38 research outputs found

    Shelf Applications in Storage Container for Freshwater Prawn (Cherax quadricarinatus) Transportation without Water Media

    Get PDF
    Lobster air tawar yang dipasarkan dalam keadaan mati, meskipun masih dalam keadaan segar,harganya turun hingga 50 % sehingga diperlukan suatu teknik transportasi khusus agar lobster air tawartetap hidup hingga ke tangan konsumen. Transportasi tanpa media air dapat menjadi pilihan untukdistribusi lobster air tawar dengan waktu yang lebih lama, khususnya untuk tujuan ekspor. Kapasitaspengangkutan dalam transportasi, khususnya ekspor, memiliki peranan penting. Penambahan rak dalamwadah pengemasan diharapkan dapat meningkatkan kepadatan tanpa mempengaruhi mortalitas komoditashidup yang diangkut. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap, penelitian tahap pertama bertujuan untukmengetahui kualitas media air akuarium. Tahap kedua bertujuan untuk mengamati aktivitas lobster airtawar dan perubahan suhu media serbuk gergaji selama pengemasan. Tahap ketiga bertujuan untukmempelajari efektivitas penggunaan rak untuk meningkatkan kepadatan lobster air tawar dalamkemasan.Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa analisis rata-rata kualitas air akuarium sudahmemenuhi persyaratan kelayakan kualitas air untuk lobster air tawar. Hasil penelitian tahap keduadiperoleh hasil bahwa lobster air tawar menunjukkan aktivitas pada saat suhu media mencapai 5 °C.Lobster bergerak mundur menaiki serbuk gergaji. Suhu media kemasan akan menurun hingga jam ke-4 dankembali naik hingga akhir penyimpanan pada jam ke-34. Hasil penelitian tahap ketiga menunjukkan bahwarak akrilik terbukti efektif sebagai bahan dasar pembuatan rak dengan kapasitas muat 7-8 ekor/rak dandapat meningkatkan kepadatan hingga 54 %. Penggunaan rak akrilik mampu menghasilkan kelulusanhidup lobster air tawar sebesar 100 % hingga 50 jam penyimpanan. Perlakuan durasi penyimpanan berbedapada penelitian ini tidak mempengaruhi tingkat kelulusan hidup lobster air tawar. Rak akrilik tidakberperan secara langsung dalam usaha untuk mempertahankan dormansi lobster air tawar namun dapatmengurangi pergerakan lobster air tawar dalam media pengemasan.Kata kunci: lobster air tawar, penyimpanan, ra

    PROPORSI BAGIAN TUBUH DAN KADAR PROKSIMAT IKAN GABUS PADA BERBAGAI UKURAN

    Get PDF
    Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan air tawar yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Ikan gabus hidup di muara sungai, danau, rawa, dan dapat pula hidup di air kotor dengan kadar oksigen rendah. Ikan gabus belum banyak dibudidayakan secara luas dan belum banyak dimanfaatkan sebagai produk olahan ikan. Informasi mengenai proporsi tubuh ikan gabus masih kurang dan belum banyak dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan proporsi bagian-bagian tubuh ikan dan komposisi kimia daging ikan gabus pada berbagai ukuran (0,5 kg; 1 kg; dan 2 kg) dan jenis kelamin. Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengukuran proporsi tubuh ikan dan analisis proksimat. Ikan gabus betina memiliki rendemen daging yang lebih tinggi dibanding ikan gabus jantan. Rendemen terbesar terdapat pada daging dengan bobot tubuh ikan 2 kg. Kadar air dan kadar abu tertinggi terdapat pada ikan gabus jantan 0,5 kg yaitu 80,41% dan 1,47%. Kadar protein tertinggi yaitu 20,14% terdapat pada ikan gabus betina 1 kg. Kadar lemak tertinggi terdapat pada ikan gabus jantan 2 kg yaitu sebesar 1,69%. Kadar karbohidrat tertinggi terdapat pada ikan gabus betina 2 kg yaitu 2,71%.Kata kunci: ikan gabus, proksimat, proporsi tubu

    Application of Carbonated Soft Drink on Prevention of Nila Fish Quality Deterioration Rate

    Get PDF
    Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa terdapat cara penanganan unik di Nias untuk menghambat kemunduran mutu ikan hasil tangkapan dengan menggunakan minuman ringan berkabonasi sebagai pengawet ikan oleh para pedagang di Nias. Berdasarkan adanya temuan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran asumsi masyarakat bahwa minuman berkarbonasi mampu menghambat kemunduran mutu ikan. Penelitian ini terbagi dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan berupa penentuan fase post mortem ikan serta penentuan konsentrasi larutan minuman ringan berkarbonasi dan waktu perendaman paling optimum dalam menghambat kemunduran mutu ikan. Penelitian utama merupakan pengujian pengaruh suhu larutan minuman ringan berkarbonasi dan lama penyimpanan dalam menghambat kemunduran mutu ikan nila terhadap parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Pada penelitian utama faktor yang diuji pengaruhnya adalah suhu larutan minuman ringan berkarbonasi dan lama penyimpanan. Perlakuan suhu larutan minuman ringan berkarbonasi 7°C selama penyimpanan pada suhu ruang menunjukkan nilai organoleptik berkisar 3,0-9,0; pH 6,14-6,25; log TPC 4,79-5,40 CFU/ml; TVB 9,66-28,05 mgN/100g. Perlakuan suhu larutan minuman ringan berkarbonasi 25°C selama penyimpanan pada suhu ruang menunjukkan nilai organoleptik berkisar 3,0-9,0; pH 6,18-6,34; log TPC 4,84-6,17 CFU/ml; TVB 9,52-28,7405 mgN/100g. Perlakuan suhu ruang 27°C selama penyimpanan pada suhu ruang menunjukkan nilai organoleptik berkisar 3,0-9,0; pH 6,49-6,62; log TPC 4,86-6,39 CFU/ml; TVB 9,80-29,12 mgN/100g.Kata kunci: ikan nila, kemunduran mutu, minuman berkarbonas

    Extraction and Characterization of Cathepsin Inhibitor from Milkfish

    Get PDF
    Proteolytic enzyme is distributed acros all organism including fish. Cysteine proteases are the largest group of proteolytic enzyme. Lysosomal cathepsin, one of cysteine protease enzyme, cause softening and degradation of myofibril protein and it’s activity is regulated by endogenous inhibitors. The purposes of this study were to optimize the extraction cathepsin inhibitors from the skin, muscles, and viscera of fish, to partially purify the cathepsin inhibitors of selected sources, and to study the characteristics of the cathepsin inhibitor. The cathepsin inhibitor could be extracted from muscle fish and partially purified using ammonium sulfate of 70%. The purified cathepsin inhibitor had optimum temperature at 40°C and the optimum at pH 8. Metal ions decreased the activity of the protease inhibitor, except 1 mM of metal ion Mn2+ and Na+. Keywords: Cathepsin, characterization, partial purification, protease inhibito

    COMPETITIVEVENESS STRATEGIES OF INDONESIA PANGASIUS FILLET

    Get PDF
    Pangasius fillet industry in Indonesia that has grown in recent years will face the ASEAN regional competitiveness that began in late 2015. To face competitiveness from other countries, especially Vietnam as the largest Pangasius fillet producer, this study was carried out with regard to internal and external factors as a consideration in determining future strategies. This study aims to generate alternative competitiveness strategies of Pangasius fillet through descriptive analysis, SWOT, and AHP. The analysis result of internal forces obtains the total scores of 2.645 and external forces with the score of 2.505; this means that suggested strategy belongs to hold and maintain category. AHP analysis shows that alternative strategy with the highest score consecutively is the development of aquaculture technology for quality and efficient raw material, institutional strengthening of fish farmers and suppliers, diversification and product innovation, encouragement in investment on an integrated Pangasius fillet industry, branding of the Indonesian yellow fillet. The main objective of the strategy is focusing on the continuity of production and fulfillment of consumer preferences in order to create stability of supply and demand.Keywords: AHP, competitiveness, Pangasius fillet, SWO

    Handling Time Difference of Weight, Proximate Composition, and Amino Acid on Steamed Crab

    Get PDF
    Blue swimmer crab (Portunus sp.) is one of the aquatic products which also the member of crustacea with high value as local commodity and export commodity. Weight changes in blue swimmer crabs can occur during handling time and steam process. This research aimed to determine different handling time on weight changes, proximate composition and amino acids of blue swimmer crab (Portunus sp.). The handling times used in this research were 0 hours (J0), 2 hours (J2), 4 hours (J4), 6 hours (J6) conditioned in ambient temperature. Weight lost before and after steam process of blue swimmer crabs showed significant differences in J6. Proximate compositions did not show significant differences in J0 and J6. Amino acids analysis determined by HPLC method and and did not show significant differences in J0 and J6 except for methionine, histidine, arginine, serine, and glutamic acid

    KARAKTERISTIK KIMIA DAN FISIK SISIK IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

    Get PDF
    Scales of fish represent side product which not yet been exploited optimally. Fish scales in industrial scale (side product of fish fillet industry) can be used as collagen source, while in domestic scale generally only thrown. This research aim to know fish scales potency by determining rendemen, chemical composition and physical, and possibility of existence active component in fish scales. If the target point have been known, hence which wish known hereinafter is influence of fish weight toward content of fish scales. Result of research on fish scales of carp with 260-3.315 gram in weight is rendemen mean of carp scales from 3,0-5,7 %. Carp scales is over three big component which is protein 29,8-40,9%, water 30,0-36,8%, and dusty 18,7-26,3% ( content of calcium 5,0-8,6%). Other component are fat 0,1-1,0 % and carbohydrate by differences 2,0-5,7 % ( content of chitin 0,4-3,7 %). Carp scales is alkalis, pH 8,0-8,7. Carp scales thickness is 0,02-0,07 mm and diameter range is 0,9-2,1 cm. Carp scales contain alkaloid, carbohydrate, compound of peptide, and amino acid. Carp weight have an effect on chitin rate. Ever greater of carp weight, progressively have lower chitin rate at its scale

    Efektivitas bubur rumput laut Sargassum polycystum sebagai pembalur ikan nila (Oreochromis niloticus) untuk mempertahankan mutu: The Effectivity of Sargassum polycystum Porridge in Inhibiting of tilapia fish (Oreochromis niloticus) Quality Deterioration

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini yaitu menentukan proporsi terbaik bubur rumput laut dalam menghambat kemunduran mutu ikan nila. Proporsi bubur rumput laut yang digunakan yaitu 0; 12,5; 25; 50%. Parameter uji meliputi organoleptik, derajat keasaman, total mikroba, dan total volatile base (TVB). Penelitian ini meliputi preparasi sampel, analisis fitokimia, pembuatan proporsi bubur rumput laut, serta penentuan proporsi bubur rumput laut terbaik. Penelitian dilakukan pada suhu ruang dengan dua kali ulangan. Hasil analisis fitokimia ekstrak metanol menunjukkan bahwa S. polycystum mengandung senyawa alkaloid, steroid, flavonoid, fenol, dan tanin. Proporsi bubur rumput laut 25% merupakan perlakuan terbaik dalam mempertahankan mutu ikan nila hingga waktu penyimpanan jam ke-6. Semakin lama waktu penyimpanan maka ikan nila semakin mengalami kemunduran mutu
    corecore