4 research outputs found
Cultural Representation of the Traditional Housing in Melayu Jambi Local Culture
The study examines the relationship of architecture, conservation and tourism in representing a cultural character. The study in particular assesses a building code which is the product of a collaborative government strategy between tourism planning and cultural conservations. The research directive study focus on approach in tourism planning and regulation in maintaining cultural representation. Study using a case study of Jambi, evaluates of legally binding guidelines in maintaining traditional architecture and investigates how local values are resilient to the vernacular identity. The study indicates that in Jambi there is an emerging transformation towards the commercialization of local cultural products as potential tourism attractions and modernity effects. The study also provides a significant example of how to reach a desirable strategy of conservation, where a pragmatic approach can be complementary to the cognitive framework of local cultures and beliefs
POLA PERMUKIMAN MELAYU JAMBI (STUDI KASUS KAWASAN TANJUNG PASIR SEKOJA)
Kota Jambi sebagai kota istana terbentuk semenjak hadirnya kerajaan Melayu
Jambi (abad XVIII), di pinggiran sungai Batanghari. Wujud kota Jambi telah
dibentuk oleh kebudayaan material dan spiritual dari berbagai etnik, strata sosial,
ekonomi dan sistem pemerintahan pada masa lalu, yang dapat dilihat melalui
bentuk-bentuk bangunan dengan suasana/setting/rona lingkungan pinggiran
sungai. Kawasan Tanjung Pasir yang merupakan bagian dari kota Jambi
menunjukkan gejala-gejala dan kecenderungan akan tumbuh dan berkembang
tanpa arah. Untuk mengantisipasi gejala-gejala tersebut di atas, diperlukan
pemahaman tentang karakter, pola pemukiman di kawasan Tanjung Pasir Sekoja.
Penelitian ini mencoba untuk menjawab tentang karakter pola permukiman
Melayu Jambi dan pengaruh-pengaruh dalam pembentukan pola ruang. Penulis
dihadapkan pada suatu kendala berupa keterbatasan waktu dan biaya sehingga
kajian yang dilakukan hanya mengungkap sebagian kecil dari fenomena yang
harus diungkap. Kasus yang diambil lebih disebabkan karena alasan metodologik
agar lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan rasionalistik.
Argumentasi dan pemaknaan atas empiris menjadi penting sebagai landasan
penelitian kualitatif berdasarkan pendekatan rasionalistik. Prosedur kualitatif
pengumpulan data dapat berlangsung fleksibel berdasarkan rotasi atas data yang
dilihat peneliti. Kajian data menggunakan kajian data verbal dan data visual
dengan mencari esensi. Pola permukiman pada kawasan Tanjung Pasir Sekoja
terbagi menjadi tiga, yaitu pola mengelompok, pola menyebar, dan pola
memanjang. Pola lahan permukiman yang terbentuk terbagi menjadi dua, yaitu
pola lahan permukiman pinggiran sungai membentuk pola linier dan pola lahan
permukiman pada kawasan darat berbentuk grid yang orientasi permukimannya
cenderung mengarah pada jalan lingkungan. Masa dan bentuk bangunan terbagi
dua yaitu pola linier yang dibentuk oleh susunan permukiman yang berkembang
di pinggiran sungai Batanghari, sedangkan pola grid dibentuk oleh pengaturan
deret bangunan permukiman dan pertemuan jalur-jalur sirkulasi pada kawasan
darat.
Jambi City as a former palace city, formed since the presence of Melayu Jambi
Kingdom (18th century), at the Batanghari Riverside. Landscape of Jambi City
had been formed by material and spiritual culture from various ethnic,social and
economical level, and former government system, as we can see at present
through many structure, form by riverside atmosphere. Tanjung Pasir Sekoja area,
which is part of Jambi City indicates aimless development trend. To anticipate
those trends, settlement pattern characters comprehension at Tanjung Pasir Sekoja
needed. This research is trying to understand Melayu jambi settlement pattern
characters and theirs influence to area astablishment. Being encounter with time
and expense limitation, this research revealed only a few phenomenon than what it
should be.This study case was taken because of the methodological motive, due to
ease this research implementation. This research is a qualitative research, using
rasionalitical approach methode. Empirical sense and argumentation became more
important as a base in this rasionalitical approach based research. Data collecting
procedure was flexible based on the researcher observation on data rotation. This
study was using essential verbal and visual data. Settlement pattern on Tanjung
Pasir Sekoja Area divided into three, which are grouping pattern, spreading
pattern and linear pattern. Formed settlement area patterns divide into two, which
are linear pattern on riverside settlement and grid pattern on shore settlement,
oriented toward road surroundings. Building mass and form divided into two,
which are linear pattern developed on Batanghari riverside settlement, while grid
pattern form due to the building row arrangement and roads intersection on shore
Cultural Representation of Vernacular Housing in Melayu Jambi Traditions
The study examine the relationship of architecture, conservation and tourism in representing a cultural character. The study in particular assesses a building code which is the product of a collaborative government strategy between tourism planning and cultural conservations. The research directive study focus on approach in tourism planning and regulation in maintaining cultural representation. Study using a casestudy of Jambi, evaluates of legally binding guidelines in maintaining traditional architecture and investigates how local values are resilient to the vernacular identity. The findings indicate that in Jambi there is an emerging transformation towards the commercialization of local cultural products as potential tourism attractions and modernity effects. The study also provide a significant example of how to reach a desirable strategy of conservation, where a pragmatic approach can be complementary to the cognitive framework of local cultures and beliefs.