11 research outputs found
Implementasi Sociopreneurship Berbasis Lingkungan Sebagai Reduksi Pengangguran Di Kota Mataram
Tujuan kajian ini adalah untuk menggambarkan potensi aktivitas sociopreneurship berbasis lingkungan dalam mereduksi pengangguran di perkotaan melalui gagasannya dalam pengembangan kawasan ekowisata penangkaran penyu Pantai Mapak Indah, Kota Mataram Provinsi NTB. Penelitian ini dikategorikan dalam jenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus, tahapan pertama dalam penelitian ini adalah observasi sekaligus menentukan informan sampling sociopreneur yang sukses, tahapan kedua adalah wawancara atau pengumpulan data terhadap informan dilakukan pada tokoh utama sebagai inisiator dan sejumlah individu yang terhubung dalam jaringan aktivitas sociopreneur, yaitu warga masyarakat yang berdomisili di wilayah pantai Mapak Indah. Tahapan ketiga adalah dokumentasi agar data yang diterima tidak hilang dan dapat diambil kapan saja dibutuhkan. Dan tahap terakhir adalah analisis data, pada tahapan ini dilakukan proses validasi temuan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sociopreneurship berbasis lingkungan melalui pengembangan ekowisata penangkaran penyu di wilayah Kota Mataram mulai berkembang atas inisiatif dari satu orang atau sekelompok orang yang memiliki keinginan yang kuat untuk membantu memecahkan permasalahan ekonomi dan lapangan pekerjaan sebagai dampak dari adanya bonus demografi yang terjadi di perkotaan dengan kontribusi modal sosial di sekitar, saling timbal balik, dan berkelanjutan, dan untuk menghasilkan jasa yang bernilai ekonomis bagi masyarakat sekitar, terlihat berhasil. Implementasi SociopreneurshipBerbasis Lingkungan Sebagai Reduksi Pengangguran DiKota Mataram
Policy Windows: Sociopreneurship Activity Through Development of Turtle Breeding Ecotourism in Mapak Indah Beach
Indonesia is one of the few countries in the world which becomes a natural habitat for turtles.However, like other countries, the Indonesia’s turtle population are prone to extinction. All species of see turtles in Indonesia’s waters are protected under the Government Regulation Number 7, 1999 concerning preservation of plant and animal species. Despite having the legal status, the turtle preservation is not fully comprehended and even ignored by the number of people. The development of turtle-based ecotourism is an alternative source of income. Mapak Indah Beach is considered to be a representative area for this ecotourism activity. However, finding from tourism and ecological activities shows no satisfactory results in combining the two activities. Sociopreneurship activities in the management of the Mapak Indah Beach turtle breeding ecosystem require an in-depth study to be able to access the policy windows of the Mataram City Government (the public agenda becomes the government's agenda). Strategic policies are: (1) an increase of coordination and roles among stakeholders; 2) a capacity building for management and procurement of sarpras; and (3) an increase of knowledge and skills of the local communities
PERSPEKTIF KONTEN KEBIJAKAN TERHADAP PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2009 DALAM MEREGULASI POTENSI KEKERASAN PADA PEKERJA ANAK DI KEK MANDALIKA
Pembangunan sektor pariwisa merupakan bagian dari pembangunan nasional. Dalam konteks otonomi daerah pembangunan sektor pariwisata merupakan modal bagi daerah yang bersangkutan dalam rangka untuk meningkatkan potensi daerah dan secara signifikan dapat meningkatkan sumber pendapatan asli daerah sebagai salah satu sumber pembiayaan di daerah. Faktor penentu keberhasilan suatu kebijakan ditentukan oleh content atau isi dari kebijakan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan pekerja anak pada sektor pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika melalui content atau isi dari kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Anak dan Perempuan Korban Kekerasan dengan menggunakan salah satu model implementasi dari Najam (1995). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa content atau isi dari Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 belum berjalan dengan efektif karena belum dapat mencapai maksud dan target dari kebijakan, tidak sesuai dengan kondisi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika saat ini, serta belum adanya koordinasi yang baik antara lembaga terkait dengan kebijakan ini dengan masyarakat sebagai pelaksana kebijakan
Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Tera Ulang Sebagai Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kabupaten Lombok Barat
The West Lombok Regency Government issued Regional Regulation Number 5 of 2018 concerning Retribution for Calibrated / Recalibrated Services, which regulates the implementation of metrological activities in West Lombok Regency, in this case carried out by the West Lombok Regency Industry and Trade Service, as well as to explore the maximum potential of the tools. uttp which is in the West Lombok region and will later become a source of regional revenue (PAD) through the collection of re-calibrated service fees. The purpose of this study is to provide an overview of the implementation of a re-calibrated service charge policy in increasing local revenue in West Lombok Regency. This study uses a descriptive qualitative study to explain the implementation of a re-calibrated service retribution policy in increasing local revenue in West Lombok Regency. The results showed that the implementation of the retribution policy for recalibrating services was quite good, but it could not reach all areas of West Lombok Regency, all of this was due to resource factors, namely the lack of rightful staff, metrological supervisors and PPNS metrology. This is in accordance with George C. Edwards III's (1980) Implementation Theory, namely the four factors / variables of the success of the implementation process, namely communication, resources, disposition and organization
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA JAMUR TIRAM UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA DI ERA NEW NORMAL PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MAJU BERSAMA DUSUN PELEMPAT KABUPATEN LOMBOK BARAT
Indonesia reported the first case of Covid-19 on March 2, 2020. Data as of March 31, 2020 showed that there were 1.528 confirmed cases and 136 deaths. The Covid-19 death rate in Indonesia is 8.9%, the highest in Southeast Asia. After confirming the first case, the Government of Indonesia took various countermeasures to reduce the impact of the Covid-19 pandemic in various sectors. Not only the health sector but also the economic sector has suffered no less serious impacts due to this pandemic. At the family level, the small and middle levels of society become weak and decline, this is due to restrictions on community activities. Due to these conditions, it is necessary to make efforts that we must do to be able to restore the economic condition of the family by utilizing the potential that exists around it. This service was carried out at the Women Farmers Group called ‘Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Bersama’ Pelempat, Meninting Village, West Lombok District, West Nusa Tenggara Province. The method used in this activity is implemented in 4 (four) activity stages, namely 1) Preparation, 2) Socialization, 3) Activity Implementation, and 4) Monitoring and Evaluation. The results of the activity showed that members of Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Bersama have understood the technique of developing oyster mushroom cultivation and have high motivation to become entrepreneurs through cultivating oyster mushrooms as well as making it to increase people's income in the New Normal Era of the Covid-19 pandemic
Social Capital dan Potret Pekerja Anak Dalam Industri Pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika
Perkembangan pariwisata di NTB tergolong pesat dengan adanya kebijakan pemerintah yang telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah yang merupakan destinasi dan keragaman potensi wisata kelas dunia. Pembangunan wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di satu sisi berdampak positif dalam pengembangan ekonomi, namun di sisi lain menimbulkan permasalahan terkait isu mengenai pekerja anak (child labour). Penelitian ini dilatari oleh adanya fenomena pekerja anak dalam industri pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang mana bukan hanya sekedar isu anak menjalankan pekerjaan dengan memperoleh upah saja, akan tetapi lekat sekali dengan eksploitasi, pekerjaan berbahaya, terhambatnya akses pendidikan dan menghambat perkembangan fisik, psikis, dan sosial anak. Konsep modal sosial di masyarakat merupakan hal yang kurang dipahami secara teori oleh masyarakat awam. Namun begitu, ia telah dipraktikkan secara keseharian oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui social capital atau modal sosial yang ada di masyarakat dalam menekan angka pekerja anak pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dengan menggunakan metode kualitatif melalui perspektif fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja anak di kawasan wisata masih sulit untuk dihapus. Pekerja anak belum bisa diatasi secara maksimal karena menyangkut kebiasaan di tengah masyarakat. Pemerintah pusat juga menekankan pencegahan eksploitasi anak di objek wisata. Namun, aktivitas itu masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Karena itu, kebijakan perlindungan anak perlu memperkenalkan dan mempertimbangkan konsep tersebut agar seluruh pemangku kepentingan dapat mengawasi kewajiban dan tanggung jawab bersama dalam memberikan perlindungan ini
PARTISIPASI KARYAWAN MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN MENGANTISIPASI COVID-19 DI PT. BANK NTB SYARI’AH CAPEM KEDIRI
Pandemi Covid-19 merupakan kedaruratan kesehatan masyarakat. Pemerintah berupaya untuk memberikan kontribusi strategi penanganan Covid-19 dengan tidak mengesampingkan kegiatan perekonomian yang harus tetap berjalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi karyawan Bank terdampak Covid-19 terhadap Protokol Kesehatan dalam pelayanan Perbankan pada PT. Bank NTB Syari’ah Capem Kediri. Adapun permasalahan yang muncul adalah urgensi dualisme kondisi yaitu antara pelayanan perbankan yang harus dilakukan oleh PT. Bank NTB Syari’ah Capem Kediri dan Pandemi dihadapi, disinilah peran Protokol Kesehatan memiliki arti penting yang harus dijalankan oleh Pihak Perbankan agar kegiatan Pelayanan Perbankan tetap dapat terlaksana secara maksimal walau ditengah Pandemi yang mengancam. Peran karyawan Perbankan memiliki posisi yang sangat penting karena karyawan merupakan organ yang bersentuhan langsung dengan masyarakat (Nasabah) yang mana kondisi karyawan Bank yang harus berhadapan langsung dengan nasabah ini sangat rentan untuk tertular Covid-19 yang menjadi Pandemi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada Kantor PT. Bank NTB Syari’ah Capem Kediri telah melakukan Protokol Kesehatan Covid-19 dengan prosedur sesuai ketentuan pemerintah dan ditindak lanjuti oleh Karyawan Bank untuk diterapkan dalam kegiatan Pelayanan Perbankan sesuai Perundang-undangan Negara Republik Indonesia
Budidaya Lebah Madu Trigona pada KTH “Maju Berkah” Dusun Apit Aiq Batulayar - Lombok Barat
This Community Service is entitled "Trigona Honey Bee Cultivation at KTH "Maju Berkah" Apit Aiq Batulayar Hamlet - West Lombok". The purpose of this Community Service is so that the managed cultivation business is growing and bringing about a better change impact on improving the welfare of its members and the surrounding community, increasing motivation and cooperation in the context of managing and developing the honey bee business carried out, increasing the income and welfare of group members. and the surrounding community so that they are able to overcome family economic problems, increase members' awareness in dealing with social, economic and environmental problems. The partner in this community activity is the Forest Farmers Group (KTH) “Maju Berkah”. This community activity method is carried out in 3 stages, namely 1. Preparation and Socialization to KTH “Maju Berkah and Local Village Community Members, 2. Implementation of Community Service Activities, 3 Monitoring and Evaluation of Community Service Activities Results. As a result of this community service activity, KTH "Maju Berkah" can understand the development of Trigona honey bee cultivation and how to market Trigona honey bee products and can contribute, skills, knowledge and experience to members of the Forest Farmers group and local community members "Maju Berkah" so that can develop Trigona honey bee cultivation
Edukasi Prokes 5m Berbasis Social Capital Sebagai Strategi Pemulihan Perekonomian Pelaku Umkm Desa Sukarara Kabupaten Lombok Tengah
The decline in sales as a result of the COVID-19 pandemic which began in 2020 was around 75% which had a very bad impact on UMKM businesses and there was still a decline until the following year in 2021. Strengthening of social capital in dealing with the current Covid-19 pandemic is an alternative strategy to stay afloat in difficult times. To assist the government's efforts in dealing with this problem and as a strategy for economic recovery, Lecturer Service Team of STIA Mataram carried out services through educating and outreach to several UMKM actors in Sukarara Village, Central Lombok District. This service is carried out with the aim of educating UMKM actors on the importance of implementing the 5M Health Protocol (Prokes) in dealing with the corona virus, namely the implementing of wearing masks, keeping distance, washing hands, avoiding crowds and reducing mobility (Kemenkes RI, 2021). The method applied is in the form of educational and socialization. The results obtained are increasing knowledge of the participants, which in this case are UMKM actors in Sukarara Village, Central Lombok District, so that the economic recovery can be resolved