5 research outputs found

    Ethnobotany and conservation applications in the Noken making by the Sougb Tribe of West Papua, Indonesia

    Get PDF
    Documenting local ecological knowledge is critical for understanding complex ecological-cultural interactions to protect indigenous community entities. Woven baskets known as Noken have been part of Papuan indigenous culture for centuries, yet ethnobotanical aspects of Noken making remain poorly understood. Hence, this study describes Noken-making from an ethnobotanical perspective. We acquired ethnoecological knowledge by interviewing respondents who were actively involved in the production of Noken. The results revealed that the Sougb Tribe (from South Manokwari District, West Papua, Indonesia) utilized pineapple as a primary material for weaving and other natural materials as dyes, with this process undertaken mainly by women. We also document the Sougb Tribe's adaptation and continuous interaction with their dynamic environment that has evolved during Noken's making. Moreover, the recommendation to conserve Noken preserves biocultural diversity and habitats for key plant species. Since Noken has played an essential part in shaping the Sougb Tribe's cultural identity, conserving the use of Noken will aid in preserving the habitats of plants used as materials for Noken. In the future, the provincial government should assist habitat biocultural conservation by granting tribes customary forest status to facilitate plant habitat protection in line with the sustainable development agenda of West Papua Province

    Implementasi Nilai-nilai Ulul Albab Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Pkpba Uin Maliki Malang

    Full text link
    UIN Maliki Campus Malang aspires to score the people who put forward the dhikr, though, and good deeds. These values ​​are reported to dhikr, fear of Allah, quality of life, earnest and critical, and want to be delivered knowledge. PKPBA is a unit at UIN Malang that is interesting to be used as an initial object that implements the values of Ulul Albab. This type of research is field research, located at UIN Malang. By using qualitative, this research is expected to obtain information from reality, and facts as well as gain a new understanding of the problems of implementing values ​​on the Ulul Albab campus. This research shows that the values ​​of Ulul Albab are developed and developed on this campus, which is evident in the process of learning Arabic at PKPBA. Besides preparing students for Arabic, PKPBA also shapes the personality and character of students in the first year. Values, Arabic learning conducted at PKPBA is loaded with the provisions of Ulul Albab language and values

    Program “Pembatasan Penggunaan Smartphone Pada Anak” Di Rw 18 Leles, Condongcatur, YOGYAKARTA

    Full text link
    Kehadiran media baru (internet) dan gadget (perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, laptop maupun perangkat elektronik pintar lainnya) memunculkan generasi digital natives. Generasi digital natives (now generation atau generasi digital) adalah sebuah generasi yang lahir mulai tahun 1990 yang tinggal dan hidup dikelilingi oleh perangkat teknologi canggih seperti komputer, video games, digital music players, video cams, telepon seluler, mainan dan alat canggih lainnya dan menggunakananya dalam kehidupan sehari-hari (Prensky, 2001:1-3).Tingginya penggunaan internet melalui smartphone pada anak berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental anak. Untuk mengatasinya Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) RW 18 Kampung Leles, Sleman, Yogyakarta memiliki program pembatasan penggunaan smartphone pada anak. Kampung ini telah merintis program tersebut sejak tahun 2015 dan sudah mendapatkan partisipasi aktif dari masyarakat (Syambudi, 2018).Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif dengan studi kasus tunggal dari Robert K Yin (2018). Kerangka teori yang digunakan adalah teori komunikasi interpersonal dalam kampanye sosial dan teori komponen komunikasi dari Lasswell dengan memfokuskan pada karakteristik komunikator, pesan, dan jenis saluran komunikasi yang digunakan.Kegiatan dalam pembatasan penggunaan smartphone ini antara lain menyediakan lapangan bermain dengan menutup jalan pada jam bermain, menyediakan perlengkapan permainan tradisional dan mini perpustakaan. Sosialisasi pesan pembatasan smartphone dilakukan secara komunikasi interpersonal dari rumah ke rumah dan juga mediated communication seperti dengan stiker, mural, spanduk sepanjang jalan di RW 18. Pesan utama yang disampaikan adalah menunjukan bahaya bagi kesehatan anak jika menggunakan smartphone sejak dini (pendekatan negative). Komunikator yang menyampaikan pesan adalah orang yang kredibel dan memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik

    Kredibilitas Media Sosial Instagram @Suroboyo.ku sebagai Medium Permberitaan Covid – 19 Masyarakat Kota Surabaya

    Full text link
    Penelitian ini ingin mengeksplorasi tentang perkembangan Covid-19 yang terjadi pada masyarakat Kota Surabaya melalui media sosial instagram @Suroboyo.ku. Lebih lanjut, penelitian ini ingin melihat dan mengkaji kredibilitas akun Instagram @Suroboyo.ku dalam memberitakan tentang perkembangan Covid-19 yang terjadi pada masyarakat Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh berita mengenai Covid-19 yang dimuat dalam akun Instagram-nya (@Suroboyo.ku), yaitu sejak masa pandemi 28 Maret 2020 hingga selesai diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tanggal 8 Juni 2020, sebanyak 75 (tujuh puluh lima) berita. Dari 75 berita yang diunggah @Suroboyo.Ku selama masa pandemi Covid-19, dapat dilihat bahwa belum seluruh indikator dari ketiga unsur kredibilitas media instagram akun @Suroboyo.Ku dapat dipenuhi melalui pemberitaannya. Unsur kredibilitas yang terpenuhi dalam pemberitaan ini adalah unsur trustworthiness, believeability, dan accuracy. Kata Kunci: Kredibilitas, Media Sosial Instagram, Covid-1

    Faktor Kunci dalam Pengembangan Hutan Rakyat di Kabupaten Lombok Barat

    Full text link
    Hutan rakyat menjadi salah satu potensi bagi penyediaan bahan baku kayu serta optimalisasi pemanfaatan lahan kering. Kabupaten Lombok barat merupakan salah satu dari dua kabupaten dengan luas hutan rakyat terbesar di Pulau Lombok dengan luas potensi hutan rakyat mencapai 4.415 ha atau sekitar 10,7% dari luas wilayah adminstrasi Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan pengelolaan hutan rakyat seringkali melibatkan berbagai pihak mulai dari kegiatan pembibitan, penanaman hingga pemanenan kayu. Aspek produksi dan kelembagaan menjadi beberapa aspek penting dalam pengembangan hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kunci dalam pengembangan kelembagaan hutan rakyat terutama pada aspek kendala produksi dan peran aktor di Kabupaten Lombok Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala aspek produksi pada pengelolaan hutan rakyat terletak pada minimnya modal usaha dan kendala dalam pengadaan bibit. Petani dan Ketua Kelompok Tani merupakan aktor yang berperan penting dalam pengelolaan hutan rakyat saat ini. Keterlibatan BPDAS Dodokan Mayosari dalam bantuan pengadaan bibit serta pengadaan program kemitraan dengan industri pengolahan bahan baku hutan rakyat berpotensi dalam mengatasi kendala produksi saat ini
    corecore