5 research outputs found

    Analysis of Sustainable Livelihood level and its Influence on Community Vulnerability of Surumana Village, Central Sulawesi

    Get PDF
    Sustainable livelihood is an activity that can help households in meeting their needs for survival. However, frequent flooding, increase in population growth each year, lack of facilities that support livelihoods such as education and health facilities, has made community‟s livelihoods decline. Frequent flood results in reduced agricultural production. As a result, resources available at the research site become unbalanced. Therefore, this study aims to formulate a village development concept based on sustainable livelihood. This research was conducted in Surumana Village, Donggala Regency, Central Sulawesi Province by using primary and secondary data with a sample of 82 households. Likert scale was employed to measure one‟s or group‟s attitudes, opinions, and perceptions regarding social events or symptoms experienced. Besides, the Delphi method was also employed and used to gather opinions from experts through questionnaires with feedback mechanism while maintaining the anonymity of experts‟ responses. The study result show that the maximum resource strength is found in social capital. Meanwhile, the vulnerability that affects resources in Surumana Village is flooding. In addition, the factors that support realization are institutions, education, health, transportation, reducing flooding, and increasing agricultural production. Keywords: sustainable livelihood, village development, vulnerabilit

    BATU BARA Rencana Detail Tata Ruang, Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung BWP SELATAN

    Get PDF
    Sektor Industri merupakan salah satu sektor penggerak perekonomian nasional yang memiliki kontribusi tinggi dalam membentuk nilai tambah faktor-faktor produksi. KI Kuala Tanjung juga merupakan satu dari 14 Kawasan Industri Prioritas yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019, dan menjadi Prioritas Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang telah diubah dengan Perpes 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Oleh karena itu, wilayah sekitar Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung perlu diarahkan perkembangannya untuk mendukung kegiatan industri di dalam kawasan agar berjalan komprehensif.Dalam rangka mendukung kebijakan nasional pembangunan 14 kawasan industri (KI) yang ditetapkan dalam RPJMN 2014-2019 dan mengembangkan kawasan penyangga pertumbuhan yang selaras dan terintegrasi dengan KI Kuala Tanjung, Direktorat Jenderal Tata Ruang melalui Direktorat Penataan Kawasan pada tahun anggaran 2019 akan melaksanakan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di sekitar Kawasan Industri Kuala Tanjung berupa Penyusunan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) beserta Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).Dalam penetapan Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung, Pemerintah memiliki tujuan untuk membangun pusat-pusat kegiatan ekonomi yang baru yang berada di luar Pulau Jawa yang memastikan Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung bisa berfungsi secara selaras dengan kawasan di sekitarnya dan kegiatan yang berkembang di sekitar Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung adalah kegiatan yang tidak kontraproduktif dengan kegiatan dalam Kawasan Industri Kuala Tanjung itu sendiri

    KAJIAN TERITORIALITAS PADA RUANG PUBLIK BERDASARKAN GENDER

    No full text
    Teritori adalah adalah suatu wilayah yang dikontrol dan dikendalikan oleh seseorang dalam menjaga privasi seseorang. Teritori pada manusia bukan hanya berperan sebagai fungsi sosial tetapi juga fungsi komunikasi. Penandaan juga merupakan bagian dari teritori yang memiliki fungsi komunikasi. Teritori bukan hanya ada pada ranah personal tetapi terdapat juga di ranah publik, salah satu contohnya Ruang Publik. Yang menjadi batasan teritori disini adalah gender dimana yang membedakan adalah sifatnya baik wanita maupun pria. Kasus pelecehan yang terjadi pada wanita di Ruang Publik merupakan suatu bentuk pelanggaran teritori, sebagai teritori khusus wanita agar privasinya tetap terjaga ketika beraktivitas di ruang publik. Penelitian ini mengambil studi kasus di Alun-alun Merdeka Kota Malang, mengingat Alun-alun sebagai ruang publik yang berpotensi menimbulkan pelecehan terhadap wanita. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk aktivitas wanita Teritori Gender di Alun-alun Merdeka Kota Malang , Behavioral Mapping untuk mengetahui pola perilaku dan pergerakan wanita ketika beraktivitas serta mengevaluasi kinerja teritori menggunakan metode IPA (Importance Performance Analysis) berdasarkan variabel teritori . Hasil penelitian memperlihatkan aktivitas yang terjadi mempengaruhi perilaku dan pergerakannya dalam beraktifitas di dalam alun –alun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini bukan untuk membatasi ruang tetapi menyediakan ruang khusus wanita sebagai teritori dalam mendukung aktivitasnya melalui analisis kinerja teritori berdasarkan persepsi pengunjung wanita. Hasil dari Analisis Kinerja ini yang akan menjadi prioritas adalah yang berada pada kuadran I yaitu kemampuan mengontrol ruang dan penandaan dimana variabel tersebut yang menjadi prioritas, karena dinilai tidak memberikan kepuasan terhadap kinerja teritori dan dirasakan penting oleh pengunjung. Jika dua variabel diatas disinkronkan dengan hasil kuisioner mengenai penyediaan ruang khusus wanita maka lebih banyak pengunjung wanita khususnya setuju jika terdapat ruang khsus wanita di segmen

    Analysis of the Influence of Educational Background, Life Expectancy and Infrastructure Maturity on Poverty Growth in Indonesia Using Quantile Regression Method

    No full text
    Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana regresi kuantil mempengaruhi hubungan kemiskinan dengan angka harapan hidup, rata-rata lama pendidikan, dan infrastruktur. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan bersifat kuantitatif. Badan Pusat Statistik dan organisasi lain memberikan data sekunder kepada para peneliti, yang mereka gunakan untuk membuat populasi observasi sebanyak seratus individu. Metode regresi yang kami gunakan adalah regresi kuantil. Dari data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model regresi pada kuantil 0,5, variabel angka harapan hidup berpengaruh negatif secara parsial dan signifikan terhadap kemiskinan. Berdasarkan model regresi pada kuantil 0,6, variabel rata-rata lama sekolah mempunyai dampak yang besar dan sebagian besar bersifat negatif terhadap kemiskinan. Kemiskinan dipengaruhi positif secara signifikan dan parsial oleh variabel infrastruktur, dengan model regresi pada kuantil 0,6. Dengan menggunakan model regresi pada kuantil 0,5 maka variabel angka harapan hidup secara simultan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan, variabel rata-rata lama sekolah secara simultan berpengaruh negatif dan signifikan, dan variabel infrastruktur secara simultan berpengaruh positif dan signifikan. Kata Kunci: Kemiskinan, Angka Harapan Hidup, Lama Sekolah, Infrastruktur, Regresi Kuantil   Abstract The purpose of this study is to determine how quantile regression affects the relationship between poverty and life expectancy, average length of education, and infrastructure. This study uses secondary data and is quantitative in nature. The Central Statistics Agency and other organizations provided the researchers with secondary data, which they used to create an observation population of one hundred individuals. The regression method we employed was quantile regression. We can infer the following conclusion from the data and discussion: using a regression model at the 0.5 quantile, the life expectancy variable partially and significantly negatively affects poverty. According to a regression model at the 0.6 quantile, the variable average years of schooling has a substantial and largely negative impact on poverty. Poverty is significantly and partially impacted positively by the infrastructure variable, with a regression model at the 0.6 quantile. Using a regression model at the 0.5 quantile, the life expectancy variable simultaneously has a positive and insignificant effect on poverty, the average years of schooling variable simultaneously has a negative and significant effect, and the infrastructure variable simultaneously has a positive and significant effect. Keywords: Poverty, Life Expectancy, Years of Schooling, Infrastructure, Quantile Regressio

    The Influence of Number of Industries, Nominal Wages of Labor and Educational Background on Employment Absorption in Medium and Large Industries Sector in Indonesia

    No full text
    Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, lama pendidikan, dan jumlah industri terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri. Data yang digunakan diklasifikasikan sebagai data sekunder. Pendekatan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, serta sumber-sumber lain yang dapat dipercaya seperti publikasi, makalah, internet, dan karya ilmiah yang relevan. Penelitian ini menggunakan regresi data panel untuk analisis data. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kompensasi memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah penyerapan tenaga kerja. Jumlah industri memiliki dampak yang menguntungkan dan cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki dampak yang menguntungkan dan cukup besar terhadap kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan. Variabel upah, jumlah industri, dan lama sekolah memiliki dampak yang cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Kata Kunci: Tingkat Upah, Jumlah Industri, Lama Sekolah, Tenaga Kerja   Abstract The objective of this study is to determine the impact of income level, years of education, and number of industries on labor absorption in the industrial sector. The data utilized is classified as secondary data. The data gathering approach for this research involved utilizing secondary data obtained from the Central Statistics Agency, as well as other credible sources such as publications, papers, the internet, and relevant scholarly works. The research employed panel data regression for data analysis. Survey results indicate that compensation levels have a significant impact on the amount of labor absorption. The number of industries has a favorable and considerable impact on labor absorption. Higher levels of education have a beneficial and substantial impact on the ability to secure employment. The variables of pay, number of industries, and years of schooling exert a substantial impact on labor absorption. Keywords: Wage Level, Number of Industries, Years of Schooling, Employmen
    corecore