15 research outputs found

    EFEKTIVITAS CAMPURAN EKSTRAK ALOE VERADAN TEA TREE OILDALAM FORMULASI PELEMBAB PADA KEKERINGAN KULIT

    No full text
    Background :Xerosis is a result of decreased water content of the stratum corneum, which leads to abnormal desquamation of corneocytes. Treatment with using moisturizer has a function to keep the water content of the skin between 10% until 30%. Most of the moisturizers use synthetic adhesives which based on literally it adduce side effect. There is extensive need to replace toxic synthetic agent from base using component of herbal to decrease the side effect of moisturizing. This research product examine the active component of Aloe vera and Tea tree oil in moisturizing formulation. Purpose :To know the effectiveness of Aloe vera extract and tea tree oil mixtures in formulating moisturizer for dry skin. Metodh :This research is experimental with one group pre test post test design which use 35 respondents. Respondents who had negative patch test, filled the questionnaire on pre test according to Visual Skin Score. Respondents used the research product on their foot twice a day for 21 days. Finally, respondents filled questionnaire on post test. Data was examined by Wilcoxon text with the standart of significance p < 0,05 Result : There are 26 respondents (74,3%) have increased their level of skin moisturizing, 9 respondents (25,7%) have not changed, and no one has decreased the level of the skin moisturizing. The result of Wilcoxon text is obtained p <0,05 Conclusion :Aloe vera extract and tea tree oil mixtures in formulating moisturizer is effective for dry skin. Keywords : Xerosis, Aloe vera extract, Tea tree oil, moisturizer

    EFEKTIVITAS MACADAMIA OIL 10% DALAM PELEMBAB PADA KULIT KERING

    Get PDF
    Latar Belakang. Setiap hari jutaan orang menderita kekeringan kulit, gatal, bersisik dan kemerahan karena berbagai macam penyebab. Kulit kering atau xerosis cutis didefinisikan sebagai gambaran hilangnya atau berkurangnya kadar kelembaban stratum corneum. Xerosis cutis merupakan kelainan kulit dimana kulit menjadi kasar, bersisik, berkeriput dan kurang elastis dibandingkan kulit normal dan kering pada perabaan. Pelembab secara umum digunakan untuk meringankan kulit kering. Pelembab dapat mengurangi transepidermal water loss (TEWL) dengan meningkatkan perbaikan barrier, menciptakan barrier buatan sementara, dan mengembalikan kelembutan kulit. Macadamia oil adalah minyak botani yang tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dan cocok dengan komposisi asam lemak pada kulit. Dewasa ini banyak pelembab yang mengandung bahan herbal di dalamnya, Macadamia oil dijadikan pilihan karena kandunganya yang baik untuk kesehatan kulit. Tujuan. Mengetahui efektivitas Macadamia oil 10% dalam pelembab pada kulit kering. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest post-test control group design dengan populasi penelitian mahasiswi Universitas Diponegoro. Didapatkan 56 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan rentang usia 18-22 tahun. Data yang didapatkan adalah data primer. Uji analisis yang digunakan adalah uji Saphiro Wilk, uji Wilcoxon dan uji Mann- Whitney. Hasil. Didapatkan penurunan bermakna skor ODS pada kulit yang menggunakan pelembab dengan Macadamia oil 10% setelah intervensi (p=0,0000) dan terdapat perbedaan bermakna antara skor ODS setelah pemakaian produk pelembab dengan dan tanpa Macadamia oil 10% (p=0,003). Kesimpulan. Terdapat efektivitas Macadamia oil 10% dalam pelembab pada kulit mahasiswi Universitas Diponegoro berusia 18-22 tahun yang memiliki jenis kulit kering. Kata Kunci. Kulit Kering, Pelembab, Macadamia oil 10

    PENGARUH KEBERSIHAN KULIT WAJAH TERHADAP KEJADIAN ACNE VULGARIS

    Get PDF
    Latar Belakang. Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul, dan kista pada tempat predileksinya. Insiden terbanyak di Indonesia, jerawat mempengaruhi 85-100% orang. Derajat akne dibagi menjadi Minyak, kotoran atau debu, dan keringat yang menempel di wajah dapat menutup dan menyumbat pori – pori sehingga mempermudah terbentuknya akne, dan tentunya memperparah akne yang telah ada. Maka dapatlah dipahami, menjaga kebersihan wajah menjadi salah satu jalan untuk membersihkan minyak yang berlebih di wajah. Membersihkan wajah secara teratur dan benar dengan pembersih yang tepat sangatlah penting, apalagi yang memiliki problem kulit berminyak dan berjerawat, sehingga diadakan penelitian lebih lanjut. Tujuan. Mengetahui pengaruh kebersihan kulit wajah ( kebiasaan membersihkan wajah, frekuensi membersihkan wajah, jenis pembersih yang digunakan ) terhadap kejadian Akne vulgaris. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional pada populasi penelitian mahasiswa laki – laki Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Pemilihan sampel dengan menggunakan metode cluster random sampling didapatkan 68 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan rentang usia 18 – 23 tahun. Data yang ditetapkan adalah data primer dari kuesioner. Uji analisis yang digunakan adalah chi square. Hasil. Berdasarkan uji chi square tidak didapatkannya pengaruh yang signifikan kebiasaan membersihkan wajah terhadap kejadian akne vulgaris derajat ringan dan sedang ( p = 0,199 ). Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara frekuensi membersihkan wajah terhadap kejadian akne vulgaris derajat ringan dan sedang ( p = 0,403 ). Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis pembersih yang digunakan terhadap kejadian akne vulgaris derajat ringan dan sedang ( p = 1,000 ). Jenis pembersih yang banyak digunakan yaitu sabun khusus wajah ( 82,3% ), hanya menggunakan air ( 16,2% ), sabun mandi ( 1,5% ). Kesimpulan. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan membersihkan wajah, frekuensi membersihkan wajah, jenis pembersih yang digunakan terhadap kejadian akne vulgaris. Kata kunci. Akne vulgaris, kebersihan kulit waja

    EFEKTIVITAS EKSTRAK SHEA BUTTER 5% TERHADAP KELEMBAPAN KULIT

    No full text
    Background : Skin moisture responds to environmental changes, skin conditions, age, or disease. In addition to the exogenous and endogenous risk factors, deficiency of natural moisture regulator substance or Natural Moisturizing Factor (NMF) and lipids contribute to the reduction of skin moisture. Moisturizers are used to retain skin moisture because they contain humectants, occlusive and emollient. However, if used in the long term synthetic ingredients in moisturizers can cause side effects that need to be replaced with natural ingredients such as 5% shea butter extract. Aim : Knowing the efectiveness of shea butter extract 5% to increase skin moisture. Method : An experimental study with pre-test and post-test control group design. 27 samples were using a moisturizer as a control in the left forearm and a moisturizer containing 5% shea butter extract in the right forearm for 28 days. Skin moisture was assessed by ODS before and after the application of moisturizer. Wilcoxon test and Mann-Whitney test were used to analyze the results. Result : 7 subjects (25.9%) experienced a decrease in ODS score, 18 patients (66.7%) remained, and 2 patients (7.4%) experienced an increase after using moisturizer as control with p = 0.096 (p> 0.05 ). 14 subjects (51.8%) experienced in decrease in ODS score and 13 subjects (48.2%) remained after using a moisturizer containing 5% shea butter extract with p <0.0001 (p <0.05). The difference in change ODS scores between the two groups is significant with p = 0.024 (p <0.05). Conclusion : 5% shea butter extract is effective to increase skin moisture. Keyword : Skin moisture, NMF, moisturizers, humectants, occlusive, emollient, 5% shea butter extract, ODS

    EFEKTIVITAS CAMPURAN EKSTRAK ALOE VERA DAN OLIVE OIL DALAM FORMULASI PELEMBAB PADA KEKERINGAN KULIT

    Get PDF
    Background: Dry skin is a disorder of skin surface due to reduced fluid or oil content of the skin. So that, the moisture on the surface of the skin layer decreases. One of the efforts to keep the moisture of the skin is providing a moisturizer every day. Aloe vera extract and olive oil can be used as a basic ingredient in the formulation of basic moisturizer. Purpose: To determine the effectiveness of Aloe vera extract and olive oil mixtures in formulating moisturizers for dry skin. Method: The type of this research is experimental with one-group pre-test post-test design using 34 respondents. First, respondents were tested using a patch test to test the allergic reaction. Once declared negative, respondents filled out a questionnaire on pre-test sheet (H0) regarding skin moisture levels based on the parameters VSS. Then, respondents were given the product of research applied to the skin at the back of the right hand twice a day for 21 days. Finally, fill out a questionnaire on the post-test sheet (H21) regarding the level of dryness of the skin with VSS paramet. Analysis data use Wilcoxon test. Results: Of the 34 respondents, there are 28 respondents who experienced a decrease in VSS scores and 6 respondents did not experience an increase or decrease of VSS scores administration of the study product for 21 days. From the Wilcoxon test showed p=0,001. Conclusion: Based on this study can be concluded that the mixture of Aloe vera extract and olive oil is effective in reducing the level of dryness of the skin. Keywords: Dry skin, Aloe vera extract, olive oil, skin moisturizer

    TERAPI TOPIKAL CLINDAMYCIN DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE + ZINC PADA ACNE VULGARIS

    Get PDF
    Latar Belakang: Pengobatan antibiotik topical untuk menangani akne vulgaris sudah sering digunakan, salah satunya adalah Clindamycin 1 %. Namun demikian, penggunaan antibiotic ini secara luas diperkirakan memunculkan strain P. Acnes yang resistan terhadap clindamycin. Kombinasi niacinamide dan zinc berfungsi sebagai anti inflamasi, menurunkan produksi sebum, dan mencegah timbulnya bekas luka jerawat. Niacinamide + zinc dapat mengatasi jerawat tanpa menimbulkan resistansi bakteri P. Acnes. Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas clindamycin dan niacinamide+zinc dalam mengurangi jumlah jerawat. Metode: Jenis penelitian ini adalah experimental dengan rancangan randomized control trial – double blind. Sampel adalah penderita akne derajat mild – moderate yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP dengan rentang usia 18 – 25 tahun. Empat puluh orang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak untuk mendapat pengobatan clindamycin atau niacinamide + zinc, digunakan 2 kali sehari selama 2 minggu. Evaluasi pengobatan dengan menghitung rata - rata penurunan jumlah lesi pada tiap kelompok. Data pada masing – masing kelompok terapi dianalisis dengan one sample t – test sedangkan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara dua kelompok menggunakan analisis independent t - test. Hasil: Jumlah lesi pada kelompok terapi clindamycin (p= 0,00) dan niacinamide+zinc (p= 0,008) mengalami penurunan yang sangat bermakna (p 0,05). Simpulan: Clindamycin topical dan niacinamide+zinc topical sama – sama efektif menurunkan jumlah lesi jerawat. Kata Kunci : Clindamycin Topikal, Niacinamide + Zinc Topical, Akne Vulgari

    HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA LAKI-LAKI PEKERJA SWASTA : Studi pada Karyawan Perusahaan Swasta di Wilayah Kota Semarang

    Get PDF
    Latar Belakang. Akne vulgaris adalah penyakit dari unit pilosebasea rongga rambut di kulit yang berhubungan dengan kelenjar minyak.1 Salah satu faktor yang berperan terhadap terjadinya akne vulgaris adalah meningkatnya sekresi sebum akibat adanya sekresi hormon androgen yang tinggi.2 Sintesis hormon androgen dapat ditekan oleh adanya hormon melatonin.3 Hormon melatonin berfungsi untuk menginduksi tidur dan dapat meningkatkan kualitas tidur.4 Salah satu tindakan pencegahan untuk mengatasi akne vulgaris adalah dengan memperbaiki kualitas tidur yang sudah terbukti pada penelitian-penelitian sebelumnnya bahwa mempertahankan kualitas tidur yang baik dapat menekan produksi hormon androgen yang berperan dalam timbulnya akne vulgaris.5–7 Tujuan. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2017 di beberapa perusahaan yang berada di wilayah kota Semarang. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling dan didapatkan jumlah total 97 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil. Kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta memiliki hubungan yang bermakna dengan p=0,028 (p<0,05) dan PR=4,50 ; 95% CI=1,27±15,89. Mayoritas dari subjek penelitian memiliki kualitas tidur yang buruk(61,9%) dan menderita akne vulgaris(86,6%) dengan derajat sedang(60,7%). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta. Kata Kunci. Kualitas tidur, Kejadian akne vulgaris, Laki-laki Pekerja swast

    PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI PENCEGAHAN SKABIES PADA ANAK BINAAN SOS CHILDREN’S VILLAGE SEMARANG

    Get PDF
    Latar Belakang : Di Indonesia, angka kejadian skabies mencapai 5,6-12,95%. Panti asuhan sebagai tempat pemukiman padat dan dengan pengetahuan yang minim terkait skabies, tentu menjadi tempat yang sesuai untuk penularan penyakit skabies. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan pencegahan skabies pada anak-anak binaan di SOS Children’s Village Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian intervensional dengan rancangan quasi experimental non equivalent control group design. Subjek penelitian adalah 30 anak binaan yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi di SOS Children’s Village Semarang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : Dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05) maka secara statistic terdapat peningkatan kenaikan yang signifikan pada tingkat pengetahuan antara sebelum penyuluhan dengan setelah penyuluhan. Kesimpulan : Didapatkannya peningkatan tingkat pengetahuan yang signifikan setelah dilakukannya penyuluhan mengenai pencegahan skabies pada anak-anak binaan SOS Children’s Village Semarang. Kata kunci : skabies, penyuluhan, pengetahua

    EFFECTS OF BLACK SEEDS EXTRACTS SUPPLEMENTATION ON IFNΓ LEVEL OF MULTIBACILLARY LEPROSY PATIENTS RECEIVING WHO-MDT

    Get PDF
    Background: Multibacillary leprosy patients exhibit a defective CMI response to M. leprae thereby causing a high bacillary load and lots of skin lesions, making untreated multibacillary patients becoming main reservoir and transmission of M.leprae. Th2 cytokines like IL-4, IL-5 and IL-10 elevated anc becoming characteristic of lepromatous or multibacillar patiens, with low level of Th1 cytokines, including IFN-g. Several studies showed that black seeds enhanced the production of IFN γ , posses potent potentiating effects on the CMI/ stimualtory effect on Th1 cells, while posses suppressor effects on humoral immunity/ inhibitory effect on Th2 cells. The purpose of this study is to know the effects of black seeds extract supplementation on IFN γ level of multibacillary leprosy patients. Methods: this study is experimental research with randomized controlled trial design. A sample of 44 patients was randomized into 2 groups: (i) placebo group, receiving WHO-MDT  and palcebo, (ii) black seed goup, receiving WHO-MDT and black seed extracts. The independent variable was the WHO-MDT plus black seed supplementation (3000 mg), and WHO-MDT plus placebo given  for 2 months . The dependent variable was IFN γ level. Results: Mean level of IFN γ before and after study from black seed groups was significantly different (p<0,0001), and mean delta value of black seed group was significantly superior (p=0,005/ p<0,05) to that of placebo. Conclusion: supplementation with black seeds extracts can enhance IFNγ production of multibacillary leprosy patients. Keywords: MB Leprosy, black seeds extract, Nigella sativa, IFN

    HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA WANITA PEKERJA SWASTA : Studi pada Karyawan Minimarket di Wilayah Kota Semarang

    Get PDF
    Latar Belakang: Akne vulgaris merupakan lesi kulit yang tidak fatal namun dapat meyebabkan rasa tidak percaya diri sampai depresi. Akne banyak diderita oleh populasi dunia, dan pada wanita dapat menetap hingga usia 30-an. Salah satu penyebab akne adalah peningkatan produksi sebum yang dapat dipicu oleh hormon androgen. Sekresi hormon androgen dapat dipengaruhi oleh hormon melatonin yang fungsinya mengatur irama tidur dan memperbaiki kualitas tidur. Tujuan: Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada wanita pekerja swasta. Metode: Rancangan penelitian ini adalah penelitian observasional cross-sectional yang dilakukan pada bulan April-Agustus 2017 di berbagai minimarket di wilayah kota Semarang. Sampel diambil secara purposive sampling dan didapatkan jumlah total 84 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI. Penentuan akne menggunakan kriteria derajat keparahan akne menurut Lehmann. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Sebagian besar subjek yaitu wanita pekerja swasta yang berusia 24-34 tahun mempunyai kualitas tidur buruk (65,5%). Mayoritas sampel menderita akne (70,8%) dengan derajat terbanyak yaitu derajat ringan (66,1%). Kualitas tidur dengan kejadian akne memiliki hubungan yang bermakna yaitu p=0,001 (p<0,05) PR= 4,82; CI 9,5% (1,77±13,10). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada wanita pekerja swasta. Kata Kunci: Kualitas tidur, Kejadian akne vulgaris, Pekerja swast
    corecore