21 research outputs found

    Pengembangan Desa Wisata Menggunakan Soar Model: Studi Kasus Desa Sekaroh Lombok Timur

    Get PDF
    Rural tourism is a priority to be developed by the government of the republic of Indonesia, thismomentum is an opportunity for villages in Indonesia to develop into tourist villages and improvethe community’s economy through tourism. Sekaroh tourism village is one of the rural tourism thathas the opportunity to become a tourist village. To make Sekaroh village a tourist village, variousstudies are needed to develop it towards a better direction. Therefore, the purpose of this researchis to formulate a strategy to develop Sekaroh village. This type of research is qualitative researchwith data collection methods used, namely observation, interviews, documentation and focus groupdiscussions. Meanwhile, the data analysis used is SOAR analysis (strength, opportunitie, aspirationand result). Based on the study that has been done, there are five recommendations in developingSekaroh village, among others, the formulation of village development planning throughcollaboration between stakeholders. Creating village branding into a marine tourism village,increasing community capacity through training in collaboration with academics and practitionersin the field of tourism, holding various tourism events regularly and scheduled into the calendar ofevents so as to attract many tourists to visit, and involving community groups in developing Sekarohvillage, with the existence of tourism activities can have a significant impact on improving theeconomy of the local community

    ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM

    Get PDF
    Dalam mencapai pelayanan yang maksimal serta keberhasilan dalam proses  pendidikan, para pimpinan maupun staff karyawan di STP  Mataram perlu memperhatikan kepuasan mahasiswa sebagai “pelanggan/konsumen”. Kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur keunggulan daya saing perusahaan, dimana kepuasan itu sendiri merupakan perasaan yang dirasakan oleh seseorang sebagai hasil perbandingan antara prestasi produk yang sesungguhnya yang diterima dengan apa yang diharapkan oleh orang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa STP Mataram terhadap pelayanan administasi akademik, sarana dan prasarana kampus, penasehat akademik (PA) dan proses belajar mengajar (PBM). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka dan kuesioner.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan simple random sampling dengan jumlah sampel yaitu 109 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji validitas, reliabilitas dan mean ideal dan standar deviasi ideal. Hasil penelitian mengemukakan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap Layanan Administrasi akademik yaitu (33,02%) mahasiswa merasa sangat puas, dan (66,97%) mahasiswa merasa puas,. Untuk kepuasan mahasiswa terhadap kondisi sarana dan prasarana yaitu (9,17%) mahasiswa sangat puas, (72,47%) mahasiswa merasa puas, (13,76%) tidak puas, (4,58%) sangat tidak puas. Sedangkan kepuasan mahasiswa terhadap penasehat akademik (PA) yaitu (18,34%) mahasiswa sangat puas, (41,28%) puas, (40,36%) mahasiswa tidak puas. Terakhir, kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar (PBM) yaitu (27,52%) mahasiswa merasa sangat puas, (54,12%) mahasiswa merasa puas, dan (18,34%) mahasiswa tida puas. Berdasarkan pembahasan tersebut, pihak kampus STP Mataram perlu meningkatkan lagi pelayanan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa merasa puas. Seperti, memperbaiki kondisi sapras dan menambah buku referensi, penasehat akademik (PA) untuk lebih menaruh perhatian lagi kepada mahasiswa sehingga urusan akademik mahasiswa dapat terselesaikan dengan baik. Dan terakhir proses belajar mengajar (PBM) diharapkan kedepan para dosen di STP Mataram untuk bisa  menginformasikan terlebih dahulu terkait kontrak kuliah, referensi buku yang bisa didapatkan serta rangkuman materi mata kuliah selama 1 semester

    PKM PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM TENTANG PERAN SUPERVISOR SEBAGAI PEMIMPIN

    Get PDF
    Untuk menjadi seorang supervisor, tentu harus memiliki pengalaman kerja  di posisi yang sama dalam kurung waktu yang cukup lama. Supervisor juga harus memiliki kemampuan leadership, skill, attitude yang baik sehingga mampu memimpin para bawahannya dalam menjalankan operasional hotel. PKM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa STP Mataram tentang peran supervisor. Target luaran dari pelatihan tersebut diharapkan mahasiwa/i STP Mataram memiliki pengetahuan tentang peran supervisor dalam memimpin serta memiliki pengetahuan leadership yang baik. Kegiatan ini berlangsung selam tiga bulan. Hasil kegiatan PKM ini berlangsung dengan baik dan lancar. Kegiatan ini disambut positif oleh mahasiswa sebagai peserta dalam kegiatan ini. Secara umum kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar dengan tingkat kehadiran peserta sebesar 85%. Ketercapaian target materi sangat baik karena materi pelatihan telah disampaikan secara keseluruhan, kemampuan peserta dilihat dari penguasaan materi sudah baik dengan nilai rata-rata dari hasil latihan soal yaitu 70,54. Hal ini diakibatkan waktu pengabdian yang mencukupi dalam menyampaikan materi, suasana pelatihan yang menyenangkan serta melakukan praktek langsung. Berdasarkan hasil pelatihan tersebut, PKM peningkatan pemahaman mahasiswa sekolah tinggi pariwisata mataram tentang peran supervisor sebagai pemimpin ini secara keseluruhan dapat dikatakan berhasil/sukses

    KOMPONEN-KOMPONEN PENDUKUNG PARIWISATA KUTA LOMBOK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Daya tarik wisata Kuta Lombok saat ini tengah menjadi perhatian bagi pemerintah untuk dikembangkan karena daya tarik ini masuk kedalam kawasan mandalika yang menjadi salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas tahun 2017 untuk dikembangkan. Untuk itu menarik untuk dikaji lebih lanjut apakah komponen pendukung pariwisata di Kuta Lombok telah tersedi atau tidak. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan komponen-komponen pendukung pariwisata Kuta Lombok. Metode yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan yaitu komponen pendukung pariwisata kuta Lombok antara lain: Atraksi yaitu pantai, fasilitas yaitu Hotel, Travel Agent, Anjugan Tunai Mandiri (ATM), Money Changer, Art Shop, listrik dan fasilitas komunikasi. Akses yaitu Alat Transportasi Taxi, Bus/Travel car dan Jalan Raya. Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen pendukung pariwisata Kuta Lombok sudah lengkap dan memenuhi kriteria yang mampu memberikan kesan yang bagus bagi para wisatawan. Kata kunci: Komponen, Pariwisata, Kuta, Lombok

    PELATIHAN MANAJEMEN PENGELOLAAN HOMESTAY DI DESA TETEBATU, KABUPATEN LOMBOK TIMUR

    Get PDF
    The problem that arises in the development of a tourist village in Tetebatu village is the management of homestays that have not run optimally so that the services provided to tourists do not run well and tend to cause complaints from guests. This is based on the competence of human resources in Tetebatu village that cannot be said to be competent as a whole. For this reason, the purpose of this training is to improve the ability of human resources in Tetabatu village to manage their homestays. The methods used are focus group discussion, pre-test, providing material and direct practice by participants about preparing guest rooms, serving guest arrivals and serving food and drinks to guests, and the last method is post-test. Based on the results of the training that has been carried out, in general the training went well and successfully, the participants have been able to carry out direct practice of the training material provided. In addition, based on the results of the evaluation through the post-test to each participant, it was found that the average percentage value of the participants' knowledge was 75% or it could be said that the participants' knowledge was goodThe problem that arises in the development of a tourist village in Tetebatu village is the management of homestays that have not run optimally so that the services provided to tourists do not run well and tend to cause complaints from guests. This is based on the competence of human resources in Tetebatu village that cannot be said to be competent as a whole. For this reason, the purpose of this training is to improve the ability of human resources in Tetabatu village to manage their homestays. The methods used are focus group discussion, pre-test, providing material and direct practice by participants about preparing guest rooms, serving guest arrivals and serving food and drinks to guests, and the last method is post-test. Based on the results of the training that has been carried out, in general the training went well and successfully, the participants have been able to carry out direct practice of the training material provided. In addition, based on the results of the evaluation through the post-test to each participant, it was found that the average percentage value of the participants' knowledge was 75% or it could be said that the participants' knowledge was good

    UPAYA PENINGKATAN SERVICE EXCELLENT SKILL DI BIDANG HOUSEKEEPING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM

    Get PDF
    Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di dunia pendidikan, penguasaan service excellent, terutama pada bagian housekeeping, merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini didasari atas berbagai pertimbangan yaitu, bagian housekeeping merupakan bagian yang langsung berhadapan dengan tamu serta kepuasan tamu bergantung dari kinerja dari department tersebut. Dengan semakin banyaknya hotel di NTB serta semakin dibutuhkannya sumber daya manusia yang kompeten, maka perlu dilaksanakan sebuah pelatihan. Sehingga melalui pelatihan tersebut dapat terus meningkatkan skill yang dimiliki oleh mahasiswa/i Sekolah TInggi Pariwisata Mataram dan sebagai bekal mereka agar lebih siap untuk terjun di industry perhotelan. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan pelayanan bagi mahasiswa/i STP Mataram, memberikan pengalaman pembelajaran Service Excellent kepada mahasiwa/i STP Mataram, dan meningkatkan kemampuan Service Excellent bagi mahasiswa/i STP Mataram dalam memberikan pelayanan. Target luaran dari pelatihan tersebut diharapkan mahasiwa/i STP Mataram memiliki kemampuan penguasaan Service Excellent yang memadai, terutama dalam tiga skill yang dilatihkan. Kemampuan ini diharapkan akan menunjang pencapaian tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang sebagai sasaran jangka pendek yang ingin dicapai oleh lembaga.Kegiatan ini akan berlangsung selam tiga bulan. Lama waktu yang dibutuhkan ini terkait dengan alokasi waktu yang dimiliki mahasiswa/i Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram mengingat kegiatan pelatihan ini diharapkan tidak mengganggu kegiatan perkuliahan dan kegiatan lainnya. Peserta berjumlah 20 orang yang terdiri dari mahasiswa/i kelas A sampai dengan Kelas E.Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berlangsung dengan baik dan lancar. Kegiatan ini disambut positif oleh mahasiswa sebagai peserta dalam kegiatan pelatihan ini. Secara umum kegiatan pelatihan berlangsung dengan baik dan lancar dengan tingkat kehadiran peserta 100%. Ketercapaian target materi pelatihan sangat baik karena materi pelatihan telah disampaikan secara keseluruhan, kemampuan peserta dilihat dari penguasaan materi cukup baik. Hal ini diakibatkan waktu pelatihan yang mencukupi dalam menyampaikan materi dan praktek langsung. Berdasarkan hasil pelatihan tersebut, pelatihan dengan topik upaya peningkatan service excellent skill di bidang housekeeping pada mahasiswa jurusan perhotelan di sekolah tinggi pariwisata mataram ini secara keseluruhan dapat dikatakan berhasil/sukses

    HUBUNGAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS PROFESI DENGAN PREFERENCE KERJA MAHASISWA PARIWISATA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM

    Get PDF
    The aim of this study is to find out the relationship between English language skills of Tourism Students with their preferred job in hospitality. The sample of this research were the students Tourism college of the Mataram in academic year 2018/2019. The data were collected by utilizing research instrument consisting of 3 types of instruments, namely: questionnaire, interview and English proficiency test. Data were analyzed using two approaches with the quantitative approach and the qualitative approach. Quantitative approach using statistical analysis (the relationship between student ability and student work preferences) and descriptive qualitative approach (Language assessment). Quantitative data processing was done using statistical correlation analysis test with the help of SPSS. The statistical analysis results showed that the Pearson score was 0.709 with sig (2 tailed) 0.000, this means there is a strong relationship between students' English proficiency with the chosen work preferenc

    PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM TERHADAP HOUSEKEEPING DEPARTMENT

    Get PDF
    Housekeeping department (HK) merupakan salah satu department yang ada di hotel yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membersihkan, merapikan dan merawat seluruh area hotel baik area indoor maupun outdoor. Besarnya beban kerja housekeeping tersebut maka HK terbagi ke dalam beberapa section antara lain room section, public area section, laundry section dan linen section. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa STP Mataram terhadap housekeeping department dan untuk mengetahui persepsi mahasiswa STP Mataram terhadap proses belajar pada mata kuliah housekeeping department. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan simple random sampling dengan jumlah sampel yaitu 133 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap housekeeping department yaitu baik dengan skor rata-rata yaitu 3,73. Akan tetapi mahasiswa cenderung tidak tertarik untuk bekerja di bagian HK, hal tersebut terbukti dengan hasil penilaian dengan skor 2,13 yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju untuk bekerja di housekeeping department. Sedangkan persepsi mahasiswa/i terhadap proses belajar pada mata kuliah housekeeping department yaitu baik dengan nilai rata-rata 3,78. Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi para dosen pengampu kuliah untuk mempertahankan kualitas proses belajar mengajar, bahkan semakin ditingkatkan lagi agar mahasiswa lebih tertarik untuk menekuni dunia housekeeping

    STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PERKOTAAN (URBAN TOURISM) KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Mataram tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan di Kota Mataram ada di urutan ketiga setelah Lombok utara dan Lombok barat yaitu dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Mataram yaitu 619.705 orang. Berdasarkan data tersebut, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Mataram masih belum maksimal dibandingkan dua Kabupaten lainnya. Disisi lain kota Mataram memiliki potensi yang sangat luar biasa. mengemukakan bahwa pariwisata perkotaan di Asia Tenggara termaksud Indonesia meningkat signifikan dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 69,6 juta orang pada tahun 2010, dibadingkan tahun 2000 hanya berjumlah 36,1 juta orang. Aktivitas pariwisata perkotaan ini memberikan kontribusi sebesar 4,6 % pada pendapatan Negara-negara di ASEAN. Melihat perkembangan pariwisata perkotaan tersebut, perlu adanya suatu strategi yang baik untuk mengembangkan potensi daya tarik wisata perkotaan yang ada di kota mataram. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif yang fokus pada pengembangan pariwisata perkotaan Kota Mataram. Metode dan teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Informan tersebut terdiri dari pihak pemerintah, tokoh masyarakat, pelaku usaha wisata, dan masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata, wisatawan mancanegara dan domestik. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Potensi pariwisata perkotaan (urban tourism) sebagai daya tarik wisata kota mataram sudah lengkap antara lain: kantor gubernur nusa tenggara barat, taman sangkareang, taman udayana, taman selagalas, taman mayura, monumen bahari mataram, monumen bumi gora, museum negeri nusa tenggara barat, kawasan wisata kuliner, masjid raya hubbul wathan islamic centre, pura meru, makam bintaro, makam van ham, makam loang baloq, Pusat Perbelanjaan dan Hiburan, Kawasan Kota Tua, Kawasan Wisata Pantai Kawasan Wisata Kerajinan TanganPartisipasi stakeholders dalam pengembangan pariwisata perkotaan Kota Mataram yaitu partisipasi pemerintah dengan melakukan perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan. Partisipasi masyarakat dalam mendukung keberadaan daya tarik wisata perkotaan Kota Mataram belum terlalu maskimal dan merata di seluruh daya tarik wisata di seluruh Kota Mataram. Masyarakat belum sepenuhnya terlibat dalam melakukan perencanaan, pengembangan dan pengawasan karena masih terbatasnya pengalaman dan keahlian khususnya dalam bidang pariwisata. Partisipasi pelaku usaha wisata yaitu pengembangan daya tarik wisata perkotaan Kota Mataram khususnya dalam melakukan promosi atau memasarkan potensi daya tarik wisata dan membangun akomodasi yang dibutuhkan oleh pengunjung/wisatawan. Strategi Pengembangan pariwisata perkotaan Kota Mataram dianalisis dengan pendekatan analisis SWOT, menghasilkan strategi-strategi sebagai berikut: Strategi SO (Strength Opportunities) yaitu pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan, Memanfaatkan Kemajuan Teknologi Dalam Memasarkan Pariwisata Perkotaan, dan Membuat Peraturan Daerah Dalam Menetapkan Event-Event Pariwsiata. Strategi WO (Weakness Opportunities) yaitu: Pengembangan Sarana Pendukung di Setiap Daya Tarik Wisata Perkotaan Kota Mataram, strategi Mengembangkan Aksesibilitas yang dapat memberikan kenyamanan terhadap wisatawan, Promosi Destinasi Pariwisata Bekerjasama dengan Stakeholders yang difasililtasi oleh pemerintah Kota Mataram (Dinas Pariwisata), Memaksimalkan Anggaran Pengembangan Pariwisata Perkotaan melalui Kerjasama antar stakeholders. Strategi ST (Strength Threath) yaitu: Strategi Membuat aturan /perda khusus tentang pengembangan pariwisata perkotaan Kota Mataram. Strategi WT (Weakness Threath) yaitu: Strategi Melakukan Penyuluhan kepada Masyarakat Setempat, strategi Pengembangan SDM dalam bidang pariwisata melalui pelatihan atau lembaga pendidikan, strategi Peningkatan Pengawasan terhadap Kegiatan Wisata demi keamanan dan kenyamana wisatawan

    KETERSEDIAAN AKOMODASI PARIWISATA DALAM MENDUKUNG PARIWISATA PERKOTAAN (URBAN TOURISM) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Sebagai penentu keberhasilan suatu destinasi pariwisata, komponen produk wisata harus dimiliki oleh suatu daerah dalam mengembangkan sektor kepariwisataannya, dari ketiga komponen produk wisata yaitu attraction, amenities, dan accessibility menjadi syarat utama untuk dikembangkan dalam menarik minat para wisatawan untuk berkunjung. Kota Mataram merupakan sebuah kota yang terletak persis di pusat pemerintahan Provinsi NTB dengan jumlah penduduk yaitu 222.596 orang, serta memiliki luas wilayah yaitu 61.30 km² (6.130 Ha), kota Mataram juga memiliki daya tarik wisata yang sangat beragam antara lain : taman mayura, monumen bahari mataram, monumen bumi gora, museum negeri nusa tenggara barat, kawasan wisata kuliner rembiga, masjid raya hubbul wathan islamic centre, pura meru, kawasan kota tua, kawasan pantai loang baloq, pantai gading dan pantai ampenan, Keberadaan daya tarik wisata di kota mataram tersebut tentu harus didukung juga dengan penyediaan akomodasi yang memadai. Untuk itu, tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan keberadaan akomodasi pariwisata dalam mendukung pariwisata perkotaan (urban tourism) di Kota Mataram.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu diperoleh melalui wawancara dan observasi di lapangan, dan data sekunder diperoleh dengan studi pustaka. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ketersiadaan akomodasi pariwisata untuk pariwisata perkotaan (urban tourism) sebagai daya tarik wisata Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah memadai. Jumlah total hotel Bintang dan Non Bintang yang tersedia di Kota Mataram pada tahun 2016 yaitu 138 unit, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu 123 unit pada tahun 2015 dan 115 unit pada tahun 2014.  Jumlah kamar yaitu 4.401 tahun 2016, 3.710 di tahun 2015 dan 3.433 di tahun 2014. Sedangkan jumlah tempat total tempat tidur ditahun 2016 yaitu 7.086, 5.990 di tahun 2015 dan 5.670 di tahun 2014. Berdasarkan data-data tersebut diatas, saran yang bisa diberikan yaitu perlunya meningkatkan kualitas penginapan serta peningkatan promosi atau iklan agar meningkatan minat masyarakat/wisatawan untuk berkunjung dan menginap di Kota Matara
    corecore