19,238 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH KELAS IV MATERI POKOK INFAK DAN SEDEKAH DI MI MIFTAHUL MUBTADI'IN DABUNG BANGKALAN

    Get PDF
    Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi oleh permasalahan-permasalahan yang terjadi di kelas peneliti yaitu kesulitan yang di alami oleh guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, dimana interaksi yang terjadi antara guru dan siswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kurangnya kreatifitas guru berinovasi dalam metode pembelajaran, dimana fenomena yang terjadi guru banyak memakai metode cerama saja dalam proses pembelajaran sehingga siswa mengalami kebosanan dan ketidak gairahan dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Dengan alasan tersebut peneliti melakukan PTK dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran mata pelajaran Fikih. Dengan model pembelajaran ini, maka siswa dibantu untuk dapat lebih mudah memahami materi, dapat berkooperatif, dapat lebih aktif baik dalam berdiskusi maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Penelitian dilakukan di MI Miftahul Mubtadi'in Dabung Bangkalan, sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, Mengenai teknik atau metode pengumpulan data, penelitian menggunakan metode, observasi, tes hasil belajar dan dokumentasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Sedangkan Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik kualitatif yaitu data-data untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, dan kuantitif yaitu berupa data-data tentang hasil belajar/tes siswa...

    MAKNA JILBAB BAGI KOMUNITAS HIJABERS SURABAYA

    Get PDF
    Ada tiga rumusan masalah yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu : (1) Apakah makna jilbab dan identitas yang dibangun Komunitas Hijabers Surabaya ditengah masyarakat ? (2) Bagaimana cara Komunitas Hijaber Surabaya menyesuaikan diri dengan perkembangan gaya berbusana ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode ini dipilih agar diperoleh data penelitian yang mendalam mengenai pemaknaan jilbab bagi Komunitas Hijabers Surabaya. Data yang diperoleh akan disajikan secara deskriptif dan di analisa dengan teori interaksionisme simbolik George H. Mead. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Makna jilbab bagi Komunitas Hijabers Surabaya adalah untuk menunjukan jati diri wanita Islam dan setelahnya mengalami perkembangan makna menjadi suatu produk fashion baru yang menunjukan citra wanita muslim yang fashionable, makna baru ini membuat eksistensi jilbab lebih diterima oleh masyarakat karena bisa mengkuti perkembangan gaya berbusana terkini. Identitas yang ingin dibangun oleh Komunits Hijabers Surabaya adalah untuk memperlihatkan bahwa dengan memakai jilbab masih bisa terlihat fashionable dan cantik. (2) Untuk menyesuaikan jilbab dengan perkembangan trend busana terkini, mereka mengkreasikan model jilbab tersebut sendiri sesuai mode busana yang terkini agar lebih menarik dan diterima oleh wanita muslim

    Religion in the perspective of orientalist Charles Kimball

    Get PDF
    Perjalanan sejarah umat manusia tidak dapat dipisahkan dengan keyakinan terhadap suatu agama. Agama merupakan pondasi dasar setiap manusia dalam melakukan seluruh aktifitas di dalam gerak kehidupannya, sehingga akan terlihat makna dan ketenangan bila segala aktifitas manusia yang didasari oleh keyakinan suatu agama. Menurut Kimball, bahwa terlepas dari ke-autentisitas-an terhadap suatu agama maka bila kita soroti perjalanan sejarah agama- agama sepanjang masa, maka akan ditemukan suatu kebenaran-kebenaran yang tentatif, kebenaran yang komunal sehingga kebenaran suatu agama terkadang belum tentu sesuai, jika dikomparasikan dengan kebenaran dari agama yang lain. Ini berarti substansi ajaran suatu agama dapat diartikan berbeda oleh agama-agama yang lain. Dengan demikian sikap prejudice terhadap suatu agama tertentu akan mengakibatkan clash terhadap agama lain

    Analasis hukum Islam terhadap tambahan tarif taksi online di wilayah Jawa Timur

    Get PDF
    Skripsi dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap Tambahan Tarif Taksi Online di Wilayah jawa Timur”, penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan, 1) Bagaimana praktik tambahan tarif taksi online di wilayah Jawa Timur? 2) Bagaimana analisis hukum Islam terhadap tambahan tarif taksi online di wilayah Jawa Timur? Jenis Penelitian adalah Penelitian lapangan (Field research) dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan kondisi, situasi, atau fenomena tentang data yang diperoleh, yaitu tentang Tambahan Tarif Taksi Online di Wilayah Jawa Timur. Kemudian dianalisis dengan menggunakan pola pikir Induktif, yakni dengan menjelaskan terlebih dahulu tentang kenyataan-kenyataan yang terjadi di lapangan setelah itu dihubungkan dengan teori akad, dan teori ijārah. Di mana Grab Indonesia membuat kesepakatan dengan driver/pengemudi bahwa, driver/pengemudi dilarang meminta bayaran lebih dari tarif kepada penumpang. Namun dalam praktiknya terdapat beberapa para driver/pengemudi yang masih meminta bayaran lebih dari tarif kepada penumpang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, praktik tambahan tarif taksi online pada GrabCar kurang memenuhi rukun dan syarat ijārah, karena dalam praktiknya tambahan tarif yang dilakukan oleh driver membuat penumpang kurang rela dengan adanya tambahan tarif dan merasa terpaksa untuk membayar dengan tarif yang lebih dari yang telah disebutkan pada aplikasi. Bagaimanapun juga kerelaan dan tidak adanya paksaan merupakan suatu hal untuk mencapai akad yang sah sesuai dengan hukum islam. Selain itu driver juga melanggar perjanjian terkait bagi hasil yang telah di sepakati di awal akad. Dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran kepada pihak pengemudi atau driver taksi online GrabCar dimohon untuk tidak melakukan penambahan tarif di luar dari tarif yang sudah tertera di aplikasi, sebab pihak driver atau pengemudi taksi online harus mematuhi aturan sebagai pengemudi GrabCar seperti yang tertuang dalam kode etik dan mematuhi kesepakatan terkait bagi hasil yang telah di sepakati di awal akad. Kepada pihak PT. Grab Indonesia hendaknya memberikan himbauan kepada driver atau pengemudi untuk tidak melakukan penambahan tarif di luar dari yang telah ditentukan dalam aplikasi. Kemudian pihak PT. Grab Indonesia agar mengatur kembali mekanisme tarif yang diterapkan sehingga antara pihak Grab, driver/pengemudi, dan penumpang tidak ada yang saling dirugikan

    Matern Child Health J

    Get PDF
    ObjectiveTo better understand the knowledge, attitudes and practices of obstetrician-gynecologists with respect to screening and treatment for iron deficiency anemia (IDA).MethodsA total of 1,200 Fellows and Junior Fellows of the American College of Obstetricians and Gynecologists were invited to participate in a survey on blood disorders. Respondents completed a questionnaire regarding their patient population, screening and treatment practices for IDA, and general knowledge about IDA and its risk factors.ResultsOverall response rate was 42.4%. Thirty-eight percent of respondents screen non-pregnant patients regularly, based on risk factors; 30.5% screen only when symptoms of anemia are present. For pregnant patients, 50.0% of respondents screen patients at their initial visit, while 46.2% screen every trimester. Sixty-one percent of respondents supplement pregnant patients when there is laboratory evidence of anemia; 31.6% supplement all pregnant patients. Forty-two percent of respondents screen post-partum patients based on their risk factors for IDA. However, when asked to identify risk factors for postpartum anemia, slightly more than half of respondents correctly identified young age and income level as risk factors for post-partum anemia; only 18.9% correctly identified pre-pregnancy obesity as a risk factor.ConclusionThere are opportunities for increased education on IDA for obstetrician-gynecologists, specifically with respect to risk factors. There also appears to be substantial practice variance regarding screening and supplementation for IDA, which may correspond to variability in professional guidelines. Increased education on IDA, especially the importance of sociodemographic factors, and further research and effort to standardize guidelines is needed.CC999999/Intramural CDC HHS/United States2018-01-09T00:00:00Z28251440PMC5759051vault:2579

    Understanding the urban individual action in Surabaya through the lenses of dialectic bisociative approach: al Zahra community as a case study

    Get PDF
    Tulisan ini sengaja melihat fenomena keagamaan pada komunitas al-Zahra menggunakan lensa pendekatan dialektika bisosiatif dengan tujuan: meginterpretasikan ajaran agama melalui dialektika hegelian (Vitz, 1994:17); mendeskripsikan profil dan kegiatan keagamaan komunitas al-Zahra sebagai sample penelitian yang dijustifikasi sebagai tindakan bisosiatif; dan melakukan analisis dialektika biso- siatif pada komunitas al-Zahra tersebut

    Konsep mahar berupa jasa menurut Imam Syafi’i dan Abu Hanifah serta relevansinya dalam hukum perkawinan Islam di Indonesia

    Get PDF
    Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustaan. Adapun masalah yang akan diteliti ialah: Bagaimana konsep mahar berupa jasa menurut Imam Syafi’I dan Imam Abu Hanifah?, Apa persamaan dan perbedaan konsep mahar berupa jasa menurut Imam Syafi’I dan Abu Hanifah?, Dan Bagaimana relevansinya pemberian mahar berupa jasa dalam hokum perkawinan islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Data penelitiannya bersifat kualitatif, diperoleh melalui teks (text reading) dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif dan komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep mahar berupa jasa, menurut Imam Syafi’i, membolehkan mahar yang berupa jasa atau manfaat yang dapat diupahkan sah dijadikan mahar sedangkan menurut Imam Abu Hanifah tidak membolehkan, karena mahar harus bersifat materi yang secara nyata diberikan pada istri. Mengenai mahar yang berupa membacakan atau mengajarkan ayat-ayat al-Qur’an Imam Abu Hanifah menghukuminya fasad terhadap maharnya, sehingga tidak boleh dijadikan mahar, namun darinya wajib dibayar mahar mistil. Sedangkan persamaan dari kedua Imam madzab ini adalah sama-sama menghukumi sah dalam pernikahannya. Keterkaitan pemberian mahar berupa jasa dalam akad perkawinan islam di Indonesia dengan konteks sekarang ini sesuai dengan KHI, bahwa mahar boleh berupa barang, uang atau jasa yang tidak bertentangan dengan hukum Islam (KHI Pasal 1 sub d). Mahar itu bisa berdasarkan asas kesederhanaan dan kemudahan serta berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak baik bentuk dan jenisnya (KHI Pasal 30 dan 31). Hal ini sejalan dengan pandangan Imam Syafi’i dimana mayoritas umat muslim di Indonesia kebanyakan adalah menganut paham mazdab Imam Syafi’i.Sejalan dengan kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran 1. Seiring perubahan zaman, maka problem umat semakin kompleks, maka penyelesaian yang arif dan bijaksana, yang diambil dari dasar utama hukum Islam, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah, dan hukum-hukum yang lahir dari keduanya. Bagaimana pun juga dasar hukum Islam yang telah diyakini itu sebagai petunjuk dan mampu memberikan jalan keluar dari problem tersebut dan perlu ditafsirkan kembali sesuai dengan kebutuhan umat saat ini. 2. Islam menyenangi kemudahan, maka mudahkanlah urusan pernikahan kalian semua, salah satu diantaranya adalah dengan mempermudah dalam urusan mahar, sesuai dengan anjuran hadist nabi dan kisah-kisah terdahulu. Hal ini Islam juga memiliki aturan tersendiri dan tidak ada ketentuan yang pasti tentang kadar mahar, akan tetapi dianjurkan agar segala sesuatu yang kita jadikan mahar tersebut tidak berlebihan serta mempunyai asas manfaat

    Analisis hukum Islam terhadap kerjasama usaha Warung Kopi Tarzan di Jemursari Surabaya

    Get PDF
    Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan tentang “Analisis Hukum Islam Terhadap Kerjasama Usaha Warung Kopi Tarzan di Jemursari Surabaya”. Bahasan utama pada skripsi ini meliputi dua hal. Pertama, prihal praktik kerjasama usaha Warung Kopi Tarzan, kedua, kesesuaian antara praktik kerjasama yang terjadi di Warung Kopi Tarzan dengan konsep shirkah dalam Islam. Penulis menggunakan metode diskriptif analisis, yaitu memaparkan secara sistematis data-data dan informasi tentang masalah shirkah dan pelaksanaannya yang terjadi di warung kopi. Selanjutnya semua data dan informasi tersebut dianalisis dengan konsep shirkah yang diatur dalam hukum bisnis islam. Kerjasama usaha Warung Kopi Tarzan di Jemursari Surabaya ini beranggota 4 orang. Saat pengumpulan modal, setiap orang menyetor modal yang sama yaitu Rp. 3000.000. Warung Kopi ini buka 24 jam dan dikelola sendiri oleh para anggota. Manajemen Warung Kopi Tarzan membagi para anggotanya dalam 2 shift kerja. setiap satu shift bekerja 12 jam. Pergantian shift terjadi pada 08.00 WIB dan jam 20.00 WIB. Keuntungan bersih dari usaha ini dibagi rata kepada para anggota. Analisis hukum Islam terhadap kerjasama usaha warung kopi Tarzan di Jemursari Surabaya adalah sah dan sesuai dengan hukum Islam. Hal ini sesuai dengan konsep shirkah, baik berhubungan dengan syarat kanggotaan, penanaman modal, pembagian kerja dan pembagian keuntungan. Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis berharap agar setiap kerjasama usaha dilakukan dengan sistem yang tidak merugikan salah satu pihak yang bekerjasama. Karena tujuan kerjasama usaha adalah sama-sama mencari keuntungan Maka pembagian hasil di warung kopi ini dibagi rata sesuai pembagian penanaman modal awal dan diharapkan pada semua pengelola warung kopi ini sebaiknya menggunakan kerjasama shirkah yang tidak mendekati adanya unsur gharar

    Peran Komunitas Gusdurian Surabaya dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan

    Get PDF
    Hasil penelitian menemukan bahwa kebebasan bergama dan berkeyakinan adalah sebuah fenomena yang seringkali dilakukan terjadi di negara indonesia khususnya di surabaya, dimana hak kebebasan bergama dan berkeyakinan telah dilanggar oleh sebagian kelomok yang intoleran dan acakali melakukan kekerasan. Kebebasan bergama dan berkeyakinan yang seharusnya mendapatkan perhatian terutama oleh emerintah sebagai pemegang kekuasaan, justu yang terjadi pemerintah telah melanggar hak kebebasan beragama dan berkeyakinan yang ada di suarabaya. Padahal hak akan kebebasan beragama dan berkeyakinan telah sepenuhnya dijamin oleh undang-undang, bahkan tuhan telah memberikan kebebasan bagi hambanya untuk memilih agama sesuai keyakinannya. Erihal keyakinan tidak boleh ada intervenasi manusia lain, karena keyakinan adalah soal hamba dengan tuhannya yang sifatnya sangat rivate. Oleh karenanya tidak ada alasan bagi kelomok intoleran untuk melakukan tindakan kekerasan aalagi mengatasnamakan agama. Adanya komunitas gusdurian surabaya meruakan bentuk imlementasi dari pandangannya, bagamana gusdurian surabaya melakukan advokasi dan emebelaan terhada kelompok rentan seperti Ahmadiyah dan Syia’ah di Sampang, dan beberaa gereja di surabaya yang seharusnya dijamin oleh pemerintah dalam konteks pendirian rumah ibadah dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan gusdurian juga manifestasi dan amanat undang-undang yang secara nyata menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB)

    Tradisi intelektual muslim Uzbekistan

    Get PDF
    Uzbekistan khususnya dan Asia Tengah umumnya adalah suatu kawasan yang belum menjadi perhatian serius dalam studi Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Di luar itu, Timur Tengah misalnya mendapatkan perhatian yang lebih kuat dibanding dengan kawasan-kawasan lain. Kenyataan ini menyebabkan ketimpangan dalam studi kawasan sehingga baik dalam pembelajaran maupun dalam penelitian, kawasan Asia Tengah hampir tidak tersentuh. Oleh karena itu, perlu ada rintisan awal untuk mengembangkan studi kawasan agar keterlibatan UIN Sunan Ampel dalam wacana akademik lebih kokoh sehingga memberikan kontribusi yang berharga bagi pengembangan pengetahuan tentang kawasan Asia Tengah. Langkah ini bisa disebut sebagai salah satu bagian dari road map untuk mewujudkan World Class University. Cita-cita itu perlu didukung dengan kebijakan yang konkret untuk mengembangkan kurikulum studi kawasan, penelitian yang terarah, pusat studi kawasan Asia Tengah, dan tentu saja diperlukan suasasana akademik yang bisa mendukung proses-proses kajian tentang Asia Tengah
    corecore