35 research outputs found

    THE INFLUENCE OF THE SNOWBALL THROWING COOPERATIVE LEARNING MODEL ON LEARNING OUTCOMES SDN 4 BANAWA

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of the snowball throwing learning model on science learning outcomes of fourth grade students of SDN 4 Banawa. The problem examined in this study is whether there is an influence on the snowball throwing learning model on the science learning outcomes of fourth grade students at SDN 4 Banawa ? The population in this study were all fourth grade students of SDN 4 Banawa with a total of 43 people and the sample in this study consisted of two classes namely class IVa and class IVb. This research is a quantitative study using the snowball throwing learning model using two groups, namely the experimental class group and the control class group. The design used in this study is the Pretest-Posstest Control Group Design. The instrument used in this study is a test of learning outcomes in the form of multiple choice. The average results of pretest data processing obtained in the experimental class is 4.41 and posttest score is 8.55 while the average score of the pretest obtained in the control class is 3.69 and the posttest score is 7.45. Based on the results of testing the hypothesis obtained t-counted = 2.35 and t table = 1.68 at the real level α = 0.05 with criteria if t-counted t-table then Ha is accepted and H0 is rejected, based on the results of the hypothesis test it can be concluded that there is influence Snowball Throwing learning model for the science learning outcomes of fourth grade students of SDN 4 Banawa

    PENGARUH PENDEKATAN CONCEPTUAL PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of a conceptual problem solving (CPS) approach on students' physics representation and problem-solving abilities. The research design was a quasi experiment with a pretest-posstest nonquivalent group design. The study population was all students of Class XI MIA SMA Negeri 2 Palu. The sampling technique was purposive sampling. Class XI MIA 1 as the experimental class and Class XI MIA 2 as the control class. Data analysis using t-test using SPSS 22.0 application at a significance level of 0.05 with the prerequisite test for normality and homogeneity. The results of the statistical test of representation ability obtained Sig. = 0,000 and problem-solving Sig. = 0.000 with criteria to accept Ho if Sig. > 0.05 and reject H0 if Sig. <0.05. Sig value. <0.05 so that Ho is rejected with the conclusion that there is an effect of the conceptual problem solving (CPS) approach on students' physics representation and problem-solving abilities

    Pengaruh Pendekatan Scientific Model Discovery Learning pada Materi Gerak Lurus terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X MA Asadiyah Tolai

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan scientific model discovery learning pada materi gerak lurus terhadap hasil belajar siswa kelas X MA Asadiyah Tolai. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan scientific model discovery learning dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil tes dari kedua kelas, diperoleh nilai rata-rata dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 6,27 dan 5,75 untuk tes awal, sedangkan untuk tes akhir rata-ratanya adalah 13,58 dan 9,89. Dari hasil analisa data diperoleh nilai sedangkan nilai . Hal ini menunjukan bahwa nilai  berada diluar daerah penerimaan Ho, dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil ini menyatakan terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang diterapkan pendekatan scientific model discovery learning pada materi gerak lurus terhadap hasil belajar siswa kelas X MA Asadiyah Tolai dengan kelas yang diterapkan model pembelajaran langsung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan scientific model discovery learning pada materi gerak lurus terhadap hasil belajar siswa kelas X MA Asadiyah Tolai

    The Problem Solving Ability In Vector Addition By Using Grid And Parallelogram

    Get PDF
    This study aims to analyze the problem solving ability of vector addition using the grid and parallelograms. The subjects of this study consisted of 26 students and 4 respondents were selected by giving tests. The selection of respondents was carried out in the form of a multiple choice test then grouped and categorized, and 2 respondents were selected each representing high and low. The data were obtained through giving tests to selected respondents and direct interviews with respondents. The test consists of four question numbers on vector material where two question numbers consist of vectors using a grid and two question numbers on vectors without a grid and after that an interview is conducted. The research data were analyzed through the Polya stage score. The results showed that students were still less able to solve the problem of vector addition using the grid. Students have a lot of difficulty at the stage of implementing the plan and checking back. This is because students make technical errors which include the inability of students to perform mathematical / calculation operations

    Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fisika Tingkat Analisis (C4)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal fisika tingkat analisis (C4). Penelitian dilakukan di SMA Negeri di Kota Palu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 104 orang siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu tes seleksi responden, tes essay, dan wawancara. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 9 orang siswa yang diperoleh dari hasil tes seleksi responden. Berdasarkan penelitian, hasilnya menunjukkan pencapaian kompetensi kognitif siswa pada tingkatan analisis belum memberikan hasil yang maksimal, dalam hal ini masih tergolong kategori sangat buruk. Pencapaian pada tingkatan analisis (C4) hanya sebesar  24,26 %. Adapun Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal  adalah kesalahan penafsiran 66.7% dengan kategori tinggi, kesalahan konsep 77.8% dengan kategori tinggi, dan kesalahan strategi 72.7% dengan kategori tinggi

    Analisis Pemahaman Konsep Siswa tentang Gaya Lorentz untuk Konteks yang Berbeda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep siswa tentang gaya Lorentz untuk konteks yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Kota Palu pada siswa kelas XII MIA 3 yang terdiri dari 20 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang datanya berdasarkan fakta-fakta yang ada, sehingga dalam penelitian ini digunakan pendekatan “deskriptif kualitatif”.  Instrumen  pengumpulan  data  yang digunakan  yaitu tes essay dan wawancara.  Responden dipilih berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang terbagi menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa tentang gaya Lorentz untuk konteks yang berbeda masih tergolong rendah. Siswa paling dominan paham pada konsep untuk konteks kawat berarus dalam medan magnet. Sedangkan siswa  paling banyak tidak paham tentang konsep untuk konteks muatan yang bergerak dalam medan magnet

    Analisis Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) Bentuk Essay yang dibuat oleh Guru Fisika SMA di Kota Palu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan soal HOTS bentuk Essay yang dibuat dan diklaim oleh guru Fisika SMA di Kota Palu adalah soal HOTS yang kemudian disesuaikan dengan kriteria soal HOTS. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Responden pada penelitian ini adalah guru fisika SMA yang ada dikota Palu. Objek penelitian ini adalah soal ulangan maupun soal ujian yang pernah diujikan ke siswa. Data diperoleh dari soal-soal yang dibuat oleh guru dan hasil wawancara. Masing-masing soal terdiri dari 5 nomor soal. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan empat aspek kriteria soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) yaitu : Stimulus, Kontekstual, Dapat menarik kesimpulan, Taksonomi Bloom, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kontekstual lebih dominan digunakan dalam penyajian soal yang dibuat oleh guru SMA di Kota Palu. Bila ditinjau dari Taksonomi Bloom, maka soal-soal yang dikembangkan guru Fisika SMA diKota Palu masih berada pada level ingatan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) menuntut level berpikir analisis, mengevaluasi, dan mencipta

    Analisis Pemahaman Konsep Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika pada Materi Fenomena Deforestasi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemahaman konsep mahasiswa calon guru fisika pada materi fenomena deforestasi. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Tadulako. Subyek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan fisika angkatan 2015 kelas C sebanyak 30 orang. Instrumen  pengumpulan  data  yang  digunakan  yaitu pilihan ganda beralasan berjumlah 15 butir soal yang disertai CRI untuk mengetahui tingkat keyakinan subjek penelitian dalam menjawab soal. Data hasil tes kemudian di analisis untuk menentukan presentase pemahaman konsep pada setiap soal yang diberikan. Hasil analisis jawaban responden mengenai tes pemahaman konsep pada konsep fenomena deforestasi menunjukan bahwa tingkat pemahaman konsep mahasiswa tergolong rendah  dengan rata-rata presentase 37.33%

    Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Literasi Sains Siswa

    Get PDF
    This study aimed to determine the effect of guided inquiry learning models on students' scientific literacy abilities. This research used a non-equivalent control class design. In this design, there are pretest and posttest for the experimental class and the control class. The sampling technique in this study was conducted using cluster random sampling, because these groups have the same abilities. The samples were students of class XI MIA 1 and XI MIA 4, with 21 and 22 students respectively. Class XI MIA 1 students as the experimental class were treated with the guided inquiry learning model, while the XI MIA 4 class as the control class used the conventional learning model, namely the discovery learning model. The pretest mean score in the experimental class was 5.95 and the control class was 5.55. The average posttest score in the experimental class was 15.09 and 11.14 in the control class. The results of testing the hypothesis that the value of t = 5.08 ≥ t table = 2.02 so that H0 was rejected and H1 was accepted. Thus it can be concluded that there is an effect of the guided inquiry learning model on the scientific literacy abilities of class XI SMA Negeri 2 Poso, especially static fluid material
    corecore