28 research outputs found

    Aplikasi Penilaian Ujian Essay Otomatis Menggunakan Metode Cosine Similarity

    Full text link
    Ujian dengan sistem esai merupakan bentuk evaluasi dimana pilihan jawaban tidak disediakan, dan siswa harus menjawab dengan kalimat, sehingga dapat melatih siswa dalam menyampaikan sesuatu informasi secara verbal, selain itu ujian esai juga menuntut pemahaman yang lebih baik akan suatu ilmu dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemahamam manusia akan suatu ilmu secara lebih mendalam. Ujian dengan system ini tetap menjadi pilihan pengajar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan pemahaman siswa walaupun Kenyataannya tidak mudah untuk memberikan penilaian yang objektif pada jawaban siswa. Pengajar memerlukan waktu yang banyak untuk memeriksa jawaban essay, semakin banyak jumlah ujian dan banyaknya jumlah pelajar yang mengikuti ujian, maka semakin banyak jumlah ujian yang dikoreksi oleh pengajar. Hal ini menyebabkan kualitas penilaian menurun dan terkadang penilaian tidak bersifat objektif lagi.Beragam metode yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian jawaban ujian esai secara otomatis salah satunya yang digunakan adalah metode cosine similarity. Metode Cosine Similarity adalah metode untuk menghitung kesamaan atau kemiripan dari dua buah dokumen, pada penelitian ini digunakan dokumen jawaban ujian siswa dan dokumen kunci jawaban pengajar. Untuk menyamakan frekuensi setiap kata yang terdapat didalam kalimat yang ada digunakan persamaan Tf atau Term Frequency, Term Frequency merupakan suatu faktor yang menentukan bobot kata yang didasarkan pada jumlah frekuensi kata dalam sebuah dokumen.Berdasarkan hasil penelitian bahwa sistem penilaian esai otomatis menggunakan metode cosine similarity telah berjalan dengan baik untuk ujian esai dalam bahasa Inggris Hasil uji coba menunjukkan kesesuaian nilai sistem dengan nilai yang diberikan oleh pengajar adalah rata-rata 89,48

    Pengukuran Tingkat Kesiapan Kantor Pemerintahan Desa Dalam Penerapan Masterplan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Perkantoran Desa Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4.1

    Full text link
    Desa sebagai bagian terkecil dari sistem pemerintahan administratif di Indonesia,dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan terus meningkatkan kemampuannya didalam mengelola data administrasi kependudukan desa sebagaimana yang terkandung dalam amanat Inpres No. 3 tahun 2003. Saat ini desa-desa yang berada di Kalimantan selatan, didalam sistem pelayanan administrasi kependudukan desa masih banyak yang bersifat konvensional. Hal tersebut berimbas kepada perangkat desa maupun penduduk desa, dimana sering terjadi human error, serta pemborosan waktu dan biaya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang mengarah ke e-Government untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Dalam menerapkan e-Government dan tata kelola TIK di pedesaan diperlukan suatu perencanaan yang matang dan menyeluruh sehingga penerapan TIK bisa berjalan sesuai dengan fungsinya dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul pada saat telah diimplementasikan. Penyusunan Master Plan TIK untuk kantor pemerintahan desa diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan pemerintah kota dalam menentukan kebijakan, rencana strategis, program kerja TIK, pengembangan unit pengelola TIK, manajemen pengguna, pengembangan infrastruktur jaringan, Infrastruktur TIK, Panduan pengelolaan Sistem informasi, sehingga kantor pemerintahan desa dapat memberikan layanan public yang cepat, tepat sasaran dan melaksanakan visi pemerintahUntuk mengetahui kondisi terkini kesiapan desa dalam penerapan Master Plan TIK pada kantor pemerintahan desa maka perlu dilakukan pengambilan data dengan metode wawancara, analisis data, observasi dan kuisioner yang disusun berdasarkan kerangka kerja COBIT 4.1 domain proses TI PO1 (pendefinisian rencana strategis TI), PO2 (menentukan arsitektur informasi) dan PO4 (pendefinisian proses TI, organisasi TI dan hubungannya)Hasil perhitungan berdasarkan acuan domain PO 1 kerangka kerja COBIT tentang pendefinisian rencana strategis TI berada pada nilai/level kematangan 0.88, domain PO 2 tentang menentukan arsitektur informasi berada pada nilai/ level kematangan 0.66, dan domain PO4 tentang proses TI, organisasi TI dan hubungannya berada pada nilai/ level kematangan 0,85. Dari ketiga domain proses TI tersebut tingkat kesiapan dari kantor pemerintahan desa bisa dikatagorikan pada level 1 (initial/Ad Hoc

    Undergraduate Student’s Awareness of Misappropriation of Assets at the University

    Get PDF
    The primary categories of occupational fraud are misappropriation of assets, corruption and financial statement fraud, which detrimentally affect the economy. The majority of internal fraud schemes involve the misappropriation of assets and include the misuse of organisational assets. Past research discovered that the misappropriation of assets occurs when an individual uses official vehicles, internet connections, computers, stationery, and other organisational facilities for personal benefit. The misappropriation of assets also includes theft or abuse of inventory, equipment, supplies, information, and securities. The issue of misappropriation of assets has been increasing and is considered the most common among other types of fraud. If left untreated, the issue will become an incurable disease that will cause major leakages to organisations. Thus, this research aimed to investigate the misappropriation of assets awareness among undergraduate university students. The primary data was collected through a questionnaire survey distributed to 167 respondents comprising undergraduate students. The findings revealed that the incidence of misappropriation of assets occurred when the undergraduate students used the hostel's utilities, library equipment, classroom utilities, and university facilities for personal interest. The research discovered that a significant positive relationship exists between the misappropriation of assets, namely, hostel utilities, library equipment, classroom utilities, and university facilities, and the awareness of undergraduate students. This research provides students with a better understanding and helps increase the awareness level of the misappropriation of university assets.   Keywords: Fraud, Integrity, Misappropriation of Assets, Undergraduate Student

    Isu dalam penyelenggaraan bangunan warisan di Malaysia

    Get PDF
    Bangunan-bangunan warisan merupakan satu sejarah negara yang amat bernilai dan berharga.Bagi mengekalkan bangunan-bangunan warisan ini, pemuliharaan atau penyelenggaraan hendaklah dijalankan untuk menjamin keutuhannya dari segi reka bentuk dan nilai seni bina.Prinsip-prinsip pemuliharaan yang seharusnya dipraktikkan adalah pembaikan, penyelenggaraan, pemuliharaan, pembangunan semula dan penyesuai gunaan.Kesan peninggalan sejarah seperti bangunan warisan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk generasi akan datang.Sehubungan dengan itu, kajian ini membincangkan serba ringkas tentang masalah yang dihadapi dalam kerja-kerja pemuliharaan bangunan warisan di Malaysia.Masalah ini memberi kesan yang besar terhadap prestasi dan keadaan bangunan, stabiliti struktur dan ciri-ciri bangunan.Terdapat pelbagai aspek yang boleh dibincangkan apabila memperkatakan tentang pemuliharaan bangunan warisan di Malaysia, walau bagaimanapun kajian ini hanya memfokuskan kepada aspek utama iaitu usaha pemuliharaan.Dengan mengambil Malaysia sebagai kawasan tumpuan, kajian ini cuba menghuraikan aspek dengan lebih lanjut.Hasil daripada kajian ini diharapkan dapat digunakan bagi mengenal pasti masalah yang boleh mendedahkan penemuan yang berkaitan dengan bangunan warisan dan memperbincangkan cadangan-cadangan untuk mempertahankan dan melindungi bangunan warisan di Malaysia

    Influence of erbium oxide on structural, physical, elastic and luminescence properties of rice husk biosilicate zinc borotellurite glasses for laser application

    Get PDF
    Nowadays, active search for more efficient and improved glass material to be employed as laser host has been take place in order to have laser with enhanced performance. In this research, erbium oxide doped rice husk biosilicate zinc borotellurite glasses have been fabricated successfully via conventional melt quenching technique. XRD pattern reveals that the prepared glasses are amorphous in nature while FTIR spectra records the presence of Si-O-Si, TeO3, BO4 as well as BO3 vibrational groups in the fabricated glasses. Increasing density from 3.3505 g/cm3 to 4.1852 g/cm3 along with the rigidity of the glass as hinted in the values for elastic moduli from 55.0 GPa to 250.0 GPa is caused by the incorporation of erbium oxide that reduce the amount of non-bridging oxygen in the glass matrix. Three bands that are recorded in PL spectra correspond to the violet, blue and green emission

    Extracellular Protein Secreted by Bacillus subtilis ATCC21332 in the Presence of Streptomycin Sulfate

    Get PDF
    The extracellular proteins secreted by bacteria may be increased in stressful surroundings, such as in the presence of antibiotics. It appears that many antibiotics, when used at low concentrations, have in common the ability to activate or repress gene transcription, which is distinct from their inhibitory effect. There have been comparatively few studies on the potential of antibiotics as a specific chemical signal that can trigger a variety of biological functions. Therefore, this study was carried out to determine the effect of Streptomycin Sulfate in regulating extracellular proteins secreted by Bacillus subtilis ATCC21332. Results of Microdilution assay showed that the Minimum Inhibition Concentration (MIC) of Streptomycin Sulfate on B. subtilis ATCC21332 was 2.5 mg/ml. The bacteria cells were then exposed to Streptomycin Sulfate at concentration of 0.01 MIC before being further incubated for 48h to 72 h. The extracellular proteins secreted were then isolated and analyzed by sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE). Proteins profile revealed that three additional bands with approximate sizes of 30 kDa, 22 kDa and 23 kDa were appeared for the treated bacteria with Streptomycin Sulfate. Thus, B. subtilis ATCC21332 in stressful condition with the presence of Streptomycin Sulfate at low concentration could induce the extracellular proteins secretion

    Extracellular Protein Secreted by Bacillus subtilis ATCC21332 in the Presence of Streptomycin Sulfate

    Get PDF
    The extracellular proteins secreted by bacteria may be increased in stressful surroundings, such as in the presence of antibiotics. It appears that many antibiotics, when used at low concentrations, have in common the ability to activate or repress gene transcription, which is distinct from their inhibitory effect. There have been comparatively few studies on the potential of antibiotics as a specific chemical signal that can trigger a variety of biological functions. Therefore, this study was carried out to determine the effect of Streptomycin Sulfate in regulating extracellular proteins secreted by Bacillus subtilis ATCC21332. Results of Microdilution assay showed that the Minimum Inhibition Concentration (MIC) of Streptomycin Sulfate on B. subtilis ATCC21332 was 2.5 mg/ml. The bacteria cells were then exposed to Streptomycin Sulfate at concentration of 0.01 MIC before being further incubated for 48h to 72 h. The extracellular proteins secreted were then isolated and analyzed by sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE). Proteins profile revealed that three additional bands with approximate sizes of 30 kDa, 22 kDa and 23 kDa were appeared for the treated bacteria with Streptomycin Sulfate. Thus, B. subtilis ATCC21332 in stressful condition with the presence of Streptomycin Sulfate at low concentration could induce the extracellular proteins secretion
    corecore