44 research outputs found

    Model Prototyping pada Pengembangan Sistem Informasi

    Full text link
    Penerapan sistem merupakan hal penting bagi pihak pengembang sistem informasi dalam menilai keberhasilan sistem informasi tersebut apakah berjalan sesuai perencanaan dan apakah telah memenuhi keinginan dari penggunanya. Perencanaan dan Analisa yang tidak jelas sering menimbulkan permasalahan yang akan berdampak pada kegiatan pengembangan. Penelitian ini akan memberikan gambaran penggunaan model prototyping pada kegiatan pengembangan sistem informasi dengan harapan dapat menghasilkan prototype sebagai salah satu langkah awal sebuah kegiatan pengembangan sistem informasi. Protype dibuat dengan tujuan memberikan penyamaan presepsi dan pemahaman awal akan proses dasar dari sistem yang akan dikembangkan, sehingga akan ada komunikasi yang baik antara pengembang dan pengguna sistem. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ataupun rujukan bagi pengembang sistem informasi yang telah mengikuti langkah-langkah pengembangan secara terstruktur, sehingga memberikan kejelasan proses bagi pengguna dan pemerhati ilmu pengembangan sistem informasi. Kata kunci - Sistem informasi, pengembangan sistem, metode prototyping, Prototyp

    Produk Kerajinan Tangan dari Limbah Kain Perca Bagi Ibu-ibu Rumah Tangga

    Get PDF
    Anggota kelompok kerajinan tangan SEKAR dan ASTER merupakan ibu-ibu yang berprofesi sebagai buruh cuci di daerah Perumahan yang ada di sekitar tempat tinggal. Permasalahan yang dihadapi adalah (1) belum ada pemberdayaan ibu rumah tangga dalam peningkatan ekonomi keluarga, (2) kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah kain perca menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi, (3) kurangnya ketrampilan mitra untuk berkreasi dan berinovasi membuat produk, (4) USAha belum didukung oleh sarana dan prasarana, (5) kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan USAha. Tujuan program ini adalah (1) mengembangkan kelompok USAha kerajinan tangan ASTER dan SEKAR sehingga anggotanya menjadi masyarakat yang mandiri secara ekonomi, (2) meningkatkan ketrampilan berkreasi dan berinovasi dalam membuat kerajinan tangan dari kain perca bagi anggota kelompok USAha kerajinan tangan ASTER dan SEKAR. Metode yang diterapkan adalah ceramah, pelatihan, praktek berkreasi dan berinovasi membuat produk kerajinan tangan dari kain perca, dan peningkatan alat pendukung pembuatan produk. Hasil dari pengabdian ini berupa berbagai produk dari kerajinan tangan dari limbah kain perca, web sebagai media pemasaran produk dan bertambahnya alat untuk memproduksi kerajinan tangan dari kain perca

    Aplikasi Kamus Hewan dan Tumbuhan Berbasis Android

    Get PDF
    Saat ini perkembangan informasi yang sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi dimana hampir seluruh dunia menggunakan fasilitas teknologi ini. Salah satu teknologi untuk memfasilitasi komunikasi dan informasi, yaitu pembuatan aplikasi mobile. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keanekaragaman flora dan fauna. Di setiap provinsi ada flora dan fauna yang merupakan karakteristik dari daerah. Flora dan Fauna adalah sebuah provinsi di identitas Indonesia. Dalam upaya untuk memperkenalkan keragaman Flora dan Fauna di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi komputer, itu adalah saat ini aplikasi mobile kamus berbentuk memfasilitasi mencari informasi tentang jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia. Aplikasi Flora dan Fauna Indonesia Kamus Android berbasis tujuan untuk memperkenalkan dan memberikan informasi tentang keragaman jenis Flora dan Fauna di Indonesia, aplikasi ini ditujukan kepada masyarakat, terutama bagi anak-anak dan siswa sebagai sarana pendidikan atau belajar tentang Tumbuhan dan Hewan. Fitur dalam menampilkan aplikasi kamus tentang nama ilmiah, profil, serta informasi tentang flora dan fauna di Indonesia

    Penerapan Model Pembelajaran Example dan Non- Example untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Sejarah

    Get PDF
    This research was a classrom action research. Tools of data collection using observation sheet learning activities with seven indicators of success, namely: 1) Pay attention to the teacher\u27s explanations 2) Asking questions to the teacher 3) Asking questions to other groups during the discussion 4) Answer the teacher\u27s question 5) Reply/responded to the questions from other students during the discussion 6 ) Contribute in the explanation of the task group 7) Contributions of the students when the teacher gives lessons and conclusions at the end of the test results in the form of learning as much as 5 about the essay. Data from the observation and formative tests at each cycle to be ground or material improvement in the next cycle. The results showed that: there is increased activity of learning and cognitive learning outcomes of students in each cycle after the use of models in learning Example and Non-Example subjects of History. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar dengan tujuh indikator keberhasilan yaitu: 1) Memperhatikan penjelasan guru 2) Mengajukan pertanyaan pada guru 3) Menunjukkan pertanyaan pada kelompok lain saat diskusi 4) Menjawab pertanyaan guru 5) Menjawab/menanggapi pertanyaan siswa lain saat diskusi 6) Memberikan kontribusi dalam penjelasan tugas kelompok 7) Kontribusi siswa pada saat guru memberikan kesimpulan diakhir pelajaran dan tes hasil belajar yang berupa soal esai sebanyak 5 soal. Data dari hasil observasi dan tes formatif pada setiap siklus menjadi dasar atau bahan perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar kognitif siswa pada setiap siklus setelah penggunaan model dalam pembelajaran Example dan Non-Examplemata pelajaran Sejarah

    Penerapan Algoritma Apriori terhadap Data Penjualan di Toko Gudang BM

    Full text link
    Kemudahan untuk menjual suatu produk di pasaran menggunakan media internet membuat banyaknya pedagang – pedagang baru bermunculan. Keterbatasan modal menjadi kendala sebagian besar pedagang baru tersebut. Penerapan algoritma apriori untuk mencari produk yang laku di pasaran dapat mengatasi masalah pedagang baru tersebut. Algoritma apriori merupakan salah satu cabang dari data mining, yang berfungsi untuk mencari informasi – informasi dari sebuah kumpulan data. Dalam penelitian ini, hasil algoritma apriori dapat digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam membuat strategi pemasaran, pengoptimalan penjualan, serta sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penyetokan ulang

    Sistem Rekomendasi Distribusi Tetes Tebu di UD. Lancar Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno Berbasis Web

    Full text link
    Limbah tebu biasa disebut dengan tetes tebu atau molase memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu untuk sebagai bahan baku ethanol, bedak, pasta gigi dan juga pembuatan ternak. Karena banyaknya industri yang menggunakan, membuat permintaan molase menjadi meningkat. Banyak masyarakat memanfaatkannya untuk USAha distribusi tetes tebu. Karena banyak permintaan, membuat banyak pengusaha tetes tebu akhirnya tidak mendapat bagian ketika ada pengusaha besar yang sudah terlebih dahulu membelinya. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, diangkat penelitian mengenai sistem rekomendasi distribusi tetes tebu di UD. Lancar menggunakan Fuzzy Sugeno berbasis web. Keunggulan metode fuzzy adalah pengambilan keputusan perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif. Penggunaan logika fuzzy memudahkan dan mengefisienkan penggunaan sistem pakar yang diimplementasikan ke dalam bahasa mesin

    Pengaruh Dekomposisi Bahan Organik Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes (Mart) Solms, 1824) Terhadap Nitrat (No3) Dan Total Bakteri Pada Skala Laboratorium

    Full text link
    Eceng gondok (E. crassipes) menjadi salah satu permasalahan yang serius pada kondisi perairan di Rawa Pening. Bahan organik dalam perairan memerlukan proses perombakan melalui dekomposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dekomposisi bahan organik eceng gondok (E. crassipes) terhadap NO3 dan total bakteri. Penelitian dekomposisi bahan organik eceng gondok ini mengacu pada penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap perlakuan kadar 80%, 60%, dan 40%. Data dikoleksi dengan 3 pengulangan selama 5 kali dengan periode satu minggu. Data yang diukur meliputi kandungan bahan organik, nitrat (NO3), total bakteri, suhu, pH air, dan DO pada setiap wadah percobaan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan FPIK UNDIP Tembalang, Semarang. Hasil penelitian adalah dekomposisi eceng gondok memberikan pengaruh yang berbeda terhadap bahan organik air, total bakteri, dan NO3. Pengaruh bahan organik pada kadar 80% lebih dari 60%, lebih dari 40%. Pengaruh terhadap total bakteri pada kadar bahan organik 80% lebih dari 60%, lebih dari 40%. Dekomposisi eceng gondok pada kadar bahan organik 80% menghasilkan kelebihan NO3, sedangkan dekomposisi eceng gondok dengan kadar bahan organik 60% dan 40% hasil NO3 cenderung menurun. Water hyacinth (E. crassipes) became one of the serious problems to the water conditions in the Pening Swamp. Organic matter in the water needs recast process through decomposition. This study aimed to determine the effect of organic matter decomposition hyacinth (E. crassipes) to NO3 and total bacteria. This research on decomposition of organic matter hyacinths refers to experimental studies with completely randomized design (CRD) of the treatment levels 80%, 60%, and 40%. Data collected by 3 repeated for 5 times with a period of one week. Measured Data includes organic matter content, nitrate (NO3), total bacteria, temperature, water pH, and DO in each of container experimental research. This study was conducted in January 2015 in the Laboratory of Fisheries Resources Management and Environment FPIK Tembalang Diponegoro, Semarang. The results showed that the decomposition of water hyacinths give a different effect in water organic matter, total bacteria, and NO3. Effect of organic material at the rate of 80% more than 60%, more than 40%. Effect of total bacterial content on organic matter level of 80% more than 60%, more than 40%. Decomposition of water hyacinth on organic matter level of 80% has excess NO3, while the decomposition of water hyacinths with organic matter levels of 60% and 40% of the NO3 tended to decline
    corecore