7 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adaLah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pene!iti dengan dokumen yang disitir. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulisan peneliti Balitkabi yang dimuat dalam prosiding dan jurnal yang diterbitkan oleh Puslitbangtan dan Badan Litbang Pertanian. Data primer diperoleh dari daftar pustaka yang tertera dibagian akhir artikel. Jumlah sam pel 1. 744 sitiran. Data tingkat pendidikan peneliti diperoleh dari Urusan Kepegawaian. Hasil uji statistik melalui Chi Kuadrat untuk jenis dokumen menunjukkan bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 label, yaitu 27,60 > 16,919, besarnya konfisien kontingensi C = 0, 125. Untuk bahasa dokumen X2 hitung lebih besar X2 label (21,55 > 5,591) dengan koefisien kontingesi sebesar 0, 11. Untuk para hidup (usia) dokumen, diketahui bahwa X2 hitung lebih kecil X2 label (0,591< 3, 481 ). Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa antara tingkat pendidikan peneliti dengan jenis dokumen dan bahasa dokumen ada hubungan signifikan, sedangkaan antara tingkat pendidikan peneliti dengan para hidup dokumen yang disitir tidak ada hubungan signifikan

    ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA

    Get PDF
    Tujuan kajian adalah untuk mengidentifikasi artikel yang dimuat dalam Buletin Palawija tahun 2010-2013. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui sebaran artikel per kelompok peneliti (kelti), pola kepengarangan artikel, kolaborasi penulis, karakteristik literatur,impact factor jurnal, dan kemutakhiran sumber informasi yang disitir, serta paro hidup (half life) literatur. Data kajian diambil dari seluruh artikel Buletin Palawija 2010-2013. Dalam kurun waktu tersebut Buletin Palawija memuat 40 artikel dari 33 penulis yang berbeda. Hasil kajian menunjukkan bahwa 97,5% artikel dalam Buletin Palawija adalah karya peneliti Balitkabi. Kelti Ekofisiologi memberi kontribusi artikel terbesar (37,5%), sebagian besar artikel merupakan karya tunggal (52,5%). Nilai impact factor Buletin Palawija sebesar 0,175. Jumlah jurnal yang disitir terus meningkat, bahkan tahun terakhir naik dua kali lipat. Terdapat 383 judul jurnalyang disitir (61 jurnal dalam negeri dan 322 jurnal luar negeri), dengan frekuensi sitiran mencapai 769 (48,8%). Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan paling banyak disitir (27 kali) disusul Crop Science (25 kali). Paro hidup (half life) literatur Buletin Palawija berusia 9,1 tahun

    Keterpakaian Publikasi Balitkabi Sebagai Sumber Rujukan pada Prosiding Seminar Nasional

    No full text
    Salah satu indikator keberhasilan balai penelitian adalah seberapabesar publikasi ilmiah yang dihasilkan disitir oleh artikel lain.Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui keterpakaian publikasiBalai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian(Balitkabi) oleh penulis artikel lain. Pengkajian menggunakanpendekatan bibliometrika terhadap prosiding seminar Balitkabi tahun2006-2010. Dalam periode lima tahun, prosiding tersebut memuat295 artikel dengan 169 penulis pertama yang berbeda. Hasilpengkajian menunjukkan bahwa 66,27% penulis hanya memberikontribusi satu artikel dan delapan penulis (4,73%) menerbitkan 5-7artikel selama lima tahun. Jumlah artikel dari luar Balitkabi cenderungmeningkat setiap tahun. Proporsi jumlah sitiran yang berasal daripublikasi Balitkabi dengan publikasi umum relatif hampir sama,berkisar antara 19-22% dan 77-80% setiap tahun. Sebanyak 873sitiran (20,96%) berasal dari publikasi Balitkabi dan merupakan karyadari 70 peneliti Balitkabi. Sitiran diri sendiri (self-citation) mencapai6,5%. Tiga penulis Balitkabi memperoleh frekuensi sitiran antara50-59 kali. One of indicator to measure the success of a research institute is howwell its scientific publication is cited by other articles. A bibliometricstudy was conducted to identify usability of Indonesian Legumesand Tuber Crops Research Institute (ILETRI) publication by otherwriters. Two hundred ninety five articles with 169 different first authorsof ILETRI Seminar Proceedings published in 2006-2010 used asdata for the study. The result showed that 66.27% authors contributedone article and eight writers (4.73%) published 5-7 articles in fiveyears. Number of articles written by non-ILETRI researchers tendedto increase each year. The proportional number of citation originatedfrom ILETRI with the ones from outside was relatively the same,ranging 19-22% and 77-80% each year. There were 873 citations(20,96%) originated from ILETRI publication and were written by70 ILETRI researchers. Self-citation reached 6.5% and three ILETRIwriters were of highly cited frequency in 50-59 times

    KEMUTAKHIRAN SUMBER ACUAN PADA BEBERAPA JURNAL LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

    No full text
    Kemutakhiran sumber acuan dalam suatu karya tulis ilmiah (KTI) merupakan hal penting yang dipersyaratkan dalam penilaian angka kredit jabatan fungsional. Oleh karena itu, agar KTI mendapat nilai yang baik, sumber rujukan harus mutakhir. Pengkajian ini bertujuan mengetahui kemutakhiran sumber acuan pada beberapa jurnal lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Pengkajian menggunakan sembilan jurnal (lima primer, empat review) lingkup Balitbangtan dan jurnal AGRIVITA terbitan Universitas Brawijaya sebagai pembanding. Parameter yang dikaji adalah (1) proporsi rujukan artikel primer dan artikel sekunder, (2) kemutakhiran rujukan, dan (3) paruh hidup literatur. Analisis bibliometrik digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pada jurnal primer, proporsi rujukan antara artikel primer dan artikel sekunder berkisar 66-79% dan 21-34%, sedangkan pada jurnal review antara 43-51% dan 49-57%. Indonesian Journal of Agricultural Science paling banyak merujuk artikel primer (79%). Kebaruan usia rujukan (umur 0-10 tahun) pada jurnal primer sebesar 64%, sedangkan pada jurnal review 67,4%. Paruh hidup literatur berkisar antara 6,2-13 tahun, rata-rata 8,3 tahun. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan dan Iptek Tanaman Pangan memiliki paruh hidup literatur termutakhir, masing-masing 6,2 tahun. Beberapa jurnal lingkup Balitbangtan memiliki proporsi rujukan artikel primer lebih tinggi daripada AGRIVITA, namun secara kumulatif lebih rendah (60,4%), tetapi memiliki umur paruh hidup literatur yang sama (8,3 tahun)
    corecore