477 research outputs found

    ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KUDRAFLAVON C DARI FRAKSI ETIL ASETAT KAYU AKAR Artocarpus heterophyllus Lamk

    Get PDF
    Penelitian ini melaporkan proses isolasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dengan substituen isopren pada C-3 dari kayu akar nangka (Artocarpus heterophyllus L.). Isolasi dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik kromatografi antara lain kromatografi cair vakum (KCV), kromatografi kolom gravitasi (KKG), dan kromatografi radial (KR). Analisis terhadap kemurnian senyawa didasarkan pada hasil kromatografi lapis tipis (KLT) dengan menggunakan berbagai sistem eluen. Karakterisasi senyawa hasil isolasi didasarkan pada spektroskopi yang meliputi spektroskopi UV dan 1H NMR. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil isolasi adalah senyawa yang dikenal sebagai kudraflavon C. Senyawa tersebut merupakan senyawa dengan kerangka dasar flavon dan memiliki substituen isopren di C-3 dan C-6 serta substituen hidroksi pada C nomor 5, 7, 2’ dan 4’. Secara biogenesis senyawa ini berasal dari hasil kondensasi clasein antara asam sinamat dengan tiga unit asetil koenzim A yang diikuti oleh reaksi siklisasi dan adisi. Kata Kunci : Isolasi, Karakterisasi, Kromatografi, Spektroskopi, Kudraflavon This research was reported the process of isolation and characterization of flavonoid compound with isoprene substituen on C-3 from Artocarpus heterophyllus L. root. The isolation process was carried out using various technique of chromatography such as Vacuum-Liquid Chromatography, Colom Chromatography, and Radial Chromatography. The analysis of the purity of the compound were based on the result of Thin Layer Chromatography using variation of the eluen system. Characterizations of the isolate compound were based on the spectroscophy technique which include UV spechtroscophy and 1H-NMR. The results of this study found that the compound which have been isolated was qudraflavon C. This compound had a flavon basic skeleton with isopren substituen on C-3 and C-6, and also had the hidroxy substituen in C5;C7;C2’; and C4’. Biogenesis pathway of this compound through the claisen condesation between sinamic acid with 3 unit of acetyl CoA and followed by cyclitation and adition reactions. Keywords : Isolation, characterizations, chromatography, spechtroscophy, Qudraflvon

    Makna Tri Tangtu Di Buana Yang Mengandung Aspek Komunikasi Politik Dalam Fragmen Carita Parahyangan

    Full text link
    Dahulu, di Kerajaan Sunda berlaku sistem pemerintahan yang unik, yang disebut Tri Tangtu di Buana. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna Tri Tangtu di Buana yang mengandung aspek komunikasi politik dalam Fragmen Carita Parahyangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis hermeneutik Paul Ricoeur. Data penelitian diperoleh dari teks naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan diketahui bahwa secara umum, Tri Tangtu di Buana yang terdiri dari prebu, rama, dan resi di dalam naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan ini merupakan tiga lembaga yang secara bersamaan memegang jabatan di pemerintahan Kerajaan Sunda; ketiganya memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dalam memimpin Kerajaan Sunda, yang di dalamnya mengandung aktivitas komunikasi politik dalam dua peristiwa, yaitu peristiwa pembagian kekuasaan dan pembagian wilayah kekuasaan

    Analisa Jenis dan Spesifikasi Pompa Air Bersih Gedung Pabrik Perakitan PT. Adm

    Get PDF
    Suplai air bersih pada gedung Pabrik Perakitan PT ADM menggunakan sistem pemipaan dan pompa air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan Kenyataan di lapangan, tidak diketemukan data-data sekunder pendukung spesifikasi pompanya. Analisa dilakukan guna mengetahui apakah kapasitas pompa sesuai dengan sistem pemipaan yang terpasang di gedung. Sistem pemipaan yang dihitung adalah sistem pemipaan dari tangki air di dasar lantai menuju ke tangki air yang ada diatas gedung. Untuk menganalisa jenis dan spesifikasi pompa maka harus ditetapkan dulu debit air yang dibutuhkan, kapasitas komponen-komponen yang akan digunakan seperti diameter pipa, kapasitas tangki air di lantai dasar dan di atap gedung serta head total pada sistem pemipaan. Berdasarkan hasil perhitungan didapat debit air yang dibutuhkan 0,02969 m3/min dan head total yang terjadi sebesar 15,9 m. Maka spesifikasi pompa yang diperlukan adalah 40 x 32A2 – 5 0,75. Spesifikasi pompa tersebut tidak jauh berbeda dengan yang sudah diterapkan dilapangan. Pompa tersebut tidak mengalami kavitasi karena NPSHa (14,119 m) > NPSHr (0,478 m

    Pembangunan Aplikasi Game Android Pengenalan Pola Warna Pada Paud Posdaya

    Full text link
    Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak berusia dua sampai dengan usia enam tahun. Salah satu aspek dalam kecerdasan yang harus dikembangkan oleh anak usia dini adalah warna. Mereka harus mengenal berbagai jenis warna yang ada. Hal ini harus dilatih untuk mempersiapkan anak usia dini masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya. Selain itu, pengenalan warna untuk anak usia dini juga dapat mendeteksi dan mengidentifikasi buta warna pada anak. Hal ini sangatlah penting untuk kelanjutan kehidupan anak dan pendidikan yang akan orang tua berikan kepada anak. Dalam penelitian ini akan dibuat pengenalan pola warna dalam bentuk permainan ponsel dimana saat ini banyak orang tua sudah menggunakan ponsel pintar dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat memanfaatkan ponsel pintar tersebut untuk pendidikan. Pengembangan aplikasi ini menggunakan android studio. Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode Systems Development Life Cycle. Aplikasi yang dihasilkan adalah program game yang dapat dipasang dalam ponsel pintar khususnya Android. Seluruh fungsionalitas dalam aplikasi ini sudah diuji dan dapat memenuhi harapan dari peneliti untuk mengemas pendidikan dalam game. Pengemasan pendidikan dalam rupa game juga akan menambah daya tertarik anak untuk mempelajari sesuatu yang baru

    Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Pustakawan Di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah

    Full text link
    Penelitian ini bertolak dari permasalahan di lapangan yaitu pemberian insentif pada pustakawan yang bertujuan mendorong kinerja pustakawan, namun fakta yang ada insentif menjadi sesuatu yang berwujud namun dirasakan semu oleh pustakawan karena dianggap hanya sebagai hak mutlak, bukan sebagai kompensasi atas pekerjaan. Hal ini menjadi kontradiktif antara tujuan awal dengan yang terjadi di lapangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja pustakawan di perpustakaan.Subjek dalam penelitian ini adalah insentif yang meliputi insentif material dan nonmaterial, sekaligus berperan sebagai variabel bebas, sedangkan objeknya adalah pustakawan di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, sebagai variabel terikat.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan seluruh populasi sebagai sampel. Responden merupakan seluruh pustakawan yang memiliki jabatan fungsional yaitu sebanyak 25 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner disertai observasi berupa wawancara sekilas dengan responden.Analisis data menggunakan uji korelasi dengan rumus Spearman-Brown dilanjutkan dengan regresi linear sederhana.Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja pustakawan tidak begitu signifikan, hanya sebesar 26,7%. Berdasarkan observasi, hal ini karena pemberian insentif dianggap sudah merupakan hak, serta ada faktor-faktor lain yang mungkin juga berpengaruh pada kinerja pustakawan. Namun pada beberapa responden menyatakan bahwa pemberian insentif merupakan salah satu motivasi terbesar selain faktor-faktor lainnya

    Armor Layer Uniformity and Thickness in Stationary Conditions with Steady Uniform Flow

    Get PDF
    The continuous movement of riverbed particles due to turbulent flow determines the stability of non-cohesive riverbeds and banks during riverbed and bank erosion and sedimentation. This study emulated the stable channel design by deriving the low maintenance cost of the channel through bed protection by an armor layer. The study investigated the effects of shear stress and grain size uniformity to determine the minimum non-cohesive armor layer thickness for the stability of riverbeds under steady uniform flow conditions. Experiments were conducted with four different discharges, five armor material gradations, and five bed-slope variations in a full-scale flume. We observed and recorded the behaviors of the five gradations of armor materials for given discharges and bed slopes. Eighty data points were recorded and analyzed. The hydraulic analysis of the flow along with the soil mechanics analysis of the armor materials was done. The soil mechanic analysis was particularly focused on the uniformity coefficient of the armor layer, Cu, to derive the armor layer equation. However, for the manageability of the study, we set the limit of the Cu between 3.0 and 6.0. From the viewpoint of non-erodibility, a wider Cu value indicated a thinner armor layer. Variables that govern the armor layer thickness and the layer thickness itself were derived and proposed. The variables, namely Cu, shear stress (t0 and tc), and mean diameter of the bed load and armor materials (Db50 and Da50). Our results show that these variables governed the thickness of the armor layer, and this is expected to contribute to the design of stable natural channels, which can minimize the cost of irrigation canal maintenance and development. Doi: 10.28991/CEJ-2022-08-06-01 Full Text: PD
    • …
    corecore