35 research outputs found

    Curahan Waktu Tenaga Kerja Keluarga Integrasi Sapi Bali dan Padi Sawah di Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui curahan waktu tenaga kerja keluarga pada usaha ternak sapi bali integrasi usahatani padi sawah di Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan wilayah Kecamatan Buke merupakan wilayah sentra pembibitan ternak sapi bali. Populasi penelitian dipilih sebanyak 6 desa berdasarkan jumlah populasi ternak terbanyak sekaligus terdapat lahan persawahan. Jumlah responden setiap desa dipilih 5 orang sehingga keseluruhan responden sebanyak 30 orang. Penentuan responden setiap desa terpilih dilakukan secara Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata curahan waktu tenaga kerja keluarga pada usaha ternak sapi Bali yaitu sebesar 0,94 HOK, sedangkan rata-rata curahan waktu tenaga kerja keluarga pada usahatani padi sawah yaitu sebesar 10,56 HOK. Secara umum tenaga kerja keluarga di Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan cukup tersedia namun lebih banyak mencurahkan waktunya pada usahatani padi sawah (91,83%) dibandingkan usaha ternak sapi Bali (8,17%). Kata kunci: Sapi Bali, Padi sawah, Curahan waktu kerja ABSTRACT   This research aims to determine the availability and employment of the work time of family labor in bali cattle farming integration of rice field farming in the District Buke South Konawe District. The location of the research is determined intentionally (purposive sampling) in consideration of Buke subdistrict area is the area of cattle breeding center of bali. The research population will be selected 6 villages based on the number of livestock populations and there are rice fields. The number of respondents per village was 5 to the number of respondents as many as 30 respondents. The respondents determination of each selected village is done in Simple Random Sampling. The results of the study showed the average pouring time of family labor in the Bali cattle cattle business of 0,94 HOK, while the average pouring time of family labor in farm rice field is 10,56 HOK. In general, family Labor in Buke district South Konawe District is quite available but more devoted to rice farming (91,83%) Compared to the Bali cattle farming (8,17%). Key words: Bali cow, Paddy fields, Working tim

    EFEK PEMBERIAN MINYAK IKAN SALMON (Oncorhynchus masou) TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM PETELUR ISA BROWN

    Get PDF
    AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak ikan salmon terhadap konsumsi pakan, berat telur, produksi telur dan konversi pakan ayam petelur Isa brown. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Teknologi dan Produksi Ternak Unit Ternak Unggas Fakultas peternakan Universitas Halu Oleo pada bulan November 2019 selama 1 bulan. Materi penelitian ini adalah 16 ekor ayam petelur Strain Isa brown yang berumur 8 bulan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, berat telur, produksi telur dan konversi pakan.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan pemberian minyak ikan salmon yang terdiri dari: kontrol tanpa minyak ikan (P0), 2 kapsul/ekor/hari  (P1), 4 kapsul/ekor/hari (P2) dan 6 kapsul/ekor/hari (P3). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  pemberian kapsul minyak ikan salmon dosis 2 sampai 6 kapsul/ekor/hari belum memberikan pengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, berat telur, produksi telur dan konversi pakan ayam petelur Isa brown.Kata kunci: Ayam  petelur, Produktivitas, minyak ikan

    POTENSI INTEGRASI TERNAK RUMINANSIA DAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN KOLAKA TIMUR

    Get PDF
    Penelitian bertujuan menganalisis potensi pengembangan integrasi ternak ruminansia dan tanaman pangan di Kabupaten Kolaka timur dilaksanakan Oktober 2020 menggunakan data sekunder yang berasal dari berbagai sumber. Analisis dalam penelitian menggunakan analisis LQ (Location Quotient) dan daya tampung ternak. Hasil penelitian menunjukkan daerah basis pengembangan ternak dengan menggunakan analisis LQ (Location Quotient) terdapat pada Kecamatan Lambandia, Kecamatan Lalolae, Kecamatan Mowewe, Kecamatan Tinondo, dan Kecamatan Ueesi serta analisis daya tampung tenak untuk ternak sapi potong sebanyak 21.046,54 ekor satuan ternak dan ternak kambing sebanyak 308,651,34 ekor satuan ternak. Kesimpulannya bahwa Kabupaten Kolaka timur berpotensi sebagai kawasan pengembangan ternak ruminansia, khususnya sapi potong dan kambing

    Prevalensi Cacing Fasciola Hepatica Pada Sapi Akseptor Program Upsus Siwab Di Kabupaten Muna: Prevalence of Fasciola Hepatica Worms in Cattle Upsus Siwab Program Acceptors in Muna Regency

    Get PDF
    UPSUS SIWAB adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi melalui perbaikan manajemen pemeliharaan dan reproduksi ternak. Salah satu kendala dalam pencapaian program tersebut adalah infeksi penyakit. Infestasi parasit cacing dilaporkan mampu menurunkan produktivitas ternak seperti penurunan bobot badan, daya kerja, kualitas daging, kulit, jeroan, dan terhambatnya pertumbuhan pada sapi muda serta berpotensi sebagai penular penyakit pada manusia (agen zoonosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  prevalensi cacing Fasciola hepatica (F. hepatica) pada sapi akseptor program UPSUS SIWAB di Kabupaten Muna. Sebanyak 270 sampel feses sapi dikoleksi dari sembilan kecamatan menggunakan metode random sampling. Variabel yang diamati, yaitu jenis telur cacing yang menginfestasi sapi akseptor menggunakan metode natif dan pembesaran mikroskop 100x (10x10). Selanjutnya, data dianalisis menggunakan persamaan prevalensi. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat prevalensi kejadian F.  hepatica di Kabupaten Muna adalah 4,9%. Berdasarkan lokasinya, infestasi cacing F. hepatica dideteksi pada sapi akseptor yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Parigi (0,74% ; 2/270), Lasapela (0,37% ; 1/270), Kabawo (2,59% ; 7/270), Watopute (0,37% ; 1/270) dan Tangkuno Selatan (0,74% ; 2/270). Faktor yang diduga berpengaruh terhadap variasi infeksi ini adalah sistem pemeliharaan ternak,  keberadaan inang perantara dan tampungan air serta metode diagnose yang digunakan pada studi ini

    POTENSI PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DAN KAMBING KACANG DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

    Get PDF
    Pengembangan ternak sapi potong dan kambing merupakan komoditas strategis dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus penyedia kebutuhan protein asal ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan ternak sapi potong dan kambing kacang di Kabupaten Konawe Kepulauan dengan menggunakan analisis LQ (Location Quotient) dan analisis kapasitas tampung ternak sedangkan data yang digunakan bersumber dari data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber untuk mendukung penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat tiga (3) kecamatan yang merupakan basis pengembangan ternak sapi potong yaitu Kecamatan Wawonii Selatan, Kecamatan Wawonii Tengah, dan Kecamatan Wawonii Timur. Sedangkan, untuk pengembangan ternak kambing kacang terdapat tiga (3) kecamatan yaitu Kecamatan Wawonii Tenggara, Wawonii Utara, dan Kecamatan Wawonii Timur Laut dengan total kapasitas tampung ternak sapi potong 942 dan kambing kacang 13.814 satuan ternak (ST)

    Comparative Income Combination of Farming and Cattle Bali in Palangga Subdistrict South Konawe Regency

    Get PDF
    The research aims to determine the income of cattle business combined with horticultural farming and palawija in April-June 2020 in Palangga District, South Konawe Regency. The location determination method is purposive, where there are farmers with horticulture and palawija farming. Respondents in the study were 40 farmers. The data is analyzed qualitatively and quantitatively to compare cattle income, horticulture, and palawija. The results showed that the average income of livestock business amounted to Rp. 8.779.500/year and horticultural and palawija farming Rp. 18.889.950/year, Bali cattle business income combined horticultural farming of Rp. 20.931.200/year and Bali cattle business combined palawija farming of Rp. 6.738.250/year

    Produktivitas Tenaga Kerja Keluarga Pada Usaha Sapi Bali Terintegrasi Perkebunan Kelapa Sawit Di Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara

    Get PDF
    The development of beef cattle farms can be done through an integrated system and the involvement of family labor. The objective of this study is to know the family labor productivity in the integrated Bali cattle business and palm oil plantations in Wiwirano District, North Konawe Regency. The research material is breeders in the District of Wiwirano who carry out the integration efforts of Bali cattle and palm oil, As many as 4 villages in Wiwirano district, that integrated the Bali cattle and oil palm were determined by stratified sampling. 60 respondents from 4 villages were selected using simple random sampling. The average allocation of family labor in the Bali cattle business reaches 5,635 hours/day or 0,653 HOK/day. While the allocation of family labor in the palm oil business reaches 10,121 hours/day or 1,151 HOK. The technical productivity of the Bali cattle business is 4,72 ST/HOK and economic productivity is Rp 83.983,43/HOK. While the technical productivity of the oil palm plantation business is 133,69 kg/HOK and economic productivity is Rp 120.772,75/HOK.Keywords: Labor, Bali Cattle, Palm Oil

    Marketing Analysis Of Beef Cattle In Landono And Mowila Subdistricts Of South Konawe Regency

    No full text
    Research has been conducted in Landono and Mowila Subdistricts of South Konawe Regency in October-December 2020. The subjects of the study were ranchers and beef cattle traders. Location determination is done intentionally (purposive sampling) while farmers who become respondents are taken as many as 60 people, consisting of 30 respondents each sub-district, which is determined randomly simple (simple random sampling). Research variables are characteristics of respondents including age, education, business experience, number of family members, channels and marketing institutions, margins, costs and profits between marketing agencies. The results showed marketing channels, namely, Farmers→The Final Consumer (Channel I), Farmers → End Consumer → Collectors (Channel II), Farmers → Large Traders→ End Consumers (Channel III), Farmers→ Collector Traders→ Large Traders→The Final Consumer (Channel IV). Marketing margin on channel III (Rp 1,088,571/tail) and channel IV (Rp 1,088,571/tail), lowest on channel II (Rp 765,556/tail). The institutions that get the highest profit are large traders (Rp 998,571/tail), the lowest collector traders (Rp 575,556/tail)

    PRODUCT TESTING STRATEGY IMPLEMENTATION RESULTS BIOTECHNOLOGY FEED: PAPER

    No full text
    Increasing nutrition improvement in food-prone communities, poor household access to food, increased rice self-sufficiency, maintaining food prices for lower middle class communities, maintaining farmers' exchange rates, and increasing commodity bargaining power, comparative advantage of the agricultural sector is a noble goal that must be realized by the government towards a prosperous society. The tendency to increase animal protein needs is positively correlated with an increase in the number of livestock production needs. Thus, it stimulates the increase of livestock population, which certainly increases the need for feed
    corecore