24 research outputs found

    Dinamika Iklan Pengobatan Alternatif Di Televisi

    Get PDF
    Tayangan iklan yang mempromosikan produk obat-obatan dan layanan kesehatan makin marak di televisi, baik televisi lokal maupun televisi berjaringan. Ada iklan spot namun sebagian besar lebih panjang dari biasanya (lebih dari 15, 30 atau 60 detik) seolah-olah menjadi program siaran tersendiri yang berbeda dengan tayangan iklan spot. Meskipun memiliki durasi siaran yang panjang, hampir semua iklan obat-obatan dan layanan kesehatan ternyata tidak memberikan informasi medis yang cukup lengkap. Melalui kajian Siaran Iklan Kategori Pengobatan Alternatif yang menggunakan metode deskriptif analitis, diharapkan sedikit banyak analisis yang berorientasi pada penerapan Pedoman Penyelenggaraan Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) Komisi Penyiaran Indonesia sebagai implementasi Undang-undang Penyiaran, akan menjadi dasar utama penyusunan kajian ini serta penerapan Etika Periklanan Indonesia/EPI. Penerapan peraturan Perundang-undangan lain (Misalnya: Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang Kesehatan, dan lain-lain) diharapkan akan memberikan kontribusi lebih penting di dalam mewujudkan terselenggaranya siaran iklan kategori obat dan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai konsumen maupun insan-insan yang menjadi stakeholder siaran iklan kategori ini. Hasil dari analisis ini didapatkan bahwa sebagian besar iklan pengobatan alternatif menggunakan blocking time tersebut melanggar beberapa ketentuan di dalam P3SPS atau Etika Periklanan, antara lain sering menggunakan kata-kata superlatif, menjanjikan penyembuhan dan informasi yang ada tidak lengkap atau sengaja disembunyikan serta merendahkan produk-produk lainnya. DOI: 10.24198/jkk.vol3n2.

    Fenomena Iklan Baris Kesehatan Di Surat Kabar Lokal

    Get PDF
    Kebutuhan akan kesehatan dari masyarakat dimanfaatkan oleh para pelaku jasa kesehatan dengan mengiklankan jasa kesehatannya di media massa. Iklan-iklan yang menawarkan jasa kesehatan kian merebak baik di media cetak, radio dan televisi lokal. Di media cetak, umumnya mereka beriklan dalam bentuk iklan baris (iklan mini) yang tarifnya relatif murah. Jumlah iklan tersebut setiap hari di beberapa koran tertentu lumayan banyak pengiklan dengan menawarkan jasa pengobatan bermacam-macam seperti pengobatan alternatif, pijat refleksi, kebugaran badan, terapi, dan sebagainya.Penelitian yang menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui regulasi mengenai iklan jasa kesehatan dan praktik jasa kesehatan yang diiklankan melalui iklan baris di media lokal di Bandung dan Surabaya. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa regulasi yang berkaitan dengan iklan kesehatan di media massa yang belum komprehensif sehingga memberikan peluang adanya penyimpangan. Fenomena iklan baris kesehatan di koran lokal dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kesehatan sekaligus berpotensi digunakan sebagai kedok bagi perilaku sosial dan bisnis menyimpang yang tidak berhubungan dengan kesehatan itu sendiri. Media massa koran tidak selalu dipertimbangkan kebenaran dari substansi iklan baris tersebut, justru pertimbangan ekonomi menjadi lebih penting

    Sinkretisme pada Pertunjukan Seni Gamelan Koromong Kampung Cikubang Rancakalong Kabupaten Sumedang

    Get PDF
    Tujuan artikel ini mendiskusikan tentang simbol-simbol sinkretisme dalam pertunjukan seni gamelan koromong yang berada di wilayah Kampung Cikubang Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Melalui pendekatan desain riset kualitatif dengan metode studi kasus terhadap gejala atau fenomena yang terdapat pada seni gamelan koromong ini, dapat disimpulkan bahwa acara rutin yang dilaksanakan tiap tanggal 14 Maulud pada tahun Islam ini menunjukan adanya perpaduan antara konteks Sunda, Islam, dan Hindu. Konteks Sundanya tercermin dalam gambaran simbol-simbol peribadatan dengan pola-pola tertentu yang menyiratkan kuatnya kepercayaan terhadap sesuatu yang bersifat transendental. Dalam kegiatan yang sama, diyakini pula bahwa penanggalan Islam yang di pakai sekaligus memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal lainnya yang mewarnai proses sinkretisme dalam upacara ritual ini yaitu pemahaman terhadap animisme dan dinamisme dalam ajaran Hindu seperti mempercayai kekuatan benda dan hubungan dengan nenek moyang (karuhun).

    Analisis Determinan Kelaparan

    Full text link
    The purpose of this study was to analyze the prevalence and determinants of hunger. The study design was a cross-sectional study. The research was conducted in four areas (Bogor Municipality, Garut, Karawang, and Pandeglang Districts) during July-October 2003. A systematic stratified random sampling was applied to select 400 households consisted of 1351 individuals. The data collected include socio economic and demographic data, perception on hunger, and food expenditure. Logistic regression was applied to analyze determinants of hunger. The results showed that qualitatively, prevalence of hunger was 9.8%, and main determinant of hunger was expenditure per capita

    Perbaikan Aliran Proses Prodduksi Coklet Bar dengan Metode Value Stream Mapping

    Get PDF
    Indonesia termasuk negara produsen kakao yang cukup besar. Pengolahan kakao menjadi cokelat bar dipelaku usaha masih mengalami pemborosan (waste) pada proses produksi. Proses produksi merupakan bagian yang cukup penting pada suatu usaha, karena akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan serta kualitas produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu diperlukan adanya perbaikan terhadap proses produksi agar dapat meminimalisir waste sehingga diperoleh proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan yaitu lean manufacturing dengan metode Value Stream Mapping (VSM). Hasil penelitian menemukan waste yang ada pada proses produksi saat ini berupa environmental, health and safety, transportation,dan waiting. Perbaikan dilakukan dengan meminimalisasi waste yang ditemukan dengan penggabungan beberapa proses dan penggantian proses manual dengan alat. Analisis pada future state mapping  menunjukan adanya perbaikan berupa peningkatan efektifitas dan efisiensi pada aliran produksi cokelat bar. Hal tersebut dapat penurunan nilai waktu siklus sebesar 45,50% dan lead time sebesar 44,86%

    Evaluasi Pelaksanaan RANHAM 2004-2009 dan Rencana Ratifikasi Optional Protocol To The Convention Against Torture (CAT) dalam RANHAM 2004-2009 dan Perencanaan RANHAM 2010-2014

    Full text link
    Dalam rangka mengevaluasi kepatuhan (comply) Pemerintah Indonesia dalam menjalankan United Nations Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (UNCAT) yang telah dirati kasi dengan UU No 5 1998, Kemitraan merasa perlu mengadakan kajian ini karena alasan-alasan berikut: (i) Secara hukum Indonesia wajib menjalankan UNCAT karena telah mengikatkan diri pada Konvensi tersebut sejak tahun 1998, sehingga semua pasal-pasal UNCAT (kecuali pasal 20 karena Indonesia mengecualikan diri) bersifat wajib atau legally binding untuk melaksanakannya. (ii) Indonesia belum sepenuhnya mengintegrasikan UNCAT dalam sejumlah peraturan Perundang-undangan nasional sehingga perlu dicermati secara khusus. (iii) Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) 1998-2003 dan RANHAM 2004-2009 dirasa masih memiliki kekosongan substansi dan pelaksanaannya belum konsisten dengan apa yang dituangkan dalam ke dua RANHAM tersebut. Berdasarkan alan-alasan di atas dan makin maraknya pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, Kemitraan dengan bantuan dana dari Uni Eropa mencoba mengevaluasi secara komprehensive pelaksanaan RANHAM 2004-2009 dan melihat kemungkinan rencana rati kasi Optional Protocol UNCAT yang telah disepakati oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 18 Desember 2002 dan telah enter into force pada tanggal 22 Juni 2006. Disamping itu, kajian ini juga memberikan masukan bagi Perencanaan RANHAM 2010-2014

    Influence of Organizational Culture, Supervision and Environmental Work Towards Discipline of Cicau Village Employees

    Full text link
    Each organization is required to be able to optimize human resources and human resources who are able to work hard and have high productivity. Achieving high productivity is not an easy thing to do. An important factor for achieving high productivity is the implementation of work discipline from its employees. In order for the company's operational activities to run well, supervision is needed. The purpose of supervision is for employees to be careful in their work. Supervision is very important, because with the supervision, the employee is serious in working. In addition, the work environment plays an important role in humans who play a role in achieving success in human endeavor or work. The main basis for implementing the work environment is knowledge and attention to human behavior as a determining factor for organizational success. This study aims to determine the effect of organizational culture, supervision and work environment on village employee work discipline. This type of research is quantitative. For data collection includes observations, questionnaires, and literature studies. The analytical methods used are validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear analysis and hypothesis testing

    Konstruksi Realitas Semu Mengenai Isu Terorisme-radikalisme terhadap Pondok Pesantren

    Full text link
    Kajian ini menampilkan realitas semu tentang isu terorisme dan radikalisme terhadap pondok pesantren di Indonesia yang dikonstruksikan oleh tiga media siber Jawa Pos.com, Kompas.com, dan Republika.co.id selama pemberitaan edisi online tahun 2016. Tujuan penelitian ini mengungkap praktik jurnalisme relasi kuasa media dan mendorong masyarakat melakukan gerakan kritis dalam menyikapi konstruksi realitas media yang memberitakan isu terorisme dan radikalisme terhadap pondok pesantren. Studi ini menggunakan paradigma kritis dengan analisis wacana kritis (AWK) model Norman Fairclough melalui tiga level analisis, yakni deskripsi teks berita melalui analisis bahasa kritis, interpretasi subjektif peneliti terhadap praktik wacana ketiga media siber, dan eksplanasi kritis terhadap praktik sosiokultural media. Hasil studi ini mengungkapkan tiga realitas semu. Pertama, teks berita yang dikonstruksikan mencerminkan dominasi elit dalam mewacanakan isu terorisme dan radikalisme terhadap pondok pesantren. Kedua, produksi dan konsumsi teks berita berdasarkan kebijakan redaksi media yang berorientasi kepada kepentingan pasar sehingga realitas isunya menjadi kabur (semu). Ketiga, konstruksi realitas isu terorisme dan radikalisme terhadap pondok pesantren diwarnai kepentingan ideologi media, politik media, ekonomi media, dan budaya media. Terhadap realitas semu ini, peneliti menyarankan perlunya menggerakkan literasi media melalui jurnalisme pesantren. Produk jurnalisme pesantren menjadi media perlawanan terhadap isu ini dengan menampilkan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam rahmatan lil alamin yang menolak terorisme dan radikalisme
    corecore