1,212 research outputs found

    LISTENING TEAMS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

    Get PDF
    Listening Team (Tim Pendengar) adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang  berasal dari Active Learning yang didesain oleh Melvin L Silberman. Tujuan penerapan  Listening Team ini agar anak didik terlatih bekerja dalam kelompok secara harmonis serta mendapat hasil belajar yang maksimal. Untuk mengaplikasikannya, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu membagi anak didik menjadi empat tim; tim penanya, tim penyetuju, tim pembantah dan tim pemberi contoh. Pendidik selanjutnya memberikan ceramah atau arahan terkait materi yang harus didiskusikan dalam tim masing-masing. Semua tim diberikan waktu untuk mempersiapkan diri untuk memperesentasikan hasil diskusi timnya. Model pembelajaran ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain mampu mengembangkan kemampuan kognitif anak didik, membuat anak berpikir kritis selama proses diskusi, membuat anak dengan kemampuan interpersonal dan intrapersonal berkembang lebih baik. Listening Team ini juga mampu membuat anak didik mengungkapkan gagasan atau ide terkait topik yang dibahas. Anak didik juga dilatih untuk menemukan cara bagaimana merespon orang lain terkait cara menyetujui dan menyangkal ide yang diberikan oleh tim lain, dan mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya terhadap ide yang disampaikan oleh tim lain. Yang terakhir, pastinya dengan belajar dengan Listening Team ini, motivasi dan hasil belajar anak didik akan meningkat. Namun demikian, Listening Teams ini juga memiliki beberapa kelemahan di antaranya bila ada siswa yang tidak dapat memahami materi, mereka akan mengalami kesulitan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, meleburnya penilaian individu karena adanya penilaian kelompok, menghabiskan waktu yang cukup lama, serta sulitnya menumbuhkan sikap komunikatif peserta didik.Kata Kunci: Active Learning, Listening Team, dan Pembelajaran PAI

    Pidgins and Creoles: Birth of Languages

    Get PDF
    This article presents an outlook of pidgins and creoles starting from the background of the ariseof the using of pidgins and creoles in the world. To have a clear understanding of what pidgins and creolesare the definition of both terms are explained briefly here. This article also discusses some distinctions ordistinctive features of pidgins and creoles and the community using pidgins and creoles in the world. Atthe end of the discussion, this article describes some brief discussions related to some reasons stating thatpidgins and creoles are born as languages

    Penerapan Problem Based Learning dalam Pendidikan Agama Islam

    Get PDF
    Educators should choose a learning model that can generate students’ enthusiasm for learning and develop their potential so that they are able to solve the problems faced in life. Problem Based Learning is one of  learning models that is considered can maximize the students’ potential and guide them to have the ability to solve problems in life. Problem Based Learning (PBL) is based on constructivism and accommodates students' involvement in the learning process and problem solving. To apply PBL in the learning process, there are several principles and procedures that must be understood by educators. To implement PBL in the learning process, educators should follow the procedures or implementation stages. The procedure for implementing PBL is divided into several steps, namely: problem orientation, organizing students to study (in groups), investigation or data collection, developing and presenting work results and finally; evaluation and reflection. This PBL model certainly has advantages and disadvantages, so educators should study all things related to this PBL to maximize results and minimize deficiencies, educators should adhere to the principles and procedures for implementing them in the learning process because PBL is one of the learning models that is capable to answer the needs of students and be relevant to the demands of this century

    KUALITAS PELAYANAN NASABAH KANTOR PUSAT OPERASIONAL RNPT. BANK ACEH

    Get PDF
    BAB VPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan pembahasan pada bab-bab terdahulu, penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:1. PT. Bank Aceh merupakan bank umum milik daerah yang mempunyai peranan langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan daerah Aceh. Gagasan untuk berdirinya suatu Bank milik Pemerintah daerah tercetus atas prakarsa Dewan Pemerintahan Daerah Peralihan Provinsi Aceh.2. Struktur Organisasi PT. Bank Aceh berbentuk garis dan staf dimana struktur organisasi tersebut tercermin adanya pembagain tugas secara fungsional antara satu bagian dengan bagian yang lainnya telah ditetapkan dalam wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.3. Seorang Customer Service dalam memberikan pelayanan prima telah mengakibatkan jumlah nasabah.4. Salah satu strategi pelayanan yang dilakukan PT. Bank Aceh guna meningkatkan kepuasan nasabah adalah kualitas pelayanan kepada nasabah serta peningkatan fasilitas pelayanan yang lebih modern yang sesuai dengan perkembangan.5. Pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab sebagai Customer Service dapat dilihat dari sikap customer service dalam melayani nasabah. Tugas customer service adalah melayani sebaik-baiknya nasabah. Untuk memberikan 426. pelayanan prima kepada nasabah diperlukan adanya suatu penerapan sopan santun pergaulan yang cocok dengan situasi sehingga masyarakat memperoleh kepuasan dalam pelayanan tersebut.B. Saran-saran1. Agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada PT. Bank Aceh dengan lebih baik lagi dari sebelumnya2. Bagi Bank Aceh, jumlah nasabah yang besar tidak menjamin tingkat kepuasan nasabah tinggi, hal tersebut terlihat dari hasil responding nasabah. Untuk itu Bank Aceh harus lebih meningkatkan kemampuan dan kecepatan seorang customer service, agar tingkat kepercayaan dan kepuasan nasabah dalam menggunakan produk lebih baik

    PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SD NEGERI LAM URA KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    Supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkankemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui program, pelaksanaan, tindak lanjut dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan pengawas. Data dianalisis dengan cara mereduksi, display, mengambil kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Program disusun pada setiap awal tahun pelajaran berdasarkan hasil tindak lanjut pelaksanaan supervisi pada tahun sebelumnya dengan berpedoman pada petunjuk yang diberikan oleh Dinas Pendidikan. Penyusunan program tidak sepenuhnya melibatkan guru dan direncanakan sebanyak dua kali dalam satu semester. 2) Pelaksanaan supervisi diawali dengan kegiatan sosialisasi kepada guru dan melakukan pertemuan pra observasi. Kegiatan supervisi dilakukan dengan memberikan bimbingan dan arahan tentang penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran melalui kegiaran rapat, diskusi, pertemuan individu dan observasi kelas. Kepala sekolah mencatat seluruh kegiatan observasi kelas pada lembar instrumen yang akan dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan untuk pembinaan dalam meningkatkan profesional guru. 3) Tindak lanjut dilakukan melalui diskusi antara kepala sekolah dengan guru sebagai pertemuan balikan dari hasil observasi kelas. Hasil tindak lanjut diakhiri dengan langkah-langkah kongkrit secara kontekstual sebagai jalan keluar dari masalah-masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran dan sebagai upaya perbaikan pada masa yang akan datang untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. 4) Hambatan-hambatan yang dihadapi adalah sering bergeser jadwal supervisi, penggunaan metode mengajar masih berpusat pada guru, guru merasa kaku ketika disupervisi dan guru kurang aktif dalam mencari informasi baru tentang pembelajaran. Kata Kunci: Supervisi Akademik dan Kompetensi Profesional Guru

    Sastra Profetik: Kajian Analisis Pemikiran Kuntowijoyo

    Get PDF
    Literary work is a process of creativity a person whose presence can not be separated from the reality of community life. Literary works present not only as an entertainment, but also bring enlightenment and soul-building tools. The values contained in a literary work are also related to the values of life and religious society. Thus, literature can contribute in shaping the values and strengthen the noble human character. These values are reflected in Kuntowijoyo’s thinking. This paper examines Kuntowijoyo’s thoughts relating to the idea of prophetic literature and how the form of Profetic literature he developed. The conclusion of this study is that prophetic literature developed by Kuntowijoyo is a literature of divine worth deriving from the values of the scriptures. It is a literature for believers. This prophetic literature is also referred to as literary worship, because it is an expression of appreciation of religious values. These values as a means of worshiping God. This can be seen from his prophetic meaning, namely the desire to imitate the Prophet’s attitude and attitude as a “Prophet”. This prophetic literature also contains human values, liberation and transcendence

    KRITIK SASTRA FEMINIS DALAM KARYA SASTRA KAHLIL GIBRAN

    Get PDF
    Sejarah panjang tentang perempuan dipanggung peradaban telah ditulis dalam berbagai karya. Termasuk karya sastra juga telah banyak melukiskan gambaran kedudukan perempuan, bahkan tentang ketidakadilan perempuan. sehingga perempuan mulai bangkit mempertanyakan dan menggugat dominasi dan ketidakadilan yang terjadi dalam sistem patriakhi, perempuan selama ini telah banyak mengalami subordinasi, represi, dan marjinalisasi dalam berbagai bidang. Kritik sastra feminis merupakan studi sastra yang mengarahkan fokus analisanya pada perempuan yang menginginkan adanya keadilan dalam memandang eksistensi perempuan, serta berusaha memahami ketertindasan terhadap perempuan dan mencari upaya bagaimana mengatasi ketertindasan tersebut. Sastrawan Gibran Khalil Gibran mencoba mengkritisi fenomena ketidakadilan terhadap perempuan khususnya yang tercermin dalam karya-karyanya baik syair maupun prosa. Permasalahan ini terangkum dalam pertanyaan bagaimana konsep kritik sastra feminis dalam sastra Gibran Kahlil Gibran, serta melihat bagaimana ungkapan-ungkapan kritik feminis dalam sastra Kahlil Gibran. Penelitian ini akan dianalisa dengan metode deskriptif untuk dapat menggambarkan dan mendeskripsikan fenomena dan kejadian yang ada. sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan dan wujud gambaran perempuan Arab yang terekspresikan dalam berbagai ungkapan perempuan bahwa perempuan menginginkan kebebasan dari ketidakadilan yang mengukungnya

    Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pada SD Negeri Lam Ura Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar

    Full text link
    : The purpose of this study was to determine the program, implementation, follow-up and the obstacles faced by principals in the implementation of academic supervision in improving the professional competence of teachers. This study used descriptive qualitative approach. The technique of data collection used were observation, interviews, and documentation. Subjects of study were principals, vice-principals, teachers and supervisors. Data were analyzed with data reduction, data display, conclusion drawing and verification. The results showed that: 1) Programs are arranged at the beginning of each school year based on the results of the follow-up implementation of supervision in the previous year based on the instructions given by the Department of Education. Teachers were not fully involved in setting the programs and it was planned twice in one semester. 2) Implementation of supervision begins with socialization activities for teachers and pre-observation meeting. Supervision activities were carried out by providing guidance and direction on the preparation of learning tools, learning implementation and evaluation of learning through meetings, discussions, individual meetings and classroom observations. Principal recorded all activities on a classroom observation on instrument sheet that will be used as input and consideration for guidance in improving teachers' professional competence. 3) Follow-up is done through discussions between principals and teachers to provide feedback from the results of classroom observation. Results of follow-up were concluded with concrete steps contextually as a way out of the problems faced by teachers in the learning process and as an improvement in the future to improve the quality of learning. 4) Obstacles faced were the supervision schedule was often shifted, the use of teaching methods were still centered on the teacher, the teacher felt clumsy when supervised and teachers were less active in seeking new information about learning
    • …
    corecore