12 research outputs found

    Mikroorganisme Pendegradasi Tph (Total Petroleum Hydrocarbon) Sebagai Agen Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Bumi (Review Article)

    Full text link
    Exploitation and exploration activities will produce sewage sludge and crude oil spills that cause pollution to the environment and upgrading to the environment, biology and soil chemistry. Monitoring of oil pollution conditions on the soil can be done by detection of all hydrocarbon components, or what is called the total petroleum hydrocarbon (TPH). According to its components, this total petroleum hydrocarbon (TPH) can be classified into 3 points, aliphatic, alicyclic, and aromatic. One of the biological efforts that can be used to overcome petroleum pollution is by using bioremediation technology. There are several methods in bioremediation, one of which is the biostimulation method, where the growth of the original hydrocarbon decomposers is stimulated by adding nutrients, oxygen, pH optimization and temperature. Hydrocarbonoclastic microorganisms have characteristic not possessed by other microorganisms, namely their ability to excrete hydroxylase enzymes, which are hydrocarbon oxidizing enzymes, so that these bacteria can degrade petroleum hydrocarbons. Biodegradation can be formed if there is a structural transformation so that cahnges in molecular integrity occur. This process is a series of enzymatic or biochemical reaction that require ideal environmental conditions with the growth and proliferation of microorganisms. Something that need to be known before remediation are pollutants (organic or inorganic), degraded/ not, dangerous/ not, how many pollutants pollute the soil, the ratio of carbon (C), Nitrogen (N), and phophorus (P), soil type, soil conditions (wet dry), and how long pollutants have been deposited in these location

    PENGARUH LAMA MASERASI EKSTRAK ETANOL JAMUR LINGZHI (GANODERMA LUCIDUM) TERHADAP KADAR FLAVANOID TOTAL

    Get PDF
    Jamur lingzhi (Ganoderma lucidum) mengandung ganodermin, ganoderan, asam ganodermin, triterpenoid, alkaloid, flavonoid, adenosin, peptidaglukan, germanium, dan polisakarida, proses ekstrak jamur lingzhi menggunakan Metode Maserasi dengan pelarut metanol 96%, proses penguapan menggunakan rotary evaporator. Sampel yang digunakan sebanyak 3 sampel yaitu: sampel 1 (1 hari), sampel 2 (2 hari), dan sampel 3 (3 hari) sehingga diperoleh hasil ekstrak pekat jamur lingzhi, pengukuran kadar flavonoid menggunakan spektrofotometri visibel. Hasil pengukuran kadar flavonoid sebagai berikut: pada sampel 1 dengan penimbangan rata-rata 0,0507 g sebanyak 1,98%, sampel 2 dengan penimbangan rata-rata 0,0502 g sebanyak 3,14%, dan hasil kadar terbesar terdapat pada sampel 3 dengan penimbangan rata-rata 0,0503 g sebanyak 3,66 %. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa lamanya waktu perendaman (maserasi) ekstrak jamur lingzhi menggunakan metanol 96% dapat mempengaruhi hasil kadar flavanoid total yang diperoleh

    Peningkatan Pendapatan Warga Desa melalui Pembuatan Minuman Nutrasetikal: Pelatihan di Desa Drenges, Bojonegoro

    Get PDF
    Salah satu desa di Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro yang merupakan wilayah yang sedang berkembang yaitu Desa Drenges dengan tingkat ekonomi warganya yang menengah kebawah. Untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dari warga, maka diperlukan suatu pelatihan keterampilan dalam upaya pemberdayaan ekonomi warga desa tersebut. Pelatihan pembuatan produk minuman nutrasetikal merupakan upaya yang sesuai dengan potensi masyarakat serta sumber daya di Desa Drenges. Pelatihan yang diberikan meliputi pembuatan minuman nutrasetikal dari rimpang jahe, kunyit dan temulawak. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan warga desa Drenges dalam mengolah herbal yang banyak dijumpai di daerah tersebut sehingga dapat memiliki dampak kesehatan dan peningkatan ekonomi keluarga. Kegiatan ini melibatkan 33 orang ibu rumah tangga di Desa Drenges. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan partisipasif dengan metode pendampingan pembelajaran orang dewasa atau andragogi. Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi pelatihan oleh tim pelaksana pengabdian masyarakan dan dilanjutkan dengan pendampingan praktek pembuatan minuman nutrasetikal. Kegiatan ini diakhiri dengan penyampaian kesimpulan serta pemberian angket. Sekitar 80% peserta merasa meningkat pengetahuan dan ketrampilannya serta 90 % nya merasa bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. Luaran kegiatan ini berupa produk minuman nutrasetikal yang bermanfaat bagi masyarakat di Desa Drenges khususnya dari segi meningkatkan perekonomian keluarga

    Pembuatan Aplikasi Konversi Eer Diagram Menjadi Tabel Basis Data

    Get PDF
    Berkembangnya aplikasi data dalam bisnis dan industri yang semakin kompleks dengan berbagai macam persyaratan, untuk membuat aplikasi tersebut membutuhkan keakuratan dan kejelasan yang sangat baik. Metode pemodelan Entity Relationship (ER) yang tersedia pada saat ini mempunyai keterbatasan tertentu dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pemakai. Pengembangan metode pemodelan data terns dilakukan hingga akhirnya muncul suatu metode lain tetapi tidak sepenulmya baru karena merupakan pengembangan dari metode sebelunmya yaitu metode pemodelan Enhanced Entity Relationship (EER). Metode baru ini dilengkapi dengan beberapa fitur baru, seperti spesialisasi, generalisasi dan kategori yang tidak disediakan dalam pemodelan ER. Dalam tugas akhir ini dirancang dan dibuat sebuah editor yang dapat digunakan untuk menggambarkan diagram EER dari suatu model data. Editor ini juga dilengkapi dengan suatu fasilitas untuk mengkonversikan sebuah EER menjadi tabel basis data. Pengimplementasian editor ini menggunakan bahasa Visual Basic dalam lingkungan sistem operasi Windows. Perangkat lunak yang merealisasikan editor telah diuji coba terhadap sejumlah EER. Uji coba meliputi pengujian semua fasilitas yang disediakan oleh perangkat lunak guna melakukan verifikasi terhadap terhadap tabel basis data yang dihasilkan, dan untuk mengetahui apakah program aplikasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan pemakai

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum) terhadap Staphylococcus Aureus

    Full text link
    Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus dan parasit semakin sering dilaporkan di Indonesia. Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit yang Staphylococcus aureus. Obat antibakteri yang paling penting dalam penggunaan klinis antibiotik, yang kebanyakan adalah senyawa yang berasal dari alam, bahan alami yang dapat digunakan adalah Ganoderma lucidum. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak Ganoderma lucidum terhadap zona hambat bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian menggunakan metode difusi kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan zona hambat bakteri pada konsentrasi 20 μg/ml (8,8 mm) dengan kategori tidak aktif, 40 μg/ml (11,5 mm) dengan kategori kurang aktif, 60 μg/ml (13,4 mm) dengan kategori kurang aktif, 80 μg/ml (15,4 mm) dengan kategori aktif, and 100 μg/ml (17,0 mm) dengan kategori sangat aktif. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak Ganoderma lucidum berpengaruh terhadap bakteri Staphylococcus aureus

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum) Menggunakan Pelarut Etanol terhadap Escherichia Coli.

    Full text link
    Jamur Lingzhi (Ganoderma lucidum) merupakan herbal yang memiliki aktivitas antibiotik atau antibakteri. Triterpenoid dalam Jamur Lingzhi mengandung senyawa yang menunjukkan aktivitas antibakteri melaluimekanisme pengikatan polimer yang kuat terhadap porin (protein transmembran) pada membran luar dari dinding sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan pada porin. Tujuan penelitian ini adalah menentukan efek ekstrak etanol Jamur Lingzhi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan adalah metode cakram dengan mengamati zona hambat yang muncul disekitar cakram. Kosentrasi ekstrak yang digunakan adalah 20 µg / ml, 40 µg / ml, 60 µg / ml, 80 µg / ml, 100 µg / ml. Kosentrasi ekstrak 20µg / ml dan 40 µg / ml menghasilkan zona hambat masing-masing 10,5 mm dan 12,4 mm yang dikategorikan sebagai kurang aktif, sedangkan kosentrasi 60 µg / ml, 80 µg / ml, dan 100 µg / ml menghasilkan zona hambat 13,65 mm, 14,9 mm, dan 16,5 mm yang dikategorikan sebagai aktif. Hasil menunjukkan ekstrak etanol Jamur Lingzhi dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli

    BIOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI DI LOKASI PERTAMBANGAN TRADISIONAL BOJONEGORO DENGAN METODE STIMULASI MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh penggunaan konsentrasi kotoran sapi yang berbeda dan lama perlakuan terhadap kadar TPH tanah tercemar minyak bumi di lokasi pertambangan tradisional Bojonegoro; 2) Pengaruh penggunaan konsentrasi kotoran sapi yang berbeda dan lama perlakuan terhadap jumlah bakteri heterotrofik tanah tercemar minyak bumi di lokasi pertambangan tradisional Bojonegoro 3) Pengaruh penggunaan konsentrasi kotoran sapi yang berbeda terhadap kadar BTEX dan kadar logam berat pada tanah tercemar minyak bumi di lokasi pertambangan tradisional Bojonegoro. Penelitian ini bersifat eksperimental terdiri atas 1 kontrol (0%) dan 5 perlakuan, dengan 6 kali ulangan. Perlakuan menggunakan konsentrasi kotoran sapi 15%, 20%, 25%, 30%, 35%. Jenis kotoran sapi yang digunakan adalah kotoran sapi yang sudah ditimbun 2 bulan. Tanah yang digunakan adalah tanah tercemar minyak bumi dari lokasi pertambangan minyak tradisional Bojonegoro. Penelitian ini dilakuan selama 4 minggu. Data total petroleum hidrokarbon (TPH) dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah ANOVA satu arah (#945;=0,05) yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Data bakteri heterotrofik, kadar BTEX dan kadar logam berat dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan konsentrasi kotoran sapi yang berbeda dan lama perlakuan berpengaruh terhadap kadar TPH dan jumlah bakteri heterotrofik tanah tercemar minyak bumi; 2) Penggunaan konsentrasi kotoran sapi yang berbeda dan lama perlakuan dapat meningkatkan jumlah bakteri heterotrofik tanah tercemar minyak bumi; 3) Konsentrasi kotoran sapi terbaik untuk menurunkan kadar BTEX adalah pada konsentrasi 30% dan tiap perlakuan konsentrasi kotoran sapi tidak menunjukkan penurunan kadar logam berat pada tanah tercemar minyak bumi di lokasi pertambangan tradisional Bojonegoro. Konsentrasi terbaik berdasarkan kecepatan biodegradasi TPH tanah tercemar minyak bumi adalah 30% dengan rata-rata kadar TPH dan persentase biodegradasi TPH tanah sebesar 1.731 mg/kg dan 78,3%
    corecore