432 research outputs found

    Simulasi Perubahan Densitas Muatan Adsorpsi Atom Hidrogen-grafena dengan Teori Fungsi Kerapatan

    Full text link
    Peristiwa adsorpsi atom Hidrogen pada Grafena menyebabkan terjadinya Perubahan struktur Grafena. Perubahan ini mempengaruhi keadaan densitas muatan Grafena. Pada simulasi ini posisi atom Hidrogen pada permukaan lembaran Grafena divariasikan, yaitu pada posisi tepat di atas atom Karbon (Top), posisi di tengah antara dua atom Karbon (Bridge), dan posisi pusat struktur heksagonal (Hollow). Simulasi dilakukan dengan metode Teori Fungsi Kerapatan dengan model Grafena ukuran 2x2. Hasil yang diperoleh menunjukkan adsorpsi atom Hidrogen memilih posisi Top sebagai yang paling stabil dibandingkan dengan posisi Bridge dan Hollow. Hasil dari posisi Top menunjukkan elektron dari atom Hidrogen digunakan mengikat Grafena dengan energi ikat sebesar -1.7 eV. Perubahan densitas muatan menunjukkan terjadinya perpindahan elektron menuju Grafena disertai transformasi isosurface yang unik untuk setiap posisi atom Hidrogen dengan Perubahan terbesar terjadi pada posisi Top.  Kata kunci: Densitas muatan, Grafena, Adsorpsi, Teori Fungsi Kerapatan &nbsp

    Penentuan Sifat Mekanis dan Fisis Batu Bata dengan Penambahan Arang Tempurung Kelapa Asal Alor

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang penentuan sifat mekanis dan fisis batu bata dengan penambahan tempurung kelapa asal alor. Penenlitian ini bertujuan mengetahui kualitas batu bata yang memenuhi standar kelayakan sebagai bahan konstruksi dengan penambahan arang tempurung kelapa aal alor dengan presentasi 0%, 5%, 10%, 15% terhadap tanah liat (lempung). Batu bata dicetak dengan prosedur pemadatan, pengringn dan pembakaran. Setelah prosedur pencetakkan selesai kemudian di lanjutkan dengan pengujian sefat mekanis dan sifat fisis, yaitu uji kuat tekan (compression strength), densitas (density), porositas (porosity) hasil  kuat tekan batu bata didapatkan berdasarkan pengujian: a) uji kuat tekan, batu bata tanpa penambahan (0%) : 4,94 meemenuhi standar kuat tekan kelas 50 (SNI 15-2094-2000), b) uji porositas, batu bata 0% dan 5% : 3,82% dan 17,93% memenuhi standar porositas dengan batas maksimum 20% (SNI 15-2094-2000) dan uji densitas, batu bata tidak ada yang memenuhi standar (SII 0021-1978) Kata kunci: sifat mekanis, sifat fisis, tempurung kelapa, densitas, porositas, kuat teka

    Analisis Potensi Pasir Tablolong dan Pasir Koka sebagai Sumber Silika Menggunakan Uji Xrf dan Xrd

    Get PDF
    Silika memiliki banyak aplikasi sehingga penelitian tentang sintesis silika dari bahan alam yang praktis dan murah sangat penting untuk dilakukan. Dari warnanya, pasir Tablolong dan pasir Koka adalah dua pasir alam di NTT yang diduga mengandung silika dengan kemurnian yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan awal silika dalam pasir Tablolong dan pasir Koka untuk mengetahui potensi kedua pasir alam ini sebagai penghasil silika dengan kemurnian yang tinggi. Sampel pasir Tablolong dan Koka dambil dan dibersihkan, dicuci dengan akuades, kemudian dikeringkan pada suhu 150 0C selama 8 jam untuk menghilangkan kadar airnya. Sampel kemudian dihaluskan menggunakan mortar selama 30 menit dan disaring menggunakan ayakan 100 mesh. Sampel pasir Tablolong dan Koka ini kemudian diuji XRF dan XRD. Berdasarkan uji XRF, diperoleh kandungan silika dalam pasir Tablolong adalah 34,04% dan pasir Koka sebesar 38,91% dan merupakan senyawa oksida dengan kandungan terbanyak kedua dalam pasir setelah CaO. Hasil uji XRD juga bersesuaian dengan hasil uji XRF, dimana fase dominan dalam pasir Tablolong dan Koka adalah fase kalsit CaCO3 dan fase dominan kedua adalah fase quartz SiO2. Berdasarkan kedua hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pasir dari kedua lokasi ini berpotensi sebagai penghasil silika dengan kemurnian tinggi. Oleh karena itu, dapat disarankan untuk mensintesis silika dari kedua lokasi ini menggunakan metode-metode sintesis yang umum seperti metode kopresipitasi dan metode alkali-fusion. Kata kunci: pasir Tablolong, pasir Koka, silika, XRF, XR

    Kajian Kandungan Radioisotop Alam dalam Sampel Batuan di Desa Oben Baun Kupang Barat dengan Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan

    Get PDF
    Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah pemetaan dan analisis aktivitas jenis massa kandungan radioisotop dalam deposit mineral di Desa Oben Baun Kupang Barat. Tujuan Penelitian meliputi: menentukan kisaran cacah radiasi radioisotop alam di beberapa titik pengukuran di lapangan dan pengukuran di laboratorium, menentukan kisaran aktivitas jenis  massa (C) kandungan radioisotop dalam sampel batuan, memetakan sebaran cacah dan aktivitas jenis massa radioisotop pada luasan daerah  tertentu yang terjangkau survei di lapangan, dan mengestimasi tingkat kontaminasi radioaisotop pada lingkungan. Metode penelitian meliputi: observasi/ survei, mapping, sampling, analisis, interpretasi. Hasil-hasil penelitian: Kisaran cacah radiasi nuklir radioisotop di lapangan dan dilaboratorium dalam deposit mineral di Oben Baun Kupang Barat berturut-turut berkisar antara 15 cpm sampai dengan 93 cpm dan 28 cpm sampai dengan 92 cpm. Kisaran aktivitas jenis massa (C) kandungan radioisotop dalam 45 cuplikan sampel batuan di Oben Baun Kupang Barat berkisar antara 0,099 x 10-5 µCi/gram sampai dengan 0,316 x 10-5 µCi/gram. Sebaran atau distribusi kandungan radioisotop di Desa Oben Baun Kupang Barat yang dapat dijangkau survei terdistribusi lebih tinggi dari arah timur dan cenderung menurun ke arah barat. Distribusi tersebut masih cenderung tinggi ke arah utara di bagian timur lokasi survei. Kontaminasi radioisotop pada lingkungan masih tergolong kontaminasi rendah untuk radiasi alpha dan beta, dan secara umum cacah radiasi radioisotop di lapangan masih bersesuaian dengan  batas toleransi, walaupun perlu diwaspadai beberapa titik ukur dengan cacah radiasi melebihi standar. Kata Kunci: Radioisotop, Aktivitas Jenis Massa, Daerah Kontaminasi.                                                                      &nbsp

    ANALISIS POTENSI PASIR TABLOLONG DAN PASIR KOKA SEBAGAI SUMBER SILIKA MENGGUNAKAN UJI XRF DAN XRD

    Get PDF
    Abstrak Silika memiliki banyak aplikasi sehingga penelitian tentang sintesis silika dari bahan alam yang praktis dan murah sangat penting untuk dilakukan. Dari warnanya, pasir Tablolong dan pasir Koka adalah dua pasir alam di NTT yang diduga mengandung silika dengan kemurnian yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan awal silika dalam pasir Tablolong dan pasir Koka untuk mengetahui potensi kedua pasir alam ini sebagai penghasil silika dengan kemurnian yang tinggi. Sampel pasir Tablolong dan Koka dambil dan dibersihkan, dicuci dengan akuades, kemudian dikeringkan pada suhu 150 0C selama 8 jam untuk menghilangkan kadar airnya. Sampel kemudian dihaluskan menggunakan mortar selama 30 menit dan disaring menggunakan ayakan 100 mesh. Sampel pasir Tablolong dan Koka ini kemudian diuji XRF dan XRD. Berdasarkan uji XRF, diperoleh kandungan silika dalam pasir Tablolong adalah 34,04% dan pasir Koka sebesar 38,91% dan merupakan senyawa oksida dengan kandungan terbanyak kedua dalam pasir setelah CaO. Hasil uji XRD juga bersesuaian dengan hasil uji XRF, dimana fase dominan dalam pasir Tablolong dan Koka adalah fase kalsit CaCO3 dan fase dominan kedua adalah fase quartz SiO2. Berdasarkan kedua hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pasir dari kedua lokasi ini berpotensi sebagai penghasil silika dengan kemurnian tinggi. Oleh karena itu, dapat disarankan untuk mensintesis silika dari kedua lokasi ini menggunakan metode-metode sintesis yang umum seperti metode kopresipitasi dan metode alkali-fusion. Kata kunci: pasir Tablolong, pasir Koka, silika, XRF, XRD Abstract Silica has many applications and therefore research on synthesis of silica from natural resources is important. From their colors, sand from Tablolong dan Koka beach in NTT could have silica with high purity. The aim of the research is to determine silica content in sand from Tablolong and Koka beach to know the potential of the two beaches as silica sources. Sand from the two locations was cleaned, washed and dried at 150 0C for 8 hours. It was then milled for 30 minutes and filtered using 100 mesh filter. After that, it was characterised using XRF and XRD. From the XRF results, silica content in pasir Tablolong was about 34,04% and 38,91% in pasir Koka and was the second largest in terms of compound content, only smaller in percentage than CaO. XRD also confirmed the XRF results, where the dominant phases in the sand were calcite CaCO3 and quartz SiO2. From these results, it can be concluded that sand from Tablolong and Koka beach have potential as natural sources of silica with high purity. Therefore, synthesis of silica with well-known methods such as coprecipitation and alkali-fusion from the two locations is recommended. Keywords: Tablolong sand, Koka sand, silica, XRF, XR

    Analysis of expression profiles of MAGE-A antigens in oral squamous cell carcinoma cell lines

    Get PDF
    <p>Abstract</p> <p>Background</p> <p>The immunological response to solid tumours is insufficient. Therefore, tumour specific antigens have been explored to facilitate the activation of the immune system. The cancer/testis antigen class of MAGE-A antigens is a possible target for vaccination. Their differential expression profiles also modulate the course of the cancer disease and its response to antineoplastic drugs.</p> <p>Methods</p> <p>The expression profiles of MAGE-A2, -A3, -A4, -A6 and -A10 in five own oral squamous cell carcinoma cell lines were characterised by rt-PCR, qrt-PCR and immunocytochemistry with a global MAGE-A antibody (57B) and compared with those of an adult keratinocyte cell line (NHEK).</p> <p>Results</p> <p>All tumour cell lines expressed MAGE-A antigens. The antigens were expressed in groups with different preferences. The predominant antigens expressed were MAGE-A2, -A3 and -A6. MAGE-A10 was not expressed in the cell lines tested. The MAGE-A gene products detected in the adult keratinocyte cell line NHEK were used as a reference.</p> <p>Conclusion</p> <p>MAGE-A antigens are expressed in oral squamous cell carcinomas. The expression profiles measured facilitate distinct examinations in forthcoming studies on responses to antineoplastic drugs or radiation therapy. MAGE-A antigens are still an interesting aim for immunotherapy.</p
    corecore