64 research outputs found

    IMPLEMENTASI PERATURAN BANK INDONESIA NO.14/27/PBI/2012 TENTANG PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (Studi Pada Bank Mandiri Cabang Jakarta Bintaro Jaya)

    Get PDF
    Abstrak Perbankan sangat rentan terhadap kemungkinan di gunakan sebagai media pencucian uang dan pendanaan terorisme, karena pada perbankan tersedia banyak pilihan transaksi bagi pelaku pencucian uang dan pendanaan terorisme dalam upaya melancarkan tindak kejahatan. Melalui berbagai pilihan transaksi tersebut, seperti transaksi pengiriman, perbankan menjadi pintu masuk harta kekayaan yang merupakan hasil tindak pidana atau merupakan pendanaan kegiatan terorisme ke dalam sistem keuangan yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pelaku kejahatan. Dalam rangka pencegahan pencucian uang dan pemberantasan terorisme tersebut, koordinasi, kerjasama dan perhatian dari berbagai pihak nasional dan internasional mutlak diperlukan.Adapaun yang menjadi dasar hukum APU-PPT adalah Undang-Undang No.8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan Undang-Undang No. 9 Tahun 2013 tentang pencegahan pendanaan terorisme. Oleh Bank Indonesia (BI) di tindak lanjuti  dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Anti Pencucian Uanag dan pencegahan pendanaan terorisme dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.15/21/DDPNP Tahun 2013 tentang Penerapan APU-PPT. Penelitianini untuk mengetahui bagaimana implementasi Peraturan Bank Inddonesia tentang penerapan program APU-PPT, bagaimana hambatan dan upaya implementasi penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Penelitianini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan wawancara. Penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan data yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer. Hasil penelitian menunjukkanbahwa, cabang agar disiplin dalam melaksanakan proses Customer Due Diligence (CDD) dan Enhance Due Diligence (EDD) pada saat penerimaan nasabah, diidentifikasi nasabah dan pemantauan transaksi dengan mengacu pada SPO APU-PPT Tahun 2010. CDD adalah kegiatan berupa identifikasi, verifikasi dan pemantauan yang dilakukan bank untuk memastikan bahwa transaksi nasabah sesuai dengan profil nasabah.EDD adalah proses CDD yang dilakukan lebih mendalam terhadap nasabah.Kata Kunci: Implementasi, penerapan, pencucian uang, pencegahan terorisme

    Kajian Eksperimental Pebandingan B20 Multi Feedstock Biodiesel Terhadap Unjuk Kerja Two Stroke Marine Diesel Engine Pada Beban Simulasi Balast Load

    Get PDF
     Seiring dengan pesatnya perkembangan sarana transportasi dan aktivitas industri di Indonesia dari tahun ke tahun menyebabkan kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Salah satu sarana transportasi yang kian berkembang adalah sektor perkapalan, dimana perkapalan termasuk dalam moda transportasi laut. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sebagian besar kapal menggunakan motor diesel berbahan bakar utama solar. Solar merupakan minyak bumi yang persediaannya semakin menipis seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar. Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui ketersediannya. Biodiesel merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan, yang dapat dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor diantaranya digunakan pada semua jenis motor diesel, khususnya pada motor diesel kapal. Keunggulan dari biodiesel adalah bersifat biodegradable, tidak beracun, dan memiliki emisi yang lebih sedikit daripada dari minyak diesel yang berbasis minyak bumi ketika dibakar. Biodiesel terbuat dari minyak nabati yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan multi feedstock biodiesel dengan bahan dasar multi feedstock 1(minyak kelapa sawit, minyak kemiri, dan minyak jagung), multi feedstock 2(minyak kelapa sawit, minyak zaitun dan minyak canola) dan multi feedstock 3(minyak kelapa sawit, minyak kelapa dan minyak jelantah) yang akan dicampurkan dengan minyak diesel (solar) sehingga menjadi bahan bakar B20 multi feedstock. Bahan bakar variasi B20 multi feedstock tersebut diuji cobakan ke motor diesel marine two-stroke untuk mendapatkan data unjuk kerja. Hasil uji karateristik bahan bakar nilai kalori paling tinggi B20 Multi Feedstock 2, nilai viskositas paling rendah B20 Multi Feedstock 2, nilai flash point paling rendah B20 Multi Feedstock 2 dan nilai cetane number paling tinggi  B20 Multi Feedstock 3. Dari hasil uji karateristik bisa diambil kesimpulan yang mempunyai karateristik bahan bakar yang baik adalah B20 Multi Feedstock 2. Hasil analisa unjuk kerja yang paling optimum dari ketiga bahan bakar B20 Multi Feedstock 1, 2 dan 3 baik ditinjau dari daya motor, torsi motor dan Brake Specific Fuel Consumption(BSFC) adalah B20 Multi Feedstock 1. Melihat fenomena hasil uji karateristik dan uji unjuk kerja,  peneliti mengambil kesimpulan bahwa uji karateristik bahan bakar tidak sebatas hanya item nilai kalori, viskositas, flash point dan cetane number. Idealnya hasil uji karateristik bahan bakar dan hasil uji analisa unjuk kerja menghasilkan rekomendasi komposisi bahan bakar yang sam

    Analisa Unjuk Kerja Two Stroke Marine Diesel Berbahan Bakar Campuran Hsd Dan Biodiesel Minyak Kesambi Pada Kondisi Balast Load

    Get PDF
    Pertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak pada makin meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri. Hal ini tentu saja menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar cair juga semakin meningkat. Menurut data Automotive Diesel Oil, konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Diperkirakan dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan, cadangan minyak Indonesia akan habis. Perkiraan ini terbukti dengan seringnya terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah di Indonesia. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam USAha-USAha menemukan sumber energi alternatif terbarukan tersebut salah satu diantaranya adalah penggunaan bahan bakar nabati untuk mensubtitusi bahan bakar fosil tersebut. Salah satu energi alternatif diantaranya adalah biodiesel dari minyak kesambi. Biodiesel umumnya digunakan sebagai substitusi bahan bakar fosil dengan cara dicampurkan dengan rasio tertentu. Pencampuran dilakukan agar biodiesel dapat digunakan pada motor diesel tanpa perlu modifikasi. Pada penelitian ini biodiesel dari minyak kesambi dicampur dengan HSD dengan rasio prosentase 10%, 20%, 30%. Karakteristik biodiesel minyak kesambi yang dicampur dengan HSD mempunyai nilai flash point 1450C, viskositas@400C sebesar 12,20 cst dan nilai kalori 41.650 kJ/kg. Semakin tinggi prosentase biodiesel minyak kesambi yang ditambahkan pada minyak solar (HSD) menyebakan kenaikan viskositas yaitu pada B10 4,24 cst, B20 5,22 cst, dan B30 6,66 cst dan untuk nilai kalori dan flash point mengalami penurunan yaitu B10 42.561 kJ/kg, B20 41.782 kJ/kg, B30 40.510 kJ/kg dan B10 89 0C, B20 93 0C dan B30 90 0C. Bahan bakar campuran tersebut diuji cobakan pada motor diesel untuk mengetahui karakteristik unjuk kerjanya. Eksperiment dilakukan dengan variasi putaran pada kondisi balast load. Balast load adalah beban simulasi keadaan kapal tanpa muatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji Karakteristik properties dan eksperiment yang dilakukan pada masing-masing bahan bakar maka komposisi bahan bakar campuran yang memberikan unjuk kerja terbaik pada kondisi balast load adalah B10 disusul B30 yang terdiri dari 10 % biodiesel minyak kesambi dan 90 % minyak solar (HSD) dan B30 yang terdiri dari 30 % biodiesel minyak kesambi dan 70 % minyak solar (HSD)

    THE ROLE OF LOCAL GOVERNMENTS IN EMPOWERING MSMES THROUGH THE PEOPLE'S BUSINESS CREDIT PROGRAM IN WEST JAVA PROVINCE (Study Based on Business Law)

    Get PDF
    The purpose of this study is to find, describe, and analyze the role of local governments to empower MSMEs through the KUR Program in West Java Province. This by the Regional Government is solely for the benefit of the West Java people by empowering existing MSMEs, namely through the People's Business Credit Program, which was launched by the Central Government. This research is qualitative. This research was conducted with a descriptive approach because the results obtained from this study are expected to provide a comprehensive and systematic description of the role of the West Java Regional Government in empowering Micro, Small, and Medium Enterprises. The results of this research can be useful in developing Business Law, especially related to increasing MSME Empowerment and applied in the form of providing People's Business Credit through national banks, with the hope that the Welfare of the People or the West Java Community through MSMEs will be realized soon. So that welfare is not only enjoyed by entrepreneurs who have a large capital, but also the community in general

    Analisis Unjuk Kerja Four Stroke Diesel Engine Menggunakan Bahan Bakar Multi-Feesdstock Biodiesel Menggunakan (Minyak Kelapa Sawit, Minyak Kelapa, Minyak Jagung)

    Get PDF
    The massive increase in the world's population has led to an increase in fuel consumptionin the world. The most popular energy still relies on fossil fuels today, which are depleting the earth'sreserves, so an alternative fuel is needed, namely biodiesel. Biodiesel has the advantages of beingbiodegradable, non-poisonous, has low emissions, and is renewable in availability. The biologicalmaterials that can be used as biodiesel are palm oil, coconut oil, and corn oil. In this research, thethree feedstocks were blended into a composition (multi-feedstock biodiesel) which was mixed withHSD (Pertamina dex) to become B20, B35 and B100 fuels. The fuels were tested on a four-strokediesel engine with 1000 watts, 2000 watts and 3000 watts lamp loading with engine speed variationsfrom 900 rpm to 1050 rpm. From the test results, it was found that the performance results in theform of power, torque, and generator-specific fuel consumption values were the most optimal, namelyB100 fuel. From this research, the most optimal percentage of fuel mixture is 100% multi-feedstockbiodiesel or pure biodiesel

    ANALISA UNJUK KERJA TWO STROKE MARINE DIESEL BERBAHAN BAKAR CAMPURAN HSD DAN BIODIESEL MINYAK KESAMBI PADA KONDISI BALAST LOAD

    Get PDF
    ABSTRAKPertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak pada makin meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri. Hal ini tentu saja menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar cair juga semakin meningkat. Menurut data Automotive Diesel Oil, konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Diperkirakan dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan, cadangan minyak Indonesia akan habis. Perkiraan ini terbukti dengan seringnya terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah di Indonesia. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam usaha-usaha menemukan sumber energi alternatif terbarukan tersebut salah satu diantaranya adalah penggunaan bahan bakar nabati untuk mensubtitusi bahan bakar fosil tersebut. Salah satu energi alternatif diantaranya adalah biodiesel dari minyak kesambi. Biodiesel umumnya digunakan sebagai substitusi bahan bakar fosil dengan cara dicampurkan dengan rasio tertentu. Pencampuran dilakukan agar biodiesel dapat digunakan pada motor diesel tanpa perlu modifikasi. Pada penelitian ini biodiesel dari minyak kesambi dicampur dengan HSD dengan rasio prosentase 10%, 20%, 30%. Karakteristik biodiesel minyak kesambi yang dicampur dengan HSD mempunyai nilai flash point 1450C, viskositas@400C sebesar 12,20 cst dan nilai kalori 41.650 kJ/kg. Semakin tinggi prosentase biodiesel minyak kesambi yang ditambahkan pada minyak solar (HSD) menyebakan kenaikan viskositas yaitu pada B10 4,24 cst, B20 5,22 cst, dan B30 6,66 cst dan untuk nilai kalori dan flash point mengalami penurunan yaitu B10 42.561 kJ/kg, B20 41.782 kJ/kg, B30 40.510 kJ/kg dan B10 89 0C, B20 93 0C dan B30 90 0C. Bahan bakar campuran tersebut diuji cobakan pada motor diesel untuk mengetahui karakteristik unjuk kerjanya. Eksperiment dilakukan dengan variasi putaran pada kondisi balast load. Balast load adalah beban simulasi keadaan kapal tanpa muatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji Karakteristik properties dan eksperiment yang dilakukan pada masing-masing bahan bakar maka komposisi bahan bakar campuran yang memberikan unjuk kerja terbaik pada kondisi balast load adalah B10 disusul B30 yang terdiri dari 10 % biodiesel minyak kesambi dan 90 % minyak solar (HSD) dan B30 yang terdiri dari 30 % biodiesel minyak kesambi dan 70 % minyak solar (HSD).Kata kunci: Biodiesel minyak kesambi,HSD, Karakteristik biodiesel, unjuk kerja, motor diesel

    Analisa Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Diesel Like Fuel dan Minyak Solar Terhadap Unjuk Kerja Multi Swirl Combustion System (MSCS) Piston Chamber pada Small Marine Diesel Engine

    Get PDF
    Produksi minyak dunia diperkirakan telah mencapai puncaknya pada tahun 2000, ini berarti bahwa eksplorasi minyak bumi sudah maksimal dan selanjutnya akan mengalami penurunan. Ini akan menyebabkan dalam kurun waktu 20 tahun produksi minyak dunia akan kembali seperti pada tahun 1980-an(OPEC ,2009). Di lain pihak ketergantungan terhadap minyak bumi pada waktu yang sama akan terus meningkat akibat pertambahan penduduk dan kegiatan industri dan pembangunan. Akibat dari hal ini adalah harga energi yang semakin tinggi dan pasokan minyak yang menurun. Hal ini dapat dirasakan dari naiknya harga minyak mentah dan dicabutnya subsidi harga bahan bakar minyak oleh pemerintah Indonesia. Pada penelitian ini peneliti tertarik pada minyak solar dari oli bekas(Diesel – Like Fuel) di gunakan sebagai bahan bakar pada motor diesel dengan menggunakan Multi Swirl Combustion System (MSCS) Piston Chamber. Penelitian ini dilakukakan untuk mengetahui unjuk kerja dari motor diesel Multi Swirl Combustion System (MSCS) Piston Chamber saat menggunakan bahan bakar solar dari daur ulang minyak pelumas bekas(Diesel – Like Fuel) dan minyak solar(Pertamina Dex) sebagai pembanding. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian dilakukan dengan melakukan eksperimen pada variasi bahan bakar. Lalu akan dilakukan pengamatan terhadap unjuk kerja dari motor diesel yang digunakan untuk melakukan penelitian ini. Parameter unjuk kerja yang akan diamati adalah daya motordan BSFC. Dari hasil analisa terhadap daya motor diesel PE(Watt) penggunaan MSCS Piston Chamber pada beban 1000 Watt, 1500 Watt, dan 2000 Watt, nilai PE(Watt) pertamina dex lebih tinggi dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 9,86 %, 10,09 %, dan 10,32 %. Dari hasil analisa terhadap BSFC penggunaan MSCS Piston Chamber pada beban 1000 Watt, 1500 Watt, dan 2000 Watt, BSFC pertamina dex lebih rendah dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 6,36 %, 8,98 % dan 13,26 %. Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan BSFC dan daya motor(PE) penggunaan bahan bakar minyak solar(Pertamina Dex) lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak solar dari oli bekas(Diesel – Like Fuel

    Kajian Eksperimental Pengaruh Tekanan Injektor Pada Penggunaan Bahan Bakar Solar Dari Daur Ulang Minyak(Diesel – Like Fuel) Pelumas Bekas Terhadap Unjuk Kerja Four Stroke Small Marine Diesel Engine Pada Beban 2000 Watt

    Get PDF
    Penggunaan bahan bakar minyak bumi pada saat ini semakin tinggi termasuk solar. Namun dengan semakin tingginya angka permintaan terhadap bahan bakar solar, persedian solar semakin sedikit dari kurun waktu ke waktu. Karena bahan bakar solar berasal dari minya bumi. Dimana minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu sekarang ini sudah banyak penelitian untuk mengembangkan bahan bakar alternatif untuk menggantikan solar dari minyak bumi. Pada penelitian ini peneliti tertarik pada oli bekas yang tersedia baik oli bekas dari kendaraan ringan maupun berat seperti minyak pelumas bekas dari alat – alat berat dan marine engine di kapal. Oleh sebab itu perlu dicari cara untuk memanfaatkan minyak pelumas bekas sebagai bahan bakar pada motor diesel dengan proses yang mudah dan murah. Penelitian ini dilakukakan untuk mendapatkan tekanan optimal pada injektor pada saat menggunakan solar dari daur ulang minyak pelumas bekas(Diesel – Like Fuel) sebagai bahan bakar dan dapat mengetahui unjuk kerja dari motor diesel saat menggunakan bahan bakar solar dari daur ulang minyak pelumas bekas tersebut. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian dilakukan dengan melakukan eksperimen pada variasi tekanan injektor 130, 140, 150, 160 Bar. Lalu akan dilakukan pengamatan terhadap unjuk kerja dari motor diesel yang digunakan untuk melakukan penelitian ini. Parameter unjuk kerja yang akan diamati adalah daya mesin dan BSFC. Dari hasil analisa terhadap daya motor diesel PE(Watt) pada penggunaan bahan bakar pertamina dex lebih tinggi daya yang dihasilkan dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 8,29 %, 11,23 %, 13,37 %, 15,78 % pada semua kondisi tekanan injektor. Dari Hasil analisa terhadap BSFC pada tekanan injektor 130 Bar, 140 Bar, 150 Bar, BSFC pertamina dex lebih rendah dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 5,91 %, 3,86 %, 6,37 %. Kecuali pada injektor 160 Bar, BSFC pertamina dex lebih tinggi dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar 6,34 %. Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan BSFC dan daya motor(PE) agar bahan bakar Diesel – Like Fuel/DLF penggunaannya lebih ekonomis dioperasikan pada kondisi tekanan injektor 160 Bar

    Studi Komparasi Eksperimental Emisi Gas Buang Lscs Piston Chamber dan Flat Piston Chamber Four Stroke Small Marine Diesel Engine pada Beban Konstan 1000 Watt

    Get PDF
    Performa pembakaran dan karakteristik emisi gas buang dari motor diesel dipengaruhi oleh pembentukan campuran bahan bakar/udara. Oleh karena itu, campuran bahan bakar/udara yang homogen dalam ruang bakar dan peningkatan daerah campuran bahan bakar/udara secara signifikan dapat meningkatkan pemanfaatan udara dan membatasi pembentukan jelaga dalam motor diesel. Saat ini, rasio udara berlebih dari motor diesel pada umumnya adalah sekitar 1,8-2,2 dan rasio udara berlebih dari motor diesel yang digunakan untuk alat alat berat seperti marine diesel engine adalah sekitar 1,6-1,8. Dengan demikian, perlu untuk mengusulkan sistem pembakaran baru untuk mengurangi beban pada sistem turbocharger dan sistem intake/exhaust dan menunjukkan kinerja yang sangat baik di bawah rasio udara berlebih yang rendah. Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan sistem motor diesel pembakaran baru, yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan kinerja emisi gas buang pada rasio udara lebih dari 1/3. Beban dari sistem turbocharger dan sistem intake/exhaust berkurang. Densitas daya dan Efisiensi termal ditingkatkan, dan konsumsi bahan bakar berkurang secara cukup signifikan. Selain itu, sistem pembakaran baru ini menunjukkan kinerja emisi yang sangat baik di bawah kondisi udara tipis/berkurang. Sistem pembakaran baru ini kita kenal dengan nama Lateral swirl combustion system (LSCS). Dan pada penelitian ini kita membandingkan emisi gas buang yang dihasilkan dari dua buah bentuk Piston Chamber yaitu LSCS Piston Chamber dan Flat Piston Chamber. Untuk mengetahui kelayakan penggunaan LSCS Piston Chamber, maka dilakukanlah pengujian kandungan gas buang pada sebuah motor diesel. Gas buang yang dihasilkan motor diesel diukur dengan menggunakan alat GreenLine 4000 Gas Analyser. Gas yang diukur terdiri atas CO2, SO2, NOx, CO, dan HC. Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dibandingkan dengan hasil pengukuran yang didapatkan pada penggunaan Flat Piston Chamber. Dari analisa dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pergantian Flat Piston ke LSCS Piston pada beban 1000 Wattt pada variasi putaran engine mengalami penurunan konsentrasi emisi gas buang rata – rata CO2, SO2, CO, NOx, HC dan (NOx+HC) sebesar 1,46 %, 1,56 %, 0,13 %, 0,31 %, 0,51 % dan 0,38 % . Hasil pengukuran emisi gas buang CO2, SO2, NOx, CO, dan HC pada beban konstan 1000 Watt dan variasi putaran engine dapat diperoleh kesimpulan bahwa LSCS Piston Chamber yang mempunyai konsentrasi emisi gas buang paling rendah dibandingkan dengan Flat Piston Chamber. Kata kunci - Motor diesel, emisi gas buang, LSCS Piston Chamber, Flat Piston Chamber
    • …
    corecore