4 research outputs found

    EDUKASI GIZI DAN PENGOLAHAN PUDING 4 BINTANG SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA DIBAWAH 5 TAHUN DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING

    Get PDF
    Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak berusia dibawah 5 tahun yang disebabkan karena terjadinya malnutrisi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sembalun pada tahun 2022 sejumlah 90 anak di Desa Sajang mengalami stunting. Tingginya kejadian stunting tersebut disebabkan karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang stunting dan pentingnya kebutuhan gizi seimbang yang harus dipenuhi pada masa sebelum dan setelah melahirkan serta selama masa pertumbuhan anak. Pengabdian ini betujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dengan cara demonstrasi pengolahan makanan sehat yang mengandung gizi seimbang menjadi puding. Demonstrasi pengolahan makanan sehat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting dan pentingnya kebutuhan gizi seimbang pada masa pertumbuhan anak serta dapat meningkatkan minat anak dalam menkonsumsi makanan sehat. Pengolahan puding 4 bintang menggunakan 4 bahan utama yaitu ubi ungu sebagai sumber karbohidrat, labu sebagai sumber serat dan vitamin, kacang merah sebagai sumber protein nabati dan telur ayam sebagai sumber protein hewani

    EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENGOBATAN SKABIES PADA SANTRI DAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN X KABUPATEN LOMBOK TIMUR

    Get PDF
    Skabies merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Prevalensi skabies biasanya meningkat 3,6 kali lebih tinggi pada tempat dengan jumlah penghuni padat seperti asrama, panti asuhan, pondok pesantren, dan penjara. Belum pernah ada penyuluhan dan penelitian mengenai skabies di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas NW Desa Sajang, Kecamatan Sembalun. Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah dan Pemilik Pondok angka kejadian skabies cukup tinggi dan hampir menjangkit seluruh santri. Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dalam bentuk penyuluhan edukasi kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan memberikan edukasi kepada santri dan santriwati mengenai pencegahan penularan dan pengobatan skabies. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2023. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi yang diikuti oleh 61 peserta dengan rangkaian kegiatan meliputi pre-test, pemutaran video edukasi, gambaran kasus skabies, dan penyampaian materi mengenai skabies. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pre-test dengan instrumen penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta penyuluhan. Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan santri termasuk kategori cukup baik sebanyak 21 orang (34,43%), kurang baik sebanyak 30 orang (49,18%), dan baik sebanyak 10 orang (16,39%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas santri termasuk dalam katagori kurang baik 49,18%.  Kata kunci: Skabies, Sajang, Pencegahan, Pengobatan, Pondok Pesantre

    Local availability of green and blue space and prevalence of common mental disorders in the Netherlands

    No full text
    Background: Previous studies revealed a relationship between residential green space availability and health, especially mental health. Studies on blue space are scarcer and results less conclusive. Aims: To investigate the hypotheses that green and blue space availability are negatively associated with anxiety and mood disorders, and positively associated with self-reported mental and general health. Method: Health data were derived from a nationally representative survey (NEMESIS-2, n=6621), using a diagnostic interview to assess disorders. Green and blue space availability were expressed as percentages of the area within 1 km from one's home. Results: The hypotheses were confirmed, except for green space and mood disorders. Associations were generally stronger for blue space than for green space, with ORs up to 0.74 for a 10%-point increase. Conclusions: Despite the different survey design and health measures, the results largely replicate those of previous studies on green space. Blue space availability deserves more systematic attention

    Local availability of green and blue space and prevalence of common mental disorders in the Netherlands

    No full text
    Background: Previous studies revealed a relationship between residential green space availability and health, especially mental health. Studies on blue space are scarcer and results less conclusive. Aims: To investigate the hypotheses that green and blue space availability are negatively associated with anxiety and mood disorders, and positively associated with self-reported mental and general health. Method: Health data were derived from a nationally representative survey (NEMESIS-2, n=6621), using a diagnostic interview to assess disorders. Green and blue space availability were expressed as percentages of the area within 1 km from one's home. Results: The hypotheses were confirmed, except for green space and mood disorders. Associations were generally stronger for blue space than for green space, with ORs up to 0.74 for a 10%-point increase. Conclusions: Despite the different survey design and health measures, the results largely replicate those of previous studies on green space. Blue space availability deserves more systematic attention
    corecore