21 research outputs found

    MODEL BIMBINGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PRIBADI-SOSIAL SANTRI

    Get PDF
    Penelitian ini beranjak dari adanya kebutuhan akan perlunya bimbingan pribadi-sosial bagi santri di pesantren, sehingga mereka dapat meraih kesuksesan hidup, baik di lingkungan pesan-tren maupun dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Penelitian ini secara umum dimaksudkan untuk menemukan program bimbingan pribadi-sosial yang efektif bagi santri di pesantren, sedangkan secara khusus diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang profil kompetensi pribadi-sosial santri; menemukan program pengembangan kompetensi pribadi sosial santri; dan menguji efektivitas program bimbingan pribadi-sosial santri bagi peningkatan kompetensi pribadi-sosial santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan Riset dan Pengembangan (Research and Development). Subjek penelitiannya adalah para santri Pesantren Babussalam Dago Bandung. Instrumen pengumpulan datanya adalah inventori dan angket. Untuk analisis data kuantitatif digunakan teknik analisis statistik deskriptif, yaitu persentase dan teknik analisis inferensial, yaitu uji t dan untuk data kualitatif digunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitiannya adalah (1) Profil kompetensi pribadi sosial santri di pesantren Babussalam Dago Bandung variatif, tetapi secara umum cukup positif, (2) Pedoman Umum Program Bimbingan pribadi-sosial santri merupakan alternatif yang memadai untuk meningkatkan kompetensi pribadi-sosial santri, (3) Program Bimbingan Pribadi-Sosial Santri terbukti signifikan mampu meningkatkan kompetensi pribadi-sosial santri. Studi ini memiliki implikasi teoritis dan praktis tentang pandangan bimbingan mengenai individu dan model bimbingan pribadi-sosial bagi santri di pesantren. Secara teoretik, studi ini berimplikasi bahwa santri seharusnya lebih dipandang sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan daripada sebagai individu yang bermasalah, dan bimbingan pribadi-sosial berhubungan dengan hakekat individu yang selalu terdorong untuk mencapai kehidupan bahagia dunia dan akhirat. Secara praktis, studi berimplikasi bahwa model bimbingan pribadi-sosial sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kompetensi pribadi-sosial santri. Disarankan sebaiknya ustadz pembina di pesantren mendalami teknik-teknik bimbingan kelompok. Kata kunci: model bimbingan pribadi-sosial, pengembangan kompetensi FIP, 2007 (PPB

    UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA

    Get PDF
    In the era of national development, the potential human resources are absolutely needed. Therefore, the education area has important role. The success of education in implementing its role will be determined by many factors. One of them is the profile of teacher who has some competences in doing their educational duties. Therefore, it can be understood that the role and foothold of teacher is often related to the forward or backward steps in education quality. Thereby, it's reasonable for every teacher to always increase his/her professional abilities to do their responsibilities and duties as educator. Among many teacher competences, one of them is about the ability of teacher in class management, i.e. an ability described as the effort of teacher to create and to maintain the class condition, so that the learning process can be done effectively and efficiently. Many facts showed that a teacher who doesn't understand the way to discipline students often faces difficulties in resolving student's indiscipline problems. It can cause teachers relying only on their teaching experience. Therefore, there are many events occurring that are caused by teachers' mistake in handling their students' misbehavior and inappropriate actions. For example, there are many issues occurring in mass media highlighting teachers who giving physical punishment to their students. In relation to these, communities will sue and question the role of teacher as guide and educator who don't have professional attitude in handling such a problem. Here, the education world will be challenged to answer all the questions. Beside all things above, teachers shouldn't forget that discipline is as important as the learning process itself. It's because the success of learning will be determined by the class condition that is on teacher's control who able to discipline their students. In other words, learning effectiveness will be reached if teachers are able to discipline the students

    Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah atas/ sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) kelompok kompetensi G pedagogik: aplikasi kesehatan mental

    Get PDF
    Bimbingan dan konseling (BK) sebagai bagian integral dari proses pendidikan, memiliki fungsi dan peranan yang strategis, khususnya menyiapkan peserta didik agar memahami diri, mengenai lingkungan, dan mampu merencanakan masa depannya. intinya, keberadaan BK disekolah merupakan sarana pendidikan dalam membantu peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. proses perkembangan peserta didik tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. terdapat faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi [erkembangan peserta didik, salah satu faktor internal yang ikut mempengaruhi perkembangan tersebut adalah hal yang berkaitan dengan kesehatan mental

    Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah atas/ sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) kelompok kompetensi G profesional: peniliaian dalam BK

    Get PDF
    Fungsi evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen bimbingan dan konseling yang penting dan harus dilakukan oleh guru BK atau konselor. tanpa evaluasi atau penilaian guru BK atau konselor tidak mungkin dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah direnanakan. Dengan dilakukan evaluasi atau penilaian secara komperhensif, jelas dan cermat maka dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik sebagai sasaran layanan

    Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi G pedagogik: aplikasi kesehatan mental

    Get PDF
    Guru BK/konselor di sekolah perlu memahami secara mendalam tentang kesehatan mental sebagai landasan pengetahuan dalam menghadapi dan menyikapi peserta didik di sekolah, agar dapat memfasilitasi perkembangan peserta didiknya sehingga tumbuh dan berkembang sesuai dengan tugas dan tahap perkembangannya secara optimal

    Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi G profesional: penilaian dalam BK

    Get PDF
    Dengan dilakukan evaluasi atau penilaian secara komperhensif, jelas dan cermat maka dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik sebagai sasaran layanan. sehubungan dengan itu, maka perlu disusun bahan ajar atau modul yang bisa dijadikan bahan bacaan untuk lebih memahami tentang penilaian dalam bimbingan dan konseling di sekolah.

    The Ryff’s Psychological Well-Being Scale for Indonesian Higher Education Students: A RASCH Model Analysis

    Get PDF
    The research aimed to examine the Ryff’s six factors model of psychological well-being that could be applied to higher education students in Indonesia by using the RASCH model. 425 higher education students completed adapted scales to assess demographic variables. The results showed that the person separation criteria scored 2.38 in the poor category, the item separation scored 12.21 in the very good category, the person reliability scored 0.85 in the good category, and the item reliability scored 0.99 in the very good category. The subscales of the PWB-42 showed accepted levels of reliability and the validity of the psychological well-being scale. The terms of the person and item strata separated criteria in the RASCH model showed good results. However, the statement items provided are not broad enough to reveal the condition of psychological well-being. Therefore, future higher education students research should develop more specific and context-appropriate items for a better operationalization of the Ryff’s theoretical model.

    FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH(UPTD) BALAILATIHAN KERJA (BLK) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI LIFE SKILL DI KELURAHAN BANJARSARI METRO UTAR

    Get PDF
    ABSTRAK Pengangguran merupakan salah satu permaslahan sosial dosebabkan rendahnya lapang pekerjaan, rendahnya tingkat pendidik tenaga kerja, dan rendahya keterampilan pada masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sosial pengangguran tersebut adalah dengan pemberdayaan masyarakat melalui life skill yang diselenggarakan oleh UPTD BLK Metro Utara memiliki fungsi penyusunan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pemasaran. Tugas yaitu melatih masayarakat dan memberikan pelayanan untuk melaksanakan keterampilan untuk menyelesaikan masalah tersebut maka dilakukan penelitian. Rumusan masalah adalah Bagaimana Fungsi UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Dan Proses Pelaksanaan Pelatihan Life Skills Di Kelurahan Banjar Sari Metro Utara? Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menentukan sampel, menggunakan tehnik purposive sampling. Adapun kriteria yang penulis berikan maka sampel berjumlah 10 orang. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, waancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan masyarakat life skill melalui beberapa fungsi UPTD BLK Metro yaitu : (1) penyusunan perencanaan kegiatan (2) pelaksanaan kegiatan (3) pemasaran. Kesimpilan dari penelitian ini adalah pemberdayaan masyarakat life skill untuk memberikan kesempatan dan ruang untuk masyarakat yang kurangnya kreatifitas dapat belajar dan mempersiapkan tenaga kerja guna menumbuhkan kepercayaan diri yang selama ini mereka menganggap tidak punya keterampilan dan pengangguran. Kata Kunci: Fungsi Lembaga, Pemberdayaan Masyarakat, Life Ski

    MODEL BIMBINGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PRIBADI SOSIAL BAGI SISWA SMA YANG MENGALAMI KEJENUHAN BELAJAR (BURNOUT)

    Get PDF
    Penelitian ini beranjak dari hasil penelitian tahun pertama yaitu 1) sebagian besar siswa SMA Kota Yogyakarta (52%) mengalami kejenuhan belajar (burnout) dengan tingkat yang bervariasi; 2) penyebab timbulnya burnout antara lain adalah cara mengajar guru, kesulitan membagi waktu belajar dengan kesibukan di luar belajar, kesulitan menggunakan referensi, kebiasaan menunda penyelesaian tugas, kesulitan menerjemahkan literatur, kecewa nilai yang tidak sesuai harapan; 3) strategi pengatasan masalah yang paling banyak dilakukan siswa dalam mengatasi burnout adalah mengobrol dan berkumpul dengan teman, bermain game, dan mendengarkan musik. Berdasarkan temuan tersebut, penting dikembangkan model pencegahan dan pengatasan kejenuhan belajar (burnout) pada siswa dengan mengembangkan model bimbingan kompetensi pribadi sosial yang berbasis konseling sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model bimbingan konseling kompetensi pribadi sosial berbasis konseling sebaya yang efektif untuk mengatasi kejenuhan belajar (burnout) siswa. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode penelitian dan pengembangan (research and development), yang dilakukan melalui perencanaan dan pengembangan model, dan melakukan validasi ahli dan pengguna. Subyek penelitian adalah siswa Mualimat sejumlah 40 orang untuk uji coba model. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk uji coba model, uji validasi model dan uji validasi media, serta observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah melalui berbagai masukan dan revisi, model dalam bentuk buku panduan konseling sebaya untuk mengatasi kejenuhan belajar (burnout) dipandang layak digunakan. Luaran penelitian ini adalah makalah seminar nasional tentang burnout belajar
    corecore