Combination and Standar Model Scalar Boson Properties in CMS

Combination results of the recently discovered boson are presented using data samples corresponding to integrated luminosities of up to 5.1 \invfb at 7 TeV and up to 12.2 \invfb at 8 TeV of proton-proton collisions collected with CMS experiment at LHC. The significance of the new boson is 6.9 $\sigma$ with mass measured to be 125.8 $\pm$ 0.4 (stat) $\pm$ 0.4 (syst). The event yields obtained by the different analyses targeting specific decay modes and production mechanisms are consistent with those predicted for the stand model (SM) Higgs boson. The best-fit signal strength for all channels combined, expressed in units of the SM Higgs boson cross section, is 0.88 $\pm$ 0.21 at the measured mass. The consistency of the couplins of the observed boson with those expected for the SM Higgs boson is tested in various ways, and no significant deviations are found. Results on the test of different spin-parity hypotheses of the observed boson are also shown, but with updated data samples corresponding to integrated luminosities of 5.1 \invfb at 7 TeV and 19.6 \invfb at 8 TeV in two channels H $\rightarrow$ WW $\rightarrow~2\ell2\nu$ and H $\rightarrow$ ZZ $\rightarrow~4\ell$ separately. Under the assumption that the observed boson has spin 0 and positive parity, the pure scalar hypothesis is found to be consistent with the observed boson when compared to other tested spin-parity hypotheses. The data in the H $\rightarrow$ ZZ $\rightarrow~4\ell$ channel disfavor the pseudo-scalar hypothesis $0^-$ with a CLs value of 0.16$$, disfavor the pure spin-2 hypothesis of a narrow resonance with the minimal couplings to the vector bosons with a CLs value of 1.5$$, and disfavor the pure spin-1 hypothesis with even smaller CLs value.Comment: 11 pages, 11 figures, proceedings of the talk given in the Rencontres de Moriond Electroweak Interactions and Unified theories 201

Signals from Flavor Changing Scalar Currents at the Future Colliders

We present a general phenomenological analysis of a class of Two Higgs Doublet Models with Flavor Changing Neutral Currents arising at the tree level. The existing constraints mainly affect the couplings of the first two generations of quarks, leaving the possibility for non negligible Flavor Changing couplings of the top quark open. The next generation of lepton and hadron colliders will offer the right environment to study the physics of the top quark and to unravel the presence of new physics beyond the Standar Model. In this context we discuss some interesting signals from Flavor Changing Scalar Neutral Currents.Comment: 5 pages, 2 EPS figures, requires Latex2e, snow2e.cls (included) and graphics.st

Simulasi dan Analisa Sistem Kendali Frekuensi Tenaga Listrik Dengan Pilot Servo dan Kombinasi Pengendali Model Standar (Model Hidraulik)

Kualitas dari suatu operasi sistem tenaga listrik salah satunya ditentukan dari kestabilan nilai frekuensi pada sistem. Sistem kendali frekuensi tenaga listrik berfungsi untuk menjaga kestabilan frekuensi pada sistem tenaga listrik agar berada pada nilai normal dengan batas toleransi yang telah ditetapkan, yaitu 50Hz dengan toleransi ±2%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perbandingan tanggapan sistem tanpa pengendali, dengan pengendali, dengan pilot servo, dengan pengendali dan pilot servo, serta mengetahui range konstanta transient droop dan reset time yang memenuhi kriteria perancangan. Hasil analisa menunjukkan bahwa performansi terbaik ditunjukkan saat sistem ditambahkan pengendali PD dengan nilai ess masukan undak = 0.0415, waktu naik (tr) = 0.37576 detik, waktu puncak (tp) = 1.6172 detik, waktu keadaan mantap (ts) = 3.5498 detik, dan lewatan maksimum (Mp) = 14.306%, sedangkan pada sistem dengan variasi konstanta transient droop dan reset time, tidak ada nilai konstanta yang memenuhi kriteria perancangan. Setiap parameternya memiliki hubungan yang berbeda dengan variasi konstanta.&nbsp

Effective theories and constraints on new phyhsics

Anomalous moments of the top quark arises from one loop corrections to the vertices $\bar t t g$ and $\bar t t \gamma$. We study these anomalous couplings in different frameworks: effective theories, Standard Model and 2HDM. We use available experimental results in order to get bounds on these anomalous couplings.Comment: 8 pages, 2 figures, talk presented by R. Martinez at the X Mexican School of Particles and Fields, Playa del Carmen, Mexico, 200

Analisis Akurasi Sistem Sensor IR MLX90614 dan Sensor Ultrasonik berbasis Arduino terhadap Termometer Standar

Studi uji perbandingan suhu tubuh telah dilakukan menggunakan sensor IR MLX90614 dengan termometer standar. Sistem dirancang menggunakan sensor IR MLX90614 dan sensor ultrasonik HC-SR04 berbasis arduino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja sensor IR MLX90614 berdasarkan jarak dan membandingkan hasil pengukurannya dengan termometer standar model: AD80. Dalam penelitian ini, digunakan metode perbandingan langsung antara sensor IR MLX90614 dan termometer standar. Pengujian dilakukan dengan metode repeatabilty sebanyak 3 kali pada variasi jarak 10 – 60 cm. Pengujian ini dilakukan pada telapak tangan 3 orang dewasa yang berbeda. Berdasarkan data sheet sensor IR MLX90614, sistem memiliki akurasi yang baik jika sistem memiliki nilai error ±0.3oC. Akurasi ini terdapat pada pengujian dengan jarak 10, 20, dan 30 cm dengan rata-rata akurasi yaitu 99.7%, 99.5%, dan 99.7%

Studi Tinjauan Perbandingan Kipi Dan Cmmi Sebagai Framework Standar Kematangan Pengembangan Industri Perangkat Lunak Di Indonesia

Model kematangan kemampuan atau Capability Maturity Model adalah salah satu pemicu pengembangan industri telematika, dalam hal standarisasi kemampuan pengembang perangkat lunak. KIPI merupakan suatu standar model kematangan kemampuan yang berlaku di Indonesia. KIPI diserap dari CMMI atau Capability Maturity Model Integration yang dikeluarkan oleh Software Engineering Institute, SEI, dengan penyesuaian tertentu, menurut karakteristik industri telematika dalam negeri. Studi tinjauan perbandingan KIPI dan CMMI sebagai framework standar kematangan pengembangan industri perangkat lunak ini, memaparkan beberapa perbandingan langsung antara CMMI dan KIPI. Perbandingan KIPI dan CMMI merupakan hal penting untuk memahami keterkaitan setiap area kunci proses dalam setiap tahap kematangan dari masing-masing standar ukuran tersebut. Dengan memahami masing-masing area kunci proses, maka implementasi KIPI akan merupakan salah satu faktor penentu tumbuhkembangnya pengembang perangkat lunak dalam negeri menuju terwujudnya visi bangun industri telematika 2020