67 research outputs found

    Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

    Full text link
    PKn siswa kelas V SDN 3 Parigi dengan penerapan metode kolaborasi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn di kelas V SDN 3 Parigi. Penelitian ini menggunakan metode penelitrian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data adalah observasi, kemudian teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian pada motivasi siswa mengalami peningkatan yaitu keaktifan siswa mengerjakan PR mengalami peningkatan 21,43%. Keaktifan siswa mengikuti pelajaran sebesar 35,71%, keaktifan bertanya siswa sebesar 35,71%, ketaatan siswa pada tatatertib sebesar 42,86%, keaktifan siswa mengerjakan tugas sekolah sebesar 28,57% dan prestasi belajar siswa meningkat sebesar 35,71%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kolaborasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas V SDN 3 Parigi

    Etika Islam dalam Mengelola Lingkungan Hidup

    Full text link
    Sebagai agama yang bersifat universal, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya bagaimana beretika terhadap alam dan lingkungan hidup. Alam dan lingkungan hidup merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Karena seluruh kebutuhan manusia semua berasal dan terpenuhi dari alam sekitarnya baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Oleh karena itu Islam berpesan melalui Alquran bahwa manusia harus melestarikan alam sekitarnya agar keberlangsungan hidupnya tidak terganggu oleh ulah sekelompok manusia yang tidak mau melestarikan alam. Berdasarkan hal itu, maka ajaran Islam memberikan rambu-rambu untuk manusia agar juga beretika terhadap lingkungan

    Child Abuse dan Keamanan Lingkungan Anak dalam Menyongsong Bonus Demografi 2025-2030

    Get PDF
    Anak-anak sangat penting karena mereka adalah nasib potensial dari suatu generasi atau bangsa di masa depan. Saat ini, sepertiga penduduk Indonesia adalah anak-anak dan di masa depan (2025-2030), Indonesia akan memiliki bonus demografi. Pada saat yang sama, berbagai kasus dialami oleh anak-anak Indonesia, seperti perdagangan, penindasan, eksploitasi seksual, makanan dan makanan ringan yang mengandung bahan berbahaya, pedagang dan pengguna narkoba, kekerasan fisik dan psikis di lingkungan dan sekolah. Ironisnya, sekolah di mana anak-anak mendapatkan pendidikan tidak terlepas dari tindakan kekerasan dan pelanggaran hak-hak anak lainnya. Kasus anak-anak yang melibatkan guru sebagai pelaku masih terjadi. Para guru melakukan hal-hal yang tidak terpuji sebagai orang tua anak-anak di sekolah. Jika kita merefleksikan berbagai kasus yang dialami oleh anak-anak saat ini, maka 'bonus demografi' di masa depan tidak akan menjadi lebih baik. Mengamati berbagai kasus pelecehan anak (kekerasan, kesehatan, penggunaan narkoba dan sebagainya), perlu untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan sehat untuk anak-anak. Negara / pemerintah harus memastikan bahwa hak-hak anak terpenuhi (mendapatkan perlindungan dari kekerasan, kesehatan, hingga hak untuk bertahan hidup). Penulisan ini didasarkan pada hasil analisis yang menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan berbagai macam literatur relevan, yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan child abuse di Indonesia, kemudian merumuskan suatu pemecahan masalah yang dihadapi

    Pembiasaan Membaca Surah Dan Artinya Dalam Mengenalkan Pendidikan Agama Anak Usia 5-6 Tahun Tk Islam Harapan Indah

    Full text link
    This research aims to information about to habbituation reading surah and its meaning in defining religion education in children aged 5-6 years in kindergarden Islam Harapan Indah Pontianak.Knowing how the steps habbituation reading surah and its meaning to child, used study media, study given and also resistance faced by teacher. This reseach is done in the form of qualitative and descriptive nature. The result showed habbituation reading surah and its meaning in children aged 5-6 years in kindergarden Islam Harapan Indah Pontianak, where is was that children can reading surah and its meaning well although there are those have not seen the fluent reading

    Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Pemahaman Diri Siswa Boarding School Kelas X Smk Kehutanan Negeri Pekanbaru Tahun Ajaran 2014/2015

    Full text link
    Somebody who could not understand themselves and others is the one that had negative self-understanding. The aims of this research were 1) To know the describe of X class boarding school student\u27 self understanding before doing the guidance group, 2) To know the process of guidance service group in term to increase the students\u27 self understanding in dormitory life, 3) To know the scribe of self-understanding of X class boarding school students\u27 after doing the guidance group, 4) To know the diffrence of X class boarding school students\u27 self-understanding before and after doing the guidance group, 5) To know the effect of guidance group to the increase of X class boarding school students\u27 self-understanding. This research used pre-experimental method with one group pretest-postest design. The subjects of this research were X SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru of academic year 2014/2015 that contained 100 students\u27. The sample determine used purposive sampling technic and the samples of this research were 30 participants. To distinguish students\u27 self-understanding before and after the guidance service group, this research used “t” test and thitung had a greater score than ttabel at 5% level (10,69 > 2,000). Thus Ho was rejected and Ha was accepted which meant there were significant diferences between students\u27 self-understanding before and after doing guidance service group in this research. Then, the result of product moment test r = 0,36 and determination coefisien r2= 0,12. Based on the research that has been done it could be concluded that after doing guidance service group to X class boarding school SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru students\u27 self-understanding has increased in the amount of 12%

    Recycling of superfine resolution agarose gel

    Get PDF
    Genetic markers are now routinely used in a wide range of applications, from forensic DNA analysis to marker-assisted plant and animal breeding. The usual practice in such work is to extract the DNA, prime the markers of interest, and sift them out by electrically driving them through an appropriate matrix, usually a gel. The gels, made from polyacrylamide or agarose, are of high cost, limiting their greater applications in molecular marker work, especially in developing countries where such technology has great potential. Trials using superfine resolution (SFR) agarose for SSR marker screening showed that it is capable of resolving SSR loci and can be reused up to 14 times, thus greatly reducing the cost of each gel run. Furthermore, for certain applications, low concentrations of agarose sufficed and switching to lithium borate buffer, instead of the conventional Tris-borate-ethylenediaminetetraacetic acid buffer, will further save time and cost. The 2.5% gel was prepared following the Agarose SFR™ manual by adding 2.5 g agarose powder into 100 mL 1X lithium borate buffer in a 250-mL flask with rapid stirring. Two midigels (105 x 83 mm, 17 wells) or 4 minigels (50 x 83 mm, 8 wells), 4 mm thickness can be prepared from 100 mL gel solution. A total of 1680 PCR products amplified using 140 SSR markers from oil palm DNA samples were tested in this study using SFR recycled gel. As average, the gel can be recycled 8 times with good resolution, but can be recycled up to 14 times before the resolutions get blurred
    corecore