10 research outputs found

    Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Mind Mapping Dalam Mata Kuliah Fisiologi Hewan Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Tadulako

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Fisiologi Hewan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini mengikuti model penelitian secara bersiklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi diagram yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Wibawa, 2004). Seperti yang terlihat pada gambar 1, setiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai Januari 2014, di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulako. Subyek penelitian adalah mahasiswa pendidikan biologi semester 6 yang mengampuh mata kuliah Fisiologi Hewan. Jumlah mahasiswa 50 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah :Data kualitatif yaitu data hasil observasi aktivitas mahasiswa dan dosen, dan Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes belajar mahasiswa untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep mahasiswa. Hasil pengolahan data observasi dosen dan mahasiswa, diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) pada siklus I untuk observasi dosen 75%, dan observasi mahasiswa 65%, hal ini dikategorikan dalam kategori Baik. Sedangkan pada siklus II untuk observasi dosen 87,5%, dan observasi mahasiswa 90%, hal ini dikategorikan dalam kategori Sangat Baik. persentase ketuntasan daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal siklus I sebesar 72,3% dan 75%. Hal ini mengalami peningkatan pada siklus II masing-masing menjadi 80,2% dan 92%. Oleh karena itu dapat disimpulkan Penerapan pendekatan Saintifik berbasis mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah fisiologi hewan di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulak

    Penerapan Strategi Belajar Peta Konsep Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VI SDN No 1 Ogoamas II

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan strategi belajar peta konsep sains siswa kelas VI SDN NO 1 Ogoamas II. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan desain penelitian model Kemis dan Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN No.1 Ogoamas II yang berjumlah 32 orang. Tes hasil tindakan siklus I diperoleh persentase kentuntasan klasikal sebesar 59,37%, persentase daya serap klasikal 67,03% dan observasi aktivitas guru mencapai 64,28%, observasi aktivitas siswa mencapai 68,18%. Pada siklus II hasil tes tindakan meningkat. Siklus II diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 87,50%, persentase daya serap klasikal sebesar 79,06%, dan observasi aktivitas guru mencapai 95,45%, observasi aktivitas siswa mencapai 100%. Berdasarkan hasil tes dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi belajar peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI SDN No. 1 Ogoamas II

    Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN 04 Lakea

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar belajar pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 04 Lakea Kabupaten Buol melalui penggunaan pendekatan keterampilan proses. Jenis penelitian ini adalah tindakan kelas yang bersiklus melalui empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 23 yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Jenis data dalam penelitian ini adalah aktivitas guru dan siswa dan hasil belajar siswa dalam memahami organ-organ tubuh manusia. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan yang berarti baik pada aktivitas guru dan siswa pada saat proses belajar maupun hasil belajar. Peningkatan itu dapat dilihat pada setiap siklus yaitu pada tes awal daya serap klasikal 58%, lalu mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 74,34% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 82,39%, sehingga tingkat keberhasilan daya serap klasikal berada pada kategori baik. Ketuntasan belajar klasikal dari tes awal 21,73% lalu pada siklus I 69,56% lalu meningkat lagi menjadi pada siklus II 95,65%, hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan pada siklus II berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan data tersebut maka disimpulkan dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 04 Lakea Kabupaten Buol

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini

    Full text link
    Penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Subjek penelitian ini berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa, Serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh Ketuntasan Belajar Klasikal sebesar 33,3% dan daya serap klasikal 44,9%, Aktivitas guru berada pada kategori sangat kurang yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas guru 45,4% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat kurang dengan rata-rata persentase 45,%. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal meningkat menjadi 80,% dan daya serap klasikal meningkat menjadi 80,60%, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 95,% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 97,5%. Ketuntasan klasikal yang didapatkan pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, yaitu 80%, maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Inpres 2 Ambesia

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Makhluk Hidup Dan Proses Kehidupan Melalui Media Gambar Kontekstual Pada Siswa Kelas II SD Alkhairaat Towera

    Full text link
    Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah kurangnya minat dan motivasi siswa untuk belajar IPA. Akibatnya, siswa tidak senang belajar sehingga hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi permasalahan di atas maka peneliti menerapkan metode pembelajaran menggunakan media gambar kotekstual. Metode ini berpengaruh positif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakaan dikelas II SD Alkhairaat Towera tahun pelajaran 2013/2014 dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas II. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media gambar kontekstual terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas II Sekolah Dasar Alkhairaat Towera pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Makhluk Hidup dan proses Kehidupan. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan media gambar kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Sekolah Dasar Alkhairaat Towera pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan?. Pada pelaksanaan tindakan siklus satu pertemuan pertema dan kedua diperoleh aktivitas guru 60% dan 63,3% dan ativitas siswa 62,5% dan 70% ini menunjukkan bahwa altivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus satu berada pada kategori kurang, persentase ketuntasan belajar klasikal siklus satu sebesar 46,6%, berdasarkan nilai ini dapat dikatan bahwa siswa belum tuntas secara klasikal dan penelitian belum dikatakan berhasil sehingga perlu dilanjutkan pada pelaksanaan siklus dua. Pada pelaksanaan siklus dua aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan dimana aktivitas guru pada ppertemuan pertama dan kedua pada siklus dua 80% dan 88,3%, sedangkan antkvitas siswa 80% dan 90% yang menunjukkan aktivitas guru dan siswa berada pada kategori baik. Dengan membaiknya aktivitas guru dan aktivitas siswa, membuat hasil belajar siswa menjadi meningkat, terlihat dari persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus dua yaitu 80%, ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus dua telah berhasil, sehingga dapat dikatakan penerapan media gambar kontekstual, dapat meningkatkan hasil siswa pada pelajaran IPA siswa kelas II Sekolah Dasar Alkhairaat Towera

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tempat Hidup Tumbuhan Melalui Media Konkrit Di Kelas 2 SDK Terpencil Punsu

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini tentang pembelajaran dengan menggunakan media konkrit pada pokok bahasan tempat hidup tumbuhan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 SDK Terpencil Punsu. Subjek penelitian adalah siswa kelas 2 yang berjumlah 13 orang. Adapun pengumpulan data adalah tes dan lembar observasi, data di analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penggunaan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan tempat hidup tumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa kelas 2 SDK Terpencil Punsu pada Siklus II, dari 13 siswa yang mengikuti tes akhir tindakan terdapat 10 siswa yang tuntas belajar sehingga presentase ketuntasan klasikal adalah 76,92 %. hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus I yang ketuntasannya pada materi yang sama hanya mencapai 34,61 %. Selain itu data hasil aktifitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang terlihat dalam lembar observasi berkriteria baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dengan penggunaan media konkrit pada pokok bahasan tempat hidup tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 SDK Terpencil Punsu

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di SDN No. 1 Balukang

    Full text link
    Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa SDN No 1 Balukang pada proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, peneliti menerapkan metode demonstrasi agar materi yang diajarkan lebih menarik, menyenangkan dan memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas IV. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No 1 Balukang melalui penggunaan metode demonstrasi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV SDN No 1 Balukang yang berjumlah 18 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tes siklus I siswa yang tuntas berjumlah8 orang dari 18orang siswa, dengan ketuntasan klasikal 44,44%. Pada siklus II siswa yang tuntas berjumlah 15 orang siswa dari 18 orang siswa, dengan ketuntasan klasikal 83,33%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA SDN No 1 Balukang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di KelasIV

    Full text link
    Permasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV, karena kegiatan pembelajaran IPA, guru cenderung menyampaikan materi, sementara siswa mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan sehingga siswa merasa jenuh/membosankan. Berdasarkan Kenyataan di kelas IV pada SDN 2 Donggulu, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA relatif rendah sehingga tidak memenuhi ketuntasan belajar klasikal 85%. Untuk itu perlu dicari pemecahan masalah terhadap kondisi tersebut sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa, serta mengetahui kemampuan pengelolaan guru dalam pembelajaran dengan melalui metode pemberian tugas individu pada siswa kelas IV SDN 2 Donggulu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan berakhir pada siklus II karena dinyatakan telah berhasil, dimana tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian siswa kelas IV SDN 2 Donggulu berjumlah 18 siswa, terdiri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan. Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat kita lihat pada hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 18 orang siswa didapatkan 88,88% masuk dalam kategori tuntas dari sebelumnya hanya 70,55% dan terdapat hanya 2 orang siswa (11,11%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 88,88%. Seorang anak yang belum mencapai ketuntasan individu, secara ketuntasan memang belum tercatat tetapi dari segi peningkatan nilai siswa, ini sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar yang sangat berarti, yaitu dari 70,55% ketuntasan individu pada siklus 1 menjadi 88,88% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 2 Donggulu pada mata pelajaran IPA
    corecore