27 research outputs found

    EVALUASI KEMAMPUAN DAN KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN HALMAHERA TENGAH, MALUKU UTARA

    Get PDF
    Kabupaten Halmahera Tengah merupakan salah satu Kabupaten di luar pulau jawa dimana salah satu kecamatannya telah ditetapkan sebagai kawasan industri terpadu pertama di dunia, yang direncanakan bakal menyerap enam belas ribu karyawan, hal ini cukup berpengaruh terhadap lahan. Bila ditinjau dari keadaan lahan, Kabupaten Halmahera Tengah tidak seluruh lahannya bisa dikembangkan selaku tanah bermukim. Sebab kondisi morfologi yang dominan di Kabupaten Halmahera Tengah ialah kondisi morfologi perbukitan. Adapun riset ini yaitu mengenali keadaan serta kesesuaian lahan yang terdapat di Kabupaten Halmahera Tengah dan membandingkan arahan kesesuaian lahan dengan lahan yang menjadi tanah permukiman di Kabupaten Halmahera Tengah, bersumber pada rencana pola ruang dalam buku rencana tata ruang wilayah Kabupaten Halmahera Tengah 2012-2032. Tata cara riset menggunakan deskriptif kuantitatif, dengan memakai metode analisis spasial dengan dorongan SIG (sistem data geografis). Metode informasi ini memakai PP PU Nomor. 20/PRT/ Meter/2007 mengenai metode analisis wujud serta area, ekonomi dan sosial budaya dalam penataan tata ruang. Metode penilitian yang digunakan merupakan metode superimpose/overlay (Tumpang tindih) serta analisis scoring buat pemberian nilai tiap parameter. Hasil yang diperoleh, diperoleh jika tanah yang dominan merupakan tanah sangat rendah serta kesesuaian lahan yang mendominasi merupakan kesesuaian lahan buat perkebunan. Buat tanah jadikan kawasan bermukim yang direncanakan ada penyimpangan dengan hasil analisis kesesuaian lahan. Sebab tanah yang cocok untuk dijadikan lahan permukiman dengan analisis kesesuaian lahan sekitar 915.04 Hektare /54 % sedangkan yang melenceng karena terjadi penyimpangan terhadap peruntukan sebagai tanah permukiman ialah84.330 Hektare /46 % dari total keseluruhan perencanaan peruntukan untuk tanah permukiman yang direncanakan seluas 183.189 Hektare. dari total keseluruhan luas Kabupaten Halmahera Tengah.Kata Kunci: Kesesuaian Lahan, Kemampuan Lahan, Peruntukan Lahan, Permukiman

    KAJIAN ARAHAN ZONING REGULATION PADA KORIDOR JALAN LINGKAR TIMUR KOTA TOMOHON

    Get PDF
    ABSTRAK   Perencanaan kota saat ini terbilang perlu mendapatkan penanganan Tourism, SPerencanaan kota saat ini terbilang perlu mendapatkan penanganan yang serius. Masalah perkotaan yang kerap kali terjadi saat ini karena adanya ketidaksesuaian dengan perencanaannya khususnya dalam bidang perencanaan tata ruang yang mencakup perencanaan struktur ruang dan pola ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pemanfaatan lahan serta karakteristik penggunaannya. Penelitian yang menggunakan jenis analisis sesuai dengan Permen No.11 tahun 2021 yaitu anlisis peruntukan zona, analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang, kesesuaian terhadap jenis peruntukan zona/sub zona,dan karakteristik spesifikasi lokasi. Hasil penelitian menunjukan ruang koridor jalan lingkar timur Kota Tomohon didominasi dengan keberadaan kawasan resapan air, kawasan lindung, perumahan, perdagangan/jasa, pelayanan umum, peternakan, lahan kering, lahan basa dan lahan tandus. Karakteristik penggunaan lahan terbagi atas pemukiman, kantor, sawah, kebun campuran, peternakan, tegalan, dan semak belukar. Rekomendasi matriks ITBX kegiatan terhadap zona, berdasarkan hasil analaisis dan pertimbangan yang ada kelompok kegiatan yang paling banyak di izinkan yaitu pada kawasan budidaya khususnya pada zona perumahan, zona pelayanan umum dan zona peruntukan lainnya.   Kata Kunci: zoning regulation, koridor jalan, tata kota, lahan, penggunaan dan pemanfaatan lahan.   ABSTRACT   Urban planning currently needs to be handled by Tourism. Urban planning currently needs serious handling. Urban problems that often occur today are due to incompatibilities with planning, especially in the field of spatial planning which includes structural planning and spatial patterns. This study aims to examine land use and the characteristics of its use. Research using the type of analysis in accordance with Permen No. 11 of 2021, namely analysis of zone allocations, analysis of types and characteristics of activities that are currently developing, suitability for types of designations/zones/sub-zones,and site specification characteristics. The results showed that the corridor space for the eastern ring road of Tomohon City was dominated by the presence of water catchment areas, protected areas, housing, trade/services, public services, animal husbandry, dry land, alkaline land and barren land. Characteristics of land use is divided into settlements, offices, rice fields, mixed gardens, livestock, fields, and shrubs. Recommendations for the ITBX matrix of activities for zones, based on the results of the analysis and considerations that there are groups of activities that are most permitted, namely in cultivation areas, especially in residential zones, public service zones and other designation zones.   Keywords: zoning regulation, street corridor, urban planning, land, land us

    Why Is the Attic Ventilation Disappearing from the Current Urban Houses in the Humid Tropics?

    Get PDF
    The construction of a townhouse built today no longer has roof vents, compared to colonial buildings as well as traditional architecture scattered in humid tropics. In Indonesia, many buildings are made with a zinc roof, even in North Sulawesi province 92 percent of zinc roofed buildings or metal aluminum. This article has two purposes, the first is to assess the benefits of attic ventilation, especially for zinc roofed buildings and the second is to find out why the ventilation loft is no longer used to present buildings. Research by building two same test cells where one cell has roof vents, and the other cell does not. The test cell with ventilated roofs has the advantage that the interior temperatures are lower on average by 1.2 āˆ˜C than those in a cell without ventilation. Almost all buildings today have a modern and minimalist style where the shape and pattern are delicate and do not allow for roof ventilation; such structures cannot form adequate attic spaces. Based on observation and evaluation, this is the leading cause of the disappearing of attic ventilation. Another thing was caused by efforts to reduce the selling price of a house with consideration of peopleā€™s purchasing power. Ignorance from building owners and developers on the benefits of attic ventilation to reduce room temperature and lighting is one of the factors found in this study; even this problem is made worse by architects who often ignore these benefits in their designs. Comprehensive knowledge is needed for the general public and also for architects for the use of roof ventilation which in turn is an effort to achieve thermal comfort and energy savings in the domestic sector     Keywords: attic ventilation, urban houses, modern and minimalist style, thermal comfort, energy savings, humid tropical region

    KONSEP ILUSI ANAMORFOSIS DALAM ARSITEKTUR

    Get PDF
    Seiring perkembang dan kemajuan teknologi yang ada suatu karya seni yang sesungguhnya mulai tergantikan dengan setiap fasilitas teknologi yang memberikan berbagai hal yang mudah dan instan dalamĀ  menciptakan suatu karya yang menarik, di Indonesia sendiri karena perkembangan zaman yang demikian ketergantugan akan teknologi makin tinggi akibatnya kreatifitas mulai memiliki batasan-batasan karena tidak dapat berdiri sendiiri oleh karena ini juga rasa penghargaan akan suatu karya yang di lakukan dengan ketrampilan yang telaten kurang terpakai atau bahkan kurang dihargai. Oleh sebab itu tema arsitektur zaman renaissance Italia yang bergaya kontemporer lewat pembahasanĀ  dari ā€œIlusi Anamorfosis dalam Arsitekturā€ dipilih sebagai suatu tema yang memberikan edukasi bagi masyarakat luas untuk melihat dan menghargai lebih dalam suatu karya yang memiliki unsur seni yang dapat diterapkan dalam arsitektur dan memberikan motifasi bagi generasi selanjutnya dalam berkarya.Pada tulisan ini, dimuat informasi mengenai kajian teoritik yaitu pengkajian tema ilusi anamorfosis dalam arsitektur dan studi preseden dari penerapan atau aplikasi tema pada objek-objek arsitektural kemudian dilanjutkan dengan strategi implementasi tema degan membandingan antara teori dan studi preseden. hal-hal apa saja yang berkaitan dengan arsitektural untuk mencari tahuĀ  implementsi tema pada objek arsitektur.Ilusi anamorfosis lebih cocok diterapkan pada bangunan komersial karena keunikan yang menjual dan menjadi daya tarik, tenik ini juga lazim di gunakan pada interior bangunan, gubahan masa, ruang luar dan selubung / fasade bangunan. Implementasi ilusi tersebut umumnya diimplementasikan pada elemen arsitektural yang dapat dilihat secara langsung, karena tema Ilusi anamorfosis dalam Arsitektur mengandalkan teknik visualisasi untuk dapat dinikmati / dirasakan. Lewat anamorfosis ini arsitektur dan seni menjadi suatu kesatuan yang menghasilkan karya yang tidak umum dijumpai dan menjadi hal yang dapat membangkitkan semangat atau motifasi bagi para seniman maupun masyarakat dalam berkarya baik di dunia seni maupun dalam arsitektural.Ā Kata Kunci :Ā  Ilusi, Anamorfosis, Arsitektu

    IDENTIFIKASI POTENSI ZONA-ZONA ā€œTRANSIT ORIENTED DEVELOPMENTā€ DI KOTA MANADO

    Get PDF
    Perkembangan jumlah kendaraan di Kota Manado terus meningkat setiap tahunnya sehingga menimbulkan kemacetan di beberapa tempat. Penyebab terjadinya kemacetan di Manado yang makin parah juga diantaranya peningkatan pembangunanĀ  pusat-pusat kegiatan dalam sektor ekonomi yang terus meningkat, bertambahnya penggunaan kendaraan roda dua.Ā  TOD merupakan salah satu alternative konsep yang mendukung pertumbuhan pengembangan kota dengan mengoptimalkan penggunaan lahan , meningkatkan penggunaan moda transportasi umum, serta desain kawasan yang ramah terhadap pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan metode analisis yakni : analisis spasialĀ  untuk menghitung rata- rata KDB, KLB, luas penggunaan lahan, panjang jalur pejalan kaki. Analisis skalogram untuk mengetahui hirarki zona-zona yang berpotensi menjadi alternative zona TOD.Ā  Setelah dilakukan analisis didapat hasil yakniĀ  Hirarki I Zona C (Mantos), Zona D (Mega Mall) dan Zona E (Zero Point), Hirarki II : Zona F (Kantor Gubernur) dan Zona G (Balai Kota), Hirarki III: Zona B (Bahu Mall), Hirarki IV: Zona A (Terminal Malalayang), Zona H (Terminal Paal Dua) dan Zona J (Bandara Sam Ratulangi), Hirarki V: Zona I (Transmart). Diperlukan perbaikan, pembenahan dan peningkatan infrastruktur dan struktur ruang sesuai dengan konsep TOD.Kata Kunci: Potensi Zona, Transit Oriented Development,Kota Manad

    TIPOLOGI URBAN SPRAWL BERDASARKAN ATRIBUT KONTINUITAS AREA TERBANGUN DI KECAMATAN BIRINGKANAYA DAN KECAMATAN TAMALANREA, KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Mekanisme perkembangan Kota Makassar menyebabkan perkembangan kawasan perkotaan di kawasan pinggiran atau sub urban yang ditunjukkan melalui urban sprawl, yaitu suatu perkembangan wilayah perkotaan yang terjadi di kawasan pinggiran secara tidak teratur .Beberapa kecamatan yang mengalami urban sprawl di Kota Makassar adalah Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea yang mengalami pertumbuhan penduduk cukup pesat dari tahun ke tahun. Didukung dengan luas wilayah Kecamatan Biringkanaya sebesar 48,22 km2 atau 27,43% dari total luas daratan Kota Makassar dan luas wilayah Kecamatan TamalanreaƂĀ  31,84 kmƂĀ² atau 18,2%ƂĀ  dari total luas daratan kota Makassar, tentunya akan berpengaruh pula terhadap pertumbuhan penduduk di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas urban sprawl berdasarkan atribut kontinuitas area terbangun dan mengidentifikasi tipe sprawl di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan analisis dengan metode penelitian kuantitaif dengan pendekatan deskriptif.Hasil penelitian terdapat 2 tingkatan urban sprawl di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea, yaitu tingggi, dan rendah dan tipe urban sprawl adalah tipe lompatan katak (leapfrog development),tipe linier (ribbon development) dan tipe konsetris.Kata Kunci: urban sprawl, intensitas, atribu

    EVALUASI PEMANFAATAN LAHAN SEMPADAN SUNGAI SAĆ¢ā‚¬ā„¢DAN (Studi Kasus : Kecamatan Tallunglipu,Kecamatan Rantepao dan Kecamatan KesuĆ¢ā‚¬ā„¢ Kabupaten Toraja Utara) EVALUATION OF LAND UTILIZATION ON THE SAĆ¢ā‚¬ā„¢DAN RIVER BORDER (Case Study : Tallunglipu District,Rantepao District,Kesu District in North Toraja Regency)

    Get PDF
    Pemanfaatan lahan yaitu rangkaian kegiatan manusia di darat, seperti pemukiman, perdagangan, pertanian, dll. Setiap daerah berpotensi memanfaatkan sebidang tanah sebagai sumber kehidupan manusia. Perkembangan kota merupakan proses urbanisasi berkelanjutan yang akan membawa beban spasial pada kehidupan kota, yaitu memenuhi kebutuhan permukiman, perumahan atau perdagangan dan jasa. Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan permintaan akan perumahan kurang proporsional dengan luas lahan yang tersedia. peningkatan jumlah pendudukpun semakin meningkat dan kebutuhan lahanpun meningkat serta lahan yang dapat diakses semakin mengecil , sehingga tidak mampu menjawab isu-isu penduduk yang sedang berkembang seperti ketersediaan lahan yang terbatas pada suatu 2 kota. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Toraja Utara Tahun 2012- 2032 ditetapkan sebagai peruntukan kawasan lindung. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi pemanfaatan lahan sempadan sungai saĆ¢ā‚¬ā„¢dan di Kecamatan Tallunglipu,Rantepao dan KesuĆ¢ā‚¬ā„¢ Kabupaten Toraja Utara dan Untuk menganalisis kesesuaian lahan di sempadan sungai saĆ¢ā‚¬ā„¢dan di Kecamatan Tallunglipu,Kecamatan Rantepao dan Kecamatan KesuĆ¢ā‚¬ā„¢, Kabupaten Toraja Utara. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian adalah observasi, Telaah pustaka, dan studi dokumentasi. Untuk TeknikƂĀ  analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis spasial (deskriptif kuantitatif dan overlay). Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang dibahas bahwa pemanfaatan lahan sempadan sungai SaĆ¢ā‚¬ā„¢dan pada Kecamatan Tallunglipu yaitu RTH,rumah tinggal,perdagangan jasa,sarana peribadatan,sarana kesehatan dan pendidikan,kebun campuran dan persawahan,pada Kecamatan Rantepao terdapat RTH,rumah tunggal,perdagangan jasa,perkantoran,sarana pendidikan dan sarana peribadatan,kebun campuran dan persawahan,pada Kecamatan Kesu terdapat RTH,rumah tinggal,industri,perdagangan jasa,sarana kesehatan,dan peribadatan.Hasil analisis kesesuain lahan pada Kecamatan Tallunglipu pemanfaatan lahan tidak sesuai seluas 7,83Ha dan sesuai seluas 4,84Ha,Kecamatan Rantepao pemanfaatan lahan tidak sesuai seluas7,26Ha dan sesuai seluas 21,79Ha,Kecamatan Kesu pemanfaatan lahan tidak sesuai seluas 2,54Ha dan sesuai seluas 1,92Ha.Kata Kunci: Evaluasi, Pemanfaatan Lahan, Sempadan Sunga

    KAJIAN BENTUK STRUKTUR SPASIAL BERDASARKAN POLA PERGERAKAN MASYARAKAT DI KOTA TOMOHON TERKAIT FENOMENA PANDEMI COVID-19 SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI LOKAL

    Get PDF
    Through a 2020 study, Winda PalindangĀ¹, Octavianus HA RogiĀ² & Johannes Van RateĀ³, "Analysis of Tomohon City Transportation Policy Based on Community Movement Plans as an Indicator of City Spatial Structure" researchers identified the type of spatial structure of the city of Tomohon through a dynamic density approach with indicators of people's daily movement patterns as a result. the tendency of a polycentric spatial structure. From this statement, the researcher feels interested in developing this research, still with the same indicators, but by comparing the three periods that are currently happening, namely the period before, during and after the COVID-19 pandemic began to be under control. The purpose of this study is to see whether the state of the COVID-19 pandemic affects the shape of the existing spatial structure as well as to elaborate on the choice of the type of transportation network policy that is compatible with the identified spatial structure. The methods used are quantitative techniques and profit tabulation of origin-destination matrix development with a structured questionnaire or interview format, as well as visualization of the origin-destination matrix in the form of a desire line map or called a "desire line map". The conclusions of this research are; (1) The form of the spatial structure of the city of Tomohon in three types of periods, namely before, during, and after the COVID-19 pandemic has not changed, namely in the form of polycentric. (2) The transportation network policies that need to be considered include: accelerating the execution of the transportation network development plan according to the RTRW of Tomohon City, namely the plan for a type B terminal at the gates of the city of Tomohon, accelerating the procurement of transportation routes between sub-districts. Then the need to strengthen the carrying capacity of local service centers that can be an alternative for community activities to minimize the accumulation of trips to one area. It is recommended for the main corridor of the city of Tomohon to use the concept of a larger mass transportation considering that so many people travel using the main corridor of the city of Tomohon, as well as optimizing microbuses as a mode of transportation for inter-district destinations. And the last is improving the quality of the transportation network for the convenience of its users.Keywords: Spatial Structure, Movement Pattern, Origin-Destination Matrix, Transportation Networ
    corecore