10 research outputs found

    GAMBARAN POLA MAKAN PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI

    Get PDF
    Hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu ketika tekanan darah diatas 140/90 mmHg, dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Seseorang yang mengalami pertambahan usia >60 tahun disebut sebagai lansia yang mana disertai dengan penurunan fungsi fisik, hipertensi pada lansia ini bisa disebabkan oleh pola makan atau kebiasaan mengkonsumsi garam berlebih, kafein, dan monosodium glutamat atau MSG. Jawa Barat termasuk provinsi kedua penderita hipertensi sebesar 39,6% sedangkan angka prevalensi tertinggi yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 44,1%. Data Dinas Kesehatan Sumedang tahun 2022, keseluruhan kasus hipertensi di kecamatan Cimalaka sebanyak 11.688 jiwa, sedangkan kasus keseluruhan yang terbanyak yaitu di desa Licin dengan jumlah 109 orang, pada kasus lansia 37orang. Untuk mengetahui gambaran pola makan pada lansia penderita hipertensi. Untuk mengetahui jenis makanan dan frekuensi makan pada lansia penderita hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif  dengan pendekatan analisis univariat. Pengumpulan data menggunakan kuisoner yang telah diuji  validiras dan reabilitas. Populasi dalam penelitian  ini adalah lansia di Desa Licin yaitu sebanyak 37 reponden. Sampel ditetapkan dengan   metode total  sampling. Sebagian besar responden  pola makan pada kategori baik menunjukan hasil  25 orang (67,6%), sedangkan pada kategori tidak baik menunjukan hasil 12 orang (32,4%). Pada penelitian pola makan pada lansia penderita hipertensi ini berdasarkan jenis makan di Desa licin sudah baik dengan hasil 25 orang (67.6%)

    MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA PRODI DIII KEPERAWATAN YANG SEDANG MENGERJAKAN TUGAS AKHIR

    Get PDF
    Perguruan tinggi atau universitas adalah suatu Pendidikan yang dapat dilakukan setelah selesainya pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Perguruan tinggi terdiri dari program studi diploma, sarjana, magister, doctor, dan ahli. Adapun individu yang menempuh perguruan tinggi disebut dengan mahasiwa. Mekanisme koping adalah upaya yang dilakukan seseorang dalam nyelesaikan masalah. Begitu pula dengan  mahasiswa tingkat akhir yang cenderung akan melakukan berbagai aktivitas untuk menghindari stress yang dirasakan ketika pengerjaan tugas akhir. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui mekanisme koping mahasiwa yang sedang mengerjakan tugas akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jumlah responden sebanyak 6 orang dengan teknik pengambilan data melalui wawancara.  Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas yaitu seimbang antara mekanisme koping berfokus pada masalah dengan mekanisme koping berfokus pada emosi. Mahasiwa tingkat akhir dengan pengerjaan tugas akhir akan cendrung menggunakan mekanisme koping adaptif.

    PENGALAMAN IBU DALAM MERAWAT BALITA STUNTING USIA (3-5) TAHUN

    Get PDF
    Masalah kesehatan gizi paling utama yang marak diperbincangkan dikalangan masyarakat pada saat ini yaitu permasalahan stunting. Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis disebabkan karena kekurangan gizi pada anak di bawah usia 5 tahun. Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita ditandai dengan tinggi badan anak yang pendek dari anak seusianya. Balita stunting tidak lepas dari pantauan orang tua terumata ibu yang sudah berpengalaman dalam merawat balita stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ibu dalam merawat balita stunting usia 3-5 tahun, khususnya di daerah Desa Ujungjaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Hasil dari penelitian ini yaitu menghasilkan 4 tema diantaranya : 1. Sumber informasi kehamilan. 2. Pemeriksaan pada saat kehamilan. 3. Hambatan pada saat kehamilan. 4. Hambatan merawat balita stunting. Bersadarkan hasil penelitian tersebut partisipan memiliki pengetahuan yang baik mengenai pengalaman merawat balita stunting

    GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA DENGAN THALASEMIA DI RSUD SUMEDANG

    Get PDF
    Pola asuh orang tua merupakan suatu interaksi atau hubungan yang terjadi antara orang tua dan anaknnya. Pola asuh orang tua menurut baumrin dibagi menjadi 3 yaitu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter dan pola asuh permisif. Pola asuh orang tua berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja thalassemia yang mana remaja dengan thalassemia memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang terlambat dibandingkan dengan remaja lain pada umumnya. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua pada remaja dengan thalassemia di Rsud Sumedang. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan kuesioner PSDQ (Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Version) yang sudah diterjemahkan dan sudah diuji oleh peneliti sebelumnya dengan jumlah pertanyaan sebanyak 32 soal. Penelitian ini dilakukan pada 36 responden yaitu orang tua remaja thalassemia di rsud sumedang dengan umur remaja 10-19 tahun dengan Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Hasil dari penelitian ini bahwa mayoritas responden menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 97% (35 responden), sedangkan responden yang menggunakan pola asuh otoriter sebanyak 0% (0 responden) dan yang menggunakan pola asuh permisif sebanyak 3% (1 responden). Dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua pada remaja thalasemia di rsud sumedang yang paling banyak digunakan adalah pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang paling relevan dan paling banyak digunakan oleh orang tua karena memiliki hubungan dua arah antara orang tua dan anaknya

    HUBUNGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU KE POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA

    Get PDF
    Status gizi balita (0-5 tahun) mencerminkan kondisi kesehatan, nutrisi balita, dan dapat digunakan sebagai indikator kondisi gizi buruk. Kekurangan gizi dapat berakibat fatal pada balita. Hal ini menjadikan balita sebagai fokus utama posyandu. Ketidakrutinan kunjungan ibu ke posyandu mengakibatkan kurangnya pemantauan efektif terhadap status gizi anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui  hubungan antara frekuensi kunjungan ibu ke posyandu dengan status gizi balita Posyandu Cut Nyak Dien Desa Margamukti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Populasi sebanyak 57 ibu dan balita, besar sampel sebanyak 30 responden dengan teknik pengambilan menggunakan metode Accidental Sampling. Variabel independennya adalah frekuensi kehadiran anak ke posyandu, sedangkan variabel dependennya adalah status gizi anak usia 0-5 tahun. Alat ukur menggunakan kuisioner untuk data demografi dan buku KMS yang dipegang oleh ibu balita. Distribusi frekuensi ditentukan dengan analisis univariat, sedangkan chi-square digunakan dalam analisis bivariat.  Responden yang rutin mengunjungi posyandu sebanyak 18 orang (60%) dan tidak rutin sebanyak 12 orang (40%). Anak yang memiliki status gizi baik sebanyak 26 orang (86,7%), gizi kurang sebanyak 1 orang (3,3%), dan gizi lebih sebanyak 3 orang (10%). Hasil analisis bivariat didapatkan p-value (0,677) > ? (0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi kunjungan ibu ke posyandu dengan status gizi balita (0-5 tahun)

    POTENSI DAUN DEWANDARU SEBAGAI OBAT HERBAL UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI : LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan dunia. Daun dewandaru memiliki kandungan flavonoid sebesar 96,7% berperan dalam memberikan aktivitas antioksidan, senyawa flavonoid ini berperan penting dalam menurunkan tekanan darah melalui inihibisi Angiotensin Converting Enzim dan diuretic. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian berupa Systematic Literature Review (SLR) yaitu istilah cara identifikasi, evaluasi, dan interpretasu semua ketersedian penelitian yang relevan terhadap rumusan masalah atau area topik yang diteliti. Systematic Literature Review (SLR) didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, menilai dan mentafsirkan semua bukti penelitian yang tersedia dengan tujuan untuk menyediakan jawaban untuk pertanyaan penelitian secara spesifik. Sebagian besar dari hasil yang diperoleh daun dewandaru memiliki kandungan kandungan flavonoid sebesar 96,7% yang berperan penting dalam menurunkan tekanan darah. Berdasarkan hasil dari analisis tujuh artikel dapat disimpulkan bahwa dengan karakteristik yang berbeda diperoleh dengan hasil dari penyebab hipertensi, penangan yang menggunakan obat tradisional, mengerahui kandungan kimia apa yang terdapat pada daun dewandaru tersebut dan cara angar terhindar dari hipertensi

    PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI INDUSTRI PARIWISATA DALAM PENGGUNAAN MASKER

    Get PDF
    Warga negara Indonesia mengalami perubahan terhadap beberapa sektor di dalam kehidupan yang menimbulkan kesulitan akibat dari pandemi COVID-19, seperti salah satunya perubahan perilaku pribadi dan sosial. Hidup normal baru diperlukan masyarakat untuk menghadapi ancaman masalah kesehatan yang terjadi maupun di masa yang akan datang. Banyak negara telah memberikan komitmen sumber daya dan upaya menuju penguatan sistem kesehatan karena secara tidak sengaja, sistem kesehatan yang tidak siap berkontribusi pada penularan penyakit selama epidemi, tidak dapat memberikan layanan penting dengan maksimal Masyarakat dihimbau sadar terhadap kesehatan, salah satunya penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pandemi dinyatakan selesai, pencopotan regulasi wajib masker tidak membuat masyarakat terutama mahasiswa melepaskan masker. Masker merupakan pelindung dari debu atau partikel berbahaya atau udara polutan yang masuk ke dalam pernapasan dengan bahan yang dapat menyaring masuknya partikel berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam penggunaan masker, khususnya mahasiswa Program Studi Industri Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Hasil dari penelitian ini yaitu menghasilkan dua tema yang diantaranya : 1) Manfaat penggunaan masker pasca pandemi dari sisi fungsi dan psikologis. 2) Pengalaman penggunaan masker pasca pandemi secara positif dan negatif

    PENYULUHAN KESEHATAN KEPADA IBU MENYUSUI MENGENAI GIZI SEIMBANG UNTUK MENCEGAH TERJADINYA STUNTING

    Get PDF
    Many nutritional problems occur when the intake of children under five is not balanced so that it will cause problems with poor growth status. The purpose of this health counseling is to determine the influence of breastfeeding mothers' knowledge regarding balanced nutrition after being given health education. Using a survey research design with quantitative methods and accidental sampling techniques. The target used was breastfeeding mothers as many as 18 respondents in Margamukti Village, North Sumedang District, Sumedang Regency, West Java Province. The results of health counseling activities regarding the level of knowing of breastfeeding mothers obtained pre-test results of 50% (Enough) and after being given health education there was a significant accure of 22.2% with post-test results of 72.2% (Very Good). The conclusion shows that there is an influence after being given health education to breastfeeding mothers regarding balanced nutrition in Margamukti VillageMany nutritional problems occur when the intake of children under five is not balanced so that it will cause problems with poor growth status. The purpose of this health counseling is to determine the influence of breastfeeding mothers' knowledge regarding balanced nutrition after being given health education. Using a survey research design with quantitative methods and accidental sampling techniques. The target used was breastfeeding mothers as many as 18 respondents in Margamukti Village, North Sumedang District, Sumedang Regency, West Java Province. The results of health counseling activities regarding the level of knowing of breastfeeding mothers obtained pre-test results of 50% (Enough) and after being given health education there was a significant accure of 22.2% with post-test results of 72.2% (Very Good). The conclusion shows that there is an influence after being given health education to breastfeeding mothers regarding balanced nutrition in Margamukti Villag

    Hubungan literasi kesehatan mental dengan trend self-diagnosis pada remaja akhir

    No full text
    Background: Mental health is mentally and psychologically healthy without any disturbances, knowledge about mental health must be increased to minimize the occurrence of mental health disorders, especially among adolescents who are in the transitional phase towards adulthood, one way to increase knowledge is by carrying out health literacy mental health so that they can add insight and be able to manage mental health properly so as to avoid the tendency to self-diagnose.Purpose: To determine the relationship between mental health literacy and self-diagnose in late adolescents.Method: The research design used is quantitative with a correlation approach. Respondents in this study were 117 people. Data collection used a mental health literacy questionnaire with a validity and reliability test value of Cronbach's Alpha α = 0.764 and a self-diagnosis questionnaire with a validity and reliability test value of Cronbach's Alpha α = 0.852. Then a correlation analysis was performed using the Chi-Square test.Results: Most of the 74.4 percent of mental health literacy was in the good category, and in carrying out self-diagnose, most of the 58.1 percent were in the strong category. The results of the Chi-Square test on mental health literacy and self-diagnose are <0.000, which means there is a significant relationship.Conclusion: There is a relationship between mental health literacy and self-diagnose, meaning that good mental health literacy does not guarantee that adolescents do not carry out self-diagnosis.Keywords: Mental Health; Mental Health Literacy; Self-Diagnose; Late AdolescentsPendahuluan: Kesehatan mental merupakan sehat secara jiwa dan psikis tanpa adanya gangguan, pengetahuan mengenai kesehatan mental harus ditingkatkan untuk meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan mental, terlebih pada kalangan remaja yang merupakan fase peralihan menuju dewasa, salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan yaitu dengan melakukan literasi kesehatan mental sehingga dapat menambah wawasan dan mampu mengelola kesehatan mental dengan baik agar menghindari kecenderungan mendiagnosa diri sendiri.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental dengan self-diagnosis pada remaja akhir.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Responden dalam penelitian ini sebanyak 117 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner literasi kesehatan mental dengan nilai uji validitas dan reliabilitas Alpha Cronbach’s α =0,764 dan kuesioner self-diagnosis dengan nilai uji validitas dan reliabilitas Alpha Cronbach’s α = 0,852. Kemudian dilakukan analisis korelasi menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Sebagian besar 74,4 persen literasi kesehatan mental dalam kategori baik, dan dalam melakukan self-diagnosis sebagian besar 58,1 persen berkategori kuat. Hasil uji Chi-Square literasi kesehatan mental dan self-diagnosis yaitu < 0,000 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan.Simpulan: Terdapat hubungan literasi kesehatan mental dengan self-diagnosis, artinya  literasi kesehatan mental yang baik tidak menjamin remaja untuk tidak melakukan self-diagnosis

    Optimalisasi Pemberdayaan Keluarga dan Kader Melalui Pelatihan Pendidikan Kesehatan Pengelolaan Hipertensi Lansia pada Pandemi Covid-19: Optimizing Empowerment of Families and Cadres Through Health Education Training in Hypertension Management in the Elderly the Covid-19 Pandemic

    No full text
    The increase in the elderly population causes an increase in elderly cases with multiple diseases. Health problems often occur in the elderly group, one of which is the problem of hypertension. Hypertension is classified as a silent disease because the patient does not know he has this disease before doing the examination. In the current COVID-19 pandemic, the elderly are the group most at risk of experiencing seriousness that can even cause death. The involvement of various parties, such as families and health cadres, plays a vital role in empowering the community in managing the elderly with hypertension at home. Management of hypertension in the elderly can be successful if family members are involved in family empowerment programs through family assistance activities and health education to make it easier for the elderly to implement changes in health behavior. The purpose of this community service is to optimize the knowledge and skills of families and health cadres in older adults with hypertension during the COVID-19 pandemic. The method used is action research. The main target of this community service activity is 20 families with elderly hypertension and 20 health cadres. The results obtained are an increase in the knowledge and skills of families and health cadres in recognizing and anticipating symptoms of hypertension in the elderly
    corecore