3 research outputs found

    KAJIAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAAN RANGKA ATAP PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN DAN RUANG KULIAH FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    Get PDF
    ABSTRAKSuatu sumber daya dalam sebuah proyek dapat berupa sumber daya manusia, material dan peralatan/mesin. Sumber daya tersebut sering kali terbatas jumlahnya. Ketersediaan tenaga kerja merupakan salah satu penentu tinggi-rendahnya produktivitas pekerjaan. Produktivitas pekerjaan adalah salah satu unsur utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, tetapi ketika penggunaan sumber daya tidak efektif, hal ini dapat menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap produktivitas pekerjaan. Untuk itu produktivitas pekerjaan perlu mendapat perhatian agar proyek dapat diselesaikan dengan baik. Suatu bangunan gedung terdiri dari beberapa komponen pekerjaan. Salah satu komponen pekerjaan itu adalah pekerjaan rangka atap. Penelitian ini memiliki lingkup pengamatan pada pekerjaan rangka atap pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan dan Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yang berlokasi di Darussalam Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh nilai produktivitas pekerjaan pada pekerjaan pemasangan rangka atap pada proyek tersebut. Kemudian, hasil produktivitas yang diperoleh dapat digunakan untuk menghitung koefisien kebutuhan. Dalam penelitian ini data-data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan yang berupa catatan dan dokumentasi gambar, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen proyek yang diperoleh dari pelaksana pekerjaan. Pengamatan yang dimulai dari pekerjaan persiapan, perangkaian dan pemasangan rangka atap, dilakukan terhadap pekerja ketika mereka sedang dalam kondisi kerja dan dilakukan selama jam kerja dalam satu hari. Jam kerja dimulai dari pagi sampai tengah hari, kemudian setelah jam istirahat dilanjutkan hingga sore. Dari analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata produktivitas pekerjaan rangka atap pada proyek tersebut adalah 82,149 m2/hari. Nilai rata-rata koefisien kebutuhan setiap jenis tenaga kerja adalah Tukang 0,01224, pekerja 0,00543, kepala tukang 0,00026, dan mandor 0,00136. Setelah dibandingkan dengan nilai koefisien dalam SNI, diketahui bahwa nilai koefisien kebutuhan tenaga kerja yang diperoleh di lapangan lebih kecil.Kata Kunci: Produktivitas, pekerjaan, gedung, rangka atap, baja ringa

    EVALUASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN SOLUSI PENANGANAN PADA KAWASAN PERUMAHAN PASAR LAMBARO KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    EVALUASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN SOLUSI PENANGANAN PADAKAWASAN PERUMAHAN PASAR LAMBARO KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Haidi AdlanNIM 1609200060023 Program Studi Magister Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstrak Kawasan Pasar Lambaro merupakan satu-satunya kawasan kumuh yang terdapat diKecamatan Ingin Jaya dengan luas kumuh mencapai 32,14 Ha. Dalam luasantersebut, sebelah utara Kawasan Pasar Lambaro terdapat salah satu kawasanperumahan yang telah banyak mengalami penurunan kualitas infrastruktur denganluas perumahan kumuh mencapai 3,9 Ha. Kawasan perumahan tersebut mempunyaiketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, kualitasbangunan yang rendah, serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi persyaratanteknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kekumuhan,mengidentifikasi skala prioritas penanganan, dan menemukan solusi penanganankawasan perumahan kumuh di Pasar Lambaro. Penelitian ini menggunakan metodekuantitatif melalui observasi dan wawancara. Evaluasi tingkat kekumuhan,penentuan skala prioritas penanganan, dan solusi penanganan dilakukan berdasarkanPetunjuk Teknis (Juknis) dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2018. Evaluasi tingkat kekumuhanmeliputi identifikasi kondisi kekumuhan, identifikasi legalitas lahan, dan identifikasipertimbangan lain. Skala prioritas penanganan kawasan perumahan kumuh dilakukanberdasarkan kondisi kekumuhan, legalitas lahan, dan pertimbangan lain. Solusipenanganan kawasan perumahan kumuh dilakukan berdasarkan penanganan fisikinfrastruktur. Teknik analisis data menggunakan analisis skoring (pembobotan) dananalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekumuhan padakawasan perumahan Pasar Lambaro adalah termasuk dalam klasifikasi kumuh ringandengan total nilai skor sebesar 30. Skala prioritas penanganan kawasan perumahankumuh di Pasar Lambaro masuk dalam skala prioritas penanganan ke 3. Solusipenanganan kawasan perumahan kumuh di Pasar Lambaro dilakukan melaluipemugaran untuk lahan legal dan pemukiman kembali untuk lahan ilegal yangdifokuskan pada aspek bangunan gedung, penyediaan air minum, pengelolaan airlimbah, pengelolaan persampahan, dan proteksi kebakaran. Kata Kunci: Kekumuhan, perumahan, permukiman, penanganan, infrastruktur EVALUATION OF HUMIDITY LEVELS AND HANDLING SOLUTIONS INTHE LAMBARO PASAR RESIDENTIAL AREA IN INGIN JAYA SUB-DISTRICT ACEH BESAR DISTRICTS Haidi AdlanStudent Number 1609200060023 Master Program of Civil Engineering Civil Engineering Department of Engineering Faculty University Syiah Kuala Abstract The Lambaro Market area is the only slum area located in the District of Want Jaya,with a slum area of 32.14 hectares. Within this area, to the north of the LambaroMarket Area, there is a housing area that has experienced a lot of deterioration in thequality of its infrastructure with a slum housing area of up to 3.9 hectares. Theresidential area has building irregularities, high level of building density, low qualityof buildings, and facilities and infrastructure that do not meet technical requirements.This study aims to evaluate the level of slum, identify the priority scale of handling,and find solutions for handling slum housing areas in Lambaro Market. This researchuses quantitative methods through observation and interviews. Evaluation of thelevel of slum, determining the priority scale for handling, and handling solutions arecarried out based on the technical guidelines of the Regulation of the Minister ofPublic Works and Public Housing of the Republic of Indonesia Number14/PRT/M/2018. Evaluation of slum level includes identification of slum conditions,identification of land legality, and identification of other considerations. The priorityscale for handling slum housing areas is carried out based on slum conditions, landlegality, and other considerations. Slum management solutions are based on physicalinfrastructure handling. The data analysis technique used a scoring analysis(weighting) and descriptive analysis. The results show that the level of slum in thePasar Lambaro housing area is classified as a mild slum with a total score of 30. Thepriority scale for handling slum housing areas in Lambaro Market is included in the3rd priority scale of handling. through restoration for legal land and resettlement forillegal land which focuses on aspects of building, drinking water supply, waste watermanagement, solid waste management, and fire protection.Key Words: Slums, housing, settlements, handling, infrastructur

    EVALUASI KEKUMUHAN PADA KAWASAN PERUMAHAN PASAR LAMBARO KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    Abstrak Kawasan Pasar Lambaro merupakan satu-satunya kawasan kumuh yang terdapat di Kecamatan Ingin Jaya dengan luas kumuh mencapai 32,14 Ha. Dalam luasan tersebut, sebelah utara Kawasan Pasar Lambaro terdapat salah satu kawasan perumahan yang telah banyak mengalami penurunan kualitas infrastruktur dengan luas perumahan kumuh mencapai 3,9 Ha. Kawasan perumahan tersebut mempunyai ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, kualitas bangunan yang rendah, serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi persyaratan teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kekumuhan pada kawasan perumahan Pasar Lambaro, mengidentifikasi skala prioritas penanganan kawasan perumahan kumuh di Pasar Lambaro, dan menemukan solusi penanganan kawasan perumahan kumuh di Pasar Lambaro. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis skoring (pembobotan) dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekumuhan pada kawasan perumahan Pasar Lambaro adalah termasuk dalam klasifikasi kumuh ringan dengan total nilai skor sebesar 25. Skala prioritas penanganan kawasan perumahan kumuh di Pasar Lambaro masuk dalam skala prioritas penanganan ke 3. Solusi penanganan kawasan perumahan kumuh di Pasar Lambaro dilakukan melalui pemugaran untuk lahan legal dan pemukiman kembali untuk lahan ilegal yang difokuskan pada aspek bangunan gedung, penyediaan air minum, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, dan proteksi kebakaran. Kata kunci: kekumuhan, perumahan, permukiman, penanganan, infrastruktur   Abstract The Lambaro Market area is the only slum area located in the District of Ingin Jaya with a slum area of 32.14 hectares. Within this area, to the north of the Lambaro Market Area, there is a housing area that has experienced a lot of deterioration in the quality of its infrastructure, with a slum housing area of up to 3.9 hectares. The residential area has building irregularities, high building density, low quality of buildings, and infrastructures that do not meet technical requirements. This study aims to evaluate the level of slum in the Pasar Lambaro housing area, identify the priority scale of handling slum housing areas in the Lambaro Market, and find solutions for handling slum housing areas in the Lambaro Market. This research uses quantitative methods through observation and interviews. The data analysis technique used a scoring analysis (weighting) and descriptive analysis. The results show that the level of slum in the Pasar Lambaro housing area is classified as a mild slum with a total score of 25. The priority scale for handling slum housing areas in Lambaro Market is included in the 3rd priority scale of handling. Through restoration for legal land and resettlement for illegal land which focuses on aspects of building, drinking water supply, waste water management, solid waste management, and fire protection. Keywords: slums, housing, settlements, handling, infrastructur
    corecore