32 research outputs found

    Uji Ketahanan Galur Padi Baru Terhadap Cekaman Tanah Asam

    Get PDF
    Indonesian rice production in 2014 amounted to 70.8 million tons, a decline in production of0.5 million tonnes compared with production in 2013. The deficit will increase in foodavailability in the presence of wetland conversion becomes not the fields, degradation of soilfertility, productivity growth stagnated due to increased genetic capacity that has been stagnant. Wetland is a major producer of rice. The expansion of rice areas only allow the land to be developed suboptimal potential of about 91.9 million hectares. One alternative solution that can be applied is the application of technology packages use of new varieties of rice through innovative assembly lines or new rice variety which has high yield potential, resistance to biotic and abiotic stresses. The purpose of research is to produce paddy rice strains resistant acid soil stress and adaptive if it is grown as an upland rice which is generally a suboptimal land. Twelve new rice lines Polinela assemblies planted on two different environments, namely in wetland conditions at pH 6.0 and pH 4.5 upland. Thestudy design in each neighborhood using randomized complete block design (RCBD) is repeated three times. The observed variables include the maximum plant height, maximum shoot number, the number of productive shoots, weight of 1000 grains and grain yield per clump. The study resulted in eight new rice lines that are adaptive to the environment acidic soil, namely, B1 , B3 , B7 , F2 , F4 , H1 , L2 , and L3Keywords: rice strain, stress acid soi

    Character Testing Of New Superior Rice Line Through Participatory Plant Breeding Method

    Get PDF
    Among the superior varieties can be obtained through breeding. The low level of farmer adoption of improved varieties resulting from breeding is partly due to the different preferences of farmers with breeding. The development of specific varieties will be successful through a participatory breeding program that involves breeders, farmers and rice industry players in the selection process for prospective new varieties. The research objective was to analyze and select the quantitative and qualitative characters of 12 new rice lines to produce new superior rice varieties that were more suitable to farmers' tastes. The research in the field was compiled using a Randomized Completely Block Design (RCBD), as a treatment consisting of 12 lines of F11 generation, each treatment was repeated three times. Observations were made on the like and dislike statements of respondents consisting of 20 farmers on the phenotypic character of each line, as well as an assessment of the phenotype acceptance of each line as assessed by the breeders (4 breeders) before harvest following the guidelines (IRRI, 2002) . The results showed that the F3 line had the highest preference value, namely the value of 0.9, meaning that the farmers liked the most. The line with the lowest preference value is the D2 line with a value of -1 (minus one), meaning that it is the least preferred. Based on the phenotype acceptance value of the breeders for each line, three lines had a phenotypic value of 1 or very good value, namely the B4, H1, and H4 lines, while those with a value of 3 or good were eight lines, namely the B2, B3, B7, D2, D3, F3, F4, and L2 lines. One line has a bad phenotype value, namely the K.Varietas unggul dapat diperoleh diantaranya melalui pemuliaan.  Rendahnya tingkat adopsi petani terhadap varietas unggul hasil pemuliaan, antara lain  disebabkan preferensi petani dengan pemulian bisa berbeda.  Pengembangan varietas spesifik akan dapat berhasil melalui program pemuliaan partisipatif yang melibatkan pemulia, petani dan pelaku industri padi dalam proses seleksi calon varietas unggul baru.  Tujuan penelitian adalah melakukan analisis dan seleksi terhadap karakter kuantitatif dan kualitatif 12 galur padi baru untuk menghasilkan varietas padi unggul baru yang lebih sesuai dengan selera petani.  Penelitian di lapangan disusun dengan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS), sebagai perlakuan terdiri dari 12 galur padi generasi F11, setiap perlakuan diulang tiga kali.  Pengamatan dilakukan terhadap pernyataan suka dan pernyataan tidak suka dari responden yang terdiri dari 20 orang petani terhadap karakter fenotipe dari setiap galur, serta penilaian penerimaan fenotipe masing-masing galur yang dinilai oleh pemulia (4 orang pemulia) menjelang panen mengikuti pedoman   (IRRI, 2002).   Hasil penelitian menunjukkan  galur F3 memiliki nilai preferensi paling tinggi, yaitu nilai 0,9 , artinya paling disukai oleh petani.  Galur yang memilki nilai preferensi paling rendah adalah galur D2 dengan nilai -1 (minus satu), artinya paling tidak disukai.    Berdasarkan nilai penerimaan fenotipe dari pemulia terhadap masing-masing galur, tiga galur memiliki niali fenotipenya 1 atau nilai sangat baik, yaitu galur B4, H1, dan H4, sedangkan yang memiliki nilai 3 atau baik ada delapan galur, yaitu galur B2, B3, B7, D2, D3, F3, F4, dan L2.  Satu galur memiliki nilai fenotipe jelek yaitu galur K

    Seleksi Mutan Generasi Dua (M2) Kedelai Hitam Terhadap Produksi Tinggi

    Get PDF
    The number of black soybean varieties in Indonesia is less than the yellow one. Black soybeans contain anthocyanin which is good for health. Black soybean is also the raw material of soy sauce and other food processing. The genetic diversity of black soybean varieties needs to be increased to improve the genetic using plant breeding. The mutation is a method of plant breeding to produce a new variety. This research aims to get the high production genotypes and the observational variables that are used for M3 selection. This research used a non-factorial randomized block design. The treatments were 0 Gy, 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy, 200 Gy that repeated three times, so was obtain 15 experimental units, with each experimental unit contains 6 rows and consist of 4 plants. The seven observation variables that consist of plant height; the number of branches, flowering age, number of pods, harvesting age, the weight of 100 grains, and the weight of seeds per plant were analyzed for the diversity using NTSYS software, and the coefficient of genotype diversity was calculated. The genotypes that had high production at the 50 Gy dose were 1 (11), 4 (25), 6 (25), and 2 (26); for the 100 Gy dose were 1 (14), 6 (25), 1 (11), 4 (1); for the 150 Gy dose were 3 (19), 5 (10), and 6 (1); and for the dose 200 Gy were 1 (19) and 1 (26), and the observational variables that are selected for M3 selection were the number of branches, number of pods, and seed weight per plant.Detam 4 prida merupakan salah satu kedelai hitam yang dilepas Kementerian Pertanian pada tahun 2013. Saat ini masih terdapat 11 varietas kedelai hitam. Kedelai hitam memiliki kandungan protein dan antosianin yang tinggi, sedangkan kedelai kuning tidak memiliki. Oleh karena itu, upaya peningkatan keanekaragaman karakter kedelai hitam melalui mutasi iradiasi sinar gamma penting dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul baru nasional. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2020 di Politeknik Negeri Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi mutan M2 Detam 4 Prida yang memiliki fenotipe berbeda dibandingkan dengan varietas Detam 4 yang belum bermutasi (kontrol). Data yang diperoleh dari setiap tanaman pada setiap perlakuan Variabel yang diamati dan hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pertumbuhan, bentuk daun pertama, bentuk daun, warna bulu batang, warna biji dan warna bunga dari semua perlakuan iradiasi memiliki morfologi yang sama dengan varietas kontrol, sedangkan warna polong dan hipokotil berbeda dengan tanaman kontrol. Data tinggi tanaman berdasarkan uji T dosis iradiasi 200 Gy tinggi tanaman yang berbeda nyata dengan kontrol, sedangkan bobot 100 biji tidak berbeda nyata, dari hasil dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan karakter morfologi pada mutan generasi Detam 4 Prida, dan tinggi tanaman pada dosis iradiasi 200 Gy lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa iradiasi (kontrol

    Uji Multilokasi Sepuluh Galur Padi Untuk Menghasilkan Varietas Unggul Baru

    Get PDF
    Reduced productive rice fields to non-paddy fields, most possible extension of the nationalrice cultivation area to the suboptimal lands reaching ± 91.9 million ha. Technologypackages that can be applied include the use of new improved rice varieties through theassembling of varieties that have high yield potential, resistant to suboptimal soil stress. Theobjective of the research is to produce new superior rice varieties that are available invarious environments. The study used a split-plot design, as the main plot is an environmentconsisting of rice paddies and gogo, as a subplot is the genotype of rice. The treatment ineach environment is prepared using the Randomized Complete Block Design (RCBD). Thetreatment consisted of 10 new rice strains and four varieties as a comparison. Variablesobserved (1) plant height; (2) the maximum number of shoots; (3) number of productiveshoots; (4) long panicle; (5) the number of grains per panicle; (6) the amount of graincontent of each panicle; (7) the number of empty grains per panicle; (8) weight of 1000grains of grain; (9) grain yield of each clump; (10) grain yield per hectare. Data wereanalyzed by variance if there was a difference between mean, median treatment, followed byLsd test at 5% level. The adaptability and yield stability of each strain was determined basedon the value of the coefficient of diversity (KK) (Francis and Kenneberg, 1978) in Syukur etal., (2012). The results showed that seven new rice strains had adaptations both planted asupland rice and lowland rice, namely strains B3, B4, F2, F3, H1, H4, and L2

    Kinerja Usahatani Padi Sawah Di Kabupaten Tulang Bawang

    Get PDF
    Padi masih merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia, oleh karena itu komoditas padi memiliki arti strategis baik dari sisi ekonomi, lingkungan hidup, sosial maupun politik. Salah satu cara untuk menjaga kondusifitas masyarakat adalah mewujudkan stabilitas ketahanan pangan, membangun kemandirian pangan, maupun keamanan pangan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja usahatani untuk meningkatkan produksi padi sawah di Kabupaten Tulang Bawang, Mengidentifikasi faktor-faktor produksi (lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja) yang berpengaruh terhadap produksi padi sawah. Menganalisis faktor-faktor produksi yang meningkatkan pendapatan petani di kabupaten Tulang Bawang.. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, wawancara, dan pengamatan langsung dilapangan. Variabel eksogen yang diteliti meliputi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi (Saprodi, alsintan) dan efisiensi waktu yang digunakan selama proses produksi serta hasil yang diperoleh. Sedangkan variabel endogen meliputi produksi dan pendapatan. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok tani tanaman pangan (padi) di Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulang Bawang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling. Jumlah responden sebanyak 87 orang. Faktor[1]faktor produksi yang mempengaruhi kinerja usahatani dalam meningkatkan produksi padi dan pendapatan dianalisis menggunakan analisis Excel Coubdouglas. Hasil penelitian menunjukkan kinerja usaha tani termasuk dalam kategori efisien dengan R/C ratio 1,64. Faktor-faktor produksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja usahatani pad

    Agronomic Characters Plant and Potential of Strain Rice (Oryza Sativa L.) Which Formed in The Three Generations (F3)

    Get PDF
    The formation of high-yielding varieties are required to have the advantage of being more diverse and more specific, according to the agro-ecosystem. Assembling new rice strains that have high yield and adaptive in different agro-ecosystem is a solution that should be done. The research objective was to determine the appearance of agronomic characters and yield potential of 11 new rice lines in the 3rd generation (F3). The study was conducted in paddy fields belonging Polinela, in January to May 2015. The study using randomized block design (RBD), as the treatment is 11 new rice lines repeated three times. The variables measured were the growth parameters and yield components. Data were analyzed by analysis of variance, if there is a difference between the treatment, the test is done with the Advanced Test Honestly Different (HSD) 5%. Based on the research that has been done toeleven new rice lines have different agronomic characters and has the lowest yield potential ton.ha 6.7-1, and the highest 10.4 ton.ha-1.Keywords: agronomic character, yield potential, new rice line

    Adaptasi Sepuluh Galur Padi Baru yang Ditanam pada Kondisi Lingkungan Berbeda

    Get PDF
    Perakitan varietas padi potensial berdaya hasil tinggi, tahan terhadap cekaman lingkungan biotik dan abiotik perlu dilakukan untuk mengatasi adanya kapasitas genetik yang stagnan. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan varietas baru padi sawah adaptif di berbagai lingkungan. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah, lingkungan tanam sebagai petak utama terdiri dari dua yaitu padi gogo dan padi sawah. Sebagai anak petak terdapat 12 genotipe padi. Perlakuan di setiap lingkungan disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman; jumlah tunas maksimum; jumlah tunas produktif; malai panjang; jumlah butir per malai; jumlah butir per malai; jumlah gabah kosong per malai; berat 1000 butir gabah; hasil gabah setiap rumpun; hasil gabah per hektar. Data dianalisis dengan varians, jika ada perbedaan antara mean median perlakuan dilanjutkan dengan Uji Tukey pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara lingkungan dan genotipe padi. Kedelapan genotipe potensi hasil berbeda nyata antar lingkungan (galur B2, B3, F2, F3, F4, H1, H4, L2), dan dua galur baru tidak berbeda nyata (B4 dan B7).Perakitan varietas padi potensial berdaya hasil tinggi, tahan terhadap cekaman lingkungan biotik dan abiotik perlu dilakukan untuk mengatasi adanya kapasitas genetik yang stagnan. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan varietas baru padi sawah adaptif di berbagai lingkungan. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah, lingkungan tanam sebagai petak utama terdiri dari dua yaitu padi gogo dan padi sawah. Sebagai anak petak terdapat 12 genotipe padi. Perlakuan di setiap lingkungan disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman; jumlah tunas maksimum; jumlah tunas produktif; malai panjang; jumlah butir per malai; jumlah butir per malai; jumlah gabah kosong per malai; berat 1000 butir gabah; hasil gabah setiap rumpun; hasil gabah per hektar. Data dianalisis dengan varians, jika ada perbedaan antara mean median perlakuan dilanjutkan dengan Uji Tukey pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara lingkungan dan genotipe padi. Kedelapan genotipe potensi hasil berbeda nyata antar lingkungan (galur B2, B3, F2, F3, F4, H1, H4, L2), dan dua galur baru tidak berbeda nyata (B4 dan B7)

    Potensi Kuantitatif dan Kualitatif 10 Galur Unggul Baru Padi Jenis Pandan Wangi

    Get PDF
    Rice is a staple food that is very dominant for Indonesia. Production of rice in 2014 asmany as 70,85 million tons of milled rice, 0,61% lower than production in 2013. Oneway to increase production is the use of high yielding varieties. Polinela have toassemble ten new rice lines Pandan wangi species which have superior appearance.The research goal is to test the potential yield and quality of rice ten new rice strains.The study was conducted in Polinela for 6 months. The study was conducted usingRandomized Completely Block Design ( RCBD ).The treatment consisted of ten strainsof rice, is repeated three times. The variables measured were (1) dry milled grainyield per hectare; (2) the levels of amylose and amylopectin. Qualitative variablesmeasured were the texture and the smell of ricewith organoleptic method. Quantitativedata were analyzed by analysis of variance, if there is a difference between thetreatment continued with Test Honestly Significant Difference (HSD) on the real levelof 0.05. Heritability of quantitative variables were observed calculated to estimatewhether the variable-variable controlled bygenetic factors or environment?The resultsshowed the new rice lines Polinela assemblies have a range of potential outcomes ofmilled rice ( GKG ) between 6.47 to 9.79 tonnes/ha,amylose content is low tomoderate, very fluffier texture until fluffier rice.Keywords: yield potential, new rice strain

    HERITABILITAS KARAKTER FENOTIPIK DAN POTENSI HASIL GALUR PADI GENERASI F5

    Get PDF
    Defisit ketersediaan pangan akan makin meningkat dengan adanya perubahan pola konsumsi, adanya konversi lahan sawah menjadi bukan sawah, terjadinya degradasi kesuburan lahan, terjadinya stagnasi pertumbuhan produktivitas karena peningkatan kapasitas genetik yang sudah stagnan. Untuk mengatasi adanya stagnasi peningkatan produktivitas dari varietas padi yang ada saat ini yaitu melalui perakitan galur atau varietas baru yang memiliki karakter unggul dengan memanfaatkan sumber-sumber genetik yang ada baik lokal maupun nasional. Keturunan F4 beberapa galur padi baru hasil pemuliaan menunjukkan karakter fenotip yang sangat baik. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui karakter yang muncul pada F4 itu karena faktor genetik atau karena faktor lingkungan, serta untuk mengetahui galur mana yang potensi hasilnya tinggi. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna sebagai perlakuan terdiri dari sembilan galur baru tanaman padi generasi F5. Hasil penelitian menunjukkan (1) karakter umur berbunga, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur panen, tinggi tanaman maksimum, panjang malai, jumlah gabah isi tiap malai, jumlah gabah hampa tiap malai, jumlah gabah tiap malai, berat 1000 butir gabah, hasil gabah tiap rumpun, dan hasil gabah tiap hektar lebih dikendalikan oleh faktor genetik; (2) Terdapat empat galur memiliki potensi hasil tinggi yaitu galur A, B, C dan E. Kata kunci: heritabilitas, karakter fenotipik, potensi hasi
    corecore