14 research outputs found
PENGARUH PERBEDAAN WAKTU PENAHANAN SUHU STABIL TERHADAP KEKERASAN LOGAM
Hardening to metal is getting good metal properties such as in strength. By heat treatment in 4 stage namely: preheating, post heating, holding time and cooling will be get the strength with special carbon composition. Strength of amutit steels can be reach by heat treatment with holding time and the hardness of this material will be maximum. The hardness in 10, 20, 30, 40 minute after holding time are 60,08 HRC, 62,693 HRC, 64,52 HRC, 65,146 HRC. This information is known that the hardness of amutit steel is influence by holding time and also temperature
Identifikasi Penyusutan Hasil Coran Aluminium Paduan
Penyusutan solidifikasi dan porositas adalah cacat-cacat yang paling umum dalam pengecoran. Berbagai teknik investigasi yang ada untuk memprediksi penyusutan solidifikasi dan porositas seperti modulus dan equi-solidifikasi waktu dan fungsi kriteria merupakan alternatif cara-cara menginvestigasi yang dapat digunakan. Berbagai fungsi kriteria termasuk kriteria Niyama, kriteria Niyama tanpa dimensi, dan kriteria Franco untuk prediksi penyusutan solidifikasi dan porositas juga merupakan alternatif dalam pembahasan penelitian ini. Dari literatur, pengecoran berbagai macam pulli baik terbuat dari paduan ferro dan non-ferro telah dianalisis untuk memprediksi lokasi penyusutan solidifikasi dan porositas menggunakan program simulasi pengecoran berbagai macam perangkat lunak seperti Procast, Magmasoft, Autocast, Solidcast, sedangkan dalam penelitian ini digunakan software Altair Inspire Cast. Hasil simulasi program komputer dibandingkan dengan hasil uji eksperimen menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan terhadap penyusutan dan porositas dari benda-benda tuang pulli
Rancang Bangun Mesin CNC Engraver Mini Sebagai Alat Bantu Pembelajaran
Penelitian ini berkaitan dengan mendesain dan membuat suatu alat yang cocok untuk tujuan pembelajaran di Politeknik berkaitan dengan sistem Computer Numerical Control (CNC) yaitu mesin terkomputerisasi yang dapat digunakan untuk mengukir (engraving) seperti layaknya dalam pekerjaan milling dan pemotongan pada berbagai bahan-bahan non logam. Proses permesinan dan keakurasian adalah salah satu manfaat utama dari alat CNC engraver mini ini. Untuk desain dan simulasi rancangan digunakan perangkat lunak SolidworksÓ dengan material utama dari kerangka alat adalah aluminum profil. Di infrastruktur mekanis, berbagai komponen digunakan sesuai kepentingannya, seperti komponen-komponen kerangka, pengarah (guide), dan penggerak (drive). Sistem poros transmisi, menggunakan ball screw untuk menghilangkan kerugian gesekan dan menghemat energi. Bahan besi cor digunakan karena kekakuannya. Batang pengarah dianalisis dan diketahui bahwa ini memiliki defleksi yang sedikit, ekspansi termal yang baik karena kondisi kerja waktu yang lama dan cukup kuat untuk menanggung getaran. Sistem kelistrikan membutuhkan pengontrol, komputer dan bagian-bagian listrik di dalamnya. Alat ini dapat diaplikasikan dalam proses perkuliahan CAD/CAM termasuk kemampuan dalam mencetak rangkaian sirkuit di papan sirkuit (PCB), ukiran kayu, desain estetika dan akrilik
ANALISA PENGARUH KECEPATAN TARIK BAJA TULANGAN DIAMETER 10 MM ,TERHADAP HASIL PENGUJIAN TARIK YANG DIDAPAT
Proses pengujian Laboratorium merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui kekuatan suatu bahan logam maupun non logam, adapun pengujian yang terdapat pada laboratorium mekanik terdapat beberapa macam pengujian, antara lain Pengujian tarik,pengujian bending,pengujian takik,pengujian geser dan lain sebagainya. Namun dalam hal penelitian ini dititik beratkan pada pengujian tarik, pengujian tarik merupakan pengujian yang paling sering digunakan oleh konsultan untuk membuktikan kebenaran bahan yang akan di gunakan pada kontruksi bangunan dan jembatan, serta kontruksi- kontruksi yang lainnya.karena bahan yang dipakai oleh pemborong dengan diameter dan panjang yang sama kekuatan yang dihasilkan berbeda. Untuk itu dalam memperkuat dan bukti kebenaran kekuatan bahan tersebut harus dilakukan pengujian labor yang terkalibrasi. Dalam proses pengujian tarik yang perlu diperhatikan antara lain, jenis bahan,kecepatan tarik yang sesuai dengan diameter bahan yang akan di uji, sehingga hasil yang didapat, dapat dicapai dengan baik, dan benar karena kecepatan tarik sangat berpengaruh terhadap hasil pengujian yang didapat.
RANCANG BANGUN ALAT GASIFIKASI SISTEM UPDRAFT DOUBLE GAS OUTLET BERBAHAN BAKAR BIOMASSA (TEMPURUNG KELAPA) DENGAN PENGARUH LAJU ALIR UDARA PEMBAKARAN TERHADAP PRODUK SYNGAS
Tempurung kelapa merupakan salah satu limbah biomassa yang berpotensi untuk dapat menghasilkan energy. Salah satu teknologi potensial untuk pemanfaatan tempurung kelapa menjadi sumber energi adalah teknologi gasifikasi. Gasifikasi adalah proses pengkonversian bahan bakar padat menjadi gas mampu bakar (CO, CH4, H2) melalui proses pembakaran dengan suplai udara terbatas yaitu antara 20% hingga 40% udara stoichiometri. Pada penelitian ini akan dilakukan proses gasifikasi tempurung kelapa dengan menggunakan alat gasifikasi sistem updraft double gas outlet menggunakan laju alir udara 70,1 lpm, 91,4 lpm dan 122,4 lpm untuk menghasilkan gas mampu bakar. Hasil penelitian menunjukkan Komposisi gas mampu bakar yang paling tinggi yaitu komposisi gas CO sebesar 22,57%, 22,90% dan 23,77%, dibanding komposisi gas H₂ dan CH4 yaitu masing-masing sebesar 11,41%, 11,91%, 12,25%; 1,28%, 1,59%, dan 1,93%, dan dengan penambahan laju alir udara 70,1 lpm, 90,4 lpm, dan 122,4 lpm akan meningkatkan efisiensi gasifikasi sebesar 29,23 %, 37,67 %, 50,91 % dan juga meningkatkan persen konversi gas sebesar 44,98 %, 56,25%, 76,18%.
PENGARUH QUENCHING TERHADAP KEKERASAN MATERIAL BAJA JIS SUP 9
JIS SUP 9 Steel is a medium carbon steel with chemical content of 0,544% C, 0,238% Si, 0,820% Mn, 0,0146% P, 0,0030% S, 0,754% Cr, 0,0102% Mo, 0,00665% Ni, 0,0390% Al, 0,0095% Co, 0,0156% Cu, 0,0142% Ti, 0,0011% Sn, 0,0022% As, 0,0039% Zr, 0,0039% Zr, 0,0036% Ce, 0.0022% Se, 0,0047% Te, 0,0402% Ta, 0.00021% B, 0,0012% Zn, 0,00053% La, 97,4% Fe. The carbon content allows the steel to be hardened by a heat treatment process, hardening and cooling media. The temperature variations used were 750 ℃, 800℃,900℃ with a holding time of 30 minutes and cooled using salt water, oil and vegetable oil. This study aims to determine the effect of hardening and quenching processes on the hardness of JIS SUP 9 steel. The test results data were analyzed using ANOVA with full factorial level design, main effect model design, and 3 replications assisted by Design-Expert software. From the hardness test, the maximum hardness value of 59.2 HRC was obtained from the hardening process with oil cooling media at a temperature of 800 ℃, while the minimum hardness value obtained from the brine cooling medium was 16.5 HRC at a temperature of 750 ℃. The results of the analysis revealed that the main factor that had the most influence on increasing the hardness of the test specimens was the brine quenching media factor with a contribution percentage of 98.93%. Meanwhile, the increasing factor of hardness in oil quenching media with a contribution percentage of 98.02% and quenching vegetable oil with a percentage contribution of 98.80%. Keywords: JIS SUP 9 Steel, Hardening, Quenching, ANOVA, Full Factoria
DESAIN PENGECORAN BERBASIS CAE PADA PROPELLER TIGA DAUN UNTUK PERAHU KECIL
Sebuah perahu memiliki bagian yang disebut baling-baling atau biasa disebut dengan baling-baling laut. Baling-baling digunakan untuk menggerakkan perahu kecil. Kebanyakan baling-baling dibuat dari paduan kuningan dan aluminium menggunakan teknik pengecoran pasir. Proyek terbaru ini bertujuan untuk merancang pengecoran pada proses pengecoran pasir menggunakan CAE. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat ditemukan desain yang sesuai untuk mengurangi tingkat cacat produk pada proses pengecoran logam dengan metode pengecoran pasir. Dengan desain dan hasil simulasi pengecoran, cacat logam seperti mikroporositas, porositas, penyegelan dingin di sistem pelabuhandan area kolom dapat dianalisis. Persentase kecil di bilah dan hub. Dapat disimpulkan bahwa hasil simulasi desain pengecoran baling-baling tiga daun dapat mengurangi tingkat cacat logam khususnya cacat porositas
PERANCANGAN BERBASIS CAD-CAE PADA PROPELLER TIGA DAUN UNTUK PERAHU KECIL
Baling-baling merupakan salah satu bagian dari kapal penangkap ikan yang memiliki fungsi untuk menggerakkan kapal. Efisiensi baling-baling laut memiliki efek langsung pada penggerak mesin utama kapal penangkap ikan. Dalam keadaan tertentu, baling-baling kapal dirancang untuk mengkonsumsi daya sesedikit mungkin dan untuk menjamin penanganan kapal yang efisien. Proposal ini menyajikan metodologi dan implementasi digital program CAD-CAE: HydroComp, OpenProp dan Solidworks dengan model baling-baling tiga bilah yang berbeda untuk menghasilkan model yang dapat dibentuk menggunakan teknologi pencetakan 3D. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk membuat cetakan HydroComp-OpenProp-Solidworks-3D. yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk merancang baling-baling tiga sudu dengan efisiensi optimum, berdasarkan analisis simulasi CFD diperoleh kecepatan tekanan dinamis minimum sebesar 0,00927698331 Pa. dan kecepatan maksimum 11671 0837 Pa. Kecepatan aksial minimum -1,37684104 MS. dan Kecepatan aksial maksimum -1.1875152 m/s. Tekanan minimum adalah 94763.7095 Pa dan tekanan maksimum adalah 109412.102 Pa. Intensitas turbulensi menghasilkan intensitas turbulensi minimum sebesar 0,1236011%. dan intensitas turbulensi maksimum 1000%
ANALISA PERUBAHAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO MULTI QUENCHING TERHADAP HASIL PACK CARBURIZING BAJA KARBON RENDAH
Baja karbon yang mengandung unsur karbon yang rendah akan mempunyai sifat yang kekerasan dan kekuatan tariknya rendah, ductile ini akan memudahkan dibentuk dibanding baja paduan atau baja karbon tinggi. Disisi lain harganyapun relatif murah sehingga menjadikan bahan ini banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan suatu produk. Untuk meningkatkan sifat yang kuat dan keras pada permukaannya, material ini dapat dilakukan proses perlakuan panas thermoikimia melalui penambahan kadar karbon pada permukaannya, sehingga produk tersebut dapat difungsikan sesuai dengan fungsi desainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekerasan permukaan baja karbon rendah yaitu dilakukan proses pack carburizing. Proses carburizing ini, dilakukan pada sebuah tungku pemanas listrik khusus perlakuan panas yang mudah dioperasikan dalam pengaturan suhu pemanasan, kecepatan pemanasan dan pengaturan waktu tahan. Pada penelitian ini dirancang dan dilakukan pada baja rabon rendah mengunakan media karburisasi dengan pebandingan 70% arang aktif dan 30%, kalsium karbonat (CaCO3) pada temperatur pemanasan 925oC , variasi waktu tahan 2, 3 dan 4 jam, kemudian dilanjukan dengan variasi metode quenching (direct quenching, single quenching dan double quencing). Dari ketiga metode quenching dengan variasi holding time pada penelitian ini diperoleh peningkatan kekerasan yang tertinggi yaitu pada metode doubel quenching dengan holding time 3 jam yaitu 94,8 HRBdan nilai impact 0,14 J/mm2. Jika dilihat kekerasan dan ketangguhan yang baik yaitu terjadi pada double quenching dengan holding time 2 jam (kekerasan 94,4 HRB dengan nilai impact rata rata 0,86 J/mm2).
Micro Hydro Electric Power Plant (MHEP) Prototype A Study Of The Effect Of Blade Numbers Toward Turbine Rotational Velocity
Micro hydro electric power plant (MEPP) prototype is a small scale power plant
(less than 100 kW) that utilizes height difference and water discharge per second. Prototype
consists of a water pump, where capacity of 41 liter per minute serving as turbine driving force
channelled through a nozzle, with a 40 liter water reservoir, and the water flow rate controller
is a gate valve. The results show that at blade counts of 4,8,12, and 16, and with water
discharge at 40 l/s, 35 l/s, 30l /s, and 25 l/s, with nozzle shooting angle of 50 ° , the turbine
rotational velocities are 310 rpm, 639 rpm, 655.5 rpm, and 691.3 rpm respectively.
Furthermore, at water discharge of 35 l/s, the velocities are 293.3 rpm, 375,3 rpm, 412.7 rpm,
446.2 rpm, and at water discharge of 30 l/s, they are 240.3 Rpm, 395.0 rpm, 430.5 rpm, 445.2
Rpm. Moreover, at water discharge 25 of l/s, the speeds are 285.5 rpm, 330.5 rpm, 426.0 rpm,
431.1 rpm. It is concluded that the higher the water discharge rate, the greater the number of
rotation, and it is also concluded that shooting angle has a significant effects on pelton turbine
rotation and power