24 research outputs found
NILAI-NILAI VERNAKULAR PADA ARSITEKTUR MASYARAKAT WANUKAKA, SUMBA BARAT
Indonesia dikenal dengan negara banyak pulau. Masing-masing pulau
memiliki bermacam suku. Masing-masing suku tersebut menempati
suatu lokasi yang berbeda. Ada yang di pinggir sungai, di pegunungan,
maupun di tepi pantai, dan sebagainya. Masing-masing suku tersebut
juga memiliki adat-istiadat, kebiasaan, dan pandangan hidup yang
berbeda yang sangat mempengaruhi arsitektur yang dihadirkannya.
Dengan demikian, masing-masing daerah tersebut memiliki arsitektur
yang unik dan memiliki ciri tersendiri.
Arsitektur masyarakat Wanukaka di Sumba Barat merupakan salah
satu khasanah warisan arsitektur yang ada di Indonesia. Sebagaimana
arsitektur yang ada di Indonesia (nusantara) lainnya, arsitektur
masyarakat Wanukaka memiliki tipologi dan pola tata massa berupa
perkampungan yang mirip dengan arsitektur wilayah lain di Indonesia.
Namun demikian, mirip bukan berarti sama. Untuk itu, tulisan ini
membahas beberapa pendapat tentang arsitektur vernakular beserta
aspek-aspeknya yang kemudian digunakan untuk mengkaji arsitektur
masyarakat Wanukaka Sumba Barat, sehingga akan didapat sebuah
simpulan aspek-aspek vernakular apa yang sangat berpengaruh
terhadap hadirnya arsitektur masyarakat Wanukaka tersebu
Sustainable Landscape Criteria in Design Concept of Taman Merah Kampung Pelangi, Malang City
Taman Merah is one of the thematic parks planned by the residents of Kampung
Pelangi to provide a forum for activities and meet the needs of green open space for the
environment by utilizing the empty land in Kampung Pelangi environment. This activity is
a service program communities that aims to help residents plan and design the Red Park
according to their needs. The method that used is the landscape architecture design method
with a sustainable landscape approach, starting from site surveys, identifying people's needs
and activities, studying literature related to sustainable landscape criteria to be applied to
the Taman Merah design concept, compiling programming and design concepts. The\ud
results of the study obtained are the criteria for sustainable landscapes that are applied in
the design concept including environmental, economic, socio-cultural, aesthetic, and
institutional aspects. The five criteria were identified to be used as the basis for the Taman
Merah design concept. The sustainability of these five aspects aims to improve the quality
of the environment, improve the residents' economy, a forum for the actualization of sociocultural activities, provide interesting place experiences, and foster collaboration between
residents and community groups in Kampung Pelangi RW 9 Joyogrand Housing, Merjosari
Village, Malang Cit
KENYAMANAN TERMAL ADAPTIF PADA RUANGAN Studi Kasus Ruang Studio 3B Gedung Arsitektur ITN Malang
Kenyamanan termal dalam ruang berpengaruh besar terhadap pengguna ruang. Ruangan dengan
kanyamanan termal yang optimal dapat mendukung komponen intelektual dan persepsi dari pengguna untuk
dapat mencapai level yang optimal. Pada kondisi psikologis pengguna yang optimal, efektifitas dari pengguna
ketika berada di ruang tersebut akan maksimal. Efektifitas pengguna bangunan akan berdampak pada proses
pembelajaran yang akan semakin efektif. Namun, pada ruang studio 3B tersebut, muncul permasalahan terkait
kenyamanan termal ruang yang tidak selalu terpenuhi pada periode waktu tertentu. Aplikasi bukaan pada
bangunan akan membantu mempertahankan kenyamanan termal ruangan pada periode waktu tersebut.
Dengan rentang waktu aktifyang lama, kontrol kenyamanan termal pada ruang perlu dijaga secara otomatis,
sehingga pengguna ruangan tidak perlu melakukan penyesuaian secara berkala dalam rentang waktu
tersebut. Metode yang dipakai adalah deskriptif model dari Nigel cross (Nigel, 2000). Pembahasan awal
difokuskan pada identifikasi permasalahan dan dikembangkan untuk menemukan solusi. Selanjutnya solusi
tersebut dijabarkan parameter untuk pengembangan desain. Solusi permasalahan secara adaptif akan
mendukung efektifitas kontrol dari kenyamanan termal ruang dengan menggunakan komponen otomatisasi
dalam bangunan. Aplikasi bukaan adaptif dengan sistem otomatisasi akan mendukung efektifitas kontrol
kenyamanan termal pada ruang, sehingga dapat mengurangi ketergantungan bangunan terhadap pengguna
bangunan
KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA GRESIK
Artikel ini membahas tentang konsep pembangunan berkelanjutan
dalam perkembangan suatu wilayah yang merupakan ekspresi dari
dinamika masyarakat di wilayah tersebut. Wilayah kota Gresik sebagai
lokasi amatan merupakan wilayah kota yang berkembang dengan
potensi utamanya sebagai kota perindustrian dan pergudangan skala
kecil, menengah dan besar. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan
bahwa konsep pembangunan berkelanjutan pada wilayah kota Gresik
meliputi aspek sosial, ekologi dan ekonomi yang masing-masing saling
terkait untuk membentuk pembangunan wilayah yang terintegrasi
PENERAPAN PERANCANGAN FASILITAS PENDIDIKAN USIA DINI DI PERUMAHAN JOYO ASRI KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Pendidikan bagi warga RW 09 Kelurahan Merjosari merupakan
kebutuhan yang penting, sehingga pemenuhannya menjadi perlu.
Selama ini, proses belajar mengajar Taman Kanak-kanak
menggunakan Balai RW dan dikelola oleh PKK RW “ Bunga Cempaka”
dengan tenaga pengajar yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru 2 (dua)
orang serta pembantu administrasi 1 (satu) orang; sedangkan jumlah
murid yang ditampung saat ini 20 orang. Berdasarkan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2/ KPTS/1986 tentang kelengkapan
fasilitas perumahan apabila jumlah warga melebihi 250 KK, memiliki
kewajiban untuk melengkapi fasilitas pendidikan Taman Kanak-kanak.
Keberadaan lahan kosong yang saat ini difungsikan untuk fasilitas
umum, menjadikan pengadaan fasilitas pendidikan anak usia dini
menjadi prioritas untuk segera direalisasikan agar Balai RW dapat
difungsikan secara optimal. Proses pengadaan pendidikan anak usia
dini, mengacu pada persyaratan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003; serta studi
banding tentang kelengkapan prasarana dan sarana untuk
kenyamanan anak didik agar proses pembelajaran yang akan
mengasah afektif, kognitif serta psikomotorik berlangsung sesuai
tujuan. Pengelompokan ruang menggunakan zonasi entry zone, active
zone serta quiet zone, demikian juga penggunaan material untuk
bangunannya selaras dengan prinsip reduce, reuse serta recycle agar
keberlanjutan bangunan dapat terjamin
KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA GRESIK
Artikel ini membahas tentang konsep pembangunan berkelanjutan
dalam perkembangan suatu wilayah yang merupakan ekspresi dari
dinamika masyarakat di wilayah tersebut. Wilayah kota Gresik sebagai
lokasi amatan merupakan wilayah kota yang berkembang dengan
potensi utamanya sebagai kota perindustrian dan pergudangan skala
kecil, menengah dan besar. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan
bahwa konsep pembangunan berkelanjutan pada wilayah kota Gresik
meliputi aspek sosial, ekologi dan ekonomi yang masing-masing saling
terkait untuk membentuk pembangunan wilayah yang terintegra
KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI BANGUNAN PADA RUMAH SUSUN UMUM DI MALANG
Arah pengembangan hunian vertikal berupa rumah susun umum untuk
kalangan masyarakat berpenghasilan rendah menjadi prioritas
pembangunan Pemerintah Kota Malang pada tahun mendatang.
Kelayakan desain rumah susun perlu dikaji lebih lanjut agar terwujud
desain rumah susun yang hemat energi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik konsumsi energi bangunan pada rumah susun
umum dilihat dari karakteristik pengguna terhadap kondisi termal dan
konsumsi energi bangunan pada rumah susun umum. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa data primer melalui observasi lapangan, survei
(wawancara dan kuesioner), dan data sekunder. Sedangkan teknik analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis perbandingan dan korelasi.
Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa semakin berpendidikan dan
mapan kondisi finansial penghuni, memiliki kecenderungan makin
meningkat pula konsumsi energi bangunan. Hal ini tentu sangat
dipengaruhi oleh desain bangunan, karakteristik, dan pola perilaku
penghuni terhadap kesadaran managemen kontrol energi bangunan.
Penerapan strategi kontrol energi bangunan yang baik diharapkan dapat
menambah durabilitas bangunan dengan perawatan minimal, tercapai
nyaman termal dalam ruang, tingkat konsumsi energi lebih sedikit, dan
tercapai kehidupan yang layak dan sehat bagi penghuni rumah susun
KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI BANGUNAN PADA RUMAH SUSUN UMUM DI MALANG
Arah pengembangan hunian vertikal berupa rumah susun umum untuk
kalangan masyarakat berpenghasilan rendah menjadi prioritas
pembangunan Pemerintah Kota Malang pada tahun mendatang.
Kelayakan desain rumah susun perlu dikaji lebih lanjut agar terwujud
desain rumah susun yang hemat energi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik konsumsi energi bangunan pada rumah susun
umum dilihat dari karakteristik pengguna terhadap kondisi termal dan
konsumsi energi bangunan pada rumah susun umum. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa data primer melalui observasi lapangan, survei
(wawancara dan kuesioner), dan data sekunder. Sedangkan teknik analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis perbandingan dan korelasi.
Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa semakin berpendidikan dan
mapan kondisi finansial penghuni, memiliki kecenderungan makin
meningkat pula konsumsi energi bangunan. Hal ini tentu sangat
dipengaruhi oleh desain bangunan, karakteristik, dan pola perilaku
penghuni terhadap kesadaran managemen kontrol energi bangunan.
Penerapan strategi kontrol energi bangunan yang baik diharapkan dapat
menambah durabilitas bangunan dengan perawatan minimal, tercapai
nyaman termal dalam ruang, tingkat konsumsi energi lebih sedikit, dan
tercapai kehidupan yang layak dan sehat bagi penghuni rumah susu
PERAN KARAKTERISTIK SPASIAL RUMAH SUSUM UMUM DI KOTA MALANG DALAM KERANGKA ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Perencanaan desain spasial bangunan rumah susun umum sepatutnya dirancang sesuai dengan
kebutuhan penghuni agar memenuhi kriteria bangunan layak huni. Permasalahan yang dijumpai pada rumah
susun umum di Kota Malang, yaitu tata ruang unit hunian belum optimal memenuhi kebutuhan pengguna.
Metode penelitian mix-method (analisis kualitatif dan kuantitatif) digunakan sebagai pendekatan kajian.
Objek studi kasus kali ini, yaitu rumah susun umum Kuto Bedah Kotalama, Rusunawa Buring 1, dan
Rusunawa Buring 2, Kota Malang. Tata ruang yang belum optimal mengakomodir kebutuhan pengguna dan
kelayakan fasilitas penunjang bagi penghuni pada rumah susun umum di Kota Malang diharapkan dapat
menjadi pertimbangan bagi Pemerintah untuk mengkaji ulang standard perencanaan desain bangunan
rumah susun umum sebagai pemenuhan wadah interaksi sosial dan ekonomi penghuni. Karakteristik spasial
bangunan rumah susun umum sepatutnya dirancang memenuhi kriteria layak huni dan pembangunan
berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi
Green Building Implementation at Adiwiyata Mandiri Elementary School in Malang City
The application of green building principles in school buildings is a crucial
component for improving the environmental quality of education-based,
participatory and sustainable. Therefore, this study was focused on
evaluating the fulfillment of green building criteria at Adiwiyata Mandiri
Elementary School in Malang City. Descriptive qualitative research
method analyzes conducted in this study by taking the object of study in
Tunjungsekar 1 Public Elementary School and Insan Amanah
Elementary School Malang. The results showed that the fulfillment of the
green building criteria at the Adiwiyata Mandiri Elementary School in
Malang City has not been optimal to fulfill the principles of green
buildings, including site management, energy and water efficiency,
materials utilization, improvement of the quality of health and comfort in
indoor spaces, and environmental management of buildings