3 research outputs found

    Pengaruh Promosi Online Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Pelanggan Aryka Shop Di Kota Malang)

    Full text link
    This study aimed to determine the effect of online promotions and price perception on purchase decisions. Type of research is explanatory research or research explanation using hypothesis testing using a quantitative approach. Total population in this study amounted to 91 customers Aryka Shop. The sampling technique used in this research is to use a judgmental sampling technique. Analysis of the data used is descriptive statistics and multiple linear regression analysis. These results indicate that simultaneous independent variables Online Promotion and Perception Price significantly influence the dependent variable is the purchase decision.. Partially, it can be seen from the results of t-test showed that variables Online Promotion has a significance level of 0.000 <0.05 and perception of price variables has a significance level of 0.000 <0.05. Based on these calculations, it can be concluded that partial Online Promotion and Perception Price has a significant influence on the purchase decision. Meanwhile, descriptive analysis showed that with well doing online promotion, eating will increase the interest of someone for making purchasing decisions and as well as creating the perception that prices in accordance with the products on offer

    Kajian Efisiensi Pemanfaatan Kayu Merbau dan Relokasi Industri Pengolahannya Bagian 1: Propinsi Papua sebagai Penghasil Kayu Merbau dan Tujuan Relokasi

    Full text link
    Kayu Merbau (Intsia spp.) pernah menjadi isu penting karena Pemerintah Propinsi Papua meminta dispensasi dari Pemerintah Pusat untuk mengekspor log kayu tersebut. Argumentasi yang dikemukakan adalah kekerasan kayu tersebut, sehingga tidak bisa diolah di dalam negeri. Apabila tidak diekspor berarti sumberdaya alam yang dimiliki Propinsi Papua tidak dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan daerah. Sementara itu, Inpres No. 7 tahun 2002 menawarkan paket relokasi industri dari wilayah Jawa Timur ke Papua. Untuk mengevaluasi kondisi obyektif pemanfaatan kayu merbau dan urgensi relokasi industrinya, dilakukan kajian ilmiah komprehensif yang meliputi potensi bahan baku, alokasi penggunaan, tenaga kerja dan peraturan yang terkait dengan pemanfaatan kayu merbau. Tulisan ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, kajian difokuskan terhadap wilayah Papua sebagai sumber bahan baku dan tempat tujuan relokasi industri pengolahan kayu merbau, mencakup pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan instansi terkait di wilayah Jakarta, Banten dan Papua. Bagian kedua akan disajikan pada tulisan terpisah, yang akan mengkaji industri kayu merbau di Jawa Timur dan sekitarnya yang akan direlokasi. Hasil observasi di Papua diketahui bahwa potensi kayu merbau yang dapat dimanfaatkan masih cukup 3besar , yaitu 2,662 juta m/tahun. Untuk menunjang pengelolaan hutan lestari, perlu dilakukan perhitungan ulang atas potensi kayu. Di Papua terdapat 9 industri besar yang mengolah kayu merbau dan 66 unit industri kecil/menengah yang mengalami kekurangan bahan baku kayu merbau. Sebagian besar industri mengolah kayu merbau menjadi kayu gergajian, S2S dan S4S. Banyak kilang penggergajian kecil di areal hutan menggergaji kayu bulat merbau menjadi balok kasar dengan menggunakan gergaji rantai. Evaluasi terhadap data dan informasi yang tersedia dapat disimpulkan bahwa relokasi industri bukan merupakan alternatif yang tepat. Pembinaan yang lebih tepat adalah peningkatan kemampuan teknis industri dan pemasaran kayu merbau di Papua, sehingga mampu memproduksi barang jadi (finished products) dan langsung dapat memasarkannya

    Overfishing And Overcapacity Small Scale Fisheries In Semarang City

    Full text link
    Fisheries in Semarang City are dominated by small-scale fisheries. This is indicated by the use of the largest fishing fleet of 10 gross tons operating near the coast. This study aims to analyze the status of small-scale fisheries in Semarang City for sustainable management. Sustainable management is management that guarantees the availability of natural resources and environmental services for future generations. The study was conducted for three months, namely September-November 2018 in the coastal waters of Semarang City, which was part of the Fisheries Management Region (WPP) 712. The method used in this study is the analysis of time series surplus production, namely data from the catch (ton/year) and the number of fishing gear (unit) within 10 years (2007-2016), to calculate the catch per-unit effort (CPUE), maximum sustainable yield (MSY), optimum effort (fopt), utilization rate (TP) and capacity level (TK). This study was obtained results of a downward trend in CPUE; the existing fishery catch or production in 2016 has exceeded the MSY value is 479 tons/year (Schaefer) and 439.11 tons/year (Fox); utilization rate of more than 100% which is 108-127% (Schaefer) and 118-138% (Fox), so that small-scale fisheries in Semarang City are at the level of over-exploited. Based on the fopt analysis, the number of fishing gear used (fexisting) has exceeded the optimum effort with a fishing capacity exceeding 100%, so that small-scale fisheries in Semarang City have experienced overcapacity
    corecore