14 research outputs found

    PENGARUH KOMPETENSI DAN ORIENTASI PENGGUNA TERHADAP KUALITAS SOSIALISASI SERTA PENGARUHNYA PADA KESADARAN UNTUK MENTAATI PERATURAN DI BIDANG KEUANGAN NEGARA

    Get PDF
    The Low Fraud Control Plan (FCP) due to the low level of adherence of stakeholders BPKP Central Java province to the provisions of the legislation it can be seen from the increasingly widespread disclosure of Corruption both cases handled by the Prosecutor and Police Investigator. This is evident from the amount of aid giving expert testimony in court given BPKP Representative of Central Java Province from 2009 to 2011 has increased. The phenomenon of the gap between the change in strategy by the realization is still not in line, then it will be a problem of low awareness of stakeholders on the legislation in the field of public finance. Referring to the problem formulated in this study is "How to raise awareness to obey the rules in the financial sector". The research problems that have led researchers to develop a research model. The research model developed involving four research variables, namely competence, user orientation, quality socialization and consciousness obey the rules by five research hypotheses. Data about the competence, user orientation, quality socialization and awareness obey the rules obtained through open-ended questionaire with representative stakeholders BPKP Central Java Province who received socialization and socialization Corruption Prevention Program in Finance State. The data obtained were then analyzed by using analysis of Structural Equation Modeling (SEM). Statistical tests were performed on a model developed research shows that the model according to the population estimates. In hypothesis testing showed that the competence and user orientation proved positive and significant impact on the quality of socialization socialization and quality proved positive and significant effect on the consciousness obey the rules while testing the effect of competence and orientation of the user to obey the rules of consciousness is not proven effect

    Membangun Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada UKM Manufaktur (Studi Kasus Pada Industri Manufaktur Kayu / Mebel dan Gerabah di Kabupaten Klaten)

    Get PDF
    Penelitian ini diadakan karena UKM yang ada di Indonesia khususnya di kabupaten Klaten terjadi kemerosotan nilai ekport dan import serta tidak adanya pergerakan jumlah UKM kayu dan gerabah. Untuk mencapai keunggulan bersaing tersebut perlu adanya orientasi kewirausahaan dalam UKM tersebut yang meliputi inovasi, pengambilan resiko, dan proaktif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Inovasi, proaktif, dan berani mengambil resiko terhadap keunggulan bersaing untuk meningkatkan kinerja bisnis. Rumusan masalah adalah bagaimana menciptakan keunggulan bersaing melalui inovasi, proaktif, dan berani mengambil resiko untuk meningkatkan kinerja bisnis. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah industri kayu dan gerabah skala kecil dan menengah di Kecamatan Bayat, Jogonalan, dan Wedi, Kabupaten Klaten yang berjumlah 501 industri. Dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 120 industri. Alat analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) melalui program AMOS. Secara umum kesimpulan dari hasil pengujian model yang diterapkan pada industri kayu dan gerabah skala kecil dan menengah di Kecamatan Bayat, Jogonalan, dan Wedi, Kabupaten Klaten menunjukkan bahwa keunggulan bersaing dapat dicapai melalui inovasi, dan berani mengambil resiko, dimana keunggulan bersaing yang dihasilkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnis. Selain keunggulan bersaing, inovasi dan berani mengambil resiko dapat meningkatkan kinerja bisnis. Penelitian ini memberikan beberapa keterbatasan penelitian yaitu adanya nilai marginal pada varibel inovasi dan juga variabel berani mengambil resiko. serta agenda penelitian mendatang dengan mengubah varibel inovasi dan variabel berani mengambil resiko menjadi variabel keunggulan produk dan adaptabilitas lingkungan

    Strategi Membangun Kualitas Pelayanan Perbankan untuk Menciptakan Kepuasan Nasabah Berorientasi Loyalitas pada BRI Cabang Blora dan Unit online-nya

    Get PDF
    Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan bank sebagai perusahaan jasa saat ini. Karena dewasa ini masalah kepuasan dan loyalitas nasabah melalui kualitas pelayanan terbaik telah menjadi komitmen bagi perbankan dalam menjalankan roda bisnisnya. Tujuan dari penelitian adalah mencari jawaban atas masalah yang diajukan dalam penelitian ini, dimana menurut riset MRI diambil kesimpulan bahwa BRI masih menghadapi masalah dari seluruh aspek layanan, baik Sumber Daya Manusia, proses produk dan aspek fisik sehingga memerlukan penanganan yang serius dari segenap aspek manajemen di dalam BRI. Dengan menguji pengaruh Aspek fisik dalam kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah, pengaruh intangible asset dalam kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah dan pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah. Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah dari BRI Cabang Blora beserta Unit online-nya, sejumlah 120 responden melalui kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat AMOS 4.01, yang bertujuan untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek fisik dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah ; intangible asset dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa aspek fisik berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan loading factor sebesar 0.22 ; intangible asset berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan loading factor sebesar 0.37 dan kepuasan nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan loading faktor sebesar 0.58

    Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Katarak Peserta BPJS di Semarang Eye Center (SEC) RSI. Sultan Agung Semarang

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit 2018 ABSTRAK Rr. Farah Aldila Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Katarak Peserta BPJS di Semarang Eye Center (SEC) RSI. Sultan Agung Semarang xv + 128 halaman + 24 tabel + 4 gambar +5 lampiran Peningkatan pelayanan kesehatan melalui BPJS perlu dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Semarang Eye Center (SEC) didapatkan jumlah kunjungan yang menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2016. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap semua petugas Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis urutan prioritas pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien katarak peserta BPJS di Semarang Eye Center (SEC) RSI. Sultan Agung Semarang. Desain penelitian ini non eksperimental (Observational) dengan menggunakan kuisioner. Skala pengisian kuesioner dengan interval 1-10, Analisis data kuantitatif menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan jumlah sampel 100 orang responden. Sampel Non Probability Sampling dengan teknik pengambilan Purposive Sample yaitu pasien yang telah melakukan operasi katarak. Responden dalam penelitian ini 100 orang (30% laki-laki dan 70% perempuan). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah lima dimensi mutu, yaitu bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy) Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh bermakna antara dimensi kualitas pelayanan empati, jaminan, kehandalan, daya tanggap serta bukti fisik terhadap kepuasan pasien dengan nilai uji validitas >0,2 untuk kelima variabel, sehingga dikatakan valid dan nilai uji reliabilitas terhadap kelima variabel >0,6 yaitu empati 0,625, jaminan 0,663, kehandalan 0,629, daya tanggap 0,687, dan bukti fisik 0,789 sehingga dinyatakan reliabel.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Kualitas pelayanan yang bermutu akan meningkatkan kepuasan pasien. Disarankan kepada Manajemen Rumah Sakit Islam Sultan Agung agar dapat memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan dengan cara mengadakan morning report setiap hari untuk mengingatkan tentang pelayanan bermutu, memberikan angket kepuasan setiap pasien selesai mendapatkan pelayanan, memberikan reward kepada dokter dan perawat favorit pilihan pasien berdasarkan angket, membuat mobile application untuk memudahkan pasien mendaftar dan mendapatkan informasi tentang pelayanan di SEC RSI. Sultan Agung Semarang. Kata kunci : Kualitas Pelayanan Kesehatan,Kepuasan Pasien,Peserta BPJS Kepustakaan: 49 (1990-2010) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Hospital Administration 2018 ABSTRACT Rr. Farah Aldila Analysis of Health Service Quality towards A Level of Cataract Patient’s Satisfaction as A Member of Social Insurance Agency at Semarang Eye Center (SEC) of Sultan Agung Islam Hospital in Semarang xv + 128 pages + 24 tables + 4 figures + 5 appendices Improvement of health service through Social Insurance Agency (SIA) needs to be conducted to improve patient satisfaction. The results of a survey conducted at Semarang Eye Center (SEC) demonstrated that number of patient visit in 2017 was lower than in 2016. Therefore, there needed to evaluate the implementation of health service for all officers at a hospital. This study aimed at analyzing priority order of the influence of health service quality towards a level of cataract patient satisfaction as a member of SIA at SEC of Sultan Agung Islam Hospital in Semarang. This was an observational study using a questionnaire. The questionnaire used an interval scale ranging from 1 to 10. Data were analyzed using Confirmatory Factor Analysis (CFA). Data were selected purposively for patients who had performed cataract surgery. Number of samples were 100 respondents consisted of male (30%) and female (70%). Research variables consisted of five dimensions of quality, namely tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The results of this research showed that these all five variables significantly influenced patient satisfaction with value of a validity test > 0.2 and value of a reliability test > 0.6 for all variables. The details of the reliability test were as follows: empathy (0.625), assurance (0.663), reliability (0.629), responsiveness (0.687), and tangible (0.789). It means that these variables were reliable. To sum up, service quality influenced patient satisfaction. Service quality could improve patient satisfaction. The hospital management needs to improve quality of health service by conducting morning report every day to remind quality of service. In addition, the hospital management also needs to provide a questionnaire of patient satisfaction immediately after providing services, to provide a reward to a favorite physician and nurse who were patients’ choices based on the questionnaire, to create mobile application to ease patients in registering and obtaining information of services at SEC of Sultan Agung Islam Hospital in Semarang. Keywords : Health Service Quality, Patient Satisfaction, Member of SIA Bibliography: 49 (1990-2010

    ANALISIS PENGARUH PERSPEKTIF ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ADAPTABILITAS LINGKUNGAN USAHA, DAN ORIENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA BISNIS DENGAN MEDIASI KEUNGGULAN BERSAING (Studi pada UMKM yang beroperasi di Mall-Mall Kota Semarang)

    Get PDF
    The purpose of this research is to test the influences of perspective of entrepreneural orientation; environmental adaptability; and strategic orientation on competitive advantage to increase bussiness performance. Using these variables, the usage of these variables are able to solve the arising problem within UMKM operated on Mall Semarang. The samples size of this research is 245 manager UMKM operated on Mall Semarang. Using the Structural Equation Modeling (SEM). The results show that the perspective of entrepreneural orientation; environmental adaptability; and strategic orientation on competitive advantage to increase bussiness performance. Environmental adaptability as dominant variable to increase business performance mediating competitive advantage, second strategic orientation and third perspective of entrepreneural orientation. The implications are suggested to SMEs, so that SMEs should be able to create competitive advantage through market management and production management was superior to the others; in the context of a marketing strategy, SMEs must be able to distribute products quickly at competitive rates. In the context of entrepreneurial orientation perspective, SMEs should emphasize patterns of innovation / creativity and have the courage to take risk

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Sisa Makan pada Pasien Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit 2018 ABSTRAK Adlina Safira Widyanti Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Sisa Makan pada Pasien Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang xv +105 Halaman + 15 Tabel+ 2 Gambar + 8 Lampiran Salah satu indikator penilaian mutu pelayanan gizi adalah tidak boleh lebih dari 20% pasien yang menyisakan makanan di piringnya. Di RSUP Dr. Kariadi biaya makanan pasien yang diperlukan dalam setahun sekitar 20% dari dana operasional rumah sakit pertahun. Masih banyaknya sisa makanan yang ditinggalkan pasien mengakibatkan banyaknya biaya yang terbuang dari makanan tersebut, sehingga tujuan penelitian ini untuk menganalisis manajemen sisa makanan dan biaya yang terbuang dari sisa makanan pasien rawat inap kelas III di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jenis penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sisa makanan pasien yang pengukurannya dilakukan dengan visual comstock, sedangkan variabel independen diantaranya umur, jenis kelamin, lama perawatan, persepsi tentang penampilan makanan, persepsi tentang rasa makanan, dan siklus menu. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, wawancara mendalam, serta software nutrisurvey. Pada penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji normalitas, uji univariat, uji bivariat, serta uji multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel umur dengan sisa makanan biasa, sedangkan variabel yang berpengaruh terhadap sisa makanan adalah persepsi tentang tampilan makanan, jenis kelamin, persepsi tentang rasa makanan, lama rawat, dan siklus menu. Sisa makanan terbanyak terdapat pada jenis makanan lauk nabati. Rata- rata biaya yang terbuang dari sisa makanan sebesar Rp 6.960,- per orang perhari dengan biaya sisa makanan tertinggi pada jenis makanan sayur. Hasil wawancara mendalam menunjukkan perencanaan makanan di RSUP Dr. Kariadi mengacu PGRS. Kebutuhan makanan direkap dan dilaporkan langsung ke perencanaan evaluasi RS. Pengadaan bahan makanan dilakukan setiap 4 bulan, kerjasama yang baik dan penggunaan APD oleh petugas dan makanan tertutup rapat menjadi jaminan kebersihan yang dilakukan. Indikator mutu makanan sesuai SPMRS, serta evaluasi rutin dilakukan tiap bulan guna menjamin indikator mutu pelayanan gizi tercapai. Kata kunci : Sisa Makanan, Biaya Sisa Makanan, Faktor Sisa Makanan Kepustakaan : 53 (1992- 2016) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Hospital Administration 2018 ABSTRACT Adlina Safira Widyanti Analysis of Factors Influencing the Remaining Cost of The Meal on Patients of Inpatient Unit At Dr. Kariadi Central Public Hospital In Semarang xv +105 pages + 15 tables + 2 figures + 8 appendices One of the assessment indicators of nutritional service quality is no more than 20% of patients who leave foods on their plate. At Dr. Kariadi Public Hospital, annual cost for patient’ meal was about 20% of the operational funds of the hospital. Too much foods left by patients affected to the amount of wasted cost from that foods. The aim of this study was to analyse management of leftovers and wasted cost from the remains of a meal on patients of Inpatient Unit Class III at Dr. Kariadi Public Hospital in Semarang. This was a quantitative-analytic study using cross-sectional approach. Number of samples were 100 respondents. The dependent variable was the remains of a patient’s meal measured using visual comstock. On the other hand, the independent variables consisted of age, sex, length of treatment, perception of food appearance, perception of food taste, and menu cycle. Data collection used a questionnaire that had been tested for its validity and reliability. In addition, an indepth interview method and a software of nutrisurvey were also used to collect data. Statistical analyses used tests of normality, univariate, bivariate, and multivariate (logistic regression). The results of this study showed that there was no significant relationship between age and the remains of a meal. In contrast, the variables of perception of food appearance, sex, perception of food taste, length of treatment, and menu cycle significantly influenced the uneaten remains of a meal. Mostly the uneaten foods were types of vegetable side dishes. Average wasted cost from the uneaten remains of a meal was Rp 6,960 per person per day with the highest cost for vegetable. The results of indepth interview demonstrated that a plan of foods at Dr. Kariadi Public Hospital referred to PGRS. Necessity of foods was recorded and reported directly to department of planning and evaluation of the hospital. Groceries were provided every four months. Good coordination and use of personal protective equipment by officers, and tightly closed foods could assure food sanitation quality. Indicators of food quality were in accordance with SPMRS. Evaluation was regularly done every month in order to guarantee the achievement of nutritional service quality indicators. Keywords: Remains of a Meal, Cost of Remains of a Meal, Factor of Remains of a Meal Bibliography: 53 (1992-2016

    MENINGKATKAN KINERJA BISNIS MELALUI KEUNGGULAN BERSAING KULINER KHAS SEMARANG (Studi Pada Sentra Usaha Mikro Lumpia, Bandeng Presto dan Wingko di Kota Semarang)

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisis pengaruh orientasi wirausaha, oriantasi pasar, dan keunggulan bersaing untuk meningkatkan kinerja bisnis. Rumusan masalah adalah bagaimana menciptakan keunggulan bersaing untuk meningkatkan kinerja bisnis. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah sentra usaha mikro lumpia, bandeng presto dan wingko di Semarang yang berjumlah 104 industri. Dan jumlah data yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah 102 industri. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jawaban nilai 1 ( sangat tidak setuju sekali) sampai dengan 7 ( sangat setuju sekali ). Alat analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) melalui program AMOS 18 Hasil analisis data goodnes of fit index menunjukkan bahwa model penelitian mempunyai kesesuaian fit (dapat diterima). Tidak semua hipotesis dapat diterima setelah dilakukan analisis SEM. Hipotesis yang diterima adalah pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja bisnis, orientasi pasar terhadap keunggulan bersaing dan keunggulan bersaing terhadap kinerja. Adapaun yang ditolak adalah pengaruh antara orientasi wirausaha terhadap keunggulan bersaing dan orientasi pasar terhadap kinerja bisnis. Secara umum kesimpulan dari hasil pengujian model yang diterapkan pada sentra usaha mikro lumpia, bandeng presto dan wingko di Semarang menunjukkan bahwa keunggulan bersaing dapat dicapai melalui orientasi pasar, dimana keunggulan bersaing yang dihasilkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnis. Penelitian ini memberikan beberapa keterbatasan penelitian serta agenda penelitian mendatang yang bisa dilakukan pada penelitian lanjutan

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBERIAN KREDIT DALAM MENCEGAH PEMBENTUKKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) (Studi Kasus pada Bagian Kredit Mikro Bank BRI Kantor Wilayah Semarang)

    No full text
    This research is an empiric approach to find an answears of issues happened in BRI Semarang Regional Headquarter (BRI Kanwil Semarang) here we still found Non Performing Loan growing over the standard required. The effort has already done to solves the research problems by expanding a research model include four research variables wich are leadership policy, business environment, loan strategy and Non Performing Loan. The datas related are primer datas gained by interview to BRI Unit Chief inside Semarang BRI Regional Headquarter. In other hands data related to Non Perforning Loan is a seconder data get from each branch office in BRI Semarang Regional Headquarter. The data already collected then analyse using Structure Equation Modeling (SEM) technique. Results of Structure Equation Modeling (SEM) technique shown that leadership policy and business environment significantly proven affect to loan strategy. Test on leadership policy variable, loan strategy and business environment to Non Performing Loan shown that Leadership Policy and Bussiness Environment proven significantly affecting to Non Performing Loan, in other hand Loan Strategy affect has not yet to be proven

    Pengaruh Penerapan Pertamina Way Terhadap Kualitas Pelayanan Dalam Rangka Meningkatkan Loyalitas (Studi Kasus Pada SPBU 44.591.14 Pati)

    Get PDF
    Pada saat SPBU 44.591.14 Pati belum melaksanakan Pertamina Way, kualitas pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan pelanggan, terbukti banyaknya keluhan dari pelanggan yang masuk dalam hal takaran BBM, mutu/kualitas BBM, pelayanan karyawan (terutama operator) kepada pelanggan dan kebersihan serta kelengkapan fasilitas. Hal tersebut mencerminkan rasa tidak puas sebagian pelanggan dan tentu saja memberikan kemungkinan pelanggan berpindah ke SPBU lain (tidak loyal). Penelitian ini menganalisis dan menguji variabel-variabel yang terdiri dari tangible, reliability, assurance, responsiveness dan emphaty, relationship, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Proses analisis dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif menghasilkan indeks persepsi dan interpretasi pelanggan sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam statistik inferensial, untuk menguji model digunakan pengujian Goodness of Fit Test dan Uji Pengaruh (Regression Weight) dengan alat analisis SEM (Structural Equation Modelling) yang dijalankan dengan software AMOS (Analysis of Moment Structures) rilis 16.. Hasil indeks goodnes of fit menunjukkan bahwa model penelitian dapat diterima. Hasil pengujian terhadap 7 (tujuh) hipotesis membuktikan bahwa : Semakin tinggi kualitas wujud pelayanan (tangible), keandalan (reliability), kepastian (assurance), cepat tanggap (responsiveness), emphaty (emphaty) maka semakin tinggi kepuasan pelanggan ; Semakin tinggi kepuasan pelanggan maka semakin tinggi loyalitas pelanggan ; Semakin tinggi kualitas relationship maka semakin tinggi loyalitas pelanggan
    corecore