6 research outputs found

    EFFECT OF SKIN EXTRACT MANGOSTEEN (GARCINIA MANGOSTANA L.) AGAINST SPERM QUALITY AND MALONDIALDEHYDE LEVELS OF MICE (MUS MUSCULUS) EXPOSURED WITH 2-METHOXYETHANOL

    Get PDF
    Levels of Reactive Oxygen Species a high negative impact on sperm quality and lead to increased levels of malondialdehyde. To overcome this use of mangosteen peel extract as an antioxidant. This study using mice exposed to the compound 2-Methohyethanol for 5 days and then treated with mangosteen peel extract at a dose of 25, 50 and 100 mg/kg for 35 in the sub cutaneous, while the control group only exposed to 2 - Methoxyethanol. Analysis of quality motility, morphology, viability, membrane integrity), and levels of malondialdehyde spermatozoa using sperm derived from the cauda epididymis. The results showed a dose of 25 mg/kg body weight more effectively improve the speed of motility, normal morphology and viability of spermatozoa that had been exposed to 2-Methoxyethanol, a dose of 50 mg/kg increased sperm membrane integrity and reduce levels of malondialdehyde, whereas a dose of 100 mg/kg body weight and reduce sperm quality increased levels of malondialdehyde. The conclusion is mangosteen rind extract improve sperm quality and reduce levels of malondialdehyde mice that had been exposed to 2-Methoxyethanol.Levels of Reactive Oxygen Species a high negative impact on sperm quality and lead to increased levels of malondialdehyde. To overcome this use of mangosteen peel extract as an antioxidant. This study using mice exposed to the compound 2-Methohyethanol for 5 days and then treated with mangosteen peel extract at a dose of 25, 50 and 100 mg/kg for 35 in the sub cutaneous, while the control group only exposed to 2 - Methoxyethanol. Analysis of quality motility, morphology, viability, membrane integrity), and levels of malondialdehyde spermatozoa using sperm derived from the cauda epididymis. The results showed a dose of 25 mg/kg body weight more effectively improve the speed of motility, normal morphology and viability of spermatozoa that had been exposed to 2-Methoxyethanol, a dose of 50 mg/kg increased sperm membrane integrity and reduce levels of malondialdehyde, whereas a dose of 100 mg/kg body weight and reduce sperm quality increased levels of malondialdehyde. The conclusion is mangosteen rind extract improve sperm quality and reduce levels of malondialdehyde mice that had been exposed to 2-Methoxyethanol

    PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG KANKER SERVIKS

    Get PDF
    Latar Belakang: Kanker serviks atau kanker mulut rahim yang disebabkan karena infeksi virus (Human Papilloma Virus) masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia tertinggi setelah kanker payudara, sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematiannya yang tinggi. Angka kejadian penyakit ini ini diperkirakan akan terus meningkat  dalam kurun waktu 10 tahun mendatang jika tidak dilakukan tindakan preventif yang memadai. Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks sehingga meningkatkan motivasi kaum wanita untuk melakukan deteksi dini. Metode : pendidikan kesehatan melalui penyuluhan serta konseling. Hasil : Masyarakat semakin memahami tentang kanker serviks dan kaum wanita sangat termotivasi untuk segera melakukan pemeriksaan IVA. Kesimpulan : Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks diperlukan berbagai cara pendekatan yaitu melalui penyampaian materi secara langsung, pemberian leaflet ataupun media lain yang mudah dipahami peserta dan juga disimulasikan tentang cara deteksi dini kanker serviks

    Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Kualitas Spermatozoa Dan Kadar Malondialdehyde Mencit (Mus musculus) Yang Terpapar 2-Methoxyethanol

    Get PDF
    Kadar Reactive Oxygen Species yang tinggi berdampak negatif terhadap kualitas spermatozoa dan menyebabkan peningkatan kadar Malondialdehyde. Untuk mengatasi hal ini digunakan ekstrak kulit buah manggis sebagai antioksidan. Penelitian ini menggunakan mencit yang terpapar senyawa 2-Methohyethanol selama 5 hari kemudian diterapi dengan ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 25, 50 dan 100 mg/kgBB selama 35 secara sub kutan, sedangkan kelompok kontrol hanya terpapar 2-Methoxyethanol. Analisa kualitas (motilitas, morfologi, viabilitas, integritas membran) spermatozoa dan kadar Malondialdehyde menggunakan spermatozoa yang berasal dari kauda epididimis. Hasil penelitian menunjukkan dosis 25 mg/kgBB lebih efektif meningkatkan kecepatan motilitas, morfologi normal dan viabilitas spermatozoa yang telah terpapar 2-Methoxyethanol, dosis 50 mg/kgBB meningkatkan integritas membran spermatozoa dan menurunkan kadar Malondialdehyde, sedangkan dosis 100 mg/kgBB menurunkan kualitas spermatozoa serta meningkatkan kadar Malondialdehyde. Kesimpulannya adalah ekstrak kulit buah manggis meningkatkan kualitas spermatozoa dan menurunkan kadar Malondialdehyde mencit yang telah terpapar 2-Methoxyethanol

    Tingkat Pengetahuan, Pendidikan Ibu, Status Gizi Anak dengan Pekembangan Anak di Posyandu Bougenvile Kota Kupang

    Get PDF
    Latar Belakang: Masa balita merupakan masa yang sangat sensitif, berlangsung dalam waktu yang singkat, dan tidak terulang kembali, sehingga disebut sebagai “golden period”, "window of opportunity" and "critical period” (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Sebelum melakukan stimulasi, ibu membutuhkan pengetahuan tentang stimulasi karena pengetahuan merupakan faktor yang mendukung perilaku stimulasi dalam perkembangan anak. Anak yang selalu diberikan stimulasi secara langsung dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang tidak dirangsang. Lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan mental anak adalah baik, sedangkan lingkungan yang kurang mendukung menyebabkan keterlambatan perkembangan anak (Soetjiningsih, 2016). Tujuan: menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dini dengan tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun di Posyandu Bougenvile Oebobo. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu usia 1-3 tahun yang tercatat di Posyandu Bougenvile Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Sampel penelitian sebanyak 60 responden pada bulan Oktober 2016 di Posyandu Bougenvile Oebobo. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p-value = 0,000 < 0,05), pendidikan ibu (p-value = 0,000 < 0,05) dan status gizi anak (p-value = 0,000 < 0,05) dengan anak perkembangan. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun di Posyandu Bougenvile Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Saran: Orang tua diharapkan selalu memberikan stimulasi kepada anak secara terarah dan teratur sesuai usia anak untuk mengoptimalkan perkembangan anak

    Partisipasi dan Animo Masyarakat Dalam Penanggulangan Penyakit Infeksi di Wilayah Kerja Puskesmas Tanaraing Kabupaten Sumba Timur

    Get PDF
    Latar belakang: Penyakit infeksi yang terjadi di negara-negara sedang berkembang dan negara berkembang menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan menyebabkan kerugian ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tujuan: Analisa partisipasi dan animo masyarakat dalam penanggulangan penyakit infeksi di wilayah kerja Puskesmas Tanaraing Sumba Timur. Metode: penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi 11.095 jenis non-probabilliti sampel mendapatkan jumlah menggunakan rumsu slovin dan Analisa cross-sectional studi. Hasil:  Jumlah kasus selama periode waktu 2017: 3981 kasus [49,33%], 2018: 3702 kasus [45,49%], 2019: 3112 kasus [35,12%], Uji H1, H2 pada variabel X1 Standardized Coefficients 0,476; dengan T hitung 7.516 dan nilai Significancy= 0,000 sedangkan variabel X2 adalah Standardized Coefficients 0,463; dengan T hitung 7.317 dan nilai Significancy = 0,000. pengaruh X1 terhadap Y sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 7,516 > t table 1,960 atau H1 diterima maka terdapat pengaruh siginifikan variabel partisipasi terhadap penyakit infeksi, Uji F Hypotesis 3 [H3] Penelitian dilakukan pada 126 responden untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yaitu df = 2, residual 123; mean Square 0, 973 dan F= 186 186.880 serta significans 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh animo terhadap penanggulangan penyakit infeksi. Kesimpulan pengaruh partisipasi masyarakat terhadap penanganan penyakit infeksi dan ada pengaruh yang signifikan animo masyarakat terhadap kejadian penyakit infeksi. Saran: Partisipasi masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Tanaraing perlu ditingkatkan. Tingkatkan promosi melalui kunjungan rumah agar masyarakat lebih mempercayai perawatan dan pengobatan ketimbang mempercayai pada keinginannya sendiri tentang penanggulangan penyakit infeksi

    Peran Orangtua Terhadap Persepsi dan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di Desa Kuanheun

    Get PDF
    Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Salah satu tanda kematangan fisik dan seksual pada perempuan adalah terjadinya menarche. Peristiwa terpenting yang terjadi pada masa pubertas remaja putri adalah datangnya menstruasi pertama yang dinamakan menarche yang menjadi pertanda biologis dari kematangan seksual. Idealnya seorang remaja putri belajar atau mengetahui tentang  menstruasi dari ibunya. Tidak selamanya ibu dapat memberikan informasi tentang menstruasi karena terhalang tradisi yang menganggap tabu untuk membicarakan tentang menstruasi, sehingga mempengaruhi kualitas kesehatan selama menstruasi pada remaja. Tujuan Penelitian. Mengetahui hubungan antara peran orangtua dengan persepsi remaja putri tentang menarche di desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Metode Penelitian Deskriptif non-eksperimental dengan pendekatan Cross-Sectional, pada 40 remaja di desa Kuanheun, pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis deskriptif dan uji Chi-Square. Hasil Penelitian: peran orang tua dengan pengetahuan remaja tentang menarche termasuk dalam kategori  baik (68,8%), uji statistik menggunakan uji Chi-Square antara peran orangtua dengan pengetahuan remaja tentang menarche tidak ada pengaruh secara signifikan dengan nilai p=0,416 (p>0,05) dan peran orang tua dengan persepsi remaja tentang menarche termasuk dalam kategori  kurang (87,5%), uji Chi-Square antara peran orangtua dengan persepsi remaja tentang menarche ada pengaruh secara signifikan dengan nilai p=0,046 (p<0,05). Kesimpulan: Peran orang tua dalam mempersiapkan menarche bagi remaja putri di desa Kuanheun termasuk dalam kategori baik, dan peran orang tua mempunyai hubungan yang bermakna dengan persepsi remaja putri tentang menarche
    corecore