Multiple Knowledge Networks and Innovative Behavior: A Study in Indonesia’s Top Digital Start-up Companies

Abstract. Knowledge and innovation have become critical aspects of gaining competitive advantage and success in organizations. This study aims to uncover the role of multiple knowledge networks in the formation of innovative behavior and its relationship with supply chain collaboration in Indonesian startup companies. The survey involved 100 employees from the top five Indonesian digital startup companies as respondents. Model testing utilized SEM PLS, followed by triangulation through semi-structured interviews. The result showed that multiple knowledge networks and supply chain collaboration were positively related to innovative behavior. However, the work culture in Indonesian startups was somehow low in terms of exchanging knowledge and information. The lack of collaboration between the actors of the supply chain network has caused the knowledge network not to form correctly in Indonesian startup companies.Keywords: Multiple knowledge networks, supply chain collaboration, innovative behavior, startups, IndonesiaAbstrak. Pengetahuan dan inovasi merupakan aspek-aspek penting dalam membentuk keunggulan kompetitif dan keberhasilan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai peran multiple knowledge networks terhadap pembentukan perilaku inovatif serta hubungannya dengan kolaborasi rantai pasok di perusahaan startup Indonesia. Survei dilakukan kepada 100 karyawan dari lima perusahaan startup terbesar di Indonesia sebagai responden. Uji model dilakukan dengan menggunakan SEM PLS, dilanjutkan dengan triangulasi melalui wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menunjukkan bahwa multiple knowledge networks dan kolaborasi rantai pasok berhubungan positif terhadap perilaku inovatif. Namun demikian, budaya kerja di perusahaan startup Indonesia tergolong masih rendah dalam hal bertukar pengetahuan dan informasi. Rendahnya kolaborasi antar actor dalam jaringan rantai pasok turut berperan tidak terbentuknya jaringan pengetahuan yang baik di perusahaan startup Indonesia.Kata kunci: Multiple knowledge networks, kolaborasi rantai pasok, perilaku inovatif, startups, Indonesi

Multiple Knowledge Networks and Innovative Behavior: A Study in Indonesia’s Top Digital Start-up Companies

Abstract. Knowledge and innovation have become critical aspects of gaining competitive advantage and success in organizations. This study aims to uncover the role of multiple knowledge networks in the formation of innovative behavior and its relationship with supply chain collaboration in Indonesian startup companies. The survey involved 100 employees from the top five Indonesian digital startup companies as respondents. Model testing utilized SEM PLS, followed by triangulation through semi-structured interviews. The result showed that multiple knowledge networks and supply chain collaboration were positively related to innovative behavior. However, the work culture in Indonesian startups was somehow low in terms of exchanging knowledge and information. The lack of collaboration between the actors of the supply chain network has caused the knowledge network not to form correctly in Indonesian startup companies.Keywords: Multiple knowledge networks, supply chain collaboration, innovative behavior, startups, IndonesiaAbstrak. Pengetahuan dan inovasi merupakan aspek-aspek penting dalam membentuk keunggulan kompetitif dan keberhasilan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai peran multiple knowledge networks terhadap pembentukan perilaku inovatif serta hubungannya dengan kolaborasi rantai pasok di perusahaan startup Indonesia. Survei dilakukan kepada 100 karyawan dari lima perusahaan startup terbesar di Indonesia sebagai responden. Uji model dilakukan dengan menggunakan SEM PLS, dilanjutkan dengan triangulasi melalui wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menunjukkan bahwa multiple knowledge networks dan kolaborasi rantai pasok berhubungan positif terhadap perilaku inovatif. Namun demikian, budaya kerja di perusahaan startup Indonesia tergolong masih rendah dalam hal bertukar pengetahuan dan informasi. Rendahnya kolaborasi antar actor dalam jaringan rantai pasok turut berperan tidak terbentuknya jaringan pengetahuan yang baik di perusahaan startup Indonesia.Kata kunci: Multiple knowledge networks, kolaborasi rantai pasok, perilaku inovatif, startups, Indonesi

PELATIHAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN BAWAHAN DALAM MEMPERSIAPKAN CHANGE READINESS KARYAWAN DI PERUSAHAAN GENERATING COMPANY

Perusahaan BUMN dituntut untuk efektif dan efisien dalam pengelolaannya agar dapat memberikan keuntungan finansial bagi negara sehingga dihadapkan pada perubahan besar dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Perubahan organisasi harus disertai dengan kesiapan menghadapi perubahan bagi seluruh karyawan yang perlu dipersiapkan melalui komunikasi yang baik dari atasan kepada bawahan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi atasan kepada bawahan dalam mempersiapkan karyawan dalam menghadapi perubahan.Peneilitian ini menggunakan metode action research melalui keterampilan fasilitasi melalui e-learning dengan mengutamakan metode belajar modern learner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pelatihan melalui e-learning dalam meningkatkan keterampilan komunikasi atasan kepada bawahan memberikan dampak positif untuk meningkatkan kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan

Factors Affecting Personal Knowledge Management Effectiveness: A Case Study of Automotive Sales Officers in Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Abstract. Shifting the economy toward a knowledge-based one that requires skilled workers encourages the implementation of personal knowledge management. The automotive industry is closely related to knowledge-based activities and its technological developments require skilled employees. This study aimed to identify factors that can increase the effectiveness of personal knowledge management among sales officers in automotive companies. A survey was distributed to 115 employees at automotive dealers that implemented knowledge management at the head office level but not at their branch offices or dealerships. The studied effectiveness factors included trust, extrinsic rewards, technology application, knowledge sharing, and learning behavior. The collected data passed validity tests, reliability tests, model tests, and hypothesis testing. Thus, data triangulation was conducted via semi-structured interviews. This study found that trust affects knowledge sharing. Moreover, it was found that extrinsic rewards do not affect knowledge sharing and that the application of technology affects learning behavior. Notably, both knowledge sharing and learning behavior were found to affect personal knowledge management effectiveness. Another impactful factor was leadership. Intrinsic rewards make sales officers feel happier and more rewarded for sharing knowledge than financial benefits. Leadership is an aspect that must be considered since good leaders can encourage and create a positive learning environment.Keywords: Extrinsic rewards, knowledge sharing, learning behavior, personal knowledge management, technology use, trustAbstrak. Pergeseran ekonomi menuju ekonomi berbasis pengetahuan yang membutuhkan pekerja terampil mendorong penerapan manajemen pengetahuan pribadi. Industri otomotif erat kaitannya dengan kegiatan berbasis pengetahuan dan perkembangan teknologinya membutuhkan tenaga kerja yang terampil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan efektivitas manajemen pengetahuan pribadi pada tenaga penjualan di perusahaan otomotif. Survei dilakukan kepada 115 karyawan di dealer otomotif yang menerapkan manajemen pengetahuan di tingkat kantor pusat tetapi tidak di kantor cabang atau diler. Faktor efektivitas yang diteliti meliputi kepercayaan, penghargaan ekstrinsik, penerapan teknologi, berbagi pengetahuan, dan perilaku belajar. Data yang terkumpul lolos uji validitas, uji reliabilitas, uji model, dan uji hipotesis. Dengan demikian, triangulasi data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur. Studi ini menemukan bahwa kepercayaan mempengaruhi berbagi pengetahuan. Selain itu, ditemukan bahwa penghargaan ekstrinsik tidak mempengaruhi berbagi pengetahuan dan penerapan teknologi mempengaruhi perilaku belajar. Khususnya, baik berbagi pengetahuan dan perilaku belajar ditemukan mempengaruhi efektivitas manajemen pengetahuan pribadi. Faktor lain yang berpengaruh adalah kepemimpinan. Penghargaan intrinsik membuat tenaga penjualan merasa lebih bahagia dan lebih dihargai karena berbagi pengetahuan daripada keuntungan finansial. Kepemimpinan merupakan aspek yang harus diperhatikan karena pemimpin yang baik dapat mendorong dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.Kata kunci: Penghargaan ekstrinsik, berbagi pengetahuan, perilaku belajar, manajemen pengetahuan pribadi, penggunaan teknologi, kepercayaa

The Impact of Sales Forces Training Program to Employees Behaviour Styles (A Quasi-experimental Case Study In a Medium Sized Enterprise)

AbstractThis study aims to explore the possibility of another positive impact of employee training program within a medium sized logistics and distribution service enterprise. Researches have shown that training programs have proven to be an effective way to boost company performance, in term of sales and financial perspectives. In term of behavioural perspective, view has shown that training has significant impact to modify employee behaviour styles. A quasi-experimental approach is used in this case study. Using a treatment group, as well as a control group, behaviour style of each respondent is analyzed using DiSC technique. The study shows that training has a permanent impact to employees’ behaviour changing of the treatment group, while the control group shows no behavioural switching among the employees

Factors Affecting Personal Knowledge Management Effectiveness: A Case Study of Automotive Sales Officers in Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Abstract. Shifting the economy toward a knowledge-based one that requires skilled workers encourages the implementation of personal knowledge management. The automotive industry is closely related to knowledge-based activities and its technological developments require skilled employees. This study aimed to identify factors that can increase the effectiveness of personal knowledge management among sales officers in automotive companies. A survey was distributed to 115 employees at automotive dealers that implemented knowledge management at the head office level but not at their branch offices or dealerships. The studied effectiveness factors included trust, extrinsic rewards, technology application, knowledge sharing, and learning behavior. The collected data passed validity tests, reliability tests, model tests, and hypothesis testing. Thus, data triangulation was conducted via semi-structured interviews. This study found that trust affects knowledge sharing. Moreover, it was found that extrinsic rewards do not affect knowledge sharing and that the application of technology affects learning behavior. Notably, both knowledge sharing and learning behavior were found to affect personal knowledge management effectiveness. Another impactful factor was leadership. Intrinsic rewards make sales officers feel happier and more rewarded for sharing knowledge than financial benefits. Leadership is an aspect that must be considered since good leaders can encourage and create a positive learning environment.Keywords: Extrinsic rewards, knowledge sharing, learning behavior, personal knowledge management, technology use, trustAbstrak. Pergeseran ekonomi menuju ekonomi berbasis pengetahuan yang membutuhkan pekerja terampil mendorong penerapan manajemen pengetahuan pribadi. Industri otomotif erat kaitannya dengan kegiatan berbasis pengetahuan dan perkembangan teknologinya membutuhkan tenaga kerja yang terampil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan efektivitas manajemen pengetahuan pribadi pada tenaga penjualan di perusahaan otomotif. Survei dilakukan kepada 115 karyawan di dealer otomotif yang menerapkan manajemen pengetahuan di tingkat kantor pusat tetapi tidak di kantor cabang atau diler. Faktor efektivitas yang diteliti meliputi kepercayaan, penghargaan ekstrinsik, penerapan teknologi, berbagi pengetahuan, dan perilaku belajar. Data yang terkumpul lolos uji validitas, uji reliabilitas, uji model, dan uji hipotesis. Dengan demikian, triangulasi data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur. Studi ini menemukan bahwa kepercayaan mempengaruhi berbagi pengetahuan. Selain itu, ditemukan bahwa penghargaan ekstrinsik tidak mempengaruhi berbagi pengetahuan dan penerapan teknologi mempengaruhi perilaku belajar. Khususnya, baik berbagi pengetahuan dan perilaku belajar ditemukan mempengaruhi efektivitas manajemen pengetahuan pribadi. Faktor lain yang berpengaruh adalah kepemimpinan. Penghargaan intrinsik membuat tenaga penjualan merasa lebih bahagia dan lebih dihargai karena berbagi pengetahuan daripada keuntungan finansial. Kepemimpinan merupakan aspek yang harus diperhatikan karena pemimpin yang baik dapat mendorong dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.Kata kunci: Penghargaan ekstrinsik, berbagi pengetahuan, perilaku belajar, manajemen pengetahuan pribadi, penggunaan teknologi, kepercayaa

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap keberhasilan suatu perusahaan yang tercermin dari harga saham. Harga saham yang tinggi dinilai investor sebagai tingkat pencapaian yang baik sehingga investor bersedia menanamkan modalnya kepada perusahaan (Fithrishiyam dan Willy, 2018). Semakin tinggi harga saham maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja baik dalam menaikan nilai perusahaanya akan mendorong investor tertarik untuk menginvestasikan dananya. Kemampuan perusahaan dalam menyakinkan investor bahwa perusahaan yang telah berjalan memiliki prospek yang baik dengan melihat nilai perusahaan yang merupakan ukuran kinerja perusahaan yang dilihat melalui harga saham. Pemicu kenaikan harga saham ialah profit perusahaan, dengan adanya profit yang tinggi kesejahteraan para pemegang saham akan terjamin. Hasil dari penelitian ini adalah Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan ini menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki keuntungan yang besar, sehingga para investor lebih mempercayakan dana yang dimilikinya pada perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang baik, Leverage berpengaruh negative signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena penggunaan utang yang tinggi, dapat menunjukan bahwa perusahaan berskala besar, Ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan consumer good (barang konsumsi) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019. Artinya bahwa peningkatan ukuran perusahaan akan mengakibatkan peningkatan nilai perusahaan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Desa Takarai Kabupaten Malaka

Poverty is the inability of society to meet basic needs and other needs. The majority of Takarai villagers are classified as poor. Natural resource factors, human resources, and infrastructure are not only contributors to community poverty but also the complexity of the problem. The capacity of the government as a protector to bring people out of poverty is still very limited. The side effects of poverty are the lack of formal education levels at a higher level, less nutrition and stunting, maternal and infant mortality rates, and a higher government burden for social assistance. &nbsp

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Kemiskinan merupakan persoalan kompleks yang terkait dengan berbagai dimensi yakni sosial, ekonomi, budaya, politik serta dimensi ruang dan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal dan Belanja Sosial terhadap Tingkat  Kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.  Metode analisis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda menggunakan instrumen SPSS Versi 20 dengan menggunakan data time series dari tahun 2002 - 2018. Hasil penelitian diperoleh bahwa Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal dan Belanja Sosial berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Tingkat  Kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Banisteriopsis Species: A Source of Bioactive of Potential Medical Application

In recent years, interest in further development of herbal or botanical drug products derived from traditional preparations has been increasing steadily. Plants have been used for thousands of years to treat health disorders and to prevent diseases including epidemics. Several research works have been developed to search for new natural products to be used in pharmaceutical products. Active compounds produced during secondary metabolism are responsible for the biological properties of the plant species and may be used to most diverse purposes, including treatment of several diseases. Banisteriopsis species has been described showing interesting activities by its use in popular medicine. The mainly use was described to production of the Ayahuasca, an Amazonian psychotropic plant tea obtained from Banisteriopsis caapi, which contains  betacarboline alkaloids, mainly harmine, harmaline and tetrahydroharmine. Other species of Banisteriopsis genus have been described with biological metabolites as antimicrobial, anticholinesterase, antianxiety and others. These biological activities were described chiefly by the presence of alkaloids, flavonoids, tannins. Thus, to stimulate the study into the Banisteriopsis genus, the purpose of the present review is to gather information on the use of the extracts and metabolites of Banisteriopsis species (Malpighiaceae) as a resource to diseases treatment or to pharmaceutical purposes