21 research outputs found
TINJAUAN KELENGKAPAN RINGKASAN PULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA TAHUN 2022
Ringkasan pulang adalah rangkuman catatan waktu perawatan dan pengobatan dari awal masuk hingga selesai perawatan yang telah diberikan dokter kepada pasien rawat inap. Berdasarkan kemenkes No.129/Menkes/SK/II/2008 kelengkapan rekam medis dengan standar minimal pelayanan kesehatan di rumah sakit 100%. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelengkapan ringkasan pulang di RSUD Koja Jakarta Utara tahun 2022. Mengidentifikasi standar prosedur operasional pengisian ringkasan pulang. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen menggunakan daftar tilik, pedoman wawancara, daftar pustaka. Sampel 174 formulir ringkasan pulang, melalui metode quota sampling. Hasil penelitian terdapatnya Standar Prosedur Operasional (SPO) kelengkapan ringkasan pulang dengan nomor dokumen RSUD Koja/SPO/RM/44/2017 Revisi 01. Namun belum semua petugas melaksanakan sesuai SPO. Kelengkapan komponen identifikasi pasien rata-rata 98% terisi lengkap. Kelengkapan komponen catatan yang penting rata-rata 86.3% lengkap, Kelengkapan komponen autentifikasi penulis rata-rata 78.6% dan kelengkapan komponen catatan yang baik rata-rata 78.8% lengkap. Rekapitulasi hasil analisis kuantitatif rata-rata kelengkapan ringkasan pulang diperoleh sebesar 85.5%. Kesimpulan penelitian kelengkapan ringkasan pulang di RSUD Koja belum sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit 100%, disarankan untuk mengingatkan DPJP untuk mengisi lengkap ringkasan pulang
KETEPATAN KODE DIAGNOSIS PENYEBAB DASAR KEMATIAN DI RUMAH SAKIT DI INDONESIA : LITERATUR REVIEW
Pelaporan mortalitas dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan penyakit yang mematikan dan sebagai evaluasi fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam memilih kode pada sertifikat medis penyebab kematian perlu diperhatikan agar pelaporan dapat terlaksana secara optimal. Kode yang tepat adalah kode yang sesuai dengan ICD-10 serta dibantu dengan Tabel MMDS. Tujuan dari review ini melihat melihat ketepatan kode diagnosis penyebab dasar kematian dan untuk mengetahui faktor penyebab ketidaktepatan pengodean diagnosis dan pengisian sertifikat medis penyebab kematian di rumah sakit. Metode penelitian ini menggunakan metode literatur review terhadap sejumlah artikel penelitian yang dipublikasikan rentang waktu tahun 2011-2021 dan ditemukan sebanyak 13 artikel jurnal memenuhi kriteria penelitian. Hasil menunjukkan presentasi ketepatan kode diagnosis sebesar 83% dan presentase ketidaktepatan kode diagnosis sebesar 90%. Hasil studi literatur ini juga membahas faktor penyebab ketidaktepatan pengodean diagnosis dan pengisian sertifikat penyebab dasar kematian yaitu faktor Man, Method, Material, Machine, dan Money
TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN RINGKASAN PULANG REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU ADHYAKSA
Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Unit kerja rekam medis besar perananya dalam kegiatan – kegiatan rumah sakit yaitu, dengan melayani dengan cepat, tepat waktu, lengkap dan kapan saja terhadap permintaan – permintaan catatan medis yang diperlukan. Resume Medis adalah informasi yang terdapat dalam ringkasan riwayat keluar semua pasien selama perawatan dan pengobatan pasien yang telah diusahakan oleh tenaga kesehatan dan pihak terkait, lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi SOP, menentukan persentase kelengkapan ringkasan pulang dan mengetahui faktor-faktor penyebab ketidaklengkapan ringkasan pulang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi analisis kuantitatif, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil Rekapitulasi kelengkapan pengisian ringkasan pulang rawat inap secara analisis kuantitatif terhadap 77 Rekam Medis didapatkan hasil tertinggi pada komponen identifikasi pasien yaitu 100%. Pada komponen laporan yang penting didapatkan hasil tertinggi 99% pada sub komponen tanggal masuk dan keluar dan ringkasan riwayat penyakit dan untuk kelengkapan terendah pada sub komponen penunjang lain yaitu 52%. Pada komponen autentifikasi penulis didapatkan hasil tertinggi pada sub komponen tanda tangan dokter yaitu 92% dan untuk hasil terendah pada sub komponen nama dokter yaitu 82%
ANALISIS KUALITATIF KEKONSISTENSIAN PENCATATAN DAN JUSTIFIKASI PENGOBATAN PADA REKAM MEDIS KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT MEKAR SARI BEKASI TAHUN 2021
Kelengkapan rekam medis dapat diukur secara analisis kuantitatif maupun kualitatif. Namun untuk melihat kekonsistensian pendokumentasian dilakukan secara analisis kualitatif. Permasalahan terjadi pada rendahnya kekonsistensian pencatatan dan justfikasi pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekonsistensian pencatatan dan justifikasi pengobatan di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi tahun 2021. Metode penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah 343 rekam medis dan sampel sebanyak 85 rekam medis. Hasil dari penelitian ini adalah ketidak-konsistensian pada subkomponen skrining risiko cedera/jatuh sebesar 91,76%, instruksi pemberian obat dalam pencatatan waktu instruksi, nama, jenis dan dosis obat serta waktu pemberian obat sebesar 94,11%, instruksi penghentian/penggantian obat dalam pencatatan waktu instruksi, nama, jenis dan dosis obat serta waktu pemberhentian/penghentian obat sebesar 61,17% dan instruksi pemeriksaan penunjang sebesar 89,41%. Belum ada standar prosedur operasional kegiatan analisis kualitatif, faktor-faktor penyebab ketidak-konsistensian ditinjau dari unsur sumber daya antara lain petugas analisis bukan lulusan rekam medis, tenaga kesehatan yang tidak melakukan autentikasi dengan baik serta desain formulir skrinning risiko jatuh dan formulir pemberian obat pasien yang tidak sesuai standar. Kekonsistensian rekam medis dari awal pasien masuk, dalam perawatan hingga diperbolehkan pulang menjadi penting untuk diperhatikan agar terjalin kesinambungan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan
Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hermina Bitung Kabupaten Tanggerang
Patient satisfaction is a factor that can be used as a reference in determining the success of a service program. Patient satisfaction will arise when it is supported by good quality service. There are five dimensional aspects known as service quality (SERVQUAL), reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. These five dimensions influence patient satisfaction. This research aims to provide an overview of the level of satisfaction of outpatient BPJS patients at Hermina Bitung Hospital, Tanggerang Regency in 2023. This research uses a descriptive method with a quantitative approach with the data that has been collected being processed using SPSS (statistical packagen for the social sciences) then the results analyzed by measuring the average percentage for each patient criterion and a sample size of 76 respondents, from this research it can be concluded that patient satisfaction through the reliability dimension is 56.58%, the responsiveness dimension is 55.26%, the assurance dimension was 53.95%, the empathy dimension was 56.58%, while the direct evidence (tangible) was 51.32%. Thus, the researchers concluded that the number of BPJS patients in outpatient registration services was 52.63%. This result still does not reach the minimum service standard set by the Indonesian Ministry of Health in 2008, which is ≥90%
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN TRACER PADA RAK REKAM MEDIS DI RS MARDI WALUYO LAMPUNG
Rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan dapat diketahui keberadaan dan penggunaannya, jika setiap pengambilan disisipi tracer. Tracer adalah alat bantu yang berfungsi sebagai kartu tanda petunjuk keberadaan terakhir rekam medis digunakan. Pada tracer tercatat identitas rekam medis, tanggal pengambilan, dan digunakan oleh siapa/dimana. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi penggunaan tracer pada rak penyimpanan di RS Mardi Waluyo Lampung. Agar ada perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan menggunakan instrumen daftar tilik, pedoman wawancara, questioner dan studi kepustakaan. Hasil penelitian tidak ada petugas yang melaksanakan sesuai SPO secara lengkap (0%). Dari 74 sampel terdapat 61 tracer terpasang pada rak penyimpanan (82,4%), dan 13 tracer tidak terpasang (17,57%). Hasil pengisian identitas pada 61 tracer yang terisi 53 tracer (86,89%), yang tidak terisi 8 tracer (13,11%), dari penulisan identitas pada 53 tracer yang terpasang pada rak penyimpanan, untuk tanggal pengambilan dan nomor rekam medis 100% terisi, untuk tujuan rekam medis hanya tertulis pada 22 tracer (41,50%) saja. Bahwa seharusnya semua identitas di isi dengan lengkap. Faktor kendala tidak terpasangnya tracer disebabkan oleh faktor SDM yang kurang disiplin dalam penggunaan tracer dan ketersediaan tracer yang kurang. Saran SPO direvisi dan sediakan alat pencetak label untuk identifikasi tracer
KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT AIRAN RAYA
Pelayanan rekam medis yang berkualitas ditentukan oleh sumber daya manusia yang bermutu. Tenaga kerja rekam medis menjadi salah satu faktor utama penyelenggaraan rekam medis. Agar berjalan dengan baik, maka diperlukan sumber daya yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja di bagian penerimaan pasien rawat jalan Rumah Sakit Airan Raya. Metode penelitian dilakukan dengan kuantitatif deskriptif dengan sampel penelitian banyak 37.397 rekam medis pasien rawat jalan pada periode Januari-Desember 2021. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Airan Raya memiliki 3 orang petugas di unit rekam medis rawat jalan dan dari hasil perhitungan kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja menggunakan rumus Abk-Kes diperoleh jumlah petugas tambahan yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang. Beban kerja yang dilaksanakan oleh petugas di pendaftaran rawat jalan saat ini mempengaruhi kinerja pegawai yang ada di Instalasi rekam medis sehingga dapat mempengaruhi efektivitas dan produktifitas kerja petugas rekam medis. Selain itu, kurangnya SDMK akan petugas akan mempengaruhi pelayanan rekam medis
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SANGGI TANGGAMUS LAMPUNG TAHUN 2022
Kepuasan pasien merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan keberhasilan progam pelayanan. Kepuasan pasien akan muncul ketika ditunjang dengan mutu pelayanan yang baik. Terdapat lima unsur yang biasa dikenal dengan istilah mutu layanan “SERVQUAL” (reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible) yang dimana diyakini mempengaruhi kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Sanggi Tanggamus Lampung tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik accidental sampling digunakan untuk menentukan sampel penelitian yang dibantu dengan rumus jumlah sampel untuk estimasi proporsi sehingga diperoleh sampel sejumlah 96 pasien rawat inap. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode observasi, survey dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien rawat inap yaitu 48 responden (50%) menyatakan puas dan 48 responden (50%) menyatakan tidak puas. Dari hasil penelitian dapat disarankan kepada Puskesmas Sanggi Tanggamus Lampung untuk meningkatkan kepuasan pasien dengan cara meningkatkan kenyamanan dan kebersihan pada ruang tunggu dan kamar pasien rawat inap, menambah fasilitas seperti televisi atau wifi pada loket pendaftaran, serta menegakkan peraturan terkait keramahan petugas dalam pelayanan
ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN FORMULIR KOHORT IBU DI BAGIAN POLIKLINIK KESEHATAN IBU DAN ANAK PUSKESMAS PORIS PLAWAD TAHUN 2021
Medical records are documentation of identity, examination, treatment, actions, and services that have been provided to patients. Health services during pregnancy must be documented in the mother's card, medical record, mother's cohort, and mother and child health book. The maternal cohort is a collection of data collected from the mother's card. The documentation must be filled in completely because it affects further contact if needed and in certain circumstances, it is required for a medical audit. This study aims to determine the completeness of filling out the mother's cohort form at the MCH polyclinic at the Poris Plawad Health Center in 2021. This study used a quantitative descriptive method. Determining the number of samples using the slovin formula, so that a sample of 68 maternal cohort data was obtained. The results of the research from 68 maternal cohort data obtained an average of completeness of identification (77%), important reports (62%), and procedures for documentation (49%). Factors that influence incompleteness are the absence of an SOP for Filling in the Maternal Cohort, no updating of guidelines, no recording of medical record numbers, less communicative staff, no column for filling in authentication, and double working forms. Suggestions from researchers are to update the guidelines, create SOP Filling in the Cohort of Mothers and carry out outreach, update forms to add authentication records, conduct training/seminars to increase midwifery insights, and devise a workable system of more than 1 person for recording health data in the system
TINJAUAN KETEPATAN PENGODEAN DIAGNOSIS HIPERTENSI PASIEN RAWAT JALAN DI RS QADR TAHUN 2022
Ketidaktepatan kode diagnosis akan berdampak pada informasi pelaporan morbiditas dan mortalitas yang tidak akurat dan tarif pelayanan di RS tidak sesuai. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi SPO terkait pengkodean diagnosis penyakit pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Qadr, menganalisis ketepatan pengkodean diagnosis penyakit hipertensi pasien rawat jalan di RS Qadr dan mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang dapat mempengaruhi ketepatan pengkodean diagnosis penyakit hipertensi pasien rawat jalan di RS Qadr. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 219, dengan sampel sebanyak 69 rekam medis. Penentuan sample penelitian diambil menggunakan rumus Slovin. SPO pemberian kode sudah ada dan sudah berjalan. Hasil penelitian diperoleh 60 kode (86,96%) rekam medis yang tepat kodenya dan 9 kode (13,04%) rekam medis yang tidak tepat. Kesimpulan penelitian terdapat hambatan dalam pengkodean penyakit yaitu faktor man, material dan method. Faktor man yaitu pendidikan koder yang tidak sesuai. Faktor material yaitu tulisan dokter yang kurang jelas dan faktor method yaitu SPO pengodean yang kurang spesifik. Saran kepada petugas koding agar lebih teliti dan spesifik dalam memberikan kode penyakit, lebih memperhatikan kode penyakit yang dipilih apabila terdapat ada inclusion atau exclusion term dibawah kode yang dipilih terutama pada kode kategori penyakit hipertensi dan komplikasinya