88 research outputs found

    RANCANG BANGUN KOLEKTOR SURYA MENGGUNAKAN ABSORBER KUNINGAN SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF SUMBER ENERGI THERMAL

    Get PDF
    Salah satu solusi yang dilirik sekelompok peneliti untuk mencari solusi altematif mengatasi krisis energi yang terjadi di Indonesia adalah pemanfaatan ~nergi matahari. Pemanfaatan sumber energi matahari sebagai sumber energi terbarukan diperkirakan akan memberikan prospek yang lebih baik untuk menggantikan sumber energi fosil di masa mendatang dikarenakan letak strategis wilayah Indonesia yang memungkinkan energi matahari dapat diterima sepanjang tahun secara kontinyu dalam jumlah yang cukup besar dan energi matahari ini juga tidak menimbulkan polusi. Kolektor surya merupakan salah satu bentuk teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan dan meneruskan energi matahar1 yang diterima lalu diubah menjadi energi thermal sebelum diteruskan untuk berbagai aplikasi. Bentuk dan model kolektor surya dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan. Dalam paper ini kolektor surya dirancang secara sederhana dan ekonomis menggunakan absorber dari bahan kuningan sebagai sumber energi thermal fluida cair. Hasil yang dicapai kolektor surya dengan absorber terbuat dari pipa kuningan mampu menghasilkan titik maksimum suhu keluaran mencapai 67°C pada waktu titik puncak grafik pancaran sinar matahari berada antara pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB

    STUDI PENGGUNAAN RANGKAIAN FILTER UNTUK MENGURANGI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI

    Get PDF

    PERANCANGAN ALAT PENJEJAK MATAHARI PADA APLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

    Get PDF
    Penggunaan panel sel surya sebagai sumber energi utama sudah banyak dikembangkan a ikasi industri maupun pada aplikasi rumah tangga. Namun penggunaan panel sel surya tersebut lebih banyak difokuskan sebagai sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Penelitian-penelitian untuk mengkaji bagaimana mengefisiensikan penggunaan panel surya sebagai surnber energi utama belum banyak dilakukan. Penelitian ini mengkaji bagaimana mengefisiensikan penggunaan panel sel surya melalui rangkaian sistem alat yang disebut alat penjejak matahari. _Alat penjejak matahari yang akan dirancang menggunakan sensor LDR sebagai komponen deteksi arah pergerakan matahari yang dikendalikan secara otomatis oleh mikro konntroller AVR Atmega 2560. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan rancangan alat penjajak matahari dapat meningkatkan rata-rata proseniase tegangan keluaran sel surya bisa mencapai 188% bila dibandingkan dengan kondisi sebelum panel sel surya menggunakan sistem alat penjajak matahar

    Pengaruh Sistem Eksitasi Terhadap Generator Sinkron Tiga Fasa Di Unit 1 PT. PLN Indonesia Power ULPL TA Musi

    Get PDF
    PLN Indonesia Power ULPL TA Musi utilizes the potential energy of water which is then used to drive a turbine connected to a generator rotor. Excitation system plays an important role in controlling the stabil of a generator as a controller and functions to control generator output such as voltage, current and power factor. The excitaton system for all units in the Musi hydroelectric power house uses a brush excitation system. Brush excitation is an excitation with a brush by utilizing the output of the generator itself as the excitation. There are 3 types of generator power, namely active power (MW), reactive power (MVAR), and apparent power (MVA). This data is taken from the daily operaing data of the Musi turbine hydropower unit 1. The highest power factor value is obtained in the early morning of 0,999 Cos with a reactive power value of 0,5 MVAR to 1,8 MVAR. While the lowestpower factor value is 0,975 Cos with a reactive power value is 6,2 MVAR. The smaller the reactive power value, the greater the power factor.PT. PLN Indonesia Power ULPL TA Musi memanfaatkan energi potensial air kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan rotor generator. Sistem eksitasi memegang peranan penting dalam mengendalikan kestabilan suatu pembangkit sebagai pengendali serta berfungsi mengontrol keluaran generator seperti tegangan, arus dan faktor daya. Sistem eksitasi untuk seluruh unit pada power house PLTA Musi menggunakan sistem eksitasi jenis brush excitation. Eksitasi jenis brush excitation merupakan eksitasi dengan sikat dengan memanfaatkan keluaran generator itu sendiri sebagai eksitasinya. Daya pada generator memiliki 3 macam, yaitu daya aktif (MW), daya reaktif (MVAR), dan daya semu (MVA). Data ini diambil dari data operasi harian turbine hydro PLTA Musi unit 1. Nilai faktor daya tertinggi yang didapat pada saat pagi dini hari sebesar 0,999 Cos dengan nilai daya reaktif 0,5 Mvar hingga 1,8 Mvar. Sedangkan nilai faktor daya terendah sebesar 0,975 Cos dengan nilai daya reaktif 6,2 Mvar. Semakin kecil nilai daya reaktif maka faktor daya akan semakin besar

    Analisis Pengaruh Penambahan Penyulang Dan Pemisahan Beban Terhadap Susut Daya Menggunakan Metode Simple Branch Exchange (Studi Kasus PT PLN ULP Lima Puluh, Sumatera Utara)

    Get PDF
    AbstractDuring the distribution process there will be a loss of some of the energy that is channeled. This phenomenon is known as losses. This is caused by technical and non-technical factors. In the  State Electricity Service (PLN) system, distribution losses or energy losses is calculated by measuring the difference between kWh produced and kWh sell. This kWh difference is the electrical energy lost during the starting process from the generation or secondary side of the Substation to customers’ APP. Cumulatively, the amount of kWh at all base sources is 73,769.524 kWh while the distribution loss that occurs in JTM is 5,835.008 or 7.91%. One way to overcome and minimize distribution losses in the 20 kV Procurement Service Unit (ULP) of Lima Puluh distribution system is to analyze the distribution network system, add new feeders and break the load on the electrical system. The simple branch exchange method is used to separate the network load, which is done by adding a switch by turning the on or off channel and searching for the configuration that produces the smallest power loss and calculating the power loss based on the network load. Based on the simulation results using the ETAP 12.6 software, the results of the energy loss of Procurement Service Unit (ULP) of Lima Puluh is 5,864,112 kWh then decreased after load separation of 4,341,348 kWh. The value of power loss before load separation is 1,955 kW and a decrease in power loss after load separation is 1,484.5 kW. The investment cost incurred for the construction of a new feeder is RP. 22,000,000,000,- with a payback of 9.9 years.  Keywords: Feeder, Power Loss, Energy Loss, ETAP 12.6

    Pengaruh Arus Eksitasi Terhadap Pembebanan Pada Generator Sinkron Unit 7 di ULPLTA TES LEBONG PT PLN (PERSERO)

    Get PDF
    Generator merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang digunakan untuk mengkonversi energi mekanik yang berasal dari putaran turbin menjadi energi listrik dengan memanfaatkan gaya gerak listrik. Eksitasi merupakan salah satu bagian yang paling krusial pada sistem Generator yang berperan untuk menghasilkan fluks yang berubah terhadap waktu, sehingga dihasilkan satu GGL induksi. Arus penguatan digunakan untuk mengatur besarnya tegangan keluaran sesuai pembebanan yang diterapkan. Adapun alat yang digunakan untuk mengatur arus eksitasi adalah Automatic Voltage Regulator (AVR). Pembebanan yang dibedakan pada pembangkit setiap waktunya berubah ubah. Oleh karenanya suatu pembangkit tenaga listrik harus mampu membangkitkan daya listrik sesuai dengan besarnya beban yang berubah-ubah tersebut. Pada pembangkitan tenaga listrik, fluktuasi pembebanan ini dapat diatasi dengan mengatur bukaan katup air dan arus eksitasi yang di-injeksikan pada rotor generator pada putaran rotor yang konstan oleh AVR sehingga dihasilkan daya listrik sesuai pembebanan yang diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisa pengaruh beban terhadap arus eksitasi. Adapun hasil yang didapatkan adalah beban berpengaruh ter-hadap arus eksistasi

    Sistem Pengaturan Putaran Pemanggang Pada Alat Pengering Ikan Berbasis Arduino Mega 2560

    Get PDF
    ABSTRAKSalah satu cara yang dilakukan untuk memperpanjang usia simpan pada ikan adalah melalui proses pengeringan. Proses pengeringan ikan umumnya dilakukan menggunakan modul pengering dengan teknologi yang sederhana. Kualitas hasil pengeringan ikan menggunakan mesin pengering dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempunyai peran penting terhadap kualitas ikan yang dikeringkan adalah performance komponen pemanggang. Penelitian ini merancang sebuah sistem pengaturan putaran pemanggang pada modul atau alat pengering ikan berbasis kendali mikrokontroller arduino mega 2560. Rancangan pengaturan putaran rak pemanggang pada alat pengering secara vertikal menghasilkan pengurangan rata-rata kadar air sebesar 25,5% dari kadar air sebelumnya 75,77% dengan lama pengeringan selama 5,5 jam.Kata Kunci : modul pengering ikan, sistem putaran pemanggang, pengering ikan berbasis mikrokontroller, pengaturan rak metode vertikal, kadar air pengeringan ika

    RANCANG BANGUN MOBIL HYBRID (TENAGA ANGIN DAN TENAGA SURYA) ZERO PULLUTION

    Get PDF
    Tingginya polusi seiring meningkatnya jumlah kendaraan bermotor khususnya mobil dan semakin menipisnya bahan bakar fosil, maka dibutuhkan mobil berbahan bakar hemat energi. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membuat rancang bangun mobil hybrid (tenaga angin dan tenaga surya) yang bebas polusi. Metode yang digunakan adalah merancang dan membuat mobil hybrid serta uji coba pengisian batere dengan solar sel dan pengukuran kecepatan serta jarak tempuh mobil hybrid. Hasil yang dicapai adalah solar sel hanya mampu mengisi 2 batere dengan tegangan maksimum 24 volt. Jarak tempuh mobil hybrid saat pengujian adalah 11 km, kemampuan jarak tempuh batere mobil hybrid sekitar 15 km hingga batere drop. Kondisi saat ini sel surya  hanya dapat mengisi dua buah batere pada saat mobil berjalan hal ini disebabkan sel surya yang terpasang cuma mampu mengisi 2 buah aki dari 4 aki yang seharusnya diisi untuk dipergunakan. Berdasarkan hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa rangka mobil masih berat sehingga kecepata mobil tidak dapat maksimal, panel surya hanya mampu mengisi 2 aki, kincir angin belum optimal untuk dapat menghasilkan  listrik. Pada tahun selanjutnya perlu dilakukan penyempurnaan rangka mobil agar lebih ringan, penambahan panel surya dan perencanaan ulang kincir angin supaya mampu memutar dinamo untuk menghasilkan listrik

    Sosialisasi Pengujian Mutu Briket Dari Sampah Kertas, Ranting Pohon dan Komposit Sebagai Sumber Energi Alternatif

    Get PDF
    Hampir setiap keluarga memproduksi sampah rumah tangga dalam aktifitas kehidupannya sehari-hari dari jumlah yang kecil hingga jumlah yang besar. Namun  keberadaan sampah rumah tangga sering tidak termanfaatkan secara optimal. Sampah rumah tanggah bisa diolah menjadi briket sebagai sumber energi alternatif dengan cara yang relatif sederhana. Jenis briket yang dihasilkan memiliki kandungan yang berbeda satu dengan yang lain tergantung bahan material jenis sampah yang diolah. Paper ini bertujuan mengetahui kandungan mutu briket dari sampah kertas, ranting pohon dan komposit (campuran bahan plastik) melalui kegiatan pengujian laboratorium dan selanjutnya mensosialisasikan hasil pengujian tersebut kepada masyarakat. Dari hasil pengujian laboratorium diperoleh kandungan abu dan volatile briket dari ranting pohon sebesar 1.6% dan 10%. Secara umum dapat disimpulkan bahwa briket ranting pohon memiliki hasil lebih baik mengacu pada SNI mutu briket dibandingkan briket kertas dan komposit (campuran plastik) tanpa menggunakan penambahan minyak jelantah dan HDPE

    Pengujian Tahanan Isolasi Pada Transformator Distribusi 160 kVA Di PT. PLN (PERSERO) UP3 Bengkulu

    Get PDF
    The power transformer is a high voltage equipment that functions as a distributor of electric power from high voltage to low voltage or from low voltage to high voltage. If the transformer's isolation condition deteriorates, it can have an impact on operating failure and the most fatal is that the transformer is damaged which can cause electrical system disturbances. To overcome this it is necessary to test the insulation resistance. This test is carried out using the polarization index method to determine the feasibility of the insulation resistance in the transformer. The use of this method is the most accurate and effective way to determine the feasibility of insulation resistance in transformers at distribution substations in Indonesia. This study took data at the location of PT. PLN (Persero) UP3 Bengkulu. In the insulation resistance test, the polarity index measurement results are obtained. Based on the data that has been collected then proceed with calculations and analysis to obtain better results. The ground-primary polarization index value shows that it is in good condition with a primary-ground value of 1.25 and a secondary-ground polarization index value of 1.5 (good standard between 1.25 – 2.0)
    corecore