13 research outputs found

    Kualitas Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Menggunakan Metode Webqual 4.0

    Get PDF
    Along with high immunization coverage, the use of vaccines has also increased, and as a result, events related to immunization have also increased. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia has used KIPI Recording and Reporting Information System to find out the reaction of the immunization given, this system is used by all provinces in Indonesia which are regulated in the Minister of Health Regulation of the Republic of Indonesia. This study wants to test the quality of the website as an independent variable whether it affects user satisfaction after accessing the information system of Post Immunization Inclusion and Reporting Events. Website quality as a variable has three components, namely usability quality, information quality, and interaction quality. By using a sample of users as many as 75 people. This study uses SPSS 2.4 in the data processing. Research results from the rating scale illustrate that the evaluation of Information Systems for Reporting and Reporting of Post-Immunization Occurrence events has a very good rating scale, this is evidenced from the 301-375 useability scale, which gets 316.1 results, which means that usability is very good, from a scale of 301-375 information quality get 332.8 results which means that information quality is very good value and from a scale of 301-375 Service Interaction Quality get a result of 308.5 which means Service Interaction Quality is very good value.Abstrak - Meningkatnya penggunaan vaksin yang diiringi oleh tingginya cakupan imunisasi mengakibatkan timbulnya kejadian yang berhubungan dengan imunisasi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menggunakan Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan KIPI untuk mengetahui reaksi dari imunisasi yang diberikan, Sistem ini digunakan oleh seluruh provinsi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian ini akan menguji terhadap kualitas website Sistem Informasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi sebagai variabel bebas sejauh mana website ini dapat mempengaruhi penggunanya saat mengakses Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Sebagai variabel penilaian terdiri dari 3 komponen yaitu Kualitas kegunaan (Useability), Kualitas Informasi (Information Quality) serta Kualtias Interaksi (Interaction Quality) dengan menggunakan sampel sebanyak 75 orang. Dalam pengolahan data penelitian kualitas website terhadap Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kejadian Ikutan Paca Imunisasi ini menggunakan SPSS 2.4 dalam pengolahan data. Hasil penelitiam dari rating scale mengambarkan bahwa penilaian terhadap Sistem Informasi Pencatatan Dan Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi mendapatkan rating scale sangat baik, hal tersebut dibuktikan dari skala 301-375 useability mendapatkan hasil 316.1 yang artinya usability bernilai sangat baik, dari skala 301-375 information quality mendapatkan hasil 332.8 yang artinya information quality bernilai sangat baik dan dari skala 301-375 service interaction quality mendapatkan hasil 308.5 yang artinya service interaction quality bernilai sangat baik

    TUG SYNOPSIS UNTUK HIMPUNAN DATABASE RELASIONAL

    Get PDF
    Tupel Graph (TuG) Synopsis adalah suatu model yang digunakan untuk menghasilkan perkiraan yang akurat dari pemilihan query join yang kompleks pada database relasional. Tupel (record) pada database ralasional digambarkan sebagai sebuah graf, dan query join digambarkan sebagai transversal (perjalanan) graf. Model ini memiliki keunggulan dari teknik sebelumnya dengan mengembangkan suatu algoritma yang efisien untuk membangun TuG synopsis yang akurat pada kapasitas memori yang terbatas

    SPSS SOFTWARE AS A TOOL FOR ANALYZING RELATIONSHIPS BETWEEN LECTURE PERFORMANCE AND STUDENT SUCCESFULL (Case Study)

    Get PDF
    One of the key factor that influenced the fulfillment of resources is the performance of individual (employee) in an organization. For educational organization, human resources are related to educative workforce (lecturer) and non-educative workforce. One of the objectives of educational organization is the succesfulness of the teaching-learning process. SPSS, in this case, is used to facilitate analysis. The effectiveness of learning is indirectly influenced by the performance of lecturers. This research is conducted to find the relation between factors in lecturer performance and learning effectiveness as well as the strength of the relation. Indicator for learning effectiveness is measured by students marks. Factors in lecturer performance include motivation and competence in teaching, where motivation is measured from teaching method and attendance. Performance measurement of lecturers is assessed by the student using survey. Survey data are tested by using validity test and reliability test. Method of analysis used in this research is statistical correlation techniques with non parametric method using Spearman rank correlation. The results show that there is a small and positive correlation between lecturer’s performance and learning effectiveness. Possitive relation with small value shows that, indirectly, the higher the lecturer’s performance the better the student’s succesfulness and, conversly, the lower the lecturer’s performance the worse the student’s succesfulness in learning process.Kata Kunci : keberhasilan belajar, kinerja dosen, korelasi SPSSSubject Description : K.3.Computeres and Education | K.3.1.Computer Uses in Education | Collaborative Learnin

    Identification of Image Edge Using Quantum Canny Edge Detection Algorithm

    Get PDF
    Identification of image edges using edge detection is done to obtain images that are sharp and clear. The selection of the edge detection algorithm will affect the result. Canny operators have an advantage compared to other edge detection operators because of their ability to detect not only strong edges but also weak edges. Until now, Canny edge detection has been done using classical computing where data are expressed in bits, 0 or 1. This paper proposes the identification of image edges using a quantum Canny edge detection algorithm, where data are expressed in the form of quantum bits (qubits). Besides 0 or 1, a value can also be 0 and 1 simultaneously so there will be many more possible values that can be obtained. There are three stages in the proposed method, namely the input image stage, the preprocessing stage, and the quantum edge detection stage. Visually, the results show that quantum Canny edge detection can detect more edges compared to classic Canny edge detection, with an average increase of 4.05%

    APLIKASI PENGUKURAN TINGKAT KEMIRIPAN OBJEK MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE BERDASARKAN HASIL DETEKSI TEPI

    Get PDF
    Pengolahan citra mengalami perkembangan yang begitu pesat yang ditandai dengan banyaknya citra yang disajikan dalam berbagai bidang seperti bidang kedokteran, industri pertanian, geologi, dan kelautan. Banyaknya citra yang tersaji seringkali pengguna mengalami kesulitan pada saat proses pengambilan atau pengklasifikasian citra berdasarkan kemiripan citra. Penilaian kemiripan citra dapat diukur berdasarkan perbedaaan jarak tepi (Euclidean distance) atau jarak warna (distance metric). Pada penelitian ini dikembangkan aplikasi pengukuran tingkat kemiripan objek citra menggunakan metode modified Hausdorff distance. Nilai kemiripan yang dihasilkan pada proses pengukuran tingkat kemiripan objek menggunakan metode modified Hausdorff distance berupa bilangan desimal. Jika nilai proses mendekati 0 atau sama dengan 0 maka citra dianggap mirip. Implementasi dilakukan menggunakan tiga jenis objek citra dengan masing-masing jenis objek citra memiliki 7 objek citra sehingga keseluruhan objek sebanyak 21 objek citra dengan format JPG dan PNG yang tidak memiliki latar belakang. Tampilan aplikasi ini dibuat menggunakan Graphic User Interface (GUI). Pengujian keakuratan dari aplikasi diukur menggunakan metode efektifitas dengan menghitung perbandingan antara nilai dari aplikasi (AVVR) terhadap nilai responden (IAVVR). Hasil pengujian menunjukkan bahwa aplikasi yang dibuat memiliki nilai keakuratan mendekati 1, artinya aplikasi dianggap mirip dengan penilaian mata manusia

    Implementasi Metode Modified Hausdorff Distance Dalam Menilai Kemiripan Citra

    Full text link
    Penentuan nilai kemiripan citra dapat dilakukan dengan penilaian langsungsecara kasat mata. Penentuan nilai kemiripan juga dapat menggunakan metodepemindaian keseluruhan objek pada sebuah citra (Template Matching). Secarakasat mata setiap individu memiliki perbedaan persepsi dalam melakukanaktivitas penilaian. Oleh sebab itu metode Template Matching dianggap cocokdalam membantu proses penilaian dari kemiripan citra. Pada proses TemplateMatching diimplementasikan metode Modified Hausdorff Distance dalampenelusuran perbedaan jarak garis tepi (Euclidean Distance) pada citra yangdijadikan sebagai acuan dalam proses Template Matching. Nilai kemiripan yangdihasilkan pada proses Template Matching menggunakan metode ModifiedHausdorff Distance berupa bilangan desimal, dengan indeks nilai jika semakinmendekati 0 maka citra dinilai semakin mirip

    IMPLEMENTASI METODE MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE DALAM MENILAI KEMIRIPAN CITRA

    Get PDF
    Penentuan nilai kemiripan citra dapat dilakukan dengan penilaian langsungsecara kasat mata. Penentuan nilai kemiripan juga dapat menggunakan metodepemindaian keseluruhan objek pada sebuah citra (Template Matching). Secarakasat mata setiap individu memiliki perbedaan persepsi dalam melakukanaktivitas penilaian. Oleh sebab itu metode Template Matching dianggap cocokdalam membantu proses penilaian dari kemiripan citra. Pada proses TemplateMatching diimplementasikan metode Modified Hausdorff Distance dalampenelusuran perbedaan jarak garis tepi (Euclidean Distance) pada citra yangdijadikan sebagai acuan dalam proses Template Matching. Nilai kemiripan yangdihasilkan pada proses Template Matching menggunakan metode ModifiedHausdorff Distance berupa bilangan desimal, dengan indeks nilai jika semakinmendekati 0 maka citra dinilai semakin mirip

    Pembuatan dan Karakterisasi Ko-kristal Flukonazol-Resorsinol

    Get PDF
    Fluconazole (FLU), an oral antifungal widely used in the treatment of vaginitis andcandidiasis, is known to have low bioavailability due to its low solubility. The purpose of this studywas to prepare and characterize co-crystal fl uconazole-resoscinol (FLU-RES). The preparation ofco-crystal was performed by grinding together the equimolar mixture of FLU-RES which is drippedwith a few ethanol. Powder X-ray diff raction, diff erential scanning calorimetry (DSC), and polarizedmicroscopy methods were performed to characterize the formation of FLU-RES co-crystal. Relevantphysicochemical properties include solubility tests in water and dissolution tests in pH 1.2; 4.5 and6.8 buff er solution. The powder X-ray diff ractogram of FLU-RES milled result showed the presenceof new peaks and loss of the main peaks of FLU and RES. The characterization of grinding result byDSC and polarized microscopy methods also showed the co-crystal formation between FLU and RES.The solubility of FLU-RES co-crystal in water is solubility two folds more than pure FLU, while itsdissolution rate is 1.67-1.72 times faster than pure FLU.Flukonazol (FLU), suatu anti jamur oral yang banyak digunakan pada pengobatan vaginitisdan kandidiasis diketahui memiliki bioavailabilitas kecil karena kelarutaanya rendah. Tujuan penelitianini adalah untuk membuat dan mengkarakterisasi ko-kristal fl ukonazol-resorsinol (FLU-RES).Penyiapan ko-kristal dilakukan menggerus bersamaan campuran ekuimolar FLU-RES yang diteteskansedikit etanol. Metode difraksi sinar-X serbuk, diff erential scanning calorimetry (DSC), dan mikroskoppolarisasi dilakukan untuk mengkarakterisasi pembentukan ko-kristal FLU-RES. Pengujan sifatfi sikokimia meliputi uji kelarutan di dalam air dan uji disolusi dalam larutan dapar pH 1,2; 4,5 dan 6,8.Difraktogram sinar-X serbuk hasil penggilingan FLU-RES menunjukkan keberadaan puncak-puncakbaru dan hilangnya puncak-puncak utama FLU dan RES. Karakterisasi dengan DSC dan mikroskoppolarisasi juga mennujukkan adanya pembentukan ko-kristal antara FLU-RES. Kelarutan ko-kristalFLU-RES dalam air dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan FLU murni, sementara laju disolusinya1,67-1,72 kali lebih cepat daripada FLU murni
    corecore