20 research outputs found

    GAMBARAN CARING BEHAVIOR PERAWAT DI RUANGAN ISOLASI COVID-19 RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2021

    Get PDF
    Latar Belakang: Caring Behavior identik dengan sikap empati dan keramahtamahan perawat. Senyum dan sapa perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang membuat pasien merasa dipedulikan selama menjalani perawatan. Dengan diberikannya caring behavior yang layak kepada pasien yang dirawat di ruang isolasi covid akan meningkatkan kesembuhan pasien, dimana pasien isolasi merasa stress akibat karantina yang dijalaninya akan merasa terpenuhi kebutuhan fisik, emosi, spritual, dan pasien merasa nyaman dengan pelayanan keperawatan sekalipun pasien tersebut sedang diisolasi dan jauh dari keluarga. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi caring behavior perawat di Ruangan Isolasi Covid Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Metode: Jenis penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan kuesioner caring  Karo (2018).  Pengumpulan data dengan menggunakan  lembar  kuesioner, dimana populasi dalam penelitian ini adalah rerata pasien yang sedang dirawat di ruangan isolasi covid-19 dalam waktu 3 bulan terakhir. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 41 orang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan caring behavior perawat pada kategori sangat baik 36 orang (88%), kategori baik 3 orang (7%), dan kategori cukup baik 2 orang (5%). Dapat disimpulkan bahwa caring behavior perawat di ruangan Isolasi Covid-19 Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dikategorikan Sangat Baik 88%. Kesimpulan: Diharapkan hasil penelitian ini menjadi motivasi kepada perawat dalam mempertahankan caring yang sudah baik menjadi semakin baik lagi

    GAMBARAN PENERAPAN PHYSICAL DISTANCING PADA ORANG DEWASA SEBAGAI UPAYA MENEKAN PERSEBARAN COVID-19 DI DESA LUMBAN NABOLON ULUAN TAHUN 2021

    Get PDF
    Penerapan physical distancing Suatu hal yang sangat penting di saat pandemi Covid-19 untuk menekan  penularan yang  lebih banyak. Untuk mengetahui Gambaran penerapan physical distancing pada orang dewasa sebagai upaya menekan persebaran Covid- 19 di Desa Lumban Nabolon Uluan Tahun 202. Jenis rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sejumlah 85 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan physical distancing pada orang dewasa di Desa Lumban Nabolon dengan kategori Cukup sejumlah 61 responden (71,8%), penerapan physical distancing dengan kategori Kurang sejumlah 22 responden (25,9%) dan penerapan physical distancing dengan kategori Baik sejumlah 2 responden (2,4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan physical distancing pada orang dewasa di Desa Lumban Nabolon dengan kategori Cukup sejumlah 61 responden (71,8%) , penerapan physical distancing dengan kategori Kurang sejumlah 22 responden (25,9%) dan penerapan physical distancing dengan kategori Baik sejumlah 2 responden (2,4%)

    SURVEI PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA IBU MAHASISWA NERS STIKes SANTA ELISABETH MEDAN

    Get PDF
    COVID-19 is categorized as an infectious disease. The increase in the number of COVID-19 cases took place quite quickly and spread outside the Wuhan area and other countries. break the chain of transmission of COVID-19 by calling for the Independent Health Care Family Movement (GERGAJI). The research design used is descriptive with the Cross Sectional method. The population in this study were all students of the Nursing Study Program level II STIKes Santa Elisabeth Medan. Sampling in the study using the Total Sampling technique with a total sample of 84 respondents. The researcher collected data using a google form in the form of a questionnaire consisting of 16 statements regarding the application of the Covid-19 prevention saw method. The results showed that most of the respondents' behavior always used a mask when leaving the house, as much as 72.6%. Most of the respondents' behavior is always washing hands with soap, as much as 47.6%. Most of the respondents' behavior always kept their distance, as much as 52.4%. Most of the respondents' behavior always uses hand sanitizer, as much as 51.2%. Most of the respondents' behavior is always cleaning the house, as much as 82.1%. Most of the respondents' behavior is always doing activities at home, as much as 32.1%. Health workers need to increase public awareness through communication and education in preventing Covid-19 so that people are able to prevent Covid-19.COVID-19 dikategorikan sebagai penyakit menular. Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. memutus mata rantai penularan COVID-19 ini dengan menyerukan Gerakan Keluarga Jaga Kesehatan Mandiri (GERGAJI). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Deskriptif dengan metode Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh mahasiswa prodi Ners tingkat II STIKes Santa Elisabeth Medan. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan teknik  Total Sampling dengan jumlah sampel 84 responden. Pengumpulan data peneliti menggunakan google formt berupa kuesioner yang terdiri dari 16 pernyataan tentang penerapan metode Gergaji pencegahan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar perilaku responden selalu menggunakan masker saat keluar rumah, sebanyak 72,6%. Sebagian besar perilaku responden selalu mencuci tangan dengan sabun, sebanyak 47,6%.  Sebagian besar perilaku responden selalu menjaga jarak, sebanyak 52,4%. Sebagian besar perilaku responden selalu menggunakan handsanitizer, sebanyak 51,2%. Sebagian besar perilaku responden selalu membersihkan rumah, sebanyak 82,1%. Sebagian besar perilaku responden selalu melakukan aktivitas di rumah saja, sebanyak 32,1%. Petugas kesehatan perlu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui komunikasi dan edukasi dalam pencegahan Covid-19 sehingga masyarakat mampu melakukan pencegahan Covid-19

    GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN COVID 19 DI DESA SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2021

    Get PDF
    Latar Belakang: Upaya pemutusan mata rantai penyebaran covid 19 memerlukan pemahaman dan pengetahuan yang baik dari seluruh elemen termasuk masyarakat. Salah satu cara pencegahan penularan dan mengendalikan dampak dari penularan tersebutadalah pemerintah menerapkan kebijakan untuk membatasi jarak interaksi. Ada beberapa orang berpikir bahwa covid 19 ini hanya sebagai ancaman untuk mereka baik yang berusia muda maupun yang sudah lanjut usia. Pengetahuan menjadi salah satu hal yang penting diperhatikan dalam penanganan mencegah transmisi penyebaran virus. Pengetahuan yang dikaji pada masyarakat yaitu tentang pemahaman akan informasi pada pencegahan covid 19 yang dilakukan.  Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat dalam pencegahan Covid 19 di Desa Sidamanik Kabupaten Simalungun tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi yaitu masyarakat desa sidamanik kabupaten simalungun, jumlah sampel 65.teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner secara luring. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian 83,1% responden memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan: Kesimpulan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik dalam pencegahan covid 19.pengetahuan dalam pencegahan covid 19 sangat penting agar tidak terkena penularan covid 19.diharapkan dapat menjadi informasi untuk meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan covid 19 agar dapat dilakukan

    EDUKASI KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI SMTK ORTHODOK AGIA SOPHIA TANJUNG ANOM

    Get PDF
    Masa remaja merupakan peralihan, rentan terjadinya permasalahan yang berdampak pada dirinya sendiri,keluarga dan masyarakat  maka perlu mendapat perhatian khusus.  Pengabdian masyarakat  ini bertutuan untuk  meningkatkan  pengetahuan dan kesadaran  diri  siswa/i dengan memberikan mengedukasi kesehatan untuk  pencegahan kenakalan remaja di SMTK  Orthodok Agia Sophia Tanjung Anom. Pengabadian Masyarakat dilaksanakan kepada siswa/i  SMTK  SMTK  Orthodok Agia Sophia Tanjung Anom dengan ceramah, diskusi dan menoton vidio. Sebelum kegiatan dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terkait pencegahan kenakalan remaja. Setelah diberikan edukasi kepada siswa/i SMTK  dan evaluasi bahwa pengetahuan siswa/i sebagaian besar adalah baik 65%

    PENDAMPINGAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK MEWARNAI KEPADA PASIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA MEDAN

    Get PDF
    Halusinasi pendengaran yang paling sering terjadi pada pasien gangguan jiwa. Pasien akan mendengar suara orang lain  seperti ejekan, ancaman, dan perintah untuh melukai dirinya sendiri bahkan orang lain. Terapi aktivitas kelompok mewarnai merupakan bentuk komunikasi alam bawah sadar yang dapat mengontrol dan melawan halusinasinya. Tujuan dari kegiatan pengmas ini adalah meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi pendengaran dengan mendampingi pasien melakukan terapi aktivitas kelompok mewarnai di rumah sakit jiwa Medan. Pelaksanaan kegiatan ini tujuankan pada pasien yang mengalami halusinasi pendengaran sebanyak 7 orang. Metode yang digunakan yakni demonstrasi dan diskusi  terkait Strategi pelaksanaan (Sp1 – Sp4) serta menyediakan media gambar dan pensil warna.  Hasil dari terapi aktivitas, pasien mampu mencocokan warna, meningkatkan motorik halus pasien bagus, dan dapat mengotrol halusinasi sesuai dengan strategi pelaksanaan ke

    PENDAMPINGAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI PADA KLIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA MEDAN

    Get PDF
    Halusinasi masih menjadi masalah utama pada klien skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Terapi modalitas diperlukan untuk mendukung farmakoterapi pengobatan skizofrenia. Salah satu terapi aktivitas kelompok yang mampu mengontrol halusinasi klien skizofrenia adalah stimulasi sensori. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori pada klien skizofrenia yang mengalami halusinasi di RSJ Prof. M.Ildrem Medan. Kegiatan dilakukan dua kali dengan durasi 60 menit, terdiri dari sesi pembukaan, sesi mengidentifikasi halusinasi dan latihan menghardik, dan sesi evaluasi serta tindak lanjut. Pendampingan diberikan kepada enam klien skizofrenia yang dibagi menjadi tiga kelompok. Stimulasi sensori diberikan dengan permainan bisik kata dan mengidentifikasi suara. Hasil dan kesimpulan kegiatan pengabdian ini adalah sangat baik dimana klien mampu mengidentifikasi stimulus sensori yang diberikan. Klien juga mampu mengidentifikasi halusinasinya dan melakukan cara menghardik halusinasi yang benar. Pelaksanaan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori sebaiknya rutin dilakukan untuk mengontrol halusinasi klien skizofrenia, serta melibatkan anggota keluarga untuk menghindari kejadian relaps atau rawat inap ulang

    EDUKASI KENAKALAN REMAJA PADA REMAJA DI PAROKI PADRE PIO HELVETIA MEDAN

    Get PDF
    Remaja merupakan generasi masa depan suatu bangsa yang harus di didik dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan dibekali agama yang baik. Kenakalan remaja merupakan hal yang tidak asing lagi terjadi di lingkungan masyarakat dimana remaja melakukan perbuatan menyimpang dari norma, aturan, hukum yang berlaku. Hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari diri remaja sendiri, oleh karena itu edukasi sangat di perlukan sebagai upaya pencegahan terjadinya kenakalan remaja melalui pendidikan kesehatan dan peningkatan pengetahuan remaja. Program edukasi ini meliputi pemberian materi dan diskusi tanya jawab dengan remaja yang di dampingi oleh guru sekolah sehingga adanya keberlanjutan dalam pemantauan pada remaja di sekolah dengan harapan setelah dilakukan edukasi dan diskusi 80% remaja merasa bahagia dalam kegiatan edukasi, 85% remaja mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan 100% remaja melaksanakan sesuai edukasi yang telah diberikan.
    corecore