12 research outputs found

    ANALISIS SEBAB AKIBAT PADA PENGELOLAAN KUALITAS SUSU SEGAR DI KABUPATEN JEMBER, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Susu segar merupakan salah satu komoditas peternakan yang diperoleh dari budidaya sapi perah. Susu segar yang berkualitas sangat diharapkan oleh para peternak pada saat proses pemerahan, berkaitan dengan permintaan konsumen khususnya Industri Pengolahan Susu (IPS) yang mensyaratkan kualitas susu segar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen kualitas produksi susu segar, dengan melakukan studi kasus di Koperasi Peternak Galur Murni (KPGM) Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian case study (studi kasus) guna mempelajari secara intensif atau mendalam dari kelompok sasaran penelitian. Metode analisis yang digunakan berupa analisis cause and effect diagram untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen kualitas produksi susu segar di KPGM. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam kualitas susu segar di KPGM yaitu berupa lemahnya pengawasan peternak, ketersediaan jumlah pakan hijauan, sistem pemerahan yang tidak terpisah dengan kandang (minimnya infrastruktur), peralatan yang digunakan masih sederhana, dan ketersediaan air. Rencana penanggulangan yang dapat dilakukan yaitu berupa control kualitas di setiap segmen, perbaikan pengelolaan pakan hijauan, pembangunan infrastruktur, penyuluhan dan pengadaan peralatan, dan pembuatan sumber mata air artesis

    Hay, Provides Problem Solution of Fulfilling Forages Feed for Dairy Cattle Agribusiness

    Get PDF
    The need of forages feed for dairy cows were quite a lot,  namely as food intake in order to produce high-quantity and high-quality of dairy milk. The forages feed need that needed per dairy cow were about 10% of its body weight. In fulfilling these forages feed need, sometimes it’s necessary to pay for buying forage feed, especially when the dry season arrives. So it can lead to higher production costs in managing dairy cattle agribusiness. Therefore, the purpose of this activity to provide solutions for dairy farmers in fulfilling the needs of forage feed sources, without causing cost overruns. Hay processing can be an alternative solution for this problem. In this activity, hay is processed from dried soybean straw that added with urea to assist the process of amoniation and then printed in the form of blocks using a hay press. The technique of making hay is very simple and does not require high cost. Soybean straw which is indeed very abundant during the dry season. It can meet the needs of fullfilling dairy feeding, moreover it can minimize the expenditure of feed costs on the management of dairy cattle agribusiness

    Pemanfaatan Limbah Penyulingan Minyak Nilam sebagai Bahan Baku Pembuatan Briket

    Get PDF
    Volume penyulingan minyak nilam yang semakin tinggi juga menyebabkan kuantitas limbah hasil penyulingan minyak nilam pun semakin banyak pula. Limbah-limbah sisa hasil penyulingan minyak nilam tersebut biasanya hanya ditumpuk saja di sekitar tempat penyulingan. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain untuk mendapatkan solusi untuk menanggulangi masalah terkait limbah hasil penyulingan minyak nilam, serta untuk memberikan nilai tambah dan nilai gunanya. Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa produk briket yang merupakan inovasi dari pemanfaatan limbah penyulingan minyak nilam yang awalnya tidak bernilai guna  menjadi produk yang bernilai guna sebagai bahan bakar alternatif. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa produk briket dengan bahan baku berupa limbah penyulingan minyak nilam. Kegiatan pelatihan pembuatan briket dengan memanfaatkan limbah penyulingan minyak nilam ini dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan dalam mengatasi limbah penyulingan minyak nilam

    Pengembangan Kewirausahaan Agribisnis Sapi Perah dengan Analisis Medan Kekuatan

    Get PDF
    The needs of domestic milk have increased every year. The supply of domestic cow milk productions haven’t been able to suffice it. Based on Oulook Agricultural Commodities Sub Sector of Milk Livestock in 2016 by the Ministry of Agriculture, dairy domestic production can sufficient only 21% of the national consumption, while the remaining 79% has come from imports. The data also interprets that it’s a great opportunity to develop dairy entrepreneurs in Indonesia, especially for potential areas. The purpose of this study are to identify the entrepreneurship competence of dairy farmers, and determine the strategy to develop dairy agribusiness entrepreneurship. This research is a kind of descriptive and quantitative research. The instrument that used in this research used open questionnaires and interviews. Analysis of data used Check List methods and Force Field Analysis. The results of this study show that the competence categorized of dairy farmers in Jember District are good in technical skill (77.07%) and managerial skill (70%). Based on the results of force field analysis shows that the development strategy of dairy agribusiness entrepreneurship that can be done among others: (1) increasing the productivity of dairy; (2) strengthening the institutional system of dairy breeders; (3) managerial facilitation of dairy farmer group members; and (4) counseling and training about technics for knowing the signs of lust the dairy cows.  Keywords— entrepreneurship, agribusiness, dairy cows, force field analysi

    KELAYAKAN USAHA PENYULINGAN MINYAK ATSIRI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL DAN TEKNOLOGI

    Get PDF
    Minyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan dari proses penyulingan tanaman yang komponennya secara umum mudah menguap.Peluang pasar minyak atsiri masih sangat terbuka luas mengingat semakin bertambahnya industri pengguna baik di tingkat nasional maupun internasional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha penyulingan minyak atsiri berdasarkan aspek finansial, dan untuk mengetahui kelayakan usaha penyulingan minyak atsiri berdasarkan aspek teknologi. Penelitian ini dilakukan di usaha penyulingan minyak atsiri UD Barokah Atsiri yang berlokasi di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha penyulingan minyak atsiri tersebut dinilai layak dari aspek finansial dengan Nilai NPV sebesar Rp 224.535.234, Net B/C 1,89, IRR 36% dan Pay Back Period(PBP)selama 1 tahun 6 bulan. Teknologi peralatan yang digunakan oleh UD.Barokah Atsiri dalam operasional proses penyulingan juga dapat dinilai layak. Peralatan yang digunakan sudah berbahan modern sehingga tidak mempengaruhi kualitas minyak yang dihasilkan

    PENGOLAHAN JERAMI KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK PADA BUDIDAYA SAPI PERAH DI KELOMPOK TERNAK “MANDIRI SEJAHTERA†DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    Jerami kedelai (Glycine max L.Merr) merupakan salah satu limbah dari tanaman kedelai yang dianggap sebagai bahan sisa/buangan dari kegiatan budidaya kedelai dan seringkali dibuang begitu saja atau hanya sekedar untuk dibakar oleh para petani. Jerami kedelai mengandung kandungan nutrisi berupa protein sebanyak 16,6%, kalsium 1,2%, dan phosphor 0,20%. Oleh karena itu, jerami kedelai merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup potensial untuk digunakan sebagai makanan ternak sapi perah. Adapun target dari kegiatan pengabdian kepada masyarakatn ini antara lain: (a) Mitra dapat melakukan pegolahan jerami kedelai sebagai alternatif sumber pakan hijauan dalam kegiatan budidaya sapi perah; (b) Mitra dapat menentukan formulasi pakan yang tepat khususnya melalui pemanfaatan jerami kedelai sebagai alternatif sumber pakan hijauan dalam kegiatan budidaya sapi perah. Berdasarkan hasil dan luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini maka dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat meningkatkan keterampilan mitra dalam mengolah dan memanfaatkan limbah pertanian (jerami kedelai) hingga menjadi pakan ternak sapi perah. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah pada prosiding ber-ISBN, artikel ilmiah pada jurnal J-Dinamika, publikasi media masa, dan dokumentasi berupa video. Keywords: Jerami Kedelai, Sapi Perah, Pakan Terna

    Analisis Kelayakan Usaha Penyulingan Minyak Atsiri Berdasarkan Aspek Finansial Dan Teknologi(Studi Kasus di “UD Barokah Atsiri†Kabupaten Jember)

    Get PDF
    Minyak atsiri menjadi salah satu komoditi ekspor yang menghasilkan devisa cukup tinggi, dimana di Indonesia banyak terdapat cukup banyak tanaman penghasil minyak atsiri. Teknologi pengolahan minyak atsiri (penyulingan) pada dasarnya sudah tersedia, namun teknologi tersebut belum semuanya diadopsi oleh petani, mengingat proses teknologi modern juga memerlukan investasi yang cukup tinggi, karena keterbatasan modal menyebabkan beberapa pengusaha industri penyulingan minyak atsiri ada yang belum mampu mengadopsi seluruh teknologi tersebut. Penelitian ini akan dilakukan di usaha penyulingan minyak atsiri UD Barokah Atsiri yang berlokasi di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive).Hasil penelitian ini menunjukkan Usaha penyulingan tanaman nilam yang dilakukan oleh UD.Barokah Atsiri dinilai layak dari aspek finansial.Perhitungan kelayakan usaha yang dilakukan sudah melampui standart batas yang disyaratkan.Sehingga usaha penyulingan tanaman nilam oleh UD.Barokah Atsiri dapat dilanjutkan. Teknologi peralatan yang digunakan oleh UD.Barokah Atsiri dalam operasional proses penyulingan juga dapat dinilai layak. Peralatan yang digunakan sudah berbahan modern sehingga tidak mempengaruhi kualitas minyak yang dihasilkan

    Kewirausahaan “BuLe†Bubuk Kedelai di Desa Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember

    Get PDF
    Soybean is one of the legumes plant which rich in protein and fat, and some essential nutrients so it can be used to be many kinds of food. One of the soybean producing villages in Bangsalsari Sub-district is Tisnogambar Village. The harvest of soybean in Tisnogambar Village hasn’t been processed into commercial products. Achmad Buhori (referred as partner) who is one of the soybean farmers in Tisnogambar Village stated that still have a lot of free time while waiting for soybean harvest time. It’s felt to be more productive if the spare time is used for the development of entrepreneurship through the utilization of soybean processing crops to increase family income. However, the partner states that they haven’t received entrepreneurship training. Partners also never have experienced to make a product with interesting packaged and marketed. Related to the needs and occurrence of partners, in this activity will initiate new entrepreneurship group and give some training about soybean processing by utilizing soybean commodity as its raw material. Through this activity then formed a new entrepreneur group, was called "KAWAN BERTANI" which located in the Tisnogambar Village. Kawan Bertani produces "BuLe" (Soybean Powder) which consists of BuLe Ketan, BuLe Lontong, and BuLe Komplit. The result product has started to be marketed through the simple promotion (mouth to mouth) and social media (whatsapp). For the sustainability of this effort, it’s advisable for partners to follow up with the permission of PIRT in order to gain more trust from public and market

    Peningkatan Keterampilan Manajemen Metode SAK-ETAP dan Packaging Product pada UKM Susu Segar di Desa Rembangan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember

    Get PDF
    Peningkatan Keterampilan Manajemen Metode SAK-ETAP dan Packaging Product pada UKMSusu Segar di Desa Rembangan, KecamatanArjasa, Kabupaten Jembe

    PERUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU TEKNIK PRODUKSI IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) BERDASARKAN METODE FORCE FIELD ANALYSIS (FFA)

    Get PDF
    Carp (Osphronemus gouramy) is one kind of freshwater fish that can be farmed in the pond. This research was conducted to: (a) evaluate the quality of carp farming technique of segmentations of seeding, nursery, and growing based on SNI: 01-6485.3-2000 (standard production of carp seeding and nursery) and SNI: 01-7241-2006 (standard production of carp growing segment in the pond), (b) analyze the cost efficiency of carp farming in each segmentation, (c) formulate development strategies of carp cultivation techniques in each segment. Research area was determined by purposive method. The research applied descriptive method, and sampling was conducted by snowball sampling of 16 respondents. Data were analyzed by calculating the percentage of the conduct of cultivation technique quality, R/C ratio, and Force Field Analysis (FFA). The results of evaluation of the quality of cultivation techniques showed that the percentage of production quality conduct level of carp production for the segmentation of growing at pre-production stage was 53.67%, at production stage was 60.00%, and at harvesting stage was 70.00%. Meanwhile, at seeding segment, the percentage of production quality was 67.20%, at production stage was 63.70%, and at harvesting stage was 68.70%. R/C ratio in growing segment was 1.39 and in seeding segment was 1.48, which means that both of the segments of carp farming were feasible to manage. Based on FFA analysis, the strategies that need to be done are conducting human resource empowerment (farmers) by appropriate technology innovations, institutional strengthening of farmer groups, conserving natural resources, and improving cooperation between farmers with local marine and fisheries department. Keywords: Strategy, carp (Osphronemus gouramy), quality, Force Field Analysis (FFA
    corecore