256,628 research outputs found

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PADA MATA DIKLAT PENGUKURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK N 2 DEPOK, SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuat modul pada mata diklat pengukuran langsung, mengetahui kelayakan modul pada mata diklat pengukuran langsung, dan mengetahui pengaruh penerapan modul pada mata diklat pengukuran langsung terhadap prestasi belajar siswa kelas X Jurusan Teknik Mesin SMK N 2 Depok, Sleman. Penelitian ini adalah jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan analisis deskriptif kuantitatif. Tahapan pembuatan modul penggunaan alat ukur linier langsung diawali dari observasi ke objek penelitian, merencanakan pengembangan modul, pengembangan modul, uji coba kelompok kecil (responden 10 siswa), revisi pertama, uji coba luas (responden 53 siswa dan 1 guru), revisi kedua, penerapan modul (32 siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan modul), dan revisi terakhir. Modul yang sudah jadi, kemudian dilakukan validasi meteri dan media oleh tiga ahli. Penskoran hasil dari validasi materi, validasi media, validasi soal pre dan post tes, respon siswa pada uji coba kelompok kecil dan uji coba luas serta respon guru terhadap pengembangan modul, dan respon siswa terhadap proses pembelajaran modul dihasilkan dengan menggunakan skala likert. Pada analisis dari penerapan pembelajaran modul menggunakan uji t (t-test). Analisis ini untuk mengetahui selisih nilai rata-rata dari peningkatan prestasi belajar siswa kelas X-A menggunakan metode ceramah dan kelas X-B menggunakan pembelajaran modul di SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Hasil penelitian ini adalah proses pengembangan media pembelajaran modul penggunaan alat ukur linier langsung yang diawali pada tahapan studi pendahuluan, pengembangan modul, dan uji efektivitas modul. Modul yang sudah dikembangkan secara keseluruhan dikategorikan baik, sehingga modul mata diklat pengukuran linier langsung dapat digunakan sebagai buku panduan belajar, khususnya bagi siswa dan guru. Modul yang sudah dinilai baik kemudian diterapkan kepada siswa. Hasil pembelajaran modul yaitu adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata diklat pengukuran langsung, khususnya sub bab mikrometer sesudah diberikan media pembelajaran modul. Berdasarkan hasil nilai rerata post tes pada pembelajaran modul (kelas X-B) adalah 83,37. Sedangkan, nilai rerata post tes menggunkan metode ceramah (kelas X-A) adalah 79,03. Perbedaan selisih rata-rata nilai post tes dari kedua kelas terjadi peningkatkan nilai kelas X-B lebih besar daripada nilai kelas X-A (kelas X-B > kelas X-A)

    PENGEMBANGAN MODUL MATA DIKLAT HIDROLIK DI SMK N 3 YOGYAKARTA

    Get PDF
    : Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan modul yang tepat untuk mendukung pembelajaran hidrolik dan mengetahui kelayakan modul pembelajaran hidrolik di SMK N 3 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 3 Jurusan Teknik Pemesinan SMK N 3 Yogyakarta sebanyak 30 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mengetahui kelayakan modul pembelajaran hidrolik. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran yang berbentuk modul, adapun desain modul yang dikembangkan berbentuk buku cetak dengan ukuran A4, jenis huruf Arial, ukuran huruf 12, spasi 1½, margin batas atas 3 cm, batas kiri 3 cm, batas bawah 2 cm dan batas kanan 2 cm. Isi modul terdiri dari cover modul, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, silabus, pendahuluan, bab I-V yang meliputi; sub pokok bahasan, rangkuman, latihan, kunci jawaban dan yang terakhir penutup. Tahapan rancangan pengembangan modul ini meliputi (1) identifikasi tujuan, (2) analisis kebutuhan, (3) pengumpulan data, (4) desain modul, (5) uji ahli, (6) revisi I, (7) uji terbatas, (8) revisi II, (9) uji lapangan, (10) revisi akhir, (11) penyempurnaan. Uji kelayakan terhadap modul hidrolik yang dikembangkan menurut penilaian ahli materi memperoleh persentase sebesar 79,16 %, dari ahli media memperoleh persentase sebesar 81 %. Uji terbatas mencakup penilaian unjuk kerja 4 siswa dengan hasil nilai rata-rata sebesar 6 dan dari uji lapangan mencakup penilaian unjuk kerja 30 siswa dengan hasil nilai rata-rata 7,88. Dari hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk mendukung pembelajaran pneumatik-hidrolik

    Penghasilan modul pembelajaran lukisan kejuruteraan berbantukan komputer (CAD 3D)

    Get PDF
    Modul pembelajaran dihasilkan untuk memudahkan pelajar menguasai mata pelajaran. Modul pembelajaran, dibentuk berdasarkan kepada kurikulum yang telah diwujudkan untuk memenuhi pasaran pekeijaan. Lukisan Kejuruteraan Berbantukan Komputer adalah salah satu mata pelajaran yang diwujudkan oleh kurikulum. Di dalam mata pelajaran Lukisan Kejuruteraan Berbantukan Komputer, kemahiran menggunakan komputer adalah perkara utama. Isi mata pelajaran berkehendakkan pelajar mengaplikasikan arahan berkomputer untuk menghasilkan lukisan kejuruteraan yang lengkap. Oleh yang demikian, modul pembelajaran yang dihasilkan ini adalah untuk membantu pelajar menguasai arahan-arahan di dalam Lukisan Kejuruteraan Berbantukan Komputer. Dinilai oleh sekumpulan responden pelajar dan berdasarkan kepada maklumbalas yang diberi, menunjukkan modul pembelajaran yang dihasilkan boleh digunapakai. Statistik deskriptif digunakan untuk mengumpul dan menganalisis data hasil kajian. Secara keseluruhannya, modul pembelajaran ini beijaya menarik minat pelajar untuk mengikuti isi pelajaran. Namun begitu pembaikan modul ini perlu untuk menjadikannya lebih berkesan dan menarik

    PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN ALAT UKUR DI SMK N 3 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan kelayakan dari pengembangan media pembelajaran berupa modul alat ukur yang dapat di gunakan untuk mendukung pembelajaran pada mata pelajaran alat ukur di SMK N 3 Yogyakarta khususnya pada jurusan teknik mesin. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and developnment). Obyek penelitian ini adalah siswa kelas 1 jurusan teknik mesin SMKN 3 Yogyakarta yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa modul alat ukur dalam mata pelajaran alat ukur. Pengumpulan data menggunakan angket, sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran yang berupa Modul Alat Ukur. Proses pembuatan media pembelajaran berupa modul alat ukur meliputi: (1) observasi, (2) perencanaan, (3) penyusunan media belajar berupa modul alat ukur, (4) uji ahli (validasi), (5) revisi untuk menyusun produk utama, (6) uji empirik terbatas peserta didik, (7) revisi untuk menyusun produk final, (8) produk final. Uji kelayakan terhadap modul alat ukur pada mata pelajaran alat ukur yang dikembangkan menurut penilaian ahli materi memperoleh prosentase sebesar 82,92 % dengan kategori sangat layak, sedangkan dari ahli media memperoleh prosentase 86,035 % dengan kategori sangat layak, dan dari uji empirik terbatas peserta didik mendapat prosentase 82 % dengan kategori sangat layak. Dari uji kelayakan terhadap modul dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang berupa modul alat ukur yang telah dikembangkan layak digunakan sebagai pendukung pembelajaran pada mata pelajaran alat ukur

    PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TEKNIK PENGECORAN LOGAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK PENGECORAN LOGAM DI SMK N 2 KLATEN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang tidak diberi perlakuan model pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran, mengetahui prestasi belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran dan mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antara yang diberi perlakuan model pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran dan prestasi belajar siswa yang tidak diberi perlakuan model pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Experimental dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK N 2 Klaten. Sampel dipilih dengan cara sampling purposive yaitu 32 siswa kelas X PL-A sebagai kelas kontrol dan kelas X PL-B sebagai kelas eksperimen. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan teknik tes. Sebelum diberi perlakuan siswa diberi pretest. Selanjutnya siswa diberi perlakuan. Kelas kontrol diberi perlakuan model pembelajaran tanpa menggunakan modul pembelajaran sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran. Setelah diberi perlakuan siswa diberi posttest. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah Analisis Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modul pembelajaran berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan perolehan rata-rata nilai posttest kelas ekperimen lebih tinggi dari pada perolehan rata-rata nilai posttest kelas kontrol. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai posttest sebesar 75,41 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 70,38. Dari hasil analisis Uji-t nilai thit = 5,716 dan tt5%(1,62) = 2,000. Besarnya thit lebih besar dari tt5%(1,54) yang berarti H_0 ditolak dan H_α diterima, sehingga ada perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran tanpa menggunakan modul pembelajaran dan model pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran

    PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN LAS OKSI-ASETILEN (LAS KARBIT) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) merumuskan langkah pengembangan modul pembelajaran las oksi-asetilen sebagai pendukung bagi proses pembelajaran Las Oksi-Asetilen di SMK Negeri 2 Wonosari, 2) mengetahui kelayakan modul las oksi-asetilen, dan 3) mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan modul las oksi-asetilen. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitan pengembangan (research and development). Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Mei 2011 hingga Oktober 2011 di SMK Negeri 2 Wonosari. Obyek penelitian berupa pengembangan modul las oksi-asetilen yang meliputi materi menyiapkan material untuk pengelasan, mengidentifikasi peralatan las oksi-asetilen, merakit peralatan las, mengidentifikasi metode pencegahan distorsi dan melakukan pengelasan dengan proses las oksi-asetilen pada bahan baja karbon. Tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini meliputi: (1) tahap studi pendahuluan (studi pustaka, studi lapangan dan menyusun draf modul), (2) tahap pengembangan (validasi materi dan media, validasi guru, serta uji coba keterbacaan terhadap siswa pengguna, (3) tahap uji kinerja/pemakaian. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif persentase yang diterjemahkan dalam persentase terhadap kategori skala kelayakan yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Langkah pengembangan modul meliputi: (a) tahap studi pendahuluan (studi pustaka, studi lapangan dan menyusun draf modul), (b) tahap pengembangan (validasi materi dan media, validasi guru, serta uji coba keterbacaan terhadap siswa pengguna, (c) tahap uji kinerja/pemakaian; 2) Kelayakan modul diperoleh dari: validasi ahli materi memperoleh kelayakan 90%, ahli media pembelajaran memperoleh kelayakan 86,25%; sedangkan menurut guru mata pelajaran memperoleh kelayakan 89,38%; dari uji coba keterbacaan mendapat kelayakan 80,27%. Berdasarkan persentase kelayakan yang didapat dari ahli materi dan media, guru mata pelajaran dan siswa sebagai pengguna membuktikan bahwa modul Las Oksi-Asetilen yang dikembangkan sangat layak digunakan dalam pembelajaran di SMK Negeri 2 Wonosari; 3) Hasil belajar siswa ditinjau dari nilai rata-rata kelas sebesar 7,7 dengan siswa tuntas belajar sebesar 24 siswa (75%) dan daya serap sebesar 77%, serta 8 orang siswa (25%) belum tuntas belajar sehingga perlu mengikuti remidial

    Rancang Bangun Sistem Navigasi Roket Pada Kompetisi Muatan Roket Indonesia ( KOMURINDO ) Tahun 2011

    Get PDF
    Perancangan pengambilan dan pengiriman data muatan roket pada Kompetisi Muatan Roket Indonesia (KOMURINDO) 2011 adalah payload pada roket yang berfungsi sebagai sistem navigasi. Tujuan utama dari pembuatan payload ini adalah untuk membantu mengetahui arah hadap roket tersebut. Perancangan pengambilan dan pengiriman data arah muatan roket pada Kompetisi Muatan Roket Indonesia (KOMURINDO) 2011 terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian perangkat keras dan perangkat lunak. Bagian perangkat keras terdiri dari bagian pengirim dan penerima. Bagian pengirim terdiri atas modul compass CMPS03 yang berfungsi sebagai pengambilan data kompas, rangkaian sistem minimum ATMega digunakan untuk pengolahan data heksa sehingga pengiriman data kompas sesuai dengan rule yang telah ditentukan. Pengiriman data diawali dari perintah pengambilan gambar dari Ground Segment yang kemudian diterima oleh modul mikrokontroler melalui modul Modem Radio YS-1020UB selanjutnya melakukan proses pengambilan data kompas. Data kompas kemudian dikirim oleh modul mikrokontroler menuju Ground segment melalui modul modem radio pada modulasi 433 MHz. Bagian penerima terdiri atas modem Radio YS-1020UB yang berfungsi menerima frekuensi yang dikirim oleh modem Radio YS-1020UB pada bagian pengirim, kemudian sinyal tersebut diteruskan ke bagian converter MAX232 yang menerjemahkan data level TTL menjadi level RS-232 ke komputer, kemudian diproses pada perangkat lunak yang digunakan. Agar modul-modul tersebut dapat bekerja, maka perlu catu daya. Bagian pemancar menggunakan baterai dan bagian penerima mengunakan catu daya PLN. Setelah data kompas berhasil maka data kemudian data gambar dikirim ke Ground Segment sesuai dengan ketentuan pada Rule Kompetisi Muatan Roket Indonesia 2011. Alat ini dapat bekerja apabila mikrokontroller mendapat perintah dari Ground Segment. Rangkaian modem radio pemancar dan penerima dapat bekerja pada modulasi 433 MHz dan berjarak maksimal 800 meter pada tegangan kerja 5 VDC pada alam terbuka

    Pembangunan modul pengajaran berasaskan permainan digital bagi Kursus Teknologi Elektrik 1

    Get PDF
    Pada abad ke-21 ini, pengajaran secara tradisional kurang mampu menarik perhatian pelajar dalam mempelajari sesuatu ilmu tersebut. Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) juga telah melancarkan program Sekolah Bestari seawal tahun 1999 yang bertujuan untuk melakukan anjakan paradigma yang sistematik terhadap budaya sekolah dengan melaksanakan teknologi sebagai mekanisme pembelajaran dan pemudah caraan (PdPc). Sejajar dengan hasrat kerajaan ini, idea di sebalik pembelajaran berasaskan permainan digital di dalam bilik darjah mampu dijadikan sebagai PdPc agar pelajar dapat lebih banyak visual dan interaktif sekaligus dapat memberi tumpuan kepada penyelesaian sesuatu masalah tanpa tekanan melampau. Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk membangunkan sebuah modul pengajaran berasaskan permainan digital bagi kursus Teknologi Elektrik 1 yang mendasari Model Meyer (1988). Justeru, dua set borang penilaian disediakan untuk pakar yang mengandungi 29 item dan pengguna sebanyak 20 item telah digunakan untuk mendapatkan maklum balas dalam kesesuaian format, kandungan dan kebolehgunaan modul yang dibangunkan. Analisis ke atas 5 orang responden pakar menunjukkan maklum balas yang positif dan mereka juga bersetuju dengan aspek format, kandungan dan kebolehgunaan keseluruhan modul yang dibangunkan. Analisis ke atas 10 orang responden pengguna pula menunjukkan bahawa majoriti memberikan maklum balas positif ke atas aspek format dan kandungan modul. Kesimpulannya, format, kandungan dan kebolehgunaan modul yang dibangunkan adalah bersesuaian. Cadangan kajian lanjutan adalah untuk menguji keberkesanan modul pengajaran berasaskan permainan digital bagi kursus Teknologi Elektrik 1 terhadap beberapa aspek seperti sikap, minat dan pencapaian pelajar

    Pembangunan Modul Pengajaran Kendiri (MPK) keusahawanan dalam topik isu keusahawanan bagi pelajar diploma di politeknik

    Get PDF
    Terdapat pelbagai kaedah pembelajaran yang telah diperkenalkan termasuklah kaedah pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran bermodul secara kendiri. Kajian ini adalah bertujuan untuk mengkaji kesesuaian Modul Pengajaran Kendiri Keusahawanan dalam topik Isu Keusahawanan yang telah dihasilkan bagi pelajar yang mengikuti pengajian Diploma di Jabatan Perdagangan Politeknik. Antara aspek yang dikaji ialah untuk menilai sama ada rekabentuk modul yang dihasilkan dapat memenuhi ciri-ciri modul yang baik, MPK yang dihasilkan dapat membantu mencapai objektif pembelajaran, MPK ini bersifat mesra pengguna dan MPK yang dihasilkan membantu pensyarah menyampaikan pengajarannya dengan lebih berkesan. Kajian ini dilakukan ke atas 110 orang pelajar semester en am yang mengikuti pengajian diploma dan 4 orang pensyarah yang mengajar subjek Keusahawanan di Jabatan Perdagangan Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, Selangor. Kaedah analisa data yang digunakan dalam kajian ini ialah skor min dan peratus. Hasil daripada kajian ini menunjukkan bahawa rekabentuk modul yang dihasilkan memenuhi ciri-ciri modul yang baik, MPK ini membantu untuk mencapai objektif pembelajaran, MPK ini bersifat mesra pengguna dan MPK yang dihasilkan dapat membantu pensyarah menyampaikan pengajarannya dengan lebih berkesan. Ini bermakna secara keseluruhannya, hasil kajian menunjukkan bahawa modul yang dihasilkan oleh pengkaji adalah sesuai digunakan oleh pelajar-pelajar semester enam yang mengikuti pengajian diploma di Jabatan Perdagangan peringkat politeknik. Seterusnya, beberapa pandangan telah dikemukakan bagi meningkatkan rnutu dan kualiti MPK yang dihasilkan. Semoga kajian ini dapat memberi manfaat kepada mereka yang terlibat dalam bidang pendidikan
    • …
    corecore