5 research outputs found

    Pusat Pelatihan Basket Klub Sahabat Semarang

    Get PDF
    Bola basket merupakan cabang olah raga yang sekarang ini sangat banyak diminati masyarakat, mayoritas dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Seringkali event-event pertandingan bertaraf nasional diselenggarakan demi memperebutkan peringkat tertinggi. Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak luput dari perkembangan ini. Hal ini memicu banyaknya klub-klub basket di Semarang untuk berpastisipasi dengan mengandalkan atlet - atlet terbaiknya, dengan tujuan dapat bersaing baik di kancah daerah maupun nasional. Maka dari itu diperlukan sebuah wadah untuk menunjang atlet dalam mengasah kemampuan mental, fisik dan teknik mereka. Akan tetapi banyak klub yang bermunculan di Indonesia termasuk Semarang, masih kurang professional dalam pengelolaan klubnya Saat ini kota Semarang belum memiliki pusat pembimbingan dan pelatihan bola basket yang terorganisir dengan baik seperti yang dimiliki oleh klub-klub basket yang ada di kota lain, misalnya Aliansi (Jakarta), Stadium Bhinneka (Solo), Bogor Raya (Bogor) dll. Sedangkan klub-klub bola basket yang ada di Semarang sekarang ini kurang terorganisir dengan baik sehingga nasib para atletnya tidak jelas. Mulai dari lokasi latihan yang berpindah-pindah, tidak memiliki gedung latihan sendiri, hingga kebanyakan dari gedung-gedung basket di Semarang saat ini kurang terawat dengan baik. Untuk menghasilkan sebuah prestasi yang membanggakan, tentunya harus melalui proses yang panjang dan harus diperhitungkan secara matang. Harus ada bimbingan mulai dari bibit muda lalu dibina hingga dewasa, tentunya dengan pembinaan dan pengelolaan secara professional. Pengadaan sarana pusat pelatihan bola basket bertujuan untuk menampung, membina dan mendukung proses latihan para atlet, mulai dari usia muda (Anak-anak dan Sekolah Dasar) sampai dewasa (Mahasiswa) dalam sebuah kawasan terpadu Sekolah basket Sahabat Sehati Semarang merupakan salah satu klub dari beberapa klub basket yang berdiri di Semarang yang sudah memiliki akar tradisi pelatihan basket yang kuat karena telah berdiri sejak lama. Klub yang berdiri sejak 90 tahun yang lalu ini sudah banyak melahirkan atlet – atlet basketl yang akhirnya bermain di level tertinggi liga basket nasional. Namun melihat kondisi klub yang berlokasi di daerah Supriyadi Semarang ini, bisa dikatakan bahwa fasilitas – fasilitas pelatihan di klub ini masih kurang memadai jika dibandingkan dengan antusiasme masyarakat terhadap olahraga basket serta fasilitas – fasilitas yang dimiliki oleh pelatihan – pelatihan basket besar di kota lain. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah wadah yang dapat menampung sekaligus membina atlet-atlet di Semarang supaya dapat menyalurkan dan mengembangkan bakatnya dalam bermain bola basket

    Technology of Catalytic Cracking Pyrolysis for Liquid Fuels Production from Waste Tires Using Acid Zeolite and Silica Catalysts

    Get PDF
    Tires made from rubber is one of the types of polymers (Polystyrene), which can be recycle for processing of waste tires into energy that is by means of cracking process. This process takes place at high temperature so it takes a catalyst. Catalyst acid zeolite and silica was able to increase the process of pyrolysis by means of lowering the temperature and time of decomposition, so obtained results in the form of liquid fuel. Method in the writing this scientific paper is a research method which consists of stages the design of equipment, research and analysis phase of the product. At the beginning of the study, the variables vary is the weight of the catalyst with the aim to get the weight of the optimum catalyst that produces the maximum product. From the weight variation the catalyst is done (5:1, 5:2, and 5:3) the volume of product that most i.e. in the ratio of raw materials and catalyst 5:2. At later stages done temperature variations in the ratio of raw materials and optimum catalyst (5:2) i.e. 450, 550, and 650°C. From the results of the experiment produced optimum temperature i.e. 550°C with product volume 220 ml. Based on the results of the analysis of such product approaching nature physical on diesel fuel with the density of the product of 0.815-0.88 gr/ml, and the heat value of the product is at the range 10496,18-14227,93 cal/gr.

    UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK UNTUK EFEKTIVITAS UMKM WAJIK IBU OOT DI DESA CIMANDE

    Get PDF
    Efforts to increase sales productivity and effectiveness for UMKM in Cimande Village through attractive product packaging and marketing innovations. The development of this innovation aims to make business actors, especially in Cimande Village, get maximum results from selling or the production process of their business. Especially in the current modernization era, it will greatly help them in making sales online, be it on the Marketplace or Social Media. Besides that with the existence of attractive product packaging than before, it will make it easier for consumers to get to know the type of UMKM product

    Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Hortikultura Secara Terpadu Di Pekon Sidokaton, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus

    Get PDF
    Pekon Sidokaton terletak dilereng Gunung Tanggamus tepatnya di kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. Sebagian besar masyarakat pekon Sidokaton bekerja sebagai petani. Permasalahan yang sering dihadapi petani Sidokaton adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Selama ini pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan pestisida. Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian, reistensi hama dan penyakit, terakumulasi pada hasil panen, dan bersifat racun bagi penggunanya. Dalam pengendalian OPT haruslah memperhatikan konsep ekologi pertanian yang dikenal dengan konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Konsep ini dilaksanakan dengan cara memadukan beberapa teknik pengendalian OPT yang dilakukan sejak dari awal persiapan lahan hingga panen, dengan menerapkan konsep PHT diyakini dapat mengatasi serangan OPT yang terjadi. Adanya  kegiatan penyuluhan PHT ini diharapkan petani Sidokaton mampu secara mandiri menerapkan konsep PHT dalam pengendalian OPT. Hasil pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa petani Sidokaton mulai sadar akan pentingnya menjaga kelestarian keberlanjutan pertanian dengan menjaga ekosistem pertanian melalui pengendalian OPT secara terpadu

    Peran Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) dalam mengatasi kekerasan seksual terhadap anak

    No full text
    Melihat jumlah kekerasan seksual terhadap anak yang samakin tinggi dan meresahkan. Dari database akhir November 2013 lalu KPAI mencatat kasus yang melibatkan kekerasan seksual sebanyak 526 kasus. Kaitannya dengan hal. itu, KPAI secara normatif, mempunyai kewenangan untuk berperan sebagai pelidung anak dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak. hal. tersebut bisa dilihat dari pasal 76 UU No. 23 tahun 2002 Tentang Perlidungan Anak, bahwa KPAI berfungsi dan bertugas untuk: menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap pelanggaran perlindungan anak. Namun dalam beberapa hal. penanganan kasus kekerasan yang terjadi pada anak, sering kali KPAI hanya bersikap pasif, dan yang paling sangat terlihat KPAI sering tertinggal langkahnya oleh lembaga swadaya masyarakat lainnya dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual terhadap anak. Setelah melakukan penelahaan komprehensif dalam beberapa kasus kekerasan seksual, KPAI telah berperan untuk melakukan penelahaan, pemantauan, evaluasi dan mengawasi bentuk pelanggaran yang melibatkan anak-anak, dalam konteks ini kasus kekerasan seksual terhadap anak. Sejak didirikannya KPAI melalui Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang perlidungan anak pada tahun 2002 silam hingga sekarang, KPAI mengalami beberapa permasalahan serta hambatan yang cukup rumit. Dalam melakukan dorongan kepada para pihak yang berkepentingan seperti kepada pemerintah, pemangku kebijakan, aparat penegak hukum, orang tua ataupun masyarakat untuk betul-betul memberikan dorongan, masukan, sosialisasi kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa kepentingan untuk tumbuh dan berkembangnya seorang anak itu tetap harus dijaga. hal. itu tidaklah semudah membalikan tangan ketika terjadi suatu pristiwa kekerasan seksual bagi para pihak untuk menyelesaikannya. Kendala dan tantangan yang dihadapi KPAI sebagai berikut: a) Legal Standing Penanganan Perkara KPAI, b) Perlindungan Anak Belum Prioritas Bagi Pemerintah Indonesia, c) Minimnya Database Informasi KPAI, d). Minimnya pemahaman masyarakat, penegak hukum dan stake holders (pihak berkepentingan) dalam kerangka perlidungan hak anak menjadi penghambat tersendiri bagi KPAI. Ada beberapa catatan penting dalam penelitian ini, yaitu peran Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak, penulis menemukan point penting yang perlu dicermati. Sesuai dengan tugasnya dalam konteks ini mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak yaitu KPAI telah pengumpulan data, informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap apapun. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 B (2) menyatakan bahwa: �Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi�. Namun paya Perlidungan Anak dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak, secara garis besar KPAI telah berperan secara pasif dalam mengupayakan bentuk perlidungan kepada anak Indonesia, bertolak belakang dengan amanat UUD 194
    corecore