221,906 research outputs found

    Trade and Innovation Performance of Mexico after NAFTA

    Get PDF
    The main argument of this paper is that the missing link between trade liberalization and high growth rates in Mexico has been the absence of innovation from firms. This hypothesis builds on a growing body of research which shows the relationship of the capacity to innovate, particularly in the private sector, with economic growth and productivity improvements. This means that constant underinvestment in R&D, rather than just being a problem resulting in low levels of innovation output (such as patenting) is a barrier to achieving sustained economic growth

    Sikap Keberagamaan Masyarakat di Desa Buttu Kec. Enrekang Kab. Enrekang

    Get PDF
    Skripsi ini adalah suatu kajian ilmiah yang membahas tentang sikap keberagamaan masyarakat di Desa Buttu-Batu Kec. Enrekang Kab. Enrekang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana sikap keberagamaan masyarakat di Desa Buttu-Batu, mengetahui faktor-faktor melemahnya sikap keberagaman masyarakat di Desa Buttu-Batu serta mencari solusi terhadap sikap keberagaman masyarakat di Desa Buttu-Batu Kec. Enrekang Kab. Enrekang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan sikap keberagamaan masyarakat di Desa Buttu-Batu Kec. Enrekang Kab. Enrekang secara sistematis, faktual dan akurat. Masyarakat di Desa Buttu-Batu Kec. Enrekang Kab. Enrekang, merupakan suatu kelompok masyarakat yang hanya menganut satu agama yaitu agama islam. Sikap keberagamaan masyarakat di Desa tersebut cukup bagus, ini ditinjau dari kegiatan keagamaan yang dilakukannya yang senantiasa memperhatikan tuntunan ajaran agama islam dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ulama islam yang berada dalam lingkungan tersebut. Salah satu pendukung yang amat penting ialah tersedianya sarana peribadatan dan pendidikan yang mengarahkan masyarakat tersebut karena sikap keberagamaan yang baik

    New data on some rare planthoppers and leafhoppers in Poland (Hemiptera: Auchenorrhyncha)

    Get PDF
    This contribution presents new distribution data on nine rarely-collected species of planthopper and leafhopper in Poland: Pentastiridius beieri (Wagner, 1970), Asiraca clavicornis (Fabricius, 1794), Kelisia praecox Haupt, 1935, Stenocranus fuscovittatus (Stål, 1858), Aphrophora major Uhler, 1896, Stictocephala bisonia Kopp et Yonke, 1977, Handianus flavovarius (Herrich-Schäffer, 1835), Metalimnus steini (Fieber, 1869), and Sonronius dahlbomi (Zetterstedt, 1840). Distributional and ecological data are provided for each species

    Musik Tari Adok di Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok

    Get PDF
    Musik tari adok merupakan patner sejati yang selalu mengiringi tari adok dalam pertujukannya.  Untuk mengatur tempo kesenian ini mengunakan alat musik gendang bermuka satu yang disebut dengan adok,yang dimainkan oleh satu orang pemusik yang sekaligus sebagai pendendangnya. Dendang yang didendangkan secara terstruktur terdiri dari   lima tanggak  yaitu: 1.Dendang Padah-padah atau disebut juga dengan dendang Buai-buai 2. Dendang  Dendang-dendang  3. Dendang Adau-adau 4. Dendang Dindin-dindin  4. Dendang Sijundai. Dendang ini akan dimainkan sesuai dengan struktur tarinya, dengan sair yang digunakan  biasanya sair yang berbentuk pantun.  kesenian ini biasa ditampilkan pada upacara-upacara adat di Nagari Koto Sani pada waktu malam hari pukul 01.00 wib. Saat ini Tari Adok sudah boleh ditampilkan pada waktu siang hari  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pengumpulan data secara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menjelaskan tentang bentuk musik tari adok, tari adok, serta keterkaitan antara musik dengan tari adok. Kata kunci: Musik; tari; adok; dendang; pertunjukan ABSTRACT            The adok dance music is a true partner who always accompanies the adok dance in its performances. To set the tempo of this art using a one-faced drum instrument called the adok, which is played by one musician who is also the singer. The song that is sung in a structured manner consists of five steps, namely: 1. Dendang Padah-padah or also called Dendang Buai-buai 2. Dendang Dendang-dendang 3. Dendang Adau-adau 4. Dendang Dindin-dindin 4. Dendang Sijundai. This dendang will be played according to the dance structure, with the rhymes used usually in the form of poem. This art is usually shown at traditional ceremonies in Nagari Koto Sani at night at 01.00 WIB. Currently, Adok Dance is allowed to be performed during the day. This research uses descriptive analysis method with data collection by observation, documentation, and interviews. The results of the study explain the forms of music for the adok dance, the adok dance, and the relationship between music and the adok dance. Keyword: Music; dance; adok; traditional song; performance

    Lagu La ilaha illallah Dalam Penyajian Ratik Tagak di Nagari Singgalang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lagu Tradisi Ratik Tagak yang disampaikan dalam bentuk nyanyian koor oleh penganut Tarekat Syattariyah di Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Penganut tarekat ini menempatkan Ratik Tagak sebagai ibadah yang terintegrasi  dalam upacara agama berupa do’a pada berbagai konteks  dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Karakteristik Ratik Tagak terletak pada kalimah-kalimah dzikir ‘Laa Ilaha Illallah, Allah-Allah, Hu- Allah, dan Allah-Hu’ yang dilakukan dengan cara berdiri sambil menggoyang-goyangkan tangan dan tubuh mereka secara terpola sesuai dengan irama kalimah dzikir yang diucapkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatakan kualitatif, menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan  langsung di lapangan, sedangkan data  sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan berupa buku-buku, hasil penelitian berbentuk  laporan, dan kitab-kitab yang berhubungan dengan Ratik Tagak. Hasil yang dicapai  adalah Visualisasi melodi lagu Ratik Tagak yang  berbentuk deskripsi musikal dalam melantunkan dzikir dan lafadz kalimah laa ilaahaillallah secara bersambung dalam pelaksanaannya

    Calempong Rarak Godang di Kabupaten Kuantan Singingi Riau

    Get PDF
    Kabupaten Kuantan Singingi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau, yang juga sangat dikenal dengan aktifitas Pacu Jalur nya. Pacu Jalur merupakan salah satu budaya turun temurun yang masih ada sampai sekarang, dan aktifitas Pacu Jalur biasanya diadakan pada bulan Agustus setiap tahunya, dalam rangka memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu kesenian yang memegang peran penting dalam kegiatan Pacu Jalur adalah kesenian Calempong Rarak Godang, yang juga masih hidup dan berkembanga di tengah masyarakat Kuantan Singingi sampai saat ini. Selain pada kegiatan Pacu Jalur, Calempong Rarak Godang sering dipertunjukkan pada upacara upacara adat lainnya, seperti penyambutan tamu kehormatan, memeriahkan hari besar dan keagiatan lainnya di balai adat. Kehadiran Calempong Rarak Godang saat ini mengalami sedikit perubahan dari sebelumnya, dan saat ini masih dimainkan oleh para orang tua, karena belum adanya upaya pewarisan kepada generasi muda di Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Metode ini dilakukan dalam bentuk observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan dari Calempong Rarak Godang, serta untuk mengetahui bagaimana peran Calempong Rarak Godang pada acara-acara besar di Kabupaten Kuantan Singingi

    Dendang Sungayang Baru di Nagari Sungayang Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar

    Get PDF
    Dendang Sungayang Baru merupakan salah satu repertoar dendang yang hidup dan berkembang di kalangan Masyarakat Sungayang, yang sering dipertunjukan dalam acara bagurau (saluang dendang) baik itu di Sungayang ataupun diluar Sungayang. Dendang Sungayang Baruyang memiliki bentuk yang cukup menarik untuk dikaji dalam melihat aspek pertunjukan genre musik tradisonal saluang dendang Minangkabau. Tujuan penelitian ini untuk menemukan aspek-aspek yang khas dalam konsep musikalnya Dendang Sungayang Baru. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penyajian Dendang Sungayang ini pada bagian sampiran dimulai dengan nada ke-5, dan bagian isi dimulai dengan nada ke-2. Penelitian Dendang Sungayang Baru ini menggunakan metode kualitatif, dengan pencarian data kespesifikan bentuk dan juga pandangan Masyarakat terhadap Dendang Sungayang Baru bersumber dari informasi para pelaku profesional Dendang Sungayang Baru. Semua data yang diperoleh, baik bersifat musikal dan teknis, dan data yang bersifat sosial-antropologis, diolah dalam bentuk deskriptif-analisis,  Hal ini dapat menjadi ciri khas tersendiri pada garap Dendang Sungayang Baru, yang berbeda dengan dendang Minangkabau pada umumnya

    Fungsi Dikia Baruda pada Acara Sunat Rasul (Khitanan) di Nagari Andaleh Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan fungsi dikia baruda pada acara sunat rasul di Nagari Andaleh Baruh Bukit Kecamatan Sunagayang Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Pertunjukan kesenian dikia baruda sebagai produk budaya masyarakat ditampilkan pada acara arak-arakan dan dalam posisi duduk dalam masjid, mushallah dan rumah penduduk. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dengan mendata langsung kelapangan. Teori yang digunakan adalah teori fungsi yang di kemukakan oleh Allan P. Merriam dan RM. Soedarsono, adapun teori bentuk yang digunakan adalah teori yang dikemukakan ole Djelantik.  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa bentuk pertunjukan kesenian dikia baruda ditinjau dari segi penyajiannya menggunakan, instrument rabano dan vocal yang melantukan syair puji-pujian kepada Allah SWT dan memuliakan Nabi Muhammad SAW. Selajutnya fungsi pertunjukan dikia baruda pada acara sunat rasul adalah, menyangkut emosional, penghayatan estetis, hiburan, komunkasi, sebagai sarana upacara, sebagai hiburan, dan sebagai sarana tontonan.Kata kunci: Dikia Baruda, Sunat Rasul, Fungsi, BentukABSTRACT This study aims to describe the function of dikia baruda at the apostle circumcision event in Nagari Andaleh Baruh Bukit, Sunagayang District, Tanah Datar Regency, West Sumatra Province. The art performances of Dikia Baruda as a cultural product of the community are displayed at processions and in a sitting position in mosques, prayer rooms and people's homes. This study uses a qualitative method with a descriptive analysis approach by collecting data directly from the field. The theory used is the function theory proposed by Allan P. Merriam and RM. Soedarsono, the theory of form used is the theory proposed by Djelantik. Data collection techniques were carried out by literature study, observation, interviews and documentation. The results of the study indicate that the art form of Dikia Baruda in terms of presentation uses rabano and vocal instruments that sing praises to Allah SWT and glorify the Prophet Muhammad SAW. Furthermore, the function of the dikia baruda performance at the circumcision of the apostle is related to emotional, aesthetic appreciation, entertainment, communication, as a means of ceremony, as entertainment, and as a means of spectacle.Keywords: Dikia Baruda, Apostle Circumcision, Function, For

    Bentuk Penyajian Musik Dambus Oleh Sanggar Bambusa Desa Payung Kabupaten Bangka Selatan

    Get PDF
    Penelitian ini berangkat dari fenomena musik tradisi dambus Sanggar Bambusa di Desa Payung Bangka Selatan. Kajian ini diangkat agar tradisi musik dambus ini dapat dikenal dimasyarakat bukan hanya di daerah Bangka tempat tradisi ini berasal, melainkan dapat dikenal diseluruh wilayah Nusantara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk penyajian musik dambus oleh Sanggar Bambusa Desa Payung Kabupaten Bangka Selatan, tradisi ini memiliki konsep permainan dan komposisi musik yang bercorak khas sesuai dengan spirit dan nuansa musik yang telah berakar dalam masyarakat Bangka. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan tahap keabsahan data penelitian menggunakan cara member check, Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis data dengan tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa bentuk penyajian musik Dambus oleh sanggar Bambusa ini ada tiga bagian penting yaitu: bagian Nganter (pengantar), bagian Inti, dan bagian tangtut (penutup).

    Pertunjukan Kelintang Tungkal Pada Upacara Malam Tari Inai Oleh Sanggar Serase di Kuala Tungkal

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendekripsikan struktur tradisi Malam Tari Inai di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Prosesi-prosesi menjelang perkawinan dan prosesi Malam Tari Inai dalam pelaksanaan acara perkawinan yang menghadirkan ansambel tradisi musik Kelintang Tungkal. Bentuk pertunjukan Kelintang Tungkal meliputi struktur, pemain, kostum, lagu, waktu dan tempat pertunjukan. Unsur musikal Kelintang Tungkal seperti tangga nada, motif, frase, syair, pola pukulan gendang dan gong. Analisis lagu Serame dan Begubang yang ada dalam prosesi Malam Tari Inai di Kuala Tungkal. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Dalam analisis bentuk dan elemen-elemen musik dalam tulisan ini dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bentuk struktur dalam prosesi Malam Tari Inai dan unsur-unsur musikal kesenian Kelintang Tungkal yang dilakukan oleh Sanggar Serase. Kata kunci: Pertunjukan Kelintang Tungkal; Malam Tari Inai; Sanggar Serase; Serame; Begubang. ABSTRACTThis study aims to reveal and describe the structure of thetradition Inai Dance Night in Kuala Tungkal, West Tanjung Jabung Regency, Jambi Province. Processions before the wedding and theprocession Henna Dance Night in the implementation of the wedding ceremony which presents the traditionalmusical Kelintang Tungkal ensemble. The form of theperformance Kelintang Tungkal includes structure, performers, costumes, songs, time and place of performance.musical elements Kelintang Tungkal such as scales, motifs, phrases, poems, drum patterns and gongs.songanalysis Serame and Begubang contained in the procession hours Tari Inai Kuala Tungkal. The method used is a qualitative method with a descriptive and analytical approach. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, literature studies and documentation. In the analysis of the forms and elements of music in this paper is described descriptively. The results of the study stated that the structure of theprocession Henna Dance Night and the musical elements of theart Kelintang Tungkal performed by Sanggar Serase. Keywords: Performance Kelintang Tungkal; Henna Dance Night; Serase Studio; Serame; Begubang.
    corecore