2 research outputs found

    PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM BATIK SURAKARTA BERBASIS MULTIMEDIA DI SURAKARTA

    Get PDF
    Perancangan Museum Batik Surakarta Berbasis Multimedia merupakan perancangan yang berfungsi sebagai pusat informasi, pengenalan, pelestarian dan pengembangan batik sebagai warisan budaya, melalui sistem informasi berbasis multimedia yang berlokasi di Kawasan Kampung Batik Laweyan. Museum Batik Surakarta dirancang melalui gaya kontemporer yang menggabungkan ide desain teknologi dengan tema batik Parang Barong. Batik Parang dipilih atas dasar analogy museum sebagai sultan yang merupakan tempat masyarakat Jawa mendapatkan ilmu pengetahuan. Makna, motif dasar dan warna batik Parang Barong ini diimplementasikan melalui transformasi pada elemen pembentuk dan pengisi ruang. Ruang lingkup perancangan dibatasi pada area lobby, ruang litbang, area workshop dan area galeri dengan pendekatan fungsi, ergonomi, teknis, multimedia dan tema-gaya melalui metode perancangan John. F. Kurtz. Metode ini terdapat 4 pokok tahapan yaitu : tahap orientasi, pembuatan program dasar, pengulangan pemrograman dan desain. Dari analisis perancangan ini dapat disimpulkan beberapa hal : 1. Perancangan interior museum di Indonesia seyogyanya mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan mengakomodir sistem multimedia guna menarik minat pengunjung, 2. Transformasi bentuk dan warna batik Parang Barong dengan gaya kontemporer diharapkan akan mampu membangun suasana museum, 3. Penerapan metode layout storyline museum bertujuan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan akses informasi bagi pengunjung. Kata kunci : interior, museum, batik, multimedia, kontempore

    Pelatihan Pembuatan Boneka Tangan Limbah Blangkon Sebagai Media Sosialisasi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak untuk Forum Anak Surakarta

    Get PDF
    Abstract                    Indonesia has ratified the Convention on the Rights of the Child based on Presidential Decree no. 36 of 1990 and has published Law No. 35 of 2014 on Amendment to Law no. 23 of 2012 on Child Protection, which is called one part by the community about 4 basic rights of children; Right to Life, Right to Grow, Right of Protection and Right of Participation. The Children's Forum is a children's communication organization that is used to form a project, has tasks that disseminate the rights. Seizing and fulfilling in reality socialization media is considered boring. Local cultural assets, including blangkon, can also be used in socialization media to fulfill the rights and protection of children. Blangkon waste is often simply dumped into the river and burned to the point of environmental pollution, and the shipping that can be used for the raw material of an interesting socialization media. "BETA ILANG" is a training program to develop a socialization media for the fulfillment of children's rights and counseling with blangkon waste media which is expected to provide creative media alternative to Surakarta Children's Forum to socialize the satisfaction of children's rights and protection with a fun and interesting atmosphere. With unique visualizations and media that appeal to students, the surrounding community and the public, this program can be sustainable in the future. Through this program is expected Surakarta Children's Forum can be used for creative materials for useful materials, children and also will be used to clean up the creative environment.Keywords: Blangkon, surakarta children forum, socialization, hand puppets AbstrakIndonesia telah meratifikasi Convention on the Right of Child melalui Keppres No. 36 Tahun 1990 dan telah menetapkan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak, dimana salah satu bagian diterjemahkan oleh masyarakat tentang 4 hak dasar anak berupa ; Hak Hidup, Hak Tumbuh Kembang, Hak Perlindungan dan Hak Partisipasi. Forum Anak adalah organisasi komunikasi anak dibawah koordinasi pemerintah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan sebuah wilayah,  mempunyai tugas mensosialisasikan hak tersebut supaya hak anak terlindungi dan terpenuhi tetapi dalam realitanya media sosialisasi sangat dianggap membosankan. Kekayaan budaya lokal, termasuk blangkon juga bisa digunakan dalam media sosialisasi pemenuhan hak dan perlindungan anak. Limbah blangkon seringnya hanya dibuang ke sungai dan dibakar hingga terjadi pencemaran lingkungan, dan limbah inilah dapat digunakan untuk bahan baku media sosialisasi yang menarik. “BETA ILANG” merupakan program pelatihan pembuatan media sosialisasi pemenuhan hak dan perlindungan anak dengan media limbah blangkon yang diharapkan bisa memberikan alternative media kreatif kepada Forum Anak Surakarta untuk mensosialisasikan pemenuhan hak dan perlindungan anak dengan suasana yang menyenangkan dan menarik. Dengan visualisasi yang unik dan media yang menarik diharapkan peserta terutama anak-anak dapat menerima ilmu dan membagikannya kepada teman, masyarakat sekitar dan khalayak umum sehingga program ini dapat berkelanjutan dikemudian hari. Sehingga melalui program ini diharapkan Forum Anak Surakarta secara berkelanjutan dapat teredukasi untuk kreatif memanfaatkan material limbah untuk hal yang bermanfaat, anak-anak juga tersosialisasi akan hak dasar anak serta limbah blangkon sedikit demi sedikit berkurang melalui pemanfaatan yang kreatif.Keywords : Blangkon, forum anak surakarta, sosialisasi, boneka tanga
    corecore