4 research outputs found

    Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Berbasis Nilai Nilai Karakter Bangsa pada Mahasiswa

    Get PDF
    Konsep Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika berbasis Nilai Nilai Karakter Bangsa pada Mahasiswa Fakultas Hukum UMN Al Washliyah Medan ini sebagai upaya dalam rangka pembentukan karakter generasi muda bangsa sebagai dasar untuk pencegahan kejahatan penyalahgunaan narkotika. Sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini  melalui pendidikan ditingkat Perguruan Tinggi di Sumatera Utara, sehingga kelak kita dapat memikili generasi muda yang handal dan anti penyalahgunaan narkotika, yang akhirnya Indonesia akan mencapai masyarakat adil dan makmur. Penelitian  ini adalah  untuk menghasilkan informasi tentang Konsep Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Berbasis nilai –nilai Karakter Bangsa sehingga diharapkan nilai – nilai karakter bangsa dapat dilaksanakan dalam tingkat kehidupan mahasiswa. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan socio-legal research. Permasalahan utama yang diteliti dan dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan “Segera di terapkannya nilai – nilai kearifan local masyarakat desa yang berciri Islami dalam keluarga di Sumatera Utara pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian materi tentang karakter bangsa dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkotika ini dapat dilakukan dengan berbagai model seperti, sebagai matakuliah tersendiri, terintegrasi dalam semua matakuliah dan diajarkan di luar mata kuliah/ jam mengajar. Dan yang dalam waktu dekat dilaksanakan adalah diajarkan di luar mata kuliah/ jam mengajar dan dilaksanakan secara berkala, jika tidak dilaksanakan secara berkala maka hasilnya tidak maksimal dan bahkan kemungkinan gagal sangat besar karena pengaruh pergaulan di lingkungan mahasiswa terima setiap hari, walaupun dilaksanakan diluar jam mata kuliah kegiatan ini harus dilakukan secara berkala

    Two-class Classification with Various Characteristics Based on Kernel Principal Component Analysis and Support Vector Machines

    Full text link
    Two class pattern classification problems appeared in many applications. In some applications, the characteristic of the members in a class is dissimilar. This paper proposed a classification system for this problem. The proposed system was developed based on the combination of kernel principal component analysis (KPCA) and support vector machines (SVMs). This system has been implemented in a two class face recognition problem. The average of the classification rate in this face image classification is 82.5%. &nbsp

    PROSIDING SEMINAR NASIONAL : "STONE, STEEL AND STRAW"

    Get PDF
    Arkeoloog menemukan runtuhan dinding neolitik di Yeriko, Tepi Barat, yang diperkirakan dibangun 7.000 tahun S.M. Sejauh ini, dinding itu dianggap sebagai bangunan pertama. Jika nenek moyang manusia modern mulai hadir 200.000 tahun lalu, maka kita hanya dapat membayangkan bahwa hingga 7.000 tahun S.M. nenek moyang kita mungkin tinggal di gua-gua atau pepohonan yang dirangkai. “Arsitek” pertama, barangkali, adalah Imhotep yang merancang Piramida Bertingkat di Saqqara (makam Raja Zoser) 2.639 tahun S.M. Dalam kurun 9.000 tahun, arsitek dan arsitektur telah melibatkan perkembangan dan pemakaian bahan bangunan yang lebih beragam. Batu (stone) masih tetap dipakai. Bahan-bahan alami organik seperti jerami (straw) juga masih banyak dipakai. Baja (steel) mewakili bahan bangunan modern yang berkembang pesat sejak revolusi industri. Saat ini, 2013, kita menyaksikan perkembangan amat pesat bahan-bahan bangunan dalam beberapa tahun terakhir. Ini sejalan dengan perkembangan pesat di dunia kalkulasi digital yang mendorong ditemukannya zat-zat baru. Bahan berteknologi nano, bahan “anti-gravitasi”, dinding hologram, selubung bangunan penuai energi, hanyalah sedikit contoh dari bahan-bahan yang akan mewarnai arsitektur di masa depan. Seminar SCAN#4 bertema “STONE, STEEL and STRAW” yang menjadi salah satu tema dari 10 tema yang telah disiapkan dari SCAN#1 hingga SCAN#10 (tahun 2020). Kali ini kita berkumpul untuk memumpunkan perhatian kita pada bahan bangunan dan membahasnya sesuai dengan latar belakang kita masing-masing, mulai dari sisi budaya, psikologi, rekayasa hingga ekonomi. Kita dapat belajar dari masa lalu dan menggagas masa depan demi keberlanjutan budaya, arsitektur dan lingkungan (Sustainable Culture, Architecture and Nature). Namun, jika pada tahun 0 Masehi bumi baru dihuni sekitar 250 juta manusia dan saat ini telah menjadi 7.000 juta (7 milyar) manusia maka kita, arsitek, perlu waspada bahwa bumi yang tak bertambah luas ini sedang menghadapi kesulitan besar. Semoga, di seminar SCAN#4 ini kita dapat melihat gagasan-gagasan baru tentang bahan-bahan bangunan di masa depan yang mendukung Sustainable Culture, Architecture and Nature demi bumi yang nyaman dan sejahtera bagi seluruh makhluk penghuninya
    corecore