34 research outputs found
Pola Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting Terhadapaplikasi Kalium Nitrat (Kno3) pada Daerah Dataran Tinggi
Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, namun jumlah produksi nasional belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi akan tingkat konsumsi cabai. Untuk meningkatkan produksi tanaman cabai merah perlu adanya teknologi budidaya yang tepat, salah satunya adalah pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh aplikasi KNO3 tehadap pola pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) pada daerah dataran tinggi, (2) mengetahui konsentrasi KNO3 terbaik untuk produksi tanaman cabai merah (C. annuum) pada daerah dataran tinggi. Perlakuan ini disusun secara tunggal dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Adapun faktor perlakuan dosis kalium nitrat (KNO3) terdiri dari 5 taraf yaitu K0 (kontrol 0 g l-1), K1 (2 g l1), K2 (4 g l-1, K3 (6 g l-1), dan K4 (8 g l-1). Setiap taraf dosis perlakuan diulang sebanyak tiga kali.Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlet dan additifitas data diuji dengan uji Tukey. Analisis data dilanjutkan dengan menggunakan analisis ragam kemudian pola pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi KNO3 pada fase vegetatif menunjukkan pola pertumbuhan tanaman cabai yang relatif sama khususnya tinggi tanaman dan tingkat percabangan. Sedangkan pada fase generatif pemberian konsentrasi KNO3 pada tanaman cabai sampai dengan 4 g l-1 dapat meningkatkan jumlah bunga dan panjang buah dan dapat meningkatkan hasil produksi (jumlah buah dan bobot buah panen). Secara kualitatif pemberian konsentrasi KNO3 2 g l-1 dan 4 g l-1 memberikan penampilan yang cukup baik dibandingkan dengan pemberian konsentarsi KNO3 6 g l-1 dan 8 g l-1
Pendekatan Travel Cost dalam Menentukan Harga Tarif Masuk Studi Kasus pada Lokasi Wisata Air Terjun Sendang Gile, Senaru, Lombok Utara
Kenaikan tarif masuk lokasi wisata yang ditetapkan oleh Pemerintah tidak jarang menimbulkan protes masyarakat dan pelaku wisata di lokasi wisata tersebut. Dengan mengambil lokasi wisata Air Terjun Sendang Gile, tujuan penelitian ini adalah mengestimasi fungsi permintaan rekreasi dan mengestimasi nilai tarif masuk yang dapat diterima oleh pengunjung. Metode travel cost digunakan pada penelitian ini. Data pengunjung, dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposif, dikumpulkan di lokasi wisata. Hasil analisis menunjukan bahwa kenaikan tarif dapat dilakukan saat ini, namun tingginya kenaikan tersebut tidak sebesar yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Kata Kunci: travel cost methods, consumer surplus, air terjun Sendang Gil
Pengaruh Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak Dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Di Dataran Tinggi
Produksi cabai merah ( Capsicum annum L. ) di Indonesia masih tergolong rendah, penggunan mulsa plastik hitam perak dan jerami padi merupakan alternatif untuk meningkatkan produksi cabai merah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui : (1) pengaruh penggunaan mulsa plastik hitam perak dan jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah di dataran tinggi, dan (2) jenis mulsa yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan di Jalan Raya Pekon Banjar Negeri, Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus pada Oktober 2011 sampai April 2012. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah penggunaan jenis mulsa dengan tiga perlakuan yaitu tanpa mulsa (m0), mulsa plastik hitam perak (m1), dan mulsa jerami padi (m2). Data yang diperoleh diuji dengan uji χ2 dan additifitas data diuji dengan uji Tukey, sedangkan uji lanjut dilakukan degan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak dan jerami padi berpengaruh nyata pada beberapa variabel pengamatan, yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah bunga, tingkat percabangan, jumlah buah panen, bobot buah panen, dan bobot buah total. Sedangkan pemberian mulsa jerami dan mulsa plastik hitam perak tidak berpengaruh nyata pada variabel jumlah buah
Pengaruh Pemupukan Organik Limbah Baglog Jamur Dan Pemupukan Takaran Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Pakchoy (Brassica Chinensis L.)
Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang kualitasnya sangat ditentukan oleh tekstur yang renyah. Salah satu cara untuk mendapatkan kualitas tersebut dapat ditempuh dengan penambahan bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur dan pemberian takaran NPK serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014 di kebun percobaan Universitas Lampung. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Teracak Sempurna (RTS) yang disusun secara faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis limbah baglog jamur (P) dan faktor kedua adalah takaran NPK mutiara 16-16-16 (L). Pertama: p 0 = 0 kg m -2 , p 1 = 10 kg m -2 , dan kedua: l 0 = 0 g m -2 NPK, l 1 = 50 g m -2 NPK, l 2 = 100 g m -2 NPK, l 3 = 150 g m -2 NPK, l 4 = 200 g m -2 NPK. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan setiap satuan percobaan terdiri dari 25 tanaman sehingga didapatkan 30 satuan percobaan dan total tanaman sebanyak 750 tanaman. Perlakuan yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan pemisahan nilai tengah menggunakanuji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur berpengaruh nyata terhadap variabel bobot kering tanaman. Pemberian pupuk takaran NPK juga berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan dan dosis terbaik terdapat pada 200 g m -2 , sedangkan interaksi antara dua perlakuan tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel pengamatan
Pengaruh Pemberian Dua Jenis Mulsa Dan Tanpa Mulsa Terhadap Karakteristik Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L) Pada Dataran Rendah
Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Permintaan produk cabai cenderung terus meningkat. Nilai ekonomi yang tinggi merupakan daya tarik pengembangan budidaya cabai bagi petani. Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat dan pemenuhan gizi masyarakat, banyak USAha yang dapat dilakukan guna peningkatan produksi cabai merah yang tinggi. Salah satu USAha yang dapat dilakukan adalah melakukan teknik budidaya yang baik dan benar sehingga hasil yang diperoleh optimal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pemberian dua jenis mulsa dan tanpa mulsa terhadap karakteristik pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah, (2) mengetahui jenis mulsa yang menghasilkan karakteristik pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar, Gedong Tataan pada bulan Oktober 2011– April 2012. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan (tanpa mulsa, mulsa plastik, mulsa jerami) dan tiga ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett. Jika asumsi terpenuhi, dilanjutkan dengan sidik ragam dan apabila hasil uji F nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji ortogonal kontras pada taraf 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Pemberian mulsa plastik hitam perak dan jerami menunjukkan pengaruh terhadap karakteristik tanaman cabai yang berbeda dibandingkan tanpa mulsa, yaitu pada variabel tinggi tanaman dan tingkat percabangan, (2 Penggunaan mulsa plastik lebih baik daripada mulsa jerami untuk produksi tanaman cabai
The Protest of Tofu-Tempe Producers : a Content Analysis of Print Media
Tofu-tempe has been popular among the Indonesia people. Nearly all people have ever consumed them. However with the long draught in the last half century in United States of America, the price of soybean, the raw material of tofu-tempe, has increased significantly. Consequently, the producers of tofu-tempe in Jakarta protested. They stopped the production for 3 days from 25 to 27 July 2012. The relation between media and protest is transactional. On the one hand, the protesting group uses media to disseminate their activities. On the other hand, media needs news to report. The objective of this study is to describe the protest of tofu-tempe producers. Therefore, this study attempts to answer some questions: (i) what is the root caused and what have triggered the protest? (ii) what is the target and what is the objective of the protest? (iii) who is benefited by the protest? and (iv) why the producers participated in the protest? Data on the protest by tofu-tempe producers were collected from media and analyzed by content analysis. The results showed that the roots caused of the protest were: (a) inability of the government to provide self-sufficiency of soybean; and (b) inability of the government to control the supply of soybean at national level and the trigger of the protest was significant increase of soybean price. They have made the producers protested. The objective of the protest were: (a) taking over of soybean trade by the government; (b) elimination of import tariff for soybean; (c) socialization to the society that soybean price has increased so that the society can understand the increase of selling price; (d) subsidy to soybean price to the producers of tofu-tempe; and (e) showing to the government the suffering of producers of tofu-tempe after the soybean price increase. The targets of the protest were the government; and the people most benefited by the protest were soybean importers
Transplantasi alogenik sel punca sunsum tulang untuk perbaikan folikulogenesis dan hasil fertilisasi pada tikus model kegagalan ovarium dengan pemberian cisplatin
Infertilitas merupakan salah satu konsekuensi kemoterapi pada wanita penderita kanker akibat efek sitotoksik yang menyebabkan kerusakan folike! akut. folikulogenesis abnormal sehingga terjadi kegagalan ovarium. Terdapat 2 faktor pertumbuhan, Growth Differentiation Factor-9 (GDF-9) dan Stem Cell Factor (SCF), yang penting untuk interaksi oosit-sel granulosa menjadi berubah sehingga mengganggu perkembangan folikel. Pada penelitian ini akan dievaluasi apakah transplantasi sel punca sumsum tulang (TSPST) mempunyai peran pada perbaikan folikulogenesis dengan memeriksa ekspresi GDF-9 dan SCF serta perkembangan folikel dengan menganalisis jumlah folikel primordial, primer, sekunder dan folikel de graafpada tikus model kegagalan ovarium dengan pemberian cisplatin
Transplantasi alogenik sel punca sunsum tulang untuk perbaikan folikulogenesis dan hasil fertilisasi pada tikus model kegagalan ovarium dengan pemberian cisplatin
Infertilitas merupakan salah satu konsekuensi kemoterapi pada wanita penderita kanker akibat efek sitotoksik yang menyebabkan kerusakan folike! akut. folikulogenesis abnormal sehingga terjadi kegagalan ovarium. Terdapat 2 faktor pertumbuhan, Growth Differentiation Factor-9 (GDF-9) dan Stem Cell Factor (SCF), yang penting untuk interaksi oosit-sel granulosa menjadi berubah sehingga mengganggu perkembangan folikel. Pada penelitian ini akan dievaluasi apakah transplantasi sel punca sumsum tulang (TSPST) mempunyai peran pada perbaikan folikulogenesis dengan memeriksa ekspresi GDF-9 dan SCF serta perkembangan folikel dengan menganalisis jumlah folikel primordial, primer, sekunder dan folikel de graafpada tikus model kegagalan ovarium dengan pemberian cisplatin