3 research outputs found

    Kajian Koefisien Limpasan Hujan Cekungan Kecil Berdasarkan Model Infiltasi Empirik Untuk DAS Bagian Hulu (Kasus Pada Cekungan Kecil Cikumutuk DAS Cimanuk Hulu)

    Full text link
    . Cumulative infiltrate calculated by F(t)= f(t).t. Rate of infiltrate (f(t)) is function of initial soil moisture (2), content of rapid and slow drainage pores ( ηc and ηl); and duration and probability of rain (t and p). Value of F (t) (mm) ever greater by increasing rain duration and smaller rain probability. This value range from 1,59 - 20,50 for the second crops; 1,88 - 21,23 for the agro forestry; 1,36 - 17,84 for the non arable land; 1,11 - 23,88 for the forest; and 1,28 - 22,59 for the settlement. The real runoff coefficient of small basin (C) is comparison between empirical run off (ROempirik) with the model run off (ROC). The Coefficient C model (CM) had formulated as with H = (9,16 + 6,61.t). At low rainfall (< 4 mm), the CM is small (< 0.30); at bigger rainfall (> 6 - 24 mm) the value of CM is higher (0.30 - 0.60); and at rainfall > 24 mm CM is tend to go constantly. The value of (1-CM) indicate proportion of ROC which storage in the forms interception by plant, micro basin on the land surface, or artificial reservoirs. That is around 40 % of ROC

    Tipikal Kuantitas Infiltrasi Menurut Karakteristik Lahan (Kajian Empirik Di DAS Cimanuk Bagian Hulu)

    Get PDF
    Laju infiltrasi merupakan fungsi dari parameter hidraulik tanah, yaitu; permeabilitas, suction head; dan kelembaban tanah. Parameter-parameter tersebut mempunyai hubungan erat dengan karakteristik fisik tanah dan dapat diformulasikan melalui penelitian empirik. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kuantitas infiltrasi tipikal berdasarkan karakteritik lahan melalui kajian lapangan (empirik). Metode infiltrasi Green-Ampt dikembangkan dan digunakan untuk mengkaji kapasitas infiltrasi tipikal di Daerah Aliran Sungai Bagian Hulu (Kasus DAS Cimanuk Hulu). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empirik-analitik. Penelitian dilakukan pada tanah oxisol yang digunakan oleh lima macam penggunaan lahan. Sebanyak 96 sampel tanah diambil dari 16 titik pengamatan. Sekitar 12 parameter sifat fisik tanah dianalisis untuk setiap sampel tanah. Kajian mencakup pengembangan tipikal kapasitas infiltrasi berdasarkan data empirik pada aneka macam penggunaan lahan (hutan; agroforestri; palawija; permukiman; dan lahan tidak digarap). Intensitas hujan diformulasikan sebagai fungsi dari lama hujan dan probabilitas hujan I=f(t,p). Parameter K diformulasikan sebagai fungsi dari kandungan air; pori drainase cepat, dan pori drainase lambat (K = f(ć, įc, įl). Parameter suction head (Ď), diformulasi sebagai fungsi dari kelembaban tanah (Ď=f(ć)). Parameter F(t)dummy, diformulasi sebagai fungsi dari lama hujan (t) dan probabilitas hujan (p); (F(t)dummy=f(t,p)). Sehingga berdasarkan data empirk, laju infiltrasi (f(t)) Green Ampt dikembangkan sebagai f(t) = f(ć,įc, įl, t, p); dan infiltrasi kumulatif dihitung oleh F(f) = f(t). t. Infiltrasi setiap macam tutupan lahan mempunyai pola yang hampir sama, namun berbeda dalam kuantitasnya
    corecore