13 research outputs found
Karbon Aktif dari Arang Tempurung Kelapa Limbah Mesin Boiler sebagai Bahan Penyerap Logam Cd, Cu dan Pb
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan Karbon aktif dari arang tempurung kelapa limbah bahan bakar mesin boiler. Karbon aktif dibuat dengan tahapan dehidrasi pada oven listrik, karbonasi pada tanur listrik di suhu pada suhu 400oC selama 1 jam lalu aktivasi kimia dilakukan dengan merendam arang pada larutan Na2CO3 5% (b/b) selama 24 jam. Kemudian karbon aktif di aktivasi secara fisika pada suhu 600oC selama 1 jam, dihaluskan dan disaring sampai lolos ayakan 28 mesh. Karbon aktif yang diperoleh memenuhi SNI Syarat Mutu Arang Aktif Teknis No. 06-3730-1995 dengan parameter bagian yang hilang pada pemanasan 950oC = 18%, kadar air = 4,4%, kadar abu = 2,6% dan daya serap terhadap I2 = 825 mg/g. Lalu dilakukan uji efektifitas penyerapan karbon aktif terhadap logam Cd, Cu dan Pb dan didapat bahwa peningkatan waktu kontak berbanding lurus dengan efektifitas penyerapan logam dengan rentang waktu kontak 15, 30, 45 dan 60 menit dan peningkatan konsentrasi berbanding terbalik terhadap efektifitas penyerapan logam Cd, Cu dan Pb pada konsentrasi 5, 10, 20 dan 40ppm. Dalam penelitian juga diketahui bahwa efektifitas penyerapan karbon aktif terhadap logam Cd, Cu dan Pb memiliki tingkat yang berbeda
Limbah Fly Ash Pabrik Minyak Nabati sebagai Bahan Substitusi Semen dalam Pembuatan Batako
Utilization of fly ash waste to subtitute portland cement in concrete brick fabrication to resolve enviromental problem has been done. This research used fly ash from waste of vegetable oil industry at Bitung City. Descriptive method has been used to interprete data with sand and fly ash composition as free variable and portland cement composition as constant variable. At the beginning As, Cd, Cr, Hg and Pb concentration in fly ash was analyzed and comply minimum standard on Indonesia government regulation (PP No 18 Tahun 1999) about dangerous waste, so it could be used as concrete bricks raw materials. Sample prototype dimension was molded in (cm) 27x12x8 with 10 samples for one test and data was provided from two repetition. Compressive Strength from fly ash mixing showed value (kg/cm2) 27.77-64.22 with water absorption value (%) 9.62-16.79. Compressive strength value of concrete brick from fly ash mix comply SNI 03-0349-1989 standard on grade III and IV
Pengawetan Kayu Aren Sebagaibahan Sediaan Meubel
Pengawetan kayu aren sebagai bahan sediaan pembuatan meubel adalah suatu USAha untuk memanfaatkan pohon aren yang tidak produktif.Tujuan penelitian adalahmengolah batang aren yang tidak produktif menjadi bahan meubel dengan melalui pengawetan sehingga diperoleh ketersediaan bahan baku untuk produk meubel yang tahan lama. Metode penelitian yaitu batang aren dipotong-potong dengan ukuran panjang 125 cm, lebar 10 cm dan tebal 5 cm.Hasil penelitian ternyata bahwa kayu aren dengan panjang dari dasar 6 meter dapat diolah menjadi meubel dengan melalui proses pengawetan dengan menggunakan bahan kimia tirmisida dengan produk meja 58 x 50 x 45 cm. Pengawetan menggunakan metode perendaman dingin kayu aren direndam selama 1, 2 dan 3 minggu. Hasil penetrasi diperoleh sebesar 45,56-93,25 %, kadar air sebesar 12,60-14,75 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil yang terbaik diperoleh pada perlakuan dengan perendaman 3 minggu Karena produk kayu aren tidak berjamur sampai dengan penyimpanan 30 hari dengan kadar air 14,65 %. Hasil proses pembuatan meubel atau meja ternyata dapat menarik dari segi warna dan penampakan yaitu berwarna coklat
Pengaruh Subsitusi Kaolin Toraget terhadap Gipsum untuk Profil dengan Bahan Pengisi Serat Sabut Kelapa
The effect of substituting Toraget kaolien on gypsum for profile with coconut fiber fiber filler material has been carried out. The aim of the study was to determine the effect of substitution of kaolien toraget and gypsum for profiles with coconut fiber fiber fillers.The research method used a simple Completely Randomized Design (RAL) experiment with a substitution variation of Toraget kaolien and gypsum with constant coconut fiber with a treatment consisting of: A=0:1 (kaolien 0 g and gypsum 3000 g); B=1:9 (kaolien 300 g and 2700 g gypsum); C=3:7 (kaolien 900 g and gypsum 2100 g); D=1:1 (kaolien 1500 and gypsum 1500 g); E=7:3 (kaolien 2100 g and gypsum 900 g); F=9:1 (kaolin 2700 g and 300 g gypsum); G=1:0 (kaolien 3000 g and gypsum 0 g), each treatment was added 10 g of coconut fiber (b / b), and the data was analyzed descriptively. The research was repeated 2 (two) times. The results showed that: the contents of weight were 1.21-1.28%, water absorption was 20.92-53%, flexural strength of 2.10-4.06 kg / cm², hardening time was 0.35-1.49 hours and conditions in general, it can be perfectly printed unless treatment F is imperfect and cracked, and treatment G that uses kaolien 1 part and zero parts of gypsum material does not form a profile and does not tumble and harden. The best results were obtained in treatment D with a ratio that is the ratio of kaolien and gypsum 1:1 or 1500 g kaolien and 1500 g gypsum and treatment E with a ratio of 7:3 namely kaolin 2100 g and gypsum 900 g because it can use balanced kaolien and gypsum and formed a perfect profile and no cracks and meet the profile requirements
Karakteristik Penyalaan Briket Limbah Serbuk Arang Tempurung Kelapa dengan Bahan Pemantik Abu Kelapa (Cocodust)
Karakteristik penyalaan briket limbah serbuk arang tempurung kelapa dengan bahan pemantik cocodust. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan sifat-sifat penyalaan dari briket limbah serbuk arang tempurung kelapa dan cocodust sehingga produk briket yang diperoleh mudah dinyalakan dengan menggunakan bahan pemantik atau penyalaan awal. Metode penelitian ini disusun dalam percobaan pembuatan briket dan data dianalisa secara deskriptif. Percobaan dilakukan dengan pembuatan briket dengan menggunakan bahan perekat kanji 5 % terhadap limbah arang arang tempurung kelapa dan cocodust dengan kehalusan 10 mesh sebanyak 50 g,dengan perlakuan yang terdiri dari: A1=50 g limbah serbuk arang tempurung kelapa ditambah 50 g cocodust; A2=100 g limbah serbuk arang tempurung kelapa ditambah 50 g cocodust; A3=150 g limbah serbuk arang tempurung kelapa ditambah 50 g cocodust dan A4=200 g limbah serbuk arang tempurung sebanyak 50 g kelapa ditambah 50 g cocodust, dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil analisa pembakaran arang briket dengan parameter: lama penyalaan sampai menjadi abu 141,18-146,14 menit; lama penyalaan awal sampai timbul api 0,17-0,30 menit dan asap yang ditimbulkan/asap yang hilang 18,18-25,18 menit. Untuk pendidihan air yang menggunakan arang briket serbuk limbah arang tempurung kelapa diperlukan waktu 30,15-35,16 menit dengan menggunakan arang briket sebanyak 100 g. Hasil uji briket arang serbuk limbah arang tempurung kelapa antara lain kadar air 6,63-6,95 %, abu 4,49-4,80%; bagian yang hilang pada pemanasan suhu 950 °C 3,05-5,59 % dan nilai kalori 4.608-5.221 kal/g. Hasil analisa menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik diperoleh pada perlakuan A2; A3 dan A4 karena semua parameter memenuhi syarat mutu, jika dibandingkan dengan SNI briket arang kayu 01-6235-2000
Produksi dan Karakterisasi Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jelantah
Biodiesel is an alternative fuel that produced from renewable material alkyl esthers and fatty acids. This research aimed to characterize biodiesel production from used cooking oil. This research method was mixing used cooking oil and methanol with molecule weight ratio (1:4; 1:6; 1:8) by using KOH 0.75% as catalyst. Reaction temperature were (oC) 50, 60 and 70 at 80 minutes reaction time. Next, top layer was heated at 50oC for 30 minutes. Density, viscosity, acid value and yield of biodiesel were observed. Data obtained from testing result were analyzed descriptively. Biodiesel density value were (kg/m3) 898-1095; viscosity were (cSt) 6,4-8,6; Acid value were (mg KOH/g) 0,6-1,1 with biodiesel yield were (%) 76,2-81,6
Komposit Bata Beton Ringan dari Fly Ash dan Bottom Ash Limbah Batubara Pabrik Minyak Nabati
Penelitian pembuatan komposit bata beton ringan dari fly ash dan bottom ash hasil pembakaran batubara di unit boiler pabrik minyak nabati sebagai pengganti agregat pasir, dengan bahan perekat semen Portland telah dilakukan dengan tujuan untuk mendapat komposit bata beton ringan. Bahan limbah batubara ( fly ash dan bottom ash ) diambil dari boiler industri minyak nabati di kota Bitung. Penelitian dilaksanakan dengan membuat prototype benda uji ukuran (100 x 100 x 100) mm dari fly ash dan b ottom ash sebagai variabel bebas dan agregat pasir, semen serta larutan foam agent sebagai variabel konstan. Prototype benda uji di cetak sebanyak 12 buah tiap perlakuan, dilakukan pemeliharaan (curing) selama 28 hari kemudian dilakukan pengamatan dan uji fisik berdasarkan standar yang ada. Hasil pengujian diperoleh komposit yang terbaik A-5 (5 L fly ash tanpa bottom ash ) dan A-7 (2,5 L fly ash dan 2,5 L bottom ash ) dengan nilai kuat tekan rata-rata (19,06 dan 19,15 kg/cm²) dan bobot isi (1160,19 kg/m³ dan 1242,65 kg/m³) serta penyerapan air (21,96 % dan 14,96 %). Nilai kuat tekan dan penyerapan air memenuhi persyaratan bata ringan untuk untuk konstruksi pasangan dinding bangunan rumah
Effect of Solid Waste Fly Ash From Vegetable Oil Company in Production of Paving Block
Vegetable oil company produced large amount of fly ash as a solid waste. This waste has to be placed in a special space and this requirement causing problem for the vegetable oil company, such as decreasing of open space and aesthetics value of a place. This study has been aimed to know addition effect of fly ash on paving block quality. This research used variation of fly ash and coarse sand volume, while fine sand and Portland cement volume as a constant value. The result showed that fly ash can be used as filler material of paving block. Sample was analyzed using SNI 03- 0691-1996 procedure and showed highest value of compresisive strength on A1B2 treatment (22.34 Mpa), while the lowest was showed on A3B3 treatment (18.58 MPa). Water absorption values were ranged from 2.41% to 4.48%, and fulfill standart requirement. Based on test result paving block from A1B1, A1B2, A1B3,A2 B1, A2B2 and A2B3 treatment complied quality standart as B grade of paving block (used for parking yard), when A3B2 and A3B3 treatment complied quality standart as C grade of paving block (used for pedestrian base). The best treatment was A1B2 which consisted of (parts) 2 : 8 : 2 of fly ash, sand and Portland cement respectively, with compressive strength value 22.34 MPa and water absorption value 2.60