24 research outputs found

    MOTIVASI KEPADA SISWA-SISWI KELAS XII MA. AL-KHAIRIYAH JAKARTA SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAKSiswa-siswi yang sekolah di MA. Al-Khairiyah memiliki latar belakang yang sangat bervariasi baik mulai dari lingkungan keluarga, sosial ekonomi, maupun suku. Ada beberapa siswa-siswi yang bersekolah disana karena adanya donator tetap untuk siswa-siswi yatim, selain itu ada ungkapan dari beberapa siswa-siswi kepada guru di sekolah tentang kekhawatirannya menghadapi dunia kerja maupun kuliah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk dapat mengidentifikasi masalah yang dimiliki oleh pribadi masing-masing dan menyusun rencana untuk memasuki dunia kerja maupun kuliah. target luaran kegiatan ini adalah siswa-siswi mampu  melakukan identifikasi masalah yang dihadapi dan mampu membuat rencana untuk memasuki dunia kerja maupun kuliah. metode yang dilakukan dalam pelaksanaan abdimas dibagi menjadi tiga tahapan, tahap pertama dilakukan observasi langsung yakni tim abdimas berkunjung ke lokasi pengabdian untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Tahap kedua, persiapan yakni dalam rangka mempersiapkan proposal dan  materi yang akan disampaikan. Tahap ketiga penyampaian motivasi kepada siswa-siswi MA. Al-Khairiyah. Penyampaian materi disampaikan 3 kai tatap muka untuk melihat kemampuan siswa-siswi melakukan identifikasi masalah dan menyusun rencana memasuki dunia kerja maupun kuliah.Kata kunci: Motivasi, identikasi, masalah ABSTRACTStudents who study at MA. Al-Khairiyah has a very varied background, starting from the family, socio-economic and ethnic groups. There are some students who go to school there because there are permanent donors for orphaned students, besides that there are expressions from some students to teachers at school about their concerns about the world of work and college. This activity aims to provide motivation to students to be able to identify the problems that are owned by each individual and make plans to enter the world of work or college. the target of the output of this activity is students are able to identify the problems faced and be able to make plans to enter the workforce as well as college. the method used in the implementation of the abdimas is divided into three stages, the first stage is direct observation namely the abdimas team visits the service location to identify the problem. In the second stage, preparation is in order to prepare proposals and materials to be submitted. The third stage is the delivery of motivation to MA students. Al-Khairiyah. Submission of material delivered 3 to one face to face to see the ability of students to identify problems and plan to enter the workforce and lecture.Keyword: Motivation, identification, Problem

    THE IMPACT OF PERCEIVED VALUE ON CUSTOMER SATISFACTION TOWARDS SPA LOYALTY IN JAKARTA

    Get PDF
    THE IMPACT OF PERCEIVED VALUE ON CUSTOMER SATISFACTION TOWARDS SPA LOYALTY IN JAKARTA - Perceived Value, Customer satisfaction, Customer loyalty, Spa industry, Service industry, Recommendation, Repeat buying, Repurchase agreement

    ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DEPARTEMEN PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA CV. JAYA MANDIRI

    Get PDF
    CV.Jaya mandiri adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk baja dengan visinya yang selalu mengedepankan produktivitas dan kualitas. Permasalahan yang dibahas penelitian ini adalah berapakah tingkat produktivitas departemen produksi, berapakah nilai bobot dari masing – masing rasio, dan rasiomanakah yang memiliki nilai terendah. Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (OMAX), sehingga langkah – langkah penelitian ini mengacu pada langkah – langkah OMAX, yaitu menentukan kriteria/rasio produktivitas lini produksi, perhitungan nilai rasio produktivitas, perhitungan nilai standar awal (skor 3), menentukan sasaran akhir (skor 10) dan nilai terendah (skor 0), penentuan bobot, perhitungan nilai/nilai kriteria, penentuan nilai produktivitas tiap periode, penentuan presentase index. Nilai produktivitas departemen produksi dari Januari sampai dengan Desember 2012 adalah 3,20, 4,43, 5,52, 6,03, 5,29, 4,20, 3,62, 7,76, 6,62, 5,33, 4,91, dan 5,00, dengan nilai rata - rata 5,16 (berada diatas nilai standar 3,00). 3. Rasio yang memiliki nilai terendah adalah rasio 6 (jumlah tenaga kerja absen/total tenaga kerja), karena pada rasio ini terjadi penurunan hampir disetiap periodenya

    PERENCANAAN PENINGKATAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI (STUDI KASUS PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH 3 JAKARTA)

    Get PDF
    Perguruan Tinggi Swasta (PTS)  ini merupakan  salah  satu  perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia  berdasarkan  DIKTI Tahun 2015  PTS mendapat peringkat 125 dari 3320 Perguruan tinggi  swasta di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor penyebab dari  mahasiswa  tidak puas  terhadap  pelayanan yang di terima dengan menggunakan metode Servqual di Fakultas Teknik Industri, (2) Menentukan  upaya  evaluasi  perbaikan  kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa dengan  menggunakan  metode  Importance-Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Development (QFD) sebagai  acuan  penentuan prioritas  tindakan  perbaikan yang akan di lakukan oleh Universitas. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Servqual maka dapat diketahui bahwa tingkat kesenjangan (gap) antara kepuasan dan harapan mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan saat ini di Fakultas Teknik Industri (FTI) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) relative masih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semua indicator atau atribut layanan memiliki nilai negatif, yang berarti bahwa layanan jasa pendidikan yang diberikan oleh FTI  PTS  saat ini belum sesuai dengan harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) maka dapat diketahui bahwa tingkat kinerja FTI PTS dan tingkat kepentingan mahasiswa saat ini cukup baik dan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya atribut yang masuk pada kuadran II, yaitu sebanyak 23 atribut dari 37 atribut yang merupakan jumlah keseluruhan. Tingkat kinerja FTI PTS  juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan mahasiswa sementara tingkat kepentingan mahasiswa terlihat dari tingkat harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil pengukuran terlihat bahwa rata-rata secara “Memuaskan” dengan nilai sebesar 78.38% sedangkan rata-rata secara keseluruhan tingkat harapan mahasiswa FTI PTS  berada pada kategori “sangat Penting” dengan nilai sebesar 78.38 %. Hasil temuan utama maka dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan. Berikut usulan perbaikan berdasarkan prioritas utama secara urutan, yaitu : (1) Penggunaan internet  menjadi ada, (2) Penginputan nilai mata kuliah ≤ 2 minggu setelah berakhirnya ujian, (3) Kemampuan staf menanggapi keluhan  mahhasiswa secara cepat, (4) Dukungan Sistem Informasi Akademik (SIA), (5) Kemampuan staf menyelesaikan complain paling lambat 3 hari, (6) Ketersediaan area parkir yang luas, (7) Kemampuan security mengatur kendaraan di area parkir, (8) Ketersediaan area kantin yang memadai, dan (9) Ketersediaan tempat foto copy.Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan, Servqual, Importance-Performance Analysis (IPA), Quality Function Development (QFD)

    PEMANTAPAN MATERI MATEMATIKA KUBUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ISLAM AL- ISTIQOMAH DAN MTS AL-HIDAYAH: The Construction Materials of Cube Mathematic At Junior High Islamic Schools Al-Istiqomah And Mts Al-Hidayah

    Get PDF
    Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama para siswa diperkenalkan dengan bangun ruang kubus yang merupakan salah satu bentuk dari materi geometri. Secara bahasa, kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang sepasang-sepasang sejajar dan setiap tiga persegi yang berdekatan saling tegak lurus. Dengan penguasaan konsep materi dari kubus yang baik, maka siswa dapat terlatih untuk jeli dalam menganalisa suatu objek dan informasi dan tidak mudah terkecoh.  Kurangnya kesadaran siswa terkait pentingnya pemahaman materi kubus dalam matematika maka dianggap perlu adanya program pemantapan, guna meningkatkan pemahaman siswa. Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sangat bermanfaat sekali bagi siswa–siswi dan terlihat mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, mulai dari perkenalan, pertanyaan di awal pertemuan, penyampaian materi sampai akhir pembelajaran, hingga pertanyaan di akhir.   Kata Kunci : Konsep Pemahaman Kubu

    ZINGIBERACEAE UTILIZATION FROM EAST BANYUMAS PRODUCTION FOREST AS NATURAL EDIBLE ADDITIVES

    Get PDF
    Benefits of Zingiberaceae family’s plants for rural communities in forest villages are as raw gingery-stuff sources for food additives and health purposes. The superiority of Zingiberaceae’s plants is able to grow well under tree stands and on open sites. Survey on 50 respondents at forest villages under the Forest Management Unity of East Banyumas revealed that those gingery stuffs from eight Zingiberaceae’s plant species (i.e. Alpinia galanga (L.) Willd., Amomum cardamomum Willd., Boesenbergia rotunda (L.) Mansf., Curcumma domestica Val., C. zanthorrhiza Roxb., Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm., Kaempferia galanga L. and Zingiber officinale Rosc., have been utilized as edible additives for food and drinks by the community in production forest vicinity. Zingiberaceae-derived additives were categorized as safely consumed for food ingredients/dressings, colorings, aromas, and healthy drinks. Cultivation of Zingiberaceae’s plants could bring economic values and positive impacts to the community and production forest environments. Several Zingiberaceae-derived food ingredients and local drinks have been modified into very-recent recipes, favored for special menus in ISFE’s cuisine-related tourism sites and in modern restaurants. Prospect of Zingiberaceae is expectedly able to develop productive efforts and economies in forest villages; and sustain production forest continually

    ANALYZING THE RELATIONSHIP BETWEEN SHOPPING ORIENTATION (HEDONISM, UTILITARIANISM) AND PERCEIVED VALUE, STORE LOYALTY, AND PURCHASED AMOUNT: THE CASE OF MAP FASHION STORES IN JAKARTA

    Get PDF
    ANALYZING THE RELATIONSHIP BETWEEN SHOPPING ORIENTATION (HEDONISM, UTILITARIANISM) AND PERCEIVED VALUE, STORE LOYALTY, AND PURCHASED AMOUNT: THE CASE OF MAP FASHION STORES IN JAKARTA - Consumer behaviour, shopping, fashion industry, hedonism, utilitarianism, perceived value, customer loyalty, purchased amoun

    GIFT SHOPPING BEHAVIOR IN THREE DIFFERENT RETAIL FORMATS: The role of personal purchase experience in Jakarta

    Get PDF
    GIFT SHOPPING BEHAVIOR IN THREE DIFFERENT RETAIL FORMATS: The role of personal purchase experience in Jakarta - Retailin
    corecore