengan tingkat kepercayaan 95%.   Kata kunci : Spektrofotometri UV-Vis, Neodimium, Arsenazo II

    MODIFIKASI ISOLASI ALKALOID PALMATIN DARI BATANG TUMBUHAN AKAR KUNING (Fibraurea tinctoria Lour.)

    Get PDF
    Tumbuhan akar kuning merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tumbuhan herbal untuk pengobatan. Tumbuhan ini memiliki beberapa metabolit sekunder salah satunya adalah palmatin dari golongan alkaloid. Palmatin memiliki aktivitas farmakologi sebagai anti-hipertensi,ani- hiperbilirubin, dan antibakteri. Ketersediaan senyawa palmatin masih sangat terbatas sehingga harga jualnya menjadi mahal. Isolasi senyawa palmatin telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dengan menggunakan kromatografi kolom dan kombinasi pelarut yang lebih banyak. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari metode isolasi alkaloid palmatin yang lebih sederhana dari tumbuhan akar kuning dengan memodifikasi metode yang dilakukan peneliti sebelumnya dalam proses ekstraksi, pemisahanya dan pemurnian senyawanya, sehingga didapat metode yang lebih sederhana dengan maserasi, fraksinasi cair-cair, dan rekristalisasi menggunakan 2 pelarut tanpa proses pemisahan melalui kromatografi kolom. Dari hasil isolasi ini didapatkan senyawa P1 sebanyak 10,351gram dengan rendemen 0,13 % dari simplisia kering. Karakterisasi senyawa P1 dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan Rf 0,66. Secara organoleptis zat bewarna kuning dengan titik leleh sebesar 205 ºC. Spektrum UV-Vis senyawa P1 dalam pelarut metanol memberikan serapan pada ƛ maksimal 347,60 nm (ɛ=22.483,1553). Spektrum FTIR memperlihatkan bilangan gelombang pada 2947,23 cm-1 (C-H), 1600,92 cm-1 (C=N+), 1558,13 cm-1 (C=C),1215,15 (R-O-R’), Dari spektrum RMI didapatkan 21 atom C dan 22 atom H. Dari data LC-MS didapatkan masa molekul sebesar 352,1546 g/mol. Sehingga dapat diprediksi senyawa P1 berdasarkan data fisikokimia dan dibandingkan dengan literatur adalah palmatin dengan rumus molekul C21H22NO4+

    Sintesis dan karakterisasi senyawa kompleks cu(ii) dengan ligan basa schiff 2-metoksi-6((fenilimino)metil)fenol menggunakan metode sonikasi

    Get PDF
    indonesia: Senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung atom atau ion (biasanya logam) yang dikelilingi oleh molekul atau anion yang disebut dengan ligan atau agen pengompleks. Dalam penelitian ini senyawa kompleks disintesis dari ligan Basa Schiff 2-metoksi-6((fenilimino)metil)fenol dengan logam Cu(II) yang berupa garam CuCl2.2H2O menggunakan metode sonikasi. Keuntungan dari metode ini adalah ramah lingkungan, tidak menghabiskan pelarut banyak, serta hemat energi. Karakterisasi yang dilakukan menggunakan FTIR, spektrofotometer UV-Vis dan metode variasi kontinu. Berdasarkan hasil karakterisasi ligan basa Schiff bertindak sebagai ligan bidentat dimana atom pusat Cu berikatan dengan koordinasi dengan atom N pada gugus imina dan atom O pada gugus fenol. Hal ini ditandai dengan pergeseran bilangan gelombang gugus imina dari 1614 cm-1 pada ligan menjadi 1638 cm-1 pada kompleks. Spektra UV-Vis ligan basa Schiff menunjukkan adanya transisi π-π* dan n-π* pada lamdha maks 272 dan 320 nm, sedangkan pada kompleks Cu (II) transisi elektronik bergeser ke arah batokromik menjadi 284 dan 388 nm. Melalui metode variasi kontinu dapat diketahui bahwa 1 atom pusat Cu mampu mengikat 2 ligan basa Schiff 2-metoksi-6((fenilimino)metil)fenol. english: A complex compound is a compound containing an atom or ion (usually a metal) surrounded by a molecule or anion called a ligand or complexing agent. In this study, complex compounds were synthesized from the Schiff Base 2-methoxy-6((phenylimino)methyl)phenol ligand with Cu(II) metal in the form of CuCl2.2H2O salt using the sonication method. The advantage of this method is that it is environmentally friendly, does not consume a lot of solvents, and is energy efficient. Characterization was carried out using FTIR, UV-Vis spectrophotometer and continuous variation method. Based on the results of the characterization of the basic ligands, Schiff acts as a bidentate ligand where the central Cu atom binds in coordination with the N atom in the imine group and the O atom in the phenol group. This is indicated by a shift in the wave number of the imine group from 1614 cm-1 in the ligand to 1638 cm-1 in the complex. The UV-Vis spectra of the basic Schiff ligands showed the presence of -π* and n-π* transitions at lamdha max 272 and 320 nm, while in the Cu(II) complex the electronic transition shifted towards bathochromic to 284 and 388 nm, respectively. Through the continuous variation method, it can be seen that 1 central Cu atom is able to bind 2 basic Schiff ligands 2-methoxy-6((phenylimino)methyl)phenol. arab: مستحضر مجمع هي مستحضر تحتوي على ذرة أو أيون (عادة المعدن) محاطة بجزيء أو أنيون تسمى الروابط أو العوامل المجمع. في هذا البحث، تم تصنيع مستحضر مجمع من بيغاندس القواعد سجيف 2-ميتوكسي -6 ((فينيلامينو) ميثيل) مع المعدن Cu (II) في شكل ملح CuCl22H2O باستخدام طريقة الصوتية. مزايا هذه الطريقة هي صديقة للبيئة، ولا تنفق الكثير من المذيبات، والطاقة الفعالة. يتم التوصيف باستخدام FTIR و ، مقياس الطيف الضوئي بالأشعة المرئية وفوق البنفسجية وطرق تغيّر المستمر. استنادًا إلى نتائج توصيف بيغاندس القواعد سجيف التي تعمل كرابط بدنتات حيث تكون الذرة المركزية مرتبطة بالتنسيق مع ذرة N في مجموعة إيميناو ذرة O في مجموعة الفينول. يتميز هذا بتحول في عدد موجات مجموعة إيمينا من 1614 سم-1 في يجند إلى 1638 سم -1 في المجمع. يُظهر بغاندس UV -VIS نطاق سجيف قاعدة الانتقال π -π* و n -π* في لامد أقصي 272 و 320 نانومتر ، بينما يتحول الانتقال الإلكتروني في مجمع Cu (II) إلى 284 و 388 نانومتر. من خلال طريقة التغيّر المستمر، يمكن ملاحظة أن ذرة مركز CU 1 قادرة على ربط 2 بيغاندس القواعد سجيف 2-ميتوكسي -6 ((فينيلامينو) ميثيل) الفينول

    Sintesis dan Karakterisasi Material Graphene Oxide Berbahan Dasar Limbah Karbon Baterai ZnC Menggunakan Kombinasi Metode Liquid-Phase Exfoliation dan Radiasi Sinar-X dengan Variasi Waktu Radiasi Berdasarkan Uji UV-Vis Spektrofotometer

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu radiasi terhadap karakteristik material GO hasil sintesis menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-X dengan dibantu oleh detergen berdasarkan uji UV-Vis, mengetahui pengaruh variasi waktu radiasi terhadap karakteristik material GO hasil sintesis menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-X tanpa dibantu oleh detergen berdasarkan uji UV-Vis, serta membandingkan karakteristik material GO hasil sintesis menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-X yang dibantu oleh detergen dengan tanpa dibantu oleh detergen. Penelitian ini dimulai dengan membuat dua buah larutan. Larutan pertama terdiri dari aquades, detergen dan serbuk karbon baterai ZnC sedangkan larutan kedua terdiri dari aquades dan serbuk karbon baterai ZnC. Dalam metode LE, pencampuran larutan dilakukan menggunakan blender selama 2 menit. Kemudian kedua larutan diberi radiasi sinar-X dengan variasi waktu radiasi sinar-X yaitu 0 jam (tanpa radiasi), 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu radiasi sinar-X memberikan pengaruh terhadap panjang gelombang puncak absorbansi dan penurunan absorbansi pada hasil sintesis dengan dibantu oleh detergen maupun tanpa dibantu oleh deterrgen. Pada hasil sintesis yang dibantu oleh detergen, terdeteksi puncak muncul pada rentang panjang gelombang 239 nm sampai 262 nm dimana merupakan karakteristik material GO. Kemudian pada hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen, terdeteksi puncak muncul pada rentang panjang gelombang 227 nm sampai 244 nm dimana merupakan karakteristik material GO. Penurunan puncak absorbansi seiring pertambahan waktu radiasi menunjukkan bahwa semakin banyak GO yang tereksfoliasi sehingga menjadi semakin tipis. Karakteristik material GO hasil sintesis dengan dibantu oleh detergen memberikan hasil yang lebih baik daripada hasil sintesis tanpa dibantu oleh detergen. Kata Kunci: GO, metode LE, radiasi sinar-X, deterge
    corecore